Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

LEMBAR JAWABAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Rijali Mata Kuliah : PKLH


NPM : 20217279124 Dosen Penguji : Dr. Erwinsyah
Kelas : Non Reg 2A (Sabtu) Tanggal : 6 November 2022
Semester : Genap (2021/2022) Waktu : 2 X 24 jam
No. Urut : 48 Tanda Tangan :
=======================================================================================

1. Apakah pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup masih relevan dengan


kebutuhansaat ini? Jelaskan!
Jawaban
Masih relevan.
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup adalah suatu program
kependudukan untuk membina anak didik memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap,
dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik
antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Pendidikan lingkungan hidup meletakkan sasaran utamanya pada upaya
perubahan sikap dan perilaku pada masalah pengelolaan sumber daya alam secara
rasional dan tanggung jawab. Namun pengkajian mewujudkan bahwa sebenarnya
kedua sasaran dari kedua program pendidikan tersebut bermuara pada pantai yang
sama yaitu tercapainya peningkatan kualitas hidup manusia dalam arti yang luas.
Dari uraian di atas semakin jelas bahwa program Pendidikan Kependudukan
dan Lingkungan Hidup (PKLH) dirasa dan mutlak diperlukan sebagai salah satu
alternatif guna menjawab tantangan masalah kependudukan dan lingkungan hidup
yang berkembang saat ini dan yang akan datang.
Evolusi pendidikan lingkungan hidup dari dahulu sampai sekarang, tetap
mengandung pesan yang tidak berubah yakni peningkatan kesadaran, pengetahuan,
sikap, keterampilan dan partisipasi masyarakat tentang bagaimana menjadi warga
negara yang berawawasan lingkungan. Salah satu rekomendasi yang dihasilkan
adalah ”Pendidikan lingkungan hidup hendaknya diberikan kepada seluruh lapisan
masyarakat secara formal melalui sekolah-sekolah/lembaga/lembaga kependidikan
dan secara nonformal seperti melalui berbagai pertemuan atau berbagai
kelembagaan organisasi”, oleh karena itu metodologi pendidikan lingkungan yang
merupakan integral dari pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup secara formal
harus dimiliki oleh semua lapisan masyarakat baik lapisan atas maupun lapisan
bawah. Dalam hal terutama para pembina pendidikan harus mengetahui dan
memamhami konsep pembangunan berwawasan lingkungan adalah bagaimana
setiap negara dapat terus membangun untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

dengan cepat, seimbang dengan pertumbuhan penduduk yang juga bertambah


dengan cepat.
Secara lebih jelas batasan pendidikan lingkungan sebagai suatu proses yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu penduduk dunia yang sadar dan peduli
terhadap berbagai persoalan lingkungan dan memiliki pengetahuan, sikap, motivasi,
komitmen, serta keterampilan untuk bekerja sama secara individual atau kolektif
dalam rangka memecahkan masalah-masalah lingkungan dan mampu memecahkan
timbulnya masalah baru. Tidak terlepas dari penduduk dunia, penduduk Indonesia
pun dapat mencapai tujuan tersebut, ini jelas merupakan tugas berat bagi para
pembina, bagi para pendidik khususnya di sekolah-sekolah formal, sehingga
diperlukan strategi yang tepat.
Keberhasilan pelaksanaan PKLH ditentukan oleh kejelasan tujuan atau
sasaran yang hendak dituju. Secara umum dan operasional tujuan PKLH adalah
membina dan mengembangkan anak didik agar memiliki sikap dan tingkah laku
kependudukan serta dapat mengelola lingkungan hidup secara rasional dan
bertanggung jawab dalam rangka memelihara keseimbangan sistem lingkungan dan
penggunaan sumber alam secara bijaksana demi tercapainya peningkatan
kesejahteraan hidup baik secara spiritual maupun materil. Maka dari itu tujuan
PKLH relevan dengan kebutuhan saat ini.

2. Mengapa pengelolaan sumber daya alam sangat terkait dengan lingkungan hidup?
Jelaskan!
Jawaban
Indonesia adalah wilayah yang begitu besar merupakan sebuah tantangan
bagi pengelolaan sumber daya alam. Oleh karena itu sumber daya alam yang
terkandung di wilayah Indonesia harus dikelola dengan usaha yang lebih keras oleh
seluruh komponen negara. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada
pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan generasi saat ini tidak boleh
mengorbankan kemampuan alam untuk dapat mencukupi
kebutuhan generasi yang akan datang. Hal ini menjadi kunci pembangunan
yang berkelanjutan yang ukurannya diterjemahkan dalam konsep daya dukung
lingkungan. Selama ini pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan oleh
pemerintah memang belum sepenuhnya baik, namun demikian pada periode
pemerintahan sekarang coba dilakukan langkah-langkah koreksi (corective action)
untuk memperbaiki. Harapannya dengan corective action ini akan ada perbaikan
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan agar keberlanjutannya dapat
terjaga. Salah satu contoh corective action adalah pada persoalan pemanfaatan
sumber daya alam yang belum ramah lingkungan dan memberikan kesejahteraan
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

kepada masyarakat sekitar, maka corective actionnya adalah kontrol ijin, atasi
konflik masyarakat, perbaikan sistem rehabilitasi lahan.

3. Kegiatan pembangunan sering menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup,


sehingga diperlukan kehati-hatian, termasuk dengan menerapkan AMDAL,
UKL/UPL, serta SPPL. Bagaimana menerapkan AMDAL, UKL/UPL, serta SPPL di
lapangan? Jelaskan!
Jawaban
Pelaksanaan AMDAL, UKL DAN UPL di DKI Jakarta jenis dan besarnya
kegiatan yang wajib menyusun AMDAL adalah kegiatan yang diperkirakan
menimbulkan dampak besar dan penting yang disesuaikan dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan. Dalam rangka pelaksanaan AMDAL
di Propinsi DKI Jakarta, Gubernurtelah mengeluarkan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 2863 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL.
Keputusan Gubernur Nomor 2863 Tahun 2001 tersebut mengatur 12
sektor ataubidang yang meliputi :
 Bidang pertahanan dan Keamanan.
 Bidang Pertanian.
 Bidang Perikanan.
 Bidang Kesehatan.
 Bidang Perhubungan Darat, Laut, Udara, teleko-munikasi.
 Bidang Perindustrian.
 Bidang Prasarana Wilayah.
 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral yaitu.
Pertambangan Umum/Ketenaga Listrikan / Minyak dan Gas
Bumi / Geologi Tata lingkungan.
 Bidang Pariwisata.
 Bidang Pengembangan Nuklir.
 Bidang Pengelolaan limbah Bahan berbahaya dan racun (B3).
 Bidang Rekayasa Genetika.
Amdal, UKL dan UPL merupakan bagian perizinan daerah yang disusun
bersamaan dengan studi kelayakan rencana usaha/kegiatan, sehingga layak secara
teknis, ekonomi dan lingkungan. Pembinaan pelaksanaan Amdal dan UKL/UPL
diselenggarakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah yang dalam
pelaksanaannya berkoordinasi dengan instansi yang berwewenang, Walikotamadya
setempat, dan unsur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Serta Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) dalam perizinan daerah diatur berdasarkan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 99 Tahun 2002 tentang pelaksanaan analisis mengenai
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

dampak lingkungan hidup (AMDAL) dan upaya pengelolaan lingkungan (UKL)


serta upaya Pemantauan lingkungan (UPL) dalam perijzinan daerah. Informasi jenis
dan besaran kegiatan wajib AMDAL dan UKL/UPL sudah harus diinformasikan
instansi yang berwenang sejak pengurusan ijin yang paling awal seperti ijin prinsip.
AMDAL dan UKL/UPL disusun bersamaan dengan pengurusan ijin pembebasan
lahan, surat ijin penunjukan penggunaan tanah (SIPPT), Blok Plan dan lain-lain.
IMB hanya dapat diterbitkan setelah rekomendasi AMDAL atau persetujuan
UKL/UPL diperoleh. Ijin penggunaan bangunan (IPB) dapat diberikan apabila
AMDAL dan UKL/UPL dilaksanakan. Dan laporan implementasi RKL/RPL dan
UKL/UPL disampaikan secara periodik ke instansi pembina BPLHD
Propinsi/Wilayah danWalikotamadya/Kabupaten Administrasi.
Mekanisme Pelaksanaan Amdal dan UKL/UPL dalam Proses Perizinan
dapat dilihat jenis dan besarnya rencana kegiatan yang wajib menyusun dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
adalah rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan
penting,atau secara teknologi dampak pentingnya dapat dikelola. Mekanisme
pembahasannya berada di luar mekanisme AMDAL. Dalam pembahasannya,
setidak-tidaknya melibatkan Intansi pembina teknis dan Unsur wilayah
Kota/Kabupaten
Usaha/Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan
Linglungan (UKL) serta Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) diatur berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 189 Tahun 2002. Keputusan
Gubernur no. 189/2002 ini terdiri dari 10 sektor/bidang meliputi :
a. Bidang Perhubungan dan Telekomunikasi,
b. Bidang Prasarana Wilayah,
c. Bidang Pariwisata,
d. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral,
e. Bidang Pertanian,
f. Bidang Peternakan,
g. Bidang Perikanan,
h. Bidang Kehutanan,
i. BidangPerindustrian,
j. Bidang Perdagangan.
Sesuai Keputusan Meneg LH No. 86/2002, Pembinaan penilaian UKL/UPL
ini dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

4. Kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup seperti undang-


undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri dan kebijakan lainnya sering tidak
berjalan baik di lapangan. Seandainya Anda menjadi salah datu Anggota Tim yang
akan membuat Peraturan Pemerintah Desa mengenai “Larangan Membuang
Sampah ke Sungai”. Tahapan apa yang diperlukan/yang perlu Anda dan Tim
lakukan untuk membuat “Peraturan Desa tentang Larangan Membuang
Sampah ke Sungai” agar peraturan tersebut dapat diterapkan baik di lapangan?
jelaskan!
Jawaban

Dilingkungan Sekolah (saya menjadi Saya akan memberikan mata pelajaran


bagian dari dinas pendidikan) khusus untuk mempelajari tentang
pentingnya menjaga lingkungan
dengan poin pembelajaran khusus
pembelajaran yang mengutamakan
praktikal dan pengabdian kepada
masyarakat.

Dilingkungan masyarakat (saya Mengadakan sanksi berat dengan


menjadi tim yang membuat peraturan) denda yang tinggi untuk pelanggar
yang tetap membuang sampah
kesungai. Mengadakan CCTV di
bantaran sungai.
Mengembalikan peran sungai sebagai
tempat rekseasi, bisa dipakai mandi
dan memancing oleh warga setempat.
Mencontoh negara eropa seperti
jerman yang berhasil mengembalikan
fungsi sungai Elbe yang tadinya
pernah mati. Dengan cara :
1. Penutupan pabrik yang tidak ramah
lingkungan
2. Pemurnian air limbah
3. Pembuatan peraturan yang ketat

Anda mungkin juga menyukai