(RPP)
Kompetensi Dasar :
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.1. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
4.1. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
1
Indikator (penjabaran lebih detail dari KD 3 dan KD 4 diawali KKO)
1. Menentukan daftar kebutuhan dan spesifikasi komputer yang telah
tersedia
2. Memasangkan spesifikasi komputer sesuai dengan urutan
3. Mempelajari buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen yang
telah tersedia
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan
dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis
10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
2
Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung
dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan
posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini,
Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
2. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0
dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh
Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :
3. Oktal (Basis 8)
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan
ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
3
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8
(basis), seperti pada tabel berikut ini :
4
III. Metode Pembelajaran (hindari metode ceramah)
1. Brain Storming
2. Diskusi
3. Penugasan Individu
4. PBL (Problem Base Solving)
5. ……..
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi PPLH
Waktu
Guru memberikan salam 10 Menit Membersihkan
Berdoa, Menanyakan kabar peserta didik Kelas dan
(kenyamanan dan kesiapan peserta didik Lingkunga
dalam belajar) n Kelas
Menanyakan kehadiran siswa
memeriksa kebersihan kelas
Sedikit Tanya jawab mengenai materi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
tentang gambaran umum sistem bilangan
antara lain Bilangan Desimal, Biner, Octal,
dan Hexadecimal
2. Kegiatan Inti
Alokasi
Deskripsi PPLH
Waktu
Mengamati 60 menit S e l a l u
Peserta didik mengamati tayangan atau men gec e
simulsi susunan bilangan desimal satuan, kkebersih
puluhan, ratusan, dan seterusnya a n kelas
Peserta didik boleh menambahkan selama pem
pengetahuan dengan membuka internet bel ajaran
dan sebagainya berlangsung
Membagi peserta didik menjadi 4
Kelompok
Menanya
peserta didik berkelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan materi pembelajaran
Mengajukan pertanyaan terkait tayangan
atau simulasi atau hal-hal yang
berhubungan dengan sistem bilangan
Mengumpulkan Data
Peserta didik membagi diri menjadi 4
kelompok dan duduk sesuai dengan
kelompoknya, Pembagian tugas kelompok
diatur sebagai berikut.
5
Kel 1 : Menuliskan bilangan 1001 dalam
beberapa bentuk sistem bilangan
Kel 2 : Membuat perbandingan
pemahaman tentang sistem bilangan
pada sistem komputer
Kel 3: Mengeksplorasi konversi bilangan
( Desimal, Biner, dan Heksa )
Peserta didik mencari jawaban tentang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta
memecahkan kasus yang diberikan di
kelompoknya dengan menggunakan
berbagai sumber.
Selama kegiatan berlangsung guru
melakukan pengamatan sikap terkait
dengan materi sistem bilangan, serta
mencatat semua hal yang terjadi di kelas.
Mengasosiasi
Setelah informasi untuk menjawab
pertanyaan diperoleh, peserta didik
Membuat kesimpulan tentang tempat
kedudukan ( digit ) bilangan berdasar pada
basis bilangan
Mengkomunikasikan
Guru menjelaskan aturan yang digunakan
saat presentasi dilakukan, presentasi di
lakukan secara berkelompok satu per satu
Setiap kelompok selanjutnya menerangkan
materi atau tugas yang di di berikan oleh
guru
Menyampaikan hasil penulisan beberapa
sistem bilangan, BCD , BCH, dan ASCII Code
Guru memberi umpan balik dan penguatan
materi di akhir diskusi.
Peserta didik mengumpulkan hasil kerja
kelompok
3. Kegiatan Penutup
Alokasi
Deskripsi PPLH
Waktu
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran
peserta didik melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
peserta didik membuat tugas materi
perkembangan politik, ekonomi dan
pemerintahan kerajaan kalingga dan
sriwijaya
dalam bentuk makalah (tugas individu
dikumpulkan maksimal 1 minggu yang akan
datang) dalam bentuk soft file
peserta didik diberi informasi mengenai
materi yang akan dibahas minggu
berikutnya
Mengucapkan salam
a. .
Pertemuan 2
6
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Peserta didik ……………...
b. Peserta didik ……………….
c. Ice breaking ……… tentang apa?
d. Guru bertanya : …………… ? …………….. ? (guru memberi
penguatan bahwa …… merupakan salah satu sikap yang wajib
dimiliki sebagai seorang yang beragama)=> ini adalah samplenya<=
2. Kegiatan Inti
Mengamati
a. Peserta didik ………….
b. Peserta didik ……………...
c. Peserta didik ………………..
Menanya
d. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untuk ………….
Mengumpulkan Data
e. Peserta didik membagi diri menjadi .... kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : ................
b. Kel 2 : .................
c. Kel 3 : ................
f. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber. ………………..
g. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan ………………………, serta mencatat semua hal yang
terjadi di kelas.
Mengasosiasi
h. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didik ………………………………….
Mengkomunikasikan
i. Guru menjelaskan aturan yang digunakan saat presentasi dilakukan,
dan …………...
j. Setiap kelompok selanjutnya …………….
k. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
l. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang ……………
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaran berikutnya.
7
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Video tentang ……
2. Pengantar ….. karya …..
3. Modul ….. karya….
4. Kamus Istilah…………
5. Lembar tugas/kasus
8
Lampiran 1 . Lembar Pengamatan Sikap.
Kerja sama
Mandiri
Percaya diri
Komunikasi / tanya jawab
No
Pedoman penilaian:
Rentang skor yang diberikan 1 – 4 (kurang, cukup, baik, sangat baik)
9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kompetensi Dasar :
1.2. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya
2.2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.2. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
4.2. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
10
1. Menentukan daftar kebutuhan dan spesifikasi komputer yang telah
tersedia
2. Memasangkan spesifikasi komputer sesuai dengan urutan
3. Mempelajari buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen yang
telah tersedia
Konversi Bilangan
1. Konversi bilangan biner ke desimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan biner merupakan
bilangan yang berbasiskan 2 (X2), sehingga digunakan 2X untuk mengkonversikannya
kedalam bentuk bilangan desimal.
Contoh:
① 11102 = ……….. 10
11102 = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 1410
② 1001,01012 = ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat = 10012
Nilai desimalnya = (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 8 + 0 + 0
+ 1 = 910
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,01012
Nilai desimalnya = (1 x 2-1) + (0 x 2-2) + (0 x 2-3) + (1 x 2-4) =
0,312510
∴ 1001,01012 = 910 + 0,312510 = 9,312510
2. Konversi bilangan desimal ke biner
Sedangkan untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan biner,
dilakukan dengan cara membagi secara berulang-ulang bilangan desimal tersebut dengan
angka 2 sampai bilangan desimal tersebut tidak dapat dibagi lagi. Sisa dari setiap
pembagiannya merupakan hasil bit yang didapat. Untuk mengkonversi bagian bilangan
pecahannya, dilakukan dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara
berulang-ulang dengan angka 2 sampai hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya
berulang. Bilangan didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang
didapat.
Contoh:
① 62510 = ……….. 2
625
= 312 Sisa 1 (LSB)
/2
312
= 156 0
/2
11
156
= 78 0
/2
78 /
= 39 0
2
39 /
= 19 1
2
19 /
=9 1
2
9/2 =4 1
4/2 =2 0
2/2 =1 0
1/2 =0 1 (MSB)
∴ 62510 = 10011100012
② 13,37510 = ……….. 2
➥ Bagian bilangan bulat = 1310
13 / 2 = 1 (LSB)
6 / 2 = 0
3 / 2 = 1
1 / 2 = 1 (MSB)
Jadi, nilai biner dari 1310 = 11012
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,37510
0,375 x 2 = 0,75 dengan carry 0 (LSB)
0,74 x 2 = 0,5 dengan carry 1
0,5 x 2 = 0 dengan carry 1 (MSB)
Jadi, nilai biner dari 0,37510 = 0,0112
∴ 13,37510 = 11012 + 0,0112 = 1101,0112
Contoh:
① 11618 = ……….. 10
11618 = (1 x 83) + (1 x 82) + (6 x 81) + (1 x 80)
= 512 + 64 + 48 + 1
= 62510
② 137,218 = ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat = 1378
Nilai desimalnya = (1 x 82) + (3 x 81) + (7 x 80) = 64 + 24 + 7 = 9510
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,218
Nilai desimalnya = (2 x 8-1) + (1 x 8-2) = 0,25 + 0,015625 ≈ 0,26510
∴ 137,218 = 9510 + 0,26510 = 95,26510
4. Konversi bilangan desimal ke octal
Sedangkan untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan oktal,
cara yang digunakan sama seperti pada konversi bilangan desimal ke biner, namun
bilangan pembagi pada bilangan oktal adalah angka 8, karena sistem bilangan oktal adalah
bilangan dengan basis delapan. Untuk mengkonversi bagian bilangan pecahannya,
dilakukan dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang
dengan angka 8 sampai hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang. Bilangan
didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.
Contoh:
① 62510 = ……….. 8
12
625 / =
Sisa 1 (LSD)
8 78
312 / =
6
8 9
156 / =
1
8 1
=
78 / 8 1 (MSD)
0
∴ 62510 = 11618
② 73,7510 = ……….. 8
➥ Bagian bilangan bulat = 7310
73 / 8 = 1 (LSD)
9 / 8 = 1
1 / 8 = 1 (MSD)
Jadi, nilai biner dari 7310 = 1118
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,7510
0,75 x 8 = 0 dengan carry 6
Jadi, nilai biner dari 0,7510 = 0,68
∴ 73,7510 = 1118 + 0,68 = 111,68
Contoh:
① 11618 = ……….. 2
1 1 6 1
001 001 110 001
∴ 11618 = 10011100012
② 374,268 = ……….. 2
3 7 4 ,2 6
011 111 100 , 010 110
∴ 374,268 = 11111100,010112
Contoh:
① 10011100012 = ……….. 8
001 001 110 001
1 1 6 1
∴ 10011100012 = 11618
② 1110100,01001112 = ……….. 8
001 110 100 , 010 011 100
1 6 4 ,2 3 4
∴ 1110100,01001112 = 164,2348
13
Konversi Bilangan Heksadesimal ke/dari Desimal atau Biner
Konversi bilangan heksadesimal ke desimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan oktal merupakan bilangan
yang berbasiskan 16 (X16), sehingga digunakan 16X untuk mengkonversikannya kedalam bentuk
bilangan desimal.
Contoh:
① 27116 = ……….. 10
27116 = (2 x 162) + (7 x 161) + (1 x 160)
= 512 + 112 + 1
= 62510
② 1E0,2A16 = ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat = 1E08
Nilai desimalnya = (1 x 162) + (14 x 161) + (0 x 160) = 256 + 224 + 0 = 48010
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,2A8
Nilai desimalnya = (2 x 16-1) + (10 x 16-2) = 0,125 + 0,0390625 ≈ 0,16410
∴ 1E0,2A16 = 48010 + 0,16410 = 480,16410
Contoh:
① 62510 = ……….. 16
625 / 16 = 39 Sisa 1 (LSD)
312 / 16 = 2 7
156 / 16 = 0 2 (MSD)
∴ 62510 = 27116
② 82,2510 = ……….. 16
➥ Bagian bilangan bulat = 8210
82 / 16 = 2 (LSD)
5 / 16 = 5 (MSD)
Jadi, nilai biner dari 8210 = 5216
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,2510
0,25 x 16 = 0 dengan carry 4
Jadi, nilai biner dari 0,2510 = 0,416
∴ 82,2510 = 5216 + 0,416 = 52,416
Contoh:
① 27116 = ……….. 2
2 7 1
0010 0111 0001
∴ 27116 = 10011100012
14
② 17E,F616 = ……….. 2
1 7 E ,F 6
0001 0111 1110 , 1111 0110
∴ 17E,F616 = 101111110,11110112
Contoh:
① 1011010110110010112 = ……….. 16
0010 1101 0110 1100 1011
2 D 6 C B
∴ 1011010110110010112 = 2D6CB16
② 1011001110,0110111012 = ……….. 16
0010 1100 1110 , 0110 1110 1000
2 C E ,6 E 8
∴ 1011001110,0110111012 = 2CE,6E816
Kesimpulan
Tabel sistem bilangan desimal,
heksadesimal, oktal, dan biner
Desimal Heksadesimal Oktal Biner
0 0 0 0000
1 1 1 0001
2 2 2 0010
3 3 3 0011
4 4 4 0100
5 5 5 0101
6 6 6 0110
7 7 7 0111
8 8 10 1000
9 9 11 1001
10 A 12 1010
11 B 13 1011
12 C 14 1100
13 D 15 1101
14 E 16 1110
15 F 17 1111
Dalam mengkonversi dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan lainnya, cara termudah
yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alur seperti gambar bagan dibawah
ini.
15
Peta konversi sistem bilangan
Gambar diatas menunjukkan bagan konversi antar sistem bilangan yang paling mudah untuk
dilakukan secara langsung. Jika diperhatikan, ada sistem bilangan yang sulit untuk dikonversi ke
sistem bilangan lainnya, yaitu sistem bilangan oktal ke heksadesimal atau sebaliknya.
Pengkonversian bilangan oktal ke heksadesimal (atau sebaliknya), paling mudah dilakukan dengan
cara mengkonversinya kedalam bentuk bilangan biner terlebih dahulu. Namun jika sobat tau cara
termudah lainnya dalam mengkonversi bilangan tersebut secara langsung, mungkin dapat berbagi
dengan menuliskannya di kolom komentar. Dibawah ini merupakan contoh cara konversi bilangan
heksadesimal ke/dari bilangan oktal yang saya maksudkan itu.
Contoh:
2F,C416 = ……….. 8
2 F ,C 4
0010 1111 , 1100 0100 = 101111,1100012
101 111 , 110 001
5 7 ,6 1
∴ 2F,C416 = 57,618
Contoh:
762,0138 = ……….. 16
7 6 2 ,0 1 3
111 110 010 , 000 001 011 = 111110010,0000010112
0001 1111 0010 , 0000 0101 1000
1 F 2 ,0 5 8
∴ 762,0138 = 1F2,05816
6. Brain Storming
16
7. Diskusi
8. Penugasan Individu
9. PBL (Problem Base Solving)
10. ……..
Pertemuan 1
4. Kegiatan Pendahuluan
a. Peserta didik ……………...
b. Peserta didik ……………….
c. Ice breaking……… tentang apa?
d. Guru bertanya : …………… ? …………….. ? (guru memberi
penguatan bahwa …… merupakan salah satu sikap yang wajib
dimiliki sebagai seorang yang beragama)=> ini adalah samplenya<=
5. Kegiatan Inti
Mengamati
b. Peserta didik ………….
c. Peserta didik ……………...
d. Peserta didik ………………..
Menanya
e. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untuk ………….
Mengumpulkan Data
f. Peserta didik membagi diri menjadi ....kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : ................
b. Kel 2 : .................
c. Kel 3: ................
g. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber. ………………..
h. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan ………………………, serta mencatat semua hal yang
terjadi di kelas.
Mengasosiasi
i. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didik ………………………………….
Mengkomunikasikan
j. Guru menjelaskan aturan yang digunakan saat presentasi dilakukan,
dan …………...
k. Setiap kelompok selanjutnya …………….
l. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
m. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.
17
6. Kegiatan Penutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang ……………
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaran berikutnya.
Pertemuan 2
4. Kegiatan Pendahuluan
e. Peserta didik ……………...
f. Peserta didik ……………….
g. Ice breaking ……… tentang apa?
h. Guru bertanya : …………… ? …………….. ? (guru memberi
penguatan bahwa …… merupakan salah satu sikap yang wajib
dimiliki sebagai seorang yang beragama)=> ini adalah samplenya<=
5. Kegiatan Inti
Mengamati
m. Peserta didik ………….
n. Peserta didik ……………...
o. Peserta didik ………………..
Menanya
p. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untuk ………….
Mengumpulkan Data
q. Peserta didik membagi diri menjadi .... kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : ................
b. Kel 2 : .................
c. Kel 3 : ................
r. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber. ………………..
s. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan ………………………, serta mencatat semua hal yang
terjadi di kelas.
Mengasosiasi
t. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didik ………………………………….
Mengkomunikasikan
u. Guru menjelaskan aturan yang digunakan saat presentasi dilakukan,
dan …………...
v. Setiap kelompok selanjutnya …………….
18
w. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
x. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.
6. Kegiatan Penutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang ……………
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaran berikutnya.
19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kompetensi Dasar :
1.3. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya
2.3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.3. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
4.3. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
20
1. Menentukan daftar kebutuhan dan spesifikasi komputer yang telah
tersedia
2. Memasangkan spesifikasi komputer sesuai dengan urutan
3. Mempelajari buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen yang
telah tersedia
Berabad-abad para ahli merasa bahwa antara matematika dan logika terdapat hubungan
tertentu. Tetapi sebelum George Boole, tak seorang pun dapat menemukan hubungan yang
hilang tersebut. Pada tahun 1854 Boole menciptakan logika simbolik yang sekarang dikenal
sebagai aljabar Boole. Setiap pengubah (variabel) dalam aljabar Boole memiliki dua harga,
yaitu benar atau salah. Aljabar dua keadaan ini semua dimaksudkan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan logika.
Aljabar Boole tidak mengenal penerapan-penerapan praktis hinga tahun 1937, yaitu ketika
Claude Shannon menggunakan aljabar Boole dalam analisis rangkaian switching
(pensaklaran) telepon untuk menyatakan keadaan tertutup dan terbukanya relai. Dengan kata
lain, Shannon telah merintis pengunaan baru darialjabar Boole. Karena karya Shannon inilah,
para ahli teknik menyadari bahwa aljabar Boole dapat diterapkan pada ilmu elekronika
komputer.
Gerbang (Gate) adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari sinyal masukan tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal keluaran. Gerbang merupakan rangkaian digital (dua – keadaan),
karena sinyal masukan dan sinyal keluaranya hanya berupa tegangan tinggi (high) atau
tegangan rendah (low). Gerbang sering disebut rangkaian logika, karena analisisnya dapat
dilakukan dengan aljabar Boole.
21
kira-kira 0V, transistor berada pada daerah cutt off, dan Vout (tegangan keluaran) menjadi
tinggi, sebaliknya, bila Vin tinggi maka transistor mengalami penjenuhan, dan memaksa
Vout menjadi rendah.
Operasi ini dirangkum pada tabel 1, dimana masukan rendah menghasilkan keluaran
tinggi, dan masukan tinggi akan memberikan keluaran rendah.
Tabel 2 menyajikan hal yang serupa dalam bentuk biner, 0 mewakili tegangan rendah
(low) dan 1 mewakili tegangan tinggi (high)
Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang ekuivalen dengan sebuah
gerbang NOT
22
Tabel 4 merangkum operasi dari gerbang OR dua masukan; biner 0 mewakili tegangan
rendah dan biner 1 mewakili tegangan tinggi.
Perhatikan bahwa bila satu atau lebih dari satu masukan dalam keadaan tinggi, maka
kelauarannya menjadi tinggi
Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang OR
Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan selalu sama dengan ,
dimana n adalah jumlah bit masukan. Jika OR dengan 2 masukan maka tabel logika terdiri
dari atau 4 buah masukan
23
Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan terdiri dari atau 8 bit
masukan
Apabila kedua masukan rendah, kedua dioda akan menghantar dan menurunkan tegangan
keluaran menjadi tegangan rendah. Jika salah satu masukan rendah dan yang lain tinggi,
dioda yang mendapat tegangan masuk rendah akan menghantar dan menyebabkan
keluarannya bertegangan rendah. Sedangkan dioda masukan tinggi akan mendapat reverse
bias (prategangan mundur) sehingga berada pada daerah cutt off . Jika kedua masukannya
tinggi, semua dioda akan terputus operasinya. Karena tidak ada arus yang mengalir pada
resistor maka tegangan catu akan menahan kelauaran pada tegangan tinggi (+ 5V).
Operasi lengkap gerbang AND dirangkum dalam tabel 7. Dapat dilihat A dan B harus
tinggi untuk memperoleh keluaran tinggi.
Rangkaian Logika
24
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang AND
Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan selalu sama dengan ,
dimana n adalah jumlah bit masukan. Jika AND dengan 2 masukan maka tabel logika
terdiri dari atau 4 buah masukan
Gambar berikut menyajikan sebuah gerbang AND 3 masukan. Jika semua masukan
rendah, semua dioda dalam keadaan menghantar dan keluarannya berupa keadaan rendah.
Bahkan dengan sebuah dioda saja yang menghantar sudah akan menurunkan keluarannya
menjadi tegangan rendah. Satu-satunya cara untuk menghasilkan tegangan keluaran yang
tinggi adalah memberi tegangan tinggi ke semua masukan.
Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan terdiri dari atau 8 bit
masukan
25
4. GERBANG NOR (NOR GATE)
Gerbang NOR (NOT OR) memiliki dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Untuk memperoleh keluaran tinggi, semua masukan harus
berkeadaan rendah. Artinya NOR hanya mengenal masukan yang semua bitnya nol
(rendah).
Gambar di bawah menunjukkan struktur logika dari sebuah gerbang NOR, yang
merupakan gabungan dari sebuah gerbang OR dengan sebuah inverter. Dengan susunan
gerbang tersebut, keluarannya adalah NOT dari hasil operasi OR pada masukan-
masukannya.
Semula gerbang ini dinamakan gerbang NOT-OR tetapi dapat disingkat menjadi gerbang
NOR.
Simbol
Simbol standar dari gerbang NOR ditunjukan dalam gambar dibawah. Perhatikan bahwa
simbol gerbang NOT telah dihilangkan dan lingkaran kecil telah dipindahkan kepada
keluaran gerbang OR. Lingkaran kecil mengingatkan kepada operasi inversi (NOT) yang
menyusul operasi OR
Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang NOR. Operasi gerbang NOR dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika masukan
berupa keadaan rendah (saklar terbuka), keluaran akhirnya adalah tinggi. Jika salah satu
masukannya rendah dan yang lainnya tinggi (saklar tertutup), maka keluarannya menjadi
rendah (0) dan jika kedua masukanya tinggi (kedua saklar tertutup), keluarannya tetap
rendah (0)
26
Persamaan Gerbang NOR
Tabel Kebenaran
Hasil lengkap seluruh operasi dirangkum dalam tabel kebenaran. Gerbang NOR hanya
mengenali masukan yang semua bitnya sama dengan 0. Dengan kata lain semua
masukannya harus rendah untuk memperoleh keluaran tinggi.
Analisa rangkaiannya adalah sebagai berikut. Jika semua masukannya rendah, operasi OR
terhadap masukan-masukanya rendah, ini berarti keluran akhir tinggi. Jika satu atau lebih
dari satu masukannya dalam keadaan tinggi, hasil operasi OR adalah tinggi dan keluaran
akhir menjadi rendah.
Tabel Kebenaran
Tabel 11 membuktikan semua kemungkinan operasi gerbang NOR dengan 3 masukan.
Jelas bahwa rangkaian ini hanya mengenali masukan yang semua bitnya 0. Artinya bahwa
untuk mendapatkan keluaran yang tinggi, seluruh masukannya harus rendah.
27
5. GERBANG NAND (NAND GATE)
Gerbang NAND terdiri dari dua atau lebih dari masukan dan sebuah sinyal keluaran.
Semua masukan harus berharga tinggi untuk menghasilkan keluaran rendah.
Gambar di bawah menunjukkan struktur logika dari gerbang AND dan sebuah gerbang
NOT. Keluaran akhir adalah hasil operasi NOT-AND dari masukannya. Gerbang ini lebih
dikenal dengan gerbang NAND.
Simbol
Simbol gerbang NAND diperlihatkan pada gambar di bawah. Simbol NOT telah dihapus
dan tanda lingkaran dipindahkan pada keluaran gerbang AND.
Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang NAND. Operasi gerbang NAND dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika salah satu
masukannya dalam keadaan rendah (saklar terbuka), maka operasi AND menghasilkan
keluaran rendah (0) sehingga kebalikan (inversi) terhadap hasil ini memberikan keluaran
akhir tinggi (1). Hanya jika seluruh masukan tinggi (kedua saklar tertutup) maka operasi
AND akan menghasilkan keluaran tinggi (1) dan selanjutnya keluaran akhir yang rendah
(0).
Persamaan
Tabel Kebenaran
Hasil lengkap seluruh operasi dirangkum dalam tabel kebenaran. Gerbang NAND hanya
mengenali salah satu atau lebih masukan dengan bit sama dengan 0. Artinya paling sedikit
salah satu masukannya harus rendah untuk menghasilkan keluaran tinggi (1)
28
Gerbang NAND Dengan Masukan Lebih Dari Dua
Terlepas dari berapa jumlah masukannya, sebuah gerbang NAND selalu ekuivalen dengan
gabungan gerbang AND dan gerbang NOT. Pada gambar berikut menunjukkan gerbang
NAND dengan 3 masukan
Analisa rangkaiannya adalah sebagai berikut. Jika salah satu atau lebih masukannya
rendah, hasil operasi AND terhadap masukan-masukanya rendah, ini berarti keluran akhir
tinggi. Jika semua masukannya dalam keadaan tinggi, hasil operasi AND adalah tinggi dan
keluaran akhir menjadi rendah.
Tabel Kebenaran
Sebuah gerbang OR dalam kondisi tinggi jika salah satu atau lebih masukan berlogika 1.
Tetapi tidak demikian dengan gerbang EXCLUSIVE-OR, gerbang ini akan dalam kondis
tinggi jika masukan yang memiliki logika 1 dalam jumlah ganjil. Untuk lebih
jelasnya,mari ikuti penjelasan selanjutnya.
29
Simbol
Rangakaian Logika
Cara kerja rangkaian tersebut adalah sebagai berikut. Jika kedua masukan 0 maka keluaran
akan rendah (0). Jika A rendah (0) dan B tinggi (1), maka keluaran akan tinggi (1). Begitu
pula masukan A yang tinggi dan B rendah menghasilkan keluaran yang tingi. Jika kedua
masukan tinggi maka keluaran akan rendah.
Persamaan
karena operasi X-OR pada masukan 0 dan 0 memberi hasil 0. Bila salah satu masukan
rendah dan yang lain tinggi, maka :
30
Gerbang X-OR Dengan Masukan Lebih Dari Dua
Dengan menggunakan gerbang X-OR 2 masukan sebagai unsur srtuktur pokok, kita dapat
membuat gerbang X-OR dengan jumlah masukan berapapun, sebagai contoh pada gambar
berikut ditunjukkan simbol sederhana untuk gerbang X-OR 3 masukan dan X-OR untuk 4
masukan. Keluaran akhir gerbang X-OR adalah jumlah X-OR dari masukan-masukannya :
Hal yang harus diingat dalam penggunaan praktis ini adalah sebuah gerbang X-OR
berapapun jumlah masukannya hanya akan berlogika tinggi (1) jika masukan berlogika 1
dalam jumlah ganjil
Tabel Kebenaran
Hasil lengkap seluruh operasi dirangkum dalam tabel kebenaran. Gerbang X-OR hanya
akan berlogika 1, jika salah satu atau lebih masukan dengan bit sama dengan 1 tetapi tidak
kedua-duanya
31
Struktur logika gerbang X-NOR
Simbol
Simbol gerbang EX-NOR diperlihatkan pada gambar di bawah. Simbol NOT telah
dihapus dan tanda lingkaran dipindahkan pada keluaran gerbang EX-OR.
Rangkaian Logika
Persamaan
32
Tabel Kebenaran
Keluaran akan tinggi bila semua masukannya sama. Karena itu gerbang X-NOR 2
masukan merupakan gerbang ideal untuk pembanding bit, dimana keluaran akan berlogika
1 jika kedua masukannya identik (sama).
11.Brain Storming
12. Diskusi
13. Penugasan Individu
14. PBL (Problem Base Solving)
15. ……..
Pertemuan 1
7. Kegiatan Pendahuluan
e. Peserta didik ……………...
f. Peserta didik ……………….
g. Ice breaking……… tentang apa?
h. Guru bertanya : …………… ? …………….. ? (guru memberi
penguatan bahwa …… merupakan salah satu sikap yang wajib
dimiliki sebagai seorang yang beragama)=> ini adalah samplenya<=
8. Kegiatan Inti
Mengamati
n. Peserta didik ………….
o. Peserta didik ……………...
p. Peserta didik ………………..
Menanya
q. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untuk ………….
Mengumpulkan Data
r. Peserta didik membagi diri menjadi ....kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : ................
b. Kel 2 : .................
c. Kel 3: ................
s. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber. ………………..
33
t. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan ………………………, serta mencatat semua hal yang
terjadi di kelas.
Mengasosiasi
u. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didik ………………………………….
Mengkomunikasikan
v. Guru menjelaskan aturan yang digunakan saat presentasi dilakukan,
dan …………...
w. Setiap kelompok selanjutnya …………….
x. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
y. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.
9. Kegiatan Penutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang ……………
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaran berikutnya.
Pertemuan 2
7. Kegiatan Pendahuluan
i. Peserta didik ……………...
j. Peserta didik ……………….
k. Ice breaking ……… tentang apa?
l. Guru bertanya : …………… ? …………….. ? (guru memberi
penguatan bahwa …… merupakan salah satu sikap yang wajib
dimiliki sebagai seorang yang beragama)=> ini adalah samplenya<=
8. Kegiatan Inti
Mengamati
y. Peserta didik ………….
z. Peserta didik ……………...
aa. Peserta didik ………………..
Menanya
bb. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untuk ………….
Mengumpulkan Data
cc. Peserta didik membagi diri menjadi .... kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : ................
b. Kel 2 : .................
c. Kel 3 : ................
34
dd. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber. ………………..
ee. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan ………………………, serta mencatat semua hal yang
terjadi di kelas.
Mengasosiasi
ff. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didik ………………………………….
Mengkomunikasikan
gg. Guru menjelaskan aturan yang digunakan saat presentasi dilakukan,
dan …………...
hh. Setiap kelompok selanjutnya …………….
ii. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
jj. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.
9. Kegiatan Penutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang ……………
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaran berikutnya.
35
NIP.196408061998021001 NIP. 197101241998021002
36