Anda di halaman 1dari 2

1

Penguatan Karakter Religius

Kepala madrasah sebagai pemimpin pembelajaran dan perubahan di madrasah tidak hanya dituntut
untuk cakap dalam pengelolaan manajemen dan pembelajaran untuk hasil belajar peserta didik
yang baik sebagai target capaian, akan tetapi juga dituntut untuk menjadi pribadi yang berakhlak
mulia dan uswatun hasanah (contoh yang baik) dalam segala tindakan di madrasah.

Rasulullah SAW sebagai central project dari sisi terapan prilaku dan contoh yang baik bagi
muslim, menjadikan semua prilaku dan contoh kepemimpinan yang dilakukan Rasulullah SAW,
lebih dalam pembelajaran kepada para shahabat akan menjadi barometer baik dalam
kepemimpinan pembelajaran.

Setidaknya al-Qurán telah menegaskan bahwa Rasulullah SAW merupakan teladan yang baik
dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan pembelajaran, sebagai Firman
Allah (QS Al-Ahzab [33]: 21)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan dia banyak menyebut Allah.”

Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang sangat berpengaruh sepanjang
sejarah peradaban umat manusia. Setidaknya seorang penulis barat Michael Hart dalam bukunya
The 100, a rangkingof The Most influential Person in History, mengakui dengan begitu obyektif
dan menempatkan Rasulullah SAW, sebagai orang yang paling berpengaruh dalam sejarah. Hal
ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memiliki kecerdasan yang tinggi dalam memimpin,
mengola, mengatur dan menempatkan anggota masyarakat dalam berbagai posisi dengan
mengedapankan Akhlakul Karimah sebagai pondasi dasar kepemimpinannya.

Artinya bahwa keberadaan Rasulullah SAW, sebagai pemimpin tidak diragukan lagi lebih-lebih
dalam kepemimpinan pembelajaran, saat Mekkah dan begitu juga ketika Hijrah ke Madinah.
Bahkan Beliau sampaikan dalam salah satu Haditsnya:

1
Dari Ibnu Umar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin
dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah
pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.
Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang
dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan
ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara
barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya. Dan kamu sekalian
pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya." (HR Muslim).. Ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan seorang kepala madrasah juga akan diminta pertanggung-jawaban.

Anda mungkin juga menyukai