Sombong merupakan suatu penyakit hati yang mana pengidapnya merasa bangga dan
memandang tinggi atas diri sendiri. Dalam hadist Nabi Muhammad bersabda yang artinya;
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim). Sebagai suatu
penyakit, sombong hanya bisa disembuhkan berdasarkan kesadaran diri penderitanya sendiri karena
sombong bertitik berat pada kondisi hati seseorang.
Sombong adalah penyakit yang sangat berbahaya, sudah sepatutnya bagi kita untuk
meninggalkan dan menjauhinya. Maka pada tulisan kali ini penulis akan menjelaskan
Petaka/bahaya Sombong
َو ْذ قُلْنَا ِللْ َماَل ِئ َك ِة اجْس ُدُ وا آِل َد َم فَ َس َجدُ وا اَّل بْ ِل َيس َأىَب ٰ َو ْاس َت ْكرَب َ َواَك َن ِم َن ْالاَك ِف ِر َين
ِإ ِإ ِإ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada
Adam!,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah/2: 34)
Oleh karena itulah Allah Azza wa Jalla menggabungkan antara kekafiran dengan
kesombongan di dalam kitabNya yang mulia, Dia Azza wa Jalla berfirman:
بَىَل ٰ قَدْ َج َاءت َْك آاَي يِت فَ َك َّذبْ َت هِب َا َو ْاس َت ْكرَب ْ َت َو ُك ْن َت ِم َن ْالاَك ِف ِر َين
” (Bukan demikian) sebenarya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu
mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang
yang kafir”. (QS. Az-Zumar/39: 59)
Karena barangsiapa takabbur dari patuh kepada al-haq (kebenaran) –walaupun
kebenaran itu datang kepadanya lewat tangan seorang anak kecil atau orang yang dia benci
dan musuhi- , maka sesungguhnya takabburnya itu adalah kepada Allah, karena Allah adalah
Al-Haq, perkataanNya adalah haq, agamaNya adalah haq, al-haq merupakan sifatNya, dan al-
haq adalah dariNya dan untukNya. Maka jika seorang hamba menolak al-haq, takabbur dari
menerimanya, maka sesungguhnya dia menolak Allah dan takabbur terhadapNya. Dan
barangsiapa takabbur terhadap Allah, niscaya Allah akan menghinakannya, merendahkannya,
mengecilkannya, dan meremehkannya.
Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan neraka sebagai rumah
bagi orang-orang yang sombong, Allah Azza wa Jalla berfirman:
ا ْد ُخلُوا َأبْ َو َاب هَج َ مَّن َ َخادِل ِ َين ِفهيَا ۖ فَ ِبْئ َس َمث َْوى الْ ُم َت َكرِّب ِ َين
“Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka
neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan
diri”. (QS. Az-Zumar/39: 72)
Dan orang-orang yang sombong adalah para penduduk neraka Jahannam, berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
َ َُّن َأ ْه َل النَّ ِار لُك ُّ َج ْع َظ ِر ٍّي َج َّو ٍاظ ُم ْس َت ْكرِب ٍ مَج َّاعٍ َمنَّاعٍ َوَأه ُْل الْ َجنَّ ِة الضُّ َع َفا ُء الْ َم ْغلُوب
ون
ِإ
“Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang
bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak
mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk sorga adalah orang-
orang yang lemah dan terkalahkan”. (HR. Ahmad, 2/114; Al-Hakim, 2/499)
Oleh karena itu Allah mengusir Iblis dari surga, Dia Azza wa Jalla berfirman:
Kesombongan itu menjadi tirai penghalang masuk surga karena menghalangi seorang
hamba dari akhlaq orang-orang beriman. Orang sombong tidak menyukai untuk kaum
mukminin kebaikan yang dia sukai untuk dirinya. Dia tidak mampu bersikap rendah hati dan
meninggalkan hasad, dendam, dan marah. Dia juga tidak mampu manahan murka, dia tidak
menerima nasehat, dan tidak selamat dari sifat merendahkan dan menggibah manusia. Tidak
ada sifat yang tercela kecuali dia memilikinya.
Oleh karena itu Allah memberitakan bahwa orang yang sombong dan sewenang-
wenang adalah orang-orang yang Allah menutup hati mereka, sehingga mereka tidak
beriman. Sehingga akhir kehidupannya buruk. Allah Azza wa Jalla berfirman:
َك َ ٰذكِل َ ي َ ْط َب ُع اهَّلل ُ عَىَل ٰ لُك ِّ قَلْ ِب ُمتَ َكرِّب ٍ َجبَّ ٍار
“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang”. (QS.
Al-Mukmin/40: 35)
Yang demikian itu karena orang yang sombong tidak bisa melihat ayat-ayat Allah
yang menjelaskan dan berbicara dengan dalil-dalil yang pasti. Juga karena kesombongan itu
menutupi kedua matanya, sehingga dia tidak melihat kecuali dirinya. Allah Azza wa Jalla
berfirman: