Anda di halaman 1dari 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO ANIMASI

PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWERPOINT PADA MATERI HIMPUNAN


KELAS VII SMP PESANTREN GUPPI SAMATA

ENHANCE STUDENTS’ LEARNING OUTCOMES USING ANIMATION VIDEO


AND POWERPOINT ON SETS MATTER
AT GRADE VII SMP PESANTREN GUPPI SAMATA

Kiky Nakesya A.S1), Adi Sulaiman2), Rezkyana Putri3), Muh. Syahrul4), Fitriani Nur 4),
Nursalam S. Bintang5),
1,2,3,4,5)
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
kikynakesya@gmail.com 1), adisulaiman237@gmail.com 2), rezkyanaputri49@gmail.com 3)
fitrianinur@uin-alauddin.ac.id 4), nursalam_ftk@uin-alauddin.ac.id 5)

Abstrak

Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Rendahnya hasil belajar disebabkan pemahaman siswa terhadap materi masih
kurang. Proses pembelajaran yang masih tergolong konvensional di mana guru lebih
mendominasi pembelajaran menyebabkan siswa cenderung bosan dan sulit memahami materi
yang diajarkan. Dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, yakni penggunaan video
animasi dan powerpoint, diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan cara
yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya, Penelitian pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk service learning ini dilakukan di SMP Pesantren Guppi Samata
dengan jumlah partisipan sebanyak 20 siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket dan tes
dalam bentuk pretest dan posttest. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil
belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan media video animasi pembelajaran
berbantuan PowerPoint berada pada kategori sedang, dengan normalisasi gainnya berada pada
kategori sedang yaitu 0,57. Hasil temuan dalam penelitian ini mengimplikasikan bahwa
penggunaan media animasi pembelajaran dengan berbantuan powerpoint dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil belajar, service learning, statistik deskriptif
Abstract

This dedication is motivated by the low learning outcomes of students in mathematics. The low
learning outcomes are caused by the lack of students' understanding of the material. The learning
process, which is still classified as “conventional” where the teacher dominates learning, causes
students to tend to be bored and find it difficult to understand the material being taught. By
utilizing technology in learning, namely the use of animated videos and PowerPoint, it is hoped
that students can take part in classroom learning in a fun way so that they can improve their
learning outcomes. The instrument used is a questionnaire and a test in the form of a pretest and a
posttest. The data were analyzed using descriptive statistic. Student learning outcomes have
increased after using PowerPoint-assisted animation videos media in the medium category, with a
normalized gain of 0,57. The findings in this study imply that the use of PowerPoint-assisted
learning animation media can improve students' thinking skills and learning outcomes.
Keyword: Learning outcomes, service learning, descriptive statistics

PENDAHULUAN
Matematika adalah bidang ilmu yang erat kaitannya dengan kegiatan sehari-hari.
Meskipun demikian, Matematika tetap dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang
relatif sulit dipahami oleh siswa karena keharusan siswa untuk memahami konsep
materinya (Delima & Senjawati, 2022). Sulitnya memahami materi membuat siswa
cenderung tidak aktif dan tidak berminat selama proses pembelajaran (Hulu &
Telaumbanua, 2022). Penyebab kesulitan siswa memahami materi yang diajarkan
antara lain metode mengajar guru yang cenderung monoton, penyampaian materi yang
kurang jelas, dan siswa yang tidak mengulang pelajarannya di rumah (Fauzia dkk,
2022). Dengan demikian, pembelajaran di kelas menjadi kurang efektif dan optimal.
Proses pembelajaran yang kurang efektif dan optimal berdampak pada kualitas
pembelajaran matematika sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar (Nafi’an dkk,
2019). Oleh karenanya peran guru dalam pembelajaran sangat penting untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai (Yantik dkk, 2022). Guru dituntut untuk terampil dalam merancang
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa
untuk belajar (Haryadi, 2017). Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah
menggunakan media pembelajaran yang menarik dalam proses pembelajaran
matematika sehingga siswa merasa senang belajar dan dapat meningkatkan hasil
belajar mereka (Yantik dkk, 2022). Teknologi informasi dan komunikasi dapat
dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran yang menarik dan juga dengan
teknologi kita bisa mengaksesnya kapan dan dimana saja. Pembelajaran harus dibuat
menarik dalam upaya memelihara dan mengembangkan minat atau kesiapan belajar
siswa (Luritawaty, 2018).
Pemilihan media pembelajaran harus diselaraskan dengan tujuan yang ingin
dicapai (Jusmiana dkk, 2020). Selain itu penggunaan media harus sesuai dengan materi
yang dibahas dan pendemonstrasiannya dilakukan pada saat yang tepat sehingga
memperjelas informasi yang disampaikan guru. Media yang dapat digunakan adalah
Video animasi pembelajaran dan Powerpoint. Video animasi merupakan suatu media
yang efektif untuk membantu proses pembelajaran karena kaya akan informasi dan
dapat diterima siswa secara langsung (Daryanto, 2012). Selain itu, video animasi
pembelajaran menambah dimensi baru terhadap proses pembelajaran karena dapat
menyajikan gambar bergerak dan bersuara pada siswa sehingga dapat memvisualisasi
materi dengan efektif, (Agustien, 2018:20). Video dapat dijadikan media pembelajaran
menarik untuk dipelajari di sekolah. Menurut Heinich, Molenda, Russel, dkk, (2002:198)
keunggulan video pembelajaran adalah video membuat siswa dapat mempelajari apa
saja dengan jangkauan lebih luas melebihi jangkauan kelas. Objek yang begitu besar
bahkan objek yang begitu kecil dapat dihadirkan dalam kelas melalui video. Bahkan
peristiwa alam yang berbahaya seperti gerhana dapat diamati dengan aman. Selain itu,
penggunaan video menghemat waktu dan biaya.
Selain video, guru dapat menggunakan powerpoint untuk mendukung
penyampaian materi di kelas. Powerpoint memungkinkan guru dapat menampilkan
berbagai gambar, audio, bahkan menyematkan video dan grafik dalam satu file
sekaligus (Damayanti & Qohar, 2019). Bahkan, powerpoint dapat menyajikan
permainan sehingga suasana pembelajaran menjadi berkesan atau bermakna (Santika,
2022). Seperti halnya video, powerpoint juga menampilkan visualisasi berupa gambar
maupun grafik. Selain itu, dapat disematkan soal-soal latihan yang dapat dikerjakan
siswa secara langsung (Prayitno & Mardianto, 2020). Tentunya hal terpenting adalah
media powerpoint ini sangat mudah dibuat dan digunakan tanpa perlu keahlian khusus
(Sakiah & Effendi, 2021).

Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Pesantren Guppi Samata Kelas VII pada
materi himpunan, diperoleh bahwa sebagian besar siswanya masih kesulitan dalam
memecahkan soal yang diberikan. Hal ini dikarenakan banyaknya konsep materi yang
ada sehingga siswa kebingungan memilih cara pengerjaan yang sesuai. Untuk itu,
peneliti memilih meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media video animasi
pembelajaran dengan berbantuan powerpoint sebagai solusi dari permasalahan
tersebut.

METODE PENGABDIAN
Metode pengabdian adalah jenis pengabdian berupa service learning. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada materi himpunan saat proses
pembelajaran berlangsung. Secara umum penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
pemberian pretest, pemberian materi, posttest, dan pemberian instrumen berupa angket pada
akhir pembelajaran. Pemberian materi dilakukan hanya satu kelas sampel. Penelitian ini
melibatkan sebanyak 20 siswa sekolah menengah pertama sebagai subjek yang dipilih di SMP
Guppi Samata, yang berlokasi di Jl. HM. Yasin Limpo, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Sulawesi
Selatan. Adapun teknik pengumpulan data dalam metode pengabdian ini yaitu dengan
menggunakan angket dan tes hasil belajar sebagai instrumen. Instrumen berupa pretest dan
posttest; pretest diberikan pada awal pertemuan untuk melihat kondisi awal minat belajar
siswa dan posttest diberikan setelah menggunakan media video animasi pembelajaran. Data
yang diperoleh dari hasil penelitian ini semua diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik
statistic deskriptif. Penilaian presentasi hasil belajar siswa kemudian dikategorikan secara
kuantitatif berdasarkan yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai berikut:

Tabel 1. Kategori Nilai Hasil Belajar

Nilai Hasil Belajar Kategori

90-100 Sangat Tinggi

80-89 Tinggi

65-79 Sedang

55-64 Rendah

N¿55 Sangat Rendah

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video
animasi berbantuan powerpoint dalam pembelajaran, peneliti menggunakan gain
ternormalisasi. Berikut ini adalah rumus gain ternormalisasi

skor posttest −skor pretest


¿ g>¿
skor maksimum−skor pretest
Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain ¿ g>¿ sebagai
berikut:

Tabel 2. Kriteria Gain

Indeks Gain Interpretasi

g>0,70 Tinggi

0,30< g< 0,70 Sedang

g ≤ 0,30 Rendah

HASIL DAN DISKUSI

Pada penelitian ini diberikan kuis atau berupa pretest dengan jumlah 2 nomor dan
kemudian setelah pemberian materi dilanjut dengan pemberian 4 soal posttest materi
himpunan yang digunakan untuk mengukur perbedaan hasil belajar siswa. Pada soal pretest
dan posttest ini memuat materi himpunan yang seringkali siswa sulit untuk memahami
diantaranya membedakan himpunan dan yang bukan himpunan, mendeskripsikan jenis
himpunan, cara pengoprasian himpunan dan diagram venn. Adapun soal pretest dan posttest
yang diberikan yaitu:

Tabel 3. Soal Pretest

No. Soal

1. {-4, -2, 0, 2, 4, 6} nyatakan dengan notasi pembentuk himpunan menjadi….

2. Di antara kumpulan berikut ini yang termasuk himpunan adalah…

a) Kumpulan gunung yang tinggi

b) Kumpulan bunga yang baunya harum

c) Kumpulan hewan yang berkaki empat

d) Kumpulan siswa yang pandai

Hasil dari penelitian dengan memberikan 2 soal pretest pada awal pertemuan untuk menguji
pengetahuan awal siswa sebagai berikut:
Gambar 1. pengerjaan siswa MF yang mengalami kesalahan

Dalam soal nomor 1, siswa diminta untuk menentukan atau menyatakannya dalam
notasi atau simbol matematika. Hasil pengerjaan siswa tersebut pada nomor 1 siswa hampir
saja menjawab dengan benar hanya 1 kesalahan dalam penulisan notasinya, dimana penulisan
notasinya belum tepat. Dan soal nomor 2 siswa tersebut memilih jawaban yang salah, terlihat
dari hasil jawaban siswa belum dapat memahami apa yang dimaksud soal dalam menentukan
suatu himpunan dan yang bukan himpunan. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa MF belum
mampu menjawab atau mengkomunikasikan pertanyaan secara tepat dalam bentuk tulisan.
Sehubungan dengan ini Windari (Ramadhan & Minarti, 2018) berpendapat bahwa siswa yang
telah menguasai konsep pada soal tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak siswa
yang kurang tepat dalam menyelesaikan soal. Sehingga pengerjaan soal pada nomor 1 dan 2
masih perlu arahan dan perbaikan agar mencapai hasil yang diharapkan.

Gambar 2. Pengerjaan siswa RF

Berdasarkan hasil pengerjaan siswa RF pada gambar 2, siswa tersebut tidak menjawab
soal nomor satu ini berarti ia belum memahami maksud dari soal tersebut. Kemudian nomor 2
siswa RF sudah menjawab pertanyaannya dengan tepat berarti siswa tersebut sudah mampu
menentukan yang mana termasuk himpunan dan yang bukan himpunan. Hal ini sejalan dengan
yang dikemukakan oleh Wardhani et al. (2016) yaitu memahami suatu instrumen di tahap awal
pembelajaran akan mempengaruhi materi pelajaran selanjutnya.
Gambar 3. Pengerjaan siswa AR

Berdasarkan hasil pengerjaan siswa AR pada gambar ke 3 menunjukkan bahwa ia belum


mampu menyatakan suatu himpunan dalam bentuk notasi. Dan juga belum mampu menentukan
yang mana termasuk himpunan dan yang bukan himpunan. Ini dikarenakan pemahaman yang
rendah mengenai materi himpunan dan juga dikarenakan siswa yang tidak memperhatikan
guru Ketika mengajar yang membuat siswa tersebut mengalami kesalahan dalam menjawab
soal yang terbilang dasar mengenai materi himpunan.

Setelah dilakukan pretest, peneliti langsung meneliti hasil belajar siswa pada bagian kedua yaitu
pemberian posttest setelah pemberian materi berupa video animasi dan juga powerpoint.

Berikut hasil belajar siswa menggunakan analisis statistic deskriptif:

a. Sebelum menggunakan Media Video Animasi Pembelajaran berbantuan Powerpoint


Dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 4. Deskriptif Hasil Belajar Siswa Sebelum menggunakan Media Video Animasi
berbantuan Powerpoint

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 20

Nilai Minimum 30

Nilai Maksimum 75

Mean 59,25

Standar Deviasi 10,42

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII A sebelum
menggunakan video animasi pembelajaran berbantuan powerpoint sebesar 59,25
dengan standar deviasinya 10,42. Jika nilai hasil belajar siswa kelas VII A
dikelompokkan ke dalam lima kategori hasil belajar, maka diperoleh distribusi frekuensi
dan persentase sebagai berikut:
Tabel 5. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Sebelum menggunakan Video Animasi
berbantuan Powerpoint

Nilai Kategori Frekuensi Presentase

90-100 Sangat Tinggi 0 0%


80-89 Tinggi 0 0%

65-79 Sedang 8 40%

55-64 Rendah 7 35%

N¿ 55 Sangat Rendah 5 25%

Jumlah 20 100%

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa frekuensi hasil belajar siswa kelas VII A sebelum
penggunaan media video animasi berbantuan powerpoint sebesar 40% kategori sedang, 35%
untuk kategori rendah dan 25% untuk kategori sangat rendah. Data nilai kemampuan siswa
sebelum menggunakan media video animasi pembelajaran berbantuan powerpoint
dikategorikan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
terlihat seperti tabel berikut:
Tabel 6. Kategori KKM Sebelum Menggunakan Media Video Pembelajaran berbantuan
Powerpoint

No. Skor Kategori Frekuensi Presentase

1 ¿70 Tidak Tuntas 15 75%

2 ≥ 70 Tuntas 5 25%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel tersebut bahwa diperoleh nilai kemampuan siswa kelas VII A sebelum
menggunakan media video animasi pembelajaran berbantuan powerpoint adalah 75%
termasuk pada kategori tidak tuntas. Hal tersebut dapat diartikan bahwa hasil belajar siswa
kelas VII A sebelum penggunaan video animasi hampir semua siswa yaitu 15 dari 20 siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM.

Tabel 7. Soal Post Test

No. Soal

1. Nyatakan himpunan berikut dengan menyebutkan semua anggotanya dan notasi


pembentuk himpunan dari A adalah himpunan bilangan prima antara 1 dan 30.

2. A adalah himpunan huruf pembentuk kata matematika. Banyaknya anggota A adalah

3. Diagram venn
Perhatikan diagram diatas! Anggota himpunan (A ∩ B) adalah

4. Diketahui P = {2, 3, 5, 7, 10, 12} dan Q = {1, 3, 5, 7, 9}. Hasil P-Q adalah

Gambar 4. pengerjaan siswa MF soal posttest

Berdasarkan hasil pengerjaan siswa MF dalam menjawab soal posttest yang diberikan, bahwa
siswa sudah mampu menjawab soal dengan benar pada nomor 2, 3, dan 4. Meskipun siswa
tersebut tidak menjawab pada soal pertama tapi hasil yang didapatkan sudah melebihi KKM.
Sehingga sudah ada peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum pemberian media video
animasi dengan sesudah pemberian video animasi pembelajaran.
Gambar 5. Pengerjaan Siswa RF pada Soal Posttest

Hasil pengerjaan siswa RF pada soal posttest yang telah diberikan, bahwa siswa
tersebut sudah mampu menjawab dengan benar soal pada nomor 1, 2, dan 3. Ini menandakan
bahwa sudah ada peningkatan hasil belajar siswa tersebut dalam materi himpunan
dibandingkan dengan hasil dari pretest sebelumnya.

Gambar 6. Pengerjaan Siswa AR pada Soal Posttest

Berdasarkan hasil pengerjaan siswa AR sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar


siswa tersebut. Pada soal nomor 3, 4, dan 5 siswa AR sudah mampu menjawab dengan tepat
soal yang diberikan, meskipun jawaban soal nomor 2 yang dituliskan siswa tersebut belum
tepat.
b. Sesudah menggunakan Video Animasi Pembelajaran berbantuan Powerpoint

Hasil deskriptif dari hasil belajar siswa sesudah menggunakan video animasi berbantuan
powerpoint adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Deskriptif Hasil Belajar Siswa sesudah menggunakan Media Video Animasi berbantuan
Powerpoint

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 20

Nilai Minimum 70

Nilai Maksimum 95

Mean 82,25

Standar Deviasi 6,38

Dari tabel terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII A sesudah menggunakan
media video animasi pembelajaran berbantuan powerpoint sebesar 82,25 dengan standar
deviasi sebesar 6,38. Jika nilai hasil belajar siswa kelas VII A sesudah menggunakan video
animasi pembelajaran berbantuan powerpoint dikelompokkan ke dalam lima kategori hasil
belajar, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti berikut:

Tabel 8. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Sesudah menggunakan Video Animasi


berbantuan Powerpoint

Nilai Kategori Frekuensi Presentase

90-100 Sangat Tinggi 4 20%

80-89 Tinggi 11 55%

65-79 Sedang 5 25%

55-64 Rendah 0 0%

N¿ 55 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa frekuensi hasil belajar siswa kelas VII A sesudah
menggunakan video animasi pembelajaran berbantuan powerpoint sebesar 20% pada kategori
sangat tinggi, 55% pada kategori tinggi, dan 25% untuk kategori sedang. Selanjutnya, data nilai
kemampuan siswa sesudah menggunakan media video animasi pembelajaran berbantuan
powerpoint dikategorikan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
oleh sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Kategori KKM Sesudah Menggunakan Video Animasi Pembelajaran berbantuan


Powerpoint

No. Skor Kategori Frekuensi Presentase


1 ¿70 Tidak Tuntas 0 0%

2 ≥70 Tuntas 20 100%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel 9 diperoleh bahwa nilai kemampuan siswa kelas VII A sesudah penggunaan
media video animasi berbantuan powerpoint adalah 100% termasuk kategori tuntas karena
sudah berada diatas KKM yang sudah ditetapkan sekolah tersebut yaitu 70. Hal tersebut berarti
hasil belajar siswa kelas VII A sesudah penggunaan video animasi semuanya mendapatkan nilai
diatas KKM.

Nilai normalisasi gain dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu sebagai
berikut:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai N-Gain hasil belajar

Indeks Gain Kategori Frekuensi Presentase

g>0,70 Tinggi 1 5%

0,30< g< 0,70 Sedang 19 95%

≤ 0,30 Rendah 0 0%

JUMLAH 20 100%

Rata-rata Sedang 0,57

Berdasarkan tabel 10 diperoleh bahwa sebagian besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VII
A dengan penerapan media video animasi pembelajaran berbantuan powerpoint berada pada
kategori sedang. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas VII A sebesar 0,57 jika
diinterpretasikan maka berada pada kategori sedang.

Hasil belajar siswa dalam penggunaan media video animasi berbantuan powerpoint
dikatakan efektif apabila siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Menurut (Anwar, 2017) pembelajaran efektif adalah suatu
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam proses
pembelajaran guru harus bisa mengoptimalkan keterampilannya untuk menjadikan kegiatan
belajar lebih menarik dan menyenangkan. Proses pembelajaran optimal dapat mengubah
perilaku peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai.

Hal ini sejalan dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
materi himpunan sebelum penggunaan media video animasi berbantuan powerpoint adalah
75% termasuk pada kategori tidak tuntas karena berada dibawah KKM dan mengalami
peningkatan setelah menggunakan media video animasi berbantuan powerpoint yaitu 100%
termasuk pada kategori tuntas karena berada diatas KKM. Dan juga hasil belajar siswa
menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah belajar menggunakan media video animasi
berbantuan powerpoint., hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata gain ternormalisasi siswa
sebesar 0,57 jika diinterpretasikan maka berada pada kategori sedang. Secara keseluruhan
proses pembelajaran yang menggunakan media video animasi berbantuan powerpoint dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi himpunan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pada saat tes kedua atau posttest
menunjukkan peningkatan dari hasil belajar siswa pada materi himpunan menggunakan video
animasi pembelajaran berbantuan powerpoint dibandingkan pada tes awal atau pretest. Karena
dengan menggunakan video animasi siswa lebih mudah menangkap materi yang disampaikan,
sehingga siswa dapat dengan mudah memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan. Dan juga video pembelajaran merupakan salah satu media yang mengutamakan
kekuatan suara dan gambar yang berfungsi untuk mempermudah proses pembelajaran. Video
pembelajaran juga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat pembelajar, dapat
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal sehingga proses
belajar menjadi lebih efektif. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini
menunjukkan sudah mencapai tujuan.

Pada saat melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM), peneliti mengambil


beberapa dokumentasi penelitian didalam kelas pada siswa SMP Pesantren Guppi Samata kelas
VII A pretest dan posttest sebagai bukti dari melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai
berikut:
SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil yang telah diperoleh dari hasil dan diskusi yang diambil dari nilai
pretest dan posttest pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada posttest terdapat
peningkatan nilai siswa yaitu menunjukkan diatas KKM. Hal tersebut dikarenakan pada
posttest, peneliti menambahkan media video animasi pembelajaran yang berbantuan
powerpoint. Media video animasi pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa
pada materi himpunan karena pada video tersebut lebih interaktif dan siswa lebih antusias
dalam belajar karena menampilkan sebuah animasi yang menarik pada materi yang dipaparkan.

Adapun keterbatasan dalam kegiatan penelitian pengabdian ini yaitu waktu yang
digunakan relative singkat sehingga masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki terutama untuk
kegiatan selanjutnya. Dan juga sampel atau populasi yang digunakan dalam pengabdian ini
adalah di SMP Pesantren Guppi Samata sehingga hasilnya pun hanya terbatas pada tempat
pengabdian itu sehingga belum bisa digeneralkan dalam hal yang lebih luas. Sehingga
pengabdian ini masih perlu dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat dan akurat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih dan bersyukur kepada Allah SWT. Atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan artikel ini. Kami juga berterima kasih
kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doanya sehingga kami mampu
menuntaskan artikel ini. Selain dari itu, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang
terlibat mulai dari pihak sekolah SMP Pesantren Guppi Samata yang telah memberikan
kesempatan untuk meneliti di sekolahnya, untuk ibu dosen pembimbing dalam hal ini Ibu
Fitriani Nur, S.Pd.i, M.Pd yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada kami sehingga
artikel ini dapat disusun dengan lancar. Kami menyadari sepenuhnya bahwa pada saat
penyusunan artikel peneliti dibantu oleh banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu, namun kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
hingga terselesaikannya artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA

Andini, S. F., & Marlina, R. (2021). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP
dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Himpunan. JPMI (Jurnal Pembelajaran
Matematika Inovatif), 4(2), 343-354.
Angraeni, R., Husniati, A., & Gaffar, A. (2022). Pengaruh penggunaan media video pembelajaran
melalui pendekatan scientific terhadap hasil belajar matematika siswa. Delta-Pi: Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika, 11(1), 30-48.
Astuti, P., Purwoko, P., & Indaryanti, I. (2017). Pengembangan LKS untuk melatih kemampuan
berpikir kritis dalam mata pelajaran matematika di kelas VII SMP. Jurnal Gantang, 2(2),
145-155.
Azis, Z., Panggabean, S., & Sumardi, H. (2021). Efektivitas Realistic Mathematics Education
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 1 Pahae Jae. Journal Mathematics
Education Sigma [JMES], 2(1), 19-24.
Damayanti, P. A., & Qohar, A. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif
Berbasis Powerpoint pada Materi Kerucut. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif,
10(2), 119-124. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/16814
Delima, F., & Senjayawati, E. (2022). Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Himpunan
Menggunakan Pendekatan Open Ended Berbantuan Video Pembelajaran Siswa SMP
Kelas VII. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 5(4), 1095-1102.
Dewi, K. T. S., & Renda, N. T. (2020). Efektivitas Perangkat Pembelajaran Pendekatan
Matematika Realistik Berbantuan Word Square Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 3(1), 159-167.
Djawa, Y. L., Taunu, E. S. H., Wulandari, M. R., Nuhamara, Y. T. I., Bima, S. A., & Ndakularak, I. L.
(2022). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Operasi
Himpunan. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 3(1), 116-122.
Edi, S., & Rosnawati, R. (2021). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Model Discovery Learning. Jnpm (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika),
5(2), 234-246.
Farison, A. O. (2020). Pengembangan Video Animasi Pembelajaran Matematika Materi
Himpunan Kelas VII SMP (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri (Uin) Raden
Fatah Palembang).
Fauzia, L. R., Batubara, F. S., & Diranty, M. (2022). Faktor Penghambat Peserta Didik Dalam
Belajar Dan Memahami Pelajaran Matematika. Effect: Jurnal Kajian Konseling, 1(1), 18-
23.
Girsang, B. (2022). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Model Program For
International Student Assessment (PISA) Konten Quantity Pada Materi Himpunan di
Kelas VII SMP HKBP Sidorame Medan. Sepren.
Harahap, A. (2018). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains
Melalui Metode Outdoor Study. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan
Sains, 1, 33-38.
Haryadi, H. (2017). Efektifitas Strategi Pengajaran Edutainment Dengan Metode Picture and
Picture Terhadap Konsentrasi Belajar Matematika Materi Pokok Himpunan Pada Siswa
Kelas Vii Mts. Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Ilmiah Mandala
Education, 3(2), 81-98.
Hulu, Y., & Telaumbanua, Y. N. (2022). Analisis Minat Dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Discovery Learning. Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1), 283-290.
Istiqomah, N., & Widodo, S. A. (2021). Efektivitas Penggunaan Video Pembelajaran dalam Upaya
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Matematika di
Masa Pandemi Covid-19. In Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung (Vol. 2, No. 1).
Jusmiana, A., Herianto, H., & Awalia, R. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Smp Di Era Pandemi Covid-19. Pedagogy:
Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 1-11.
Lestari, S. Z. D., & Roesdiana, L. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
SMP Pada Materi Himpunan. MAJU: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 8(1).
Nafi'an, M.I., Gufron, M.,& Afifah, D.S.N. (2019). Pelatihan Penyusunan Soal Matematika Berbasis
Literasi Dan Pendampingan Praktek Evaluasi Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru
Smp Di Kabupaten Tulungagung. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 7(2). 80-85.
Nugraha, A. (2019). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Metakognitif Berbasis Humanistik untuk Menumbuhkan Berpikir Kritis Siswa pada
Materi Himpunan Kelas VII. Metatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 1-17.
Octavia, N. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pada Materi Aritmetika Sosial
Konteks" Online Shop" (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Prajitno, S. H., ST, M. P., Ladyawati, E., & Fiantika, F. R. (2021). Profil Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMP Dengan Model Pembelajaran Jucama Ditinjau Dari Gender. Wahana:
Tridarma Perguruan Tinggi, 73(2), 149-165.
Prayitno, P., & Mardianto, M. (2020). Peningkatan Hasil Evaluasi Pembelajaran Daring saat
PandemiCovid-19 Berdasarkan Media Powerpoint Interaktif. MUST: Journal of
Mathematics Education,Science and Technology, 5(2), 171-181.
Putri, A. P., & Tayeb, T. (2017). Kemampuan Metakognisi untuk Meningkatkan Keterampilan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII B MTs Madani Alauddin Paopao
Kabupaten Gowa. MaPan: Jurnal Matematika Dan Pembelajaran, 5(1), 1-17.
Saadah, I. D. (2018). Pengembangan media pembelajaran matematika berbasis video animasi
dengan menggunakan Adobe After Effect (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel
Surabaya).
Sakiah, N. A., & Effendi,K. N. S. (2021). Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif Berbasis
PowerPoint Materi Aljabar Pada Pembelajaran Matematika SMP. JP3M (Jurnal Penelitian
Pendidikan Dan Pengajaran Matematika),7(1), 39–48.
https://doi.org/10.37058/jp3m.v7i1.2623
Saman, S., & Tiro, A. (2019). Pengembangan Video Pembelajaran Matematika Dalam
Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Linear Dua
Variabel. Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 1-12
Sartika, N. (2022). Peran Media Pembelajaran Power Point dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(5), 2357-2362.
Winarni, S., Kumalasari, A., Marlina, M., & Rohati, R. (2021). Efektivitas Video Pembelajaran
Matematika Untuk Mendukung Kemampuan Literasi Numerasi Dan Digital Siswa.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(2), 574-583.
Yantik, F., Suttrisno, S., & Wiryanto, W. (2022). Desain Media Pembelajaran Flash Card Math
dengan Strategi Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Matematika
Materi Himpunan. Jurnal Basicedu, 6(3), 3420-3427.

Anda mungkin juga menyukai