Anda di halaman 1dari 16

HASIL PERSIDANGAN

MUSYAWARAH RACANA V TAHUN 2020


SIDANG KOMISI D
BIDANG ADAT
RACANA KH. A. WAHID HASYIM DAN NYAI Hj. SHOLIHAH WAHID
PESANTREN MAHASISWA (PESMA) AN NAJAH PURWOKERTO

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Nama Racana
1. Racana Gugusdepan Teritorial Banyumas 04.3531 Pangkalan Pesantren Mahasiswa An
Najah Purwokerto Bernama Racana KH. A. WAHID HASYIM.
2. Racana Gugusdepan Teritorial Banyumas 04.3532 Pangkalan Pesantren Mahasiswa An
Najah Purwokerto Bernama Racana Ny. Hj. SHOLIHAH WAHID.
3.  Penggabungan dua nama Racana Gugusdepan Teritorial Banyumas 04.3531-04.3532
adalah Racana WASHOL.

Pasal 2
Sandi Racana
1. Sandi Racana diberi nama Racana KH. A. Wahid Hasyim dan Ny. Hj. Sholihah Wahid.
2. Sandi Racana dikiaskan dengan Buku dan Pena.
3. Sandi Racana dibacakan pada saat upacara tertentu dengan tangan kanan diletakkan di
dada kiri atau detak jantung dengan posisi sikap sempurna. dan kepala menunduk

Pasal 3
Atribut
1. Lambang Racana dan Tata Cara Pemakaiannya (terlampir).
2. Bendera Racana (Terlampir).
3. Bed Racana warna hijau berukuran 7x5cm.
4. Syal Racana (berwarna biru laut ukuran 90x40cm).
5. Pakaian Seragam
a. Pakaian Seragam Harian (PSH) dengan ketentuan menggunakan warna coklat
muda untuk baju dan coklat tua untuk celana/rok, khusus untuk puteri
menggunakan jilbab warna coklat tua.
b. Pakaian Seragam Latihan (PSL) dikondisikan
c. Pakaian Seragam Khusus (PSK) disesuaikan.

BAB II
DASAR
Pasal 4
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Nomor 11/Munas/2013 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 162.A Tahun 2011 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Administrasi Kwartir Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 176 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
5. Surat keputusan kwartir cabang gerakan pramuka kabupaten banyumas Nomor 02 Tahun
2016 tentang pengesahan majelis pembimbing dan pembina atau pemimpin gugusdepan
gerakan pramuka yang berpangkalan di Pesma An Najah Purwokerto.
6. Peresmian Gugusdepan Teritorial Banyumas 04.3531-04.3532 oleh Kwartir Cabang XI.
02 Banyumas pada tanggal 09 Januari 2016 oleh Kak H. Budi Pramono selaku perwakilan
Ka. Kwarcab Banyumas.

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Anggota Racana
Anggota racana terdiri dari:
1. Anggota biasa :
a. Santri Pesma An Najah Purwokerto yang berstatus Calon Pandega.
b. Santri Pesma An Najah Purwokerto yang berstatus Pandega.
c. Anggota luar biasa adalah alumni Pesma An Najah Purwokerto yang masih
berusia peserta didik.
2. Anggota Kehormatan terdiri dari :
a.  Anggota mabigus
1) Alumni dan dewan racana pesma An Najah Purwokerto yang telah berusia 26
Tahun.
2) Anggota Racana yang telah menikah.
b. Anggota Purna bakti

Pasal 6
Hak dan Kewajiban.
1. Hak
a. Anggota biasa :
1) Santri Pesma An Najah Purwokerto yang berstatus Calon Pandega
a) Mengikuti salah satu bidang yang sesuai dengan bakat dan minatnya atas izin
dari   Pembina Racana / Pembina Gudep.
b) Memiliki Hak Bicara.
c) Berhak menjadi Duta Gudep jika dibutuhkan.
2) Santri Pesma An Najah Purwokerto yang berstatus Pandega
a) Memiliki hak bicara dan hak suara.
b) Berhak menjadi Duta gudep.
c) Berhak menyelesaikan SKK.
3) Anggota luar biasa adalah alumni Pesma An Najah Purwokerto yang masih
berusia peserta didik.
a) Memiliki Hak bicara dan tidak memiliki hak suara.
b) Berhak menjadi Duta Gudep apabila dibutuhkan.
c) Berhak menyelesaikan SKK.
b. Anggota Kehormatan terdiri dari :
1) Purna Bakti :
a) Memiliki Hak bicara dan tidak memiliki hak suara.
b) Berhak menjadi Duta Gudep apabila dibutuhkan.
c) Berhak menyelesaikan SKK.
2) Anggota Mabigus(Mengikuti aturan Nasional)

2. Kewajiban
a. Anggota biasa :
1) Santri Pesma An Najah Purwokerto yang berstatus Calon Pandega
a) Berkewajiban menyelesaikan SKU dan dilantik ketika telah
menyelesaikannya.
b) Mengikuti dan menyukseskan semua Kegiatan yang dilaksanakan oleh Racana
/Gudep.
c) wajib membayar iuran anggota sebesar Rp. 30.000/ tahun
d) Tiap mengikuti pertemuan wajib memakai seragam sesuai dengan jenis
kegiatannya.
e) Menjalankan dan Menjaga ketertiban keindahan dan keamanan sanggar.
2) Santri Pesma An Najah Purwokerto yang berstatus Pandega
a) Berkewajiban Mengikuti dan menyukseskan semua Kegiatan yang
dilaksanakan oleh Racana /Gudep.
b) Wajib membayar iuran anggota sebesar Rp. 30.000/ tahun
c) Setiap mengikuti pertemuan wajib memakai seragam sesuai dengan jenis
kegiatannya.
d) Menjalankan dan Menjaga ketertiban dan keamanan sanggar.
3) Anggota luar biasa adalah alumni Pesma An Najah Baturaden yang masih berusia
peserta didik.
a) Menyukseskan setiap kegiatan di Racana/ Gudep.
b) Menyetor minimal 1 Buku dan Skripsi.
c) Menjaga nama baik Racana/Gudep.
b. Anggota Kehormatan terdiri dari :
1) Anggota mabigus
a) Alumni dan dewan racana pesma An Najah Purwokerto yang telah berusia 26
Tahun.
b) Anggota Racana yang telah menikah.
2) Anggota Purna bakti
BAB IV
KEPANDEGAAN
Pasal 7
Tamu Racana

1. Prosedur Penerimaan Tamu Racana


a. Santri Pesma An Najah Baturaden Purwokerto yang belum mengikuti pentana
b. Umur maksimal 25 tahun
c. Bersedia dan sanggup melaksanakan adat racana.
2. Menjadi tamu racana paling lama 3 (tiga) bulan dan menyesuaikan diri dengan adat-
adat yang berlaku di Racana.
3. Tamu Racana belum diperbolehkan ujian SKU golongan Pandega sampai dikukuhkan
menjadi anggota Racana.
4. Anggota racana dapat menilai tamu racana dalam rapat evaluasi sebelum dikukuhkan.
5. Aktif mengikuti kegiatan minimal 60% dari seluruh pertemuan.

Pasal 8
Calon Pandega
1. Calon Pandega adalah tamu racana yang telah dikukuhkan menjadi anggota racana.
2. Setiap Calon Pandega berkewajiban menyelesaikan SKU Pandega dan diharapkan
dapat mempraktekkan didalam satuan siaga, Penggalang dan Penegak.
3. Calon Pandega yang telah menyelesaikan SKU-nya wajib :
a. Mengikuti pantangan yang diputuskan dalam sidang Dewan Kehormatan
Pandega.
b. Membuat makalah dam mempersentasekan di depan Pandega.
c. Wawancara dengan Dewan Pandega.
d. Renungan Jiwa.
4. Para Calon Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya,
kepemimpinan dan meningkatkan jiwa kepribadian kepada masyarakat.
5. Calon Pandega wajib memiliki seragam pramuka berdasarkan keputusan kwartir
nasional gerakan pramuka

Pasal 9
Pandega
1. Pandega adalah seorang calon Pandega yang telah berusia minimal 19 tahun,
menyelesaikan SKU Pandega dan telah dilantik.
2. Pandega diharapkan dapat memiliki kepribadian yang kuat sehingga baktinya dapat
diamalkan untuk kepentingan umum serta mampu menjadi teladan.
3. Pandega berusaha sendiri meningkatkan keterampilan dan kemampuannya, agar dapat
berperan serta membantu Gerakan Pramuka baik dalam hal pengelolaan Kwartir
maupun Gugusdepan.
4. Pandega merupakan pelaksana tugas dari Pembina Pramuka.
5. Pandega senantiasa mengikuti kegiatan, baik didalam maupun diluar Gerakan
Pramuka.
6. Pandega senantiasa mengabdikan dirinnya kepada masyarakat, baik secara perorangan
maupun bersama-sama.
7. Senantiasa mengamalkan Kode Kehormatan serta menjaga citra Pandega dan
Almamaternya.
8. Pandega yang diwisuda berhak menerima kenang-kenangan.

BAB V
DEWAN KEHORMATAN DAN SIDANG DEWAN KEHORMATAN
Pasal 10
Dewan Kehormatan
1. Dewan Kehormatan Pandega terdiri dari purna dewan yang diketuai oleh pemangku
adat.
2. Dewan Kehormatan Pandega melaksanakan sidang atas usul anggota Racana secara
tertulis dan formal.

Pasal 11
Sidang Dewan Kehormatan
1. Sidang Dewan Kehormatan dihadiri oleh :
a. Dewan Kehormatan Pandega.
b. Pembina Racana sebagai penasehat.
2. Sidang Dewan Kehormatan membahas:
a. Pelantikan calon Pandega.
b. Penghargaan atas partisipasi/ jasa.
c. Hal yang menyangkut kehormatan Pramuka Pandega.
d. Sanksi atas pelanggaran Kode Kehormatan Pramuka, dan Adat Racana.
e. Rehabilitasi anggota Racana Pandega.
3. Sidang Dewan Kehormatan dilaksanakan secara terpisah antara Putra dan Putri
kecuali masalah tertentu.

Pasal 12
Sanksi dan Pembelaan
1. Sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan sidang Dewan Kehormatan dengan
ketentuan:
a. Ringan : berupa teguran atas tindakan yang menyalahi ketentuan adat racana dan
kode kehormatan.
b. Sedang : diskors/ tidak diikutkan dalam kegiatan selama waktu yang ditentukan
dalam sidang Dewan Kehormatan.
c. Berat : dipecat/ dikeluarkan hak keanggotaannya sebagai anggota Gugusdepan
Teritorial Banyumas 04.3531-04.3532 Pesma An Najah Purwokerto.
2. Bagi anggota yang dinyatakan melanggar diberi kesempatan untuk melakukan
pembelaan diri dihadapan sidang Dewan Kehormatan.
BAB VI
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 13
1. Keanggotaan Racana KH. A.WAHID HASYIM DAN Ny. Hj. SHOLIHAH WAHID
berakhir karena :
a. Permintaan sendiri dan melampirkan surat pengunduran diri.
b. Diberhentikan.
c. Meninggal dunia.
2. Anggota dapat diberhentikan berdasarkan penilaian keputusan Sidang Dewan
Kehormatan :
a. Melanggar Kode Kehormatan Pramuka.
b. Melanggar Adat Istiadat Racana.

BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 14
Pengurus Dewan Racana
1. Untuk menggerakkan Racana maka dibentuk pengurus Dewan Racana yang terdiri
dari :
a. Seorang Pemangku Adat.
b. Seorang Ketua.
c. Seorang Sekretaris.
d. Seorang Bendahara.
2. Dalam melaksanakan program kerja, Pengurus menunjuk 4 (empat) orang
Penanggung Jawab.
3. Pengurus Dewan Racana adalah anggota pramuka yang aktif.
4. Pengurus Dewan Racana yang berhalangan, sebaiknya  melimpahkan jabatan kepada
anggota yang dimandati atau siap sedia jika dibutuhkan.
5. Setiap Pengurus Dewan tidakdiperbolehkan rangkap jabatan (pengurus inti)pada
lembaga kemahasiswaan intra dan ekstra kampus.

BAB VIII
PELAKSANAAN KEGIATAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ANGGOTA
GUGUS DEPAN DAN RACANA
Pasal 15
Pelaksanaan Kegiatan Gugus Depan dan Racana
1. Semua kegiatan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
2. Dalam usaha kaderisasi maka dalam pelaksanaan program tertentu Pengurus Dewan
Racana Pandega hendaknya melimpahkan wewenang kepada Reka Kerja.
3. Pengutusan dalam kegiatan partisipasi atau pendelegasian anggota diputuskan oleh
Pengurus Dewan Racana dan disahkan oleh Pembina.
4. Setiap selesai mengikuti kegiatan partisipasi sebaiknya membuat laporan secara
tertulis dan dipersentasikan didepan Anggota Racana.
5. Setiap selesai melaksanakan kegiatan maka perlu diadakan rapat evaluasi kegiatan
dan Reka Kerja membuat laporan kegiatan secara tertulis maksimal satu minggu
setelah kegiatan.

Pasal 16
Pembinaan dan Pengembangan Anggota Gugus Depan dan Racana
1. Hendaknya dikembangkan rasa saling mengenal dan menghargai sesama anggota.
2. Ketika bertemu sesama anggota sebaiknya memberi salam atau dengan isyarat(apabila
salam tidak memungkinkan).
3. Hendaknya setiap perbuatan dan perkataan mencerminkan nilai luhur Islam.
4. Hendaknya setiap anggota meningkatkan keterampilan yang dapat menunjang
peningkatan sumber daya manusia.
5. Hendaknya dikembangkan sapaan kakak sesama Anggota Pramuka.

BAB  IX
JENIS DAN TATA UPACARA
Pasal 17
Jenis Upacara Adat Racana

1. Upacara penerimaan Tamu Racana adalah upacara dalam rangka penerimaan Tamu
Racana Gugusdepan Teritorial Banyumas 04.3531-04.3532 KH. A.WAHID HASYIM
dan Ny. Hj. SHOLIHAH WAHID pangkalan Pesma An Najah Purwokerto.
2. Upacara pengukuhan Tamu Racana adalah upacara penerimaan Tamu Racana
menjadi Anggota Racana.
3. Upacara pelantikan Pandega adalah upacara yang dilaksanakan untuk melantik calon
Pandega yang telah memenuhi syarat kecakapan umum Pandega, upacara ini
dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan Sidang Dewan Kehormatan.
4. Upacara Wisuda Pandega adalah upacara yang dilaksanakan apabila Pandega telah
berumur 26 tahun atau telah menikah.
5. Upacara peringatan hari jadi Gugusdepan adalah upacara atau malam refleksi yang
dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperingati hari lahir Gugusdepan Teritorial
Banyumas 04.3531-04.3532 K.H. WAHID HASYIM dan Ny. Hj. SHOLIHAH
WAHID pangkalan Pesma An Najah yang jatuh pada tanggal 09 Januari 2016.
6. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah upacara penganugrahan
Tanda Kecakapan Khusus bagi Pandega yang telah dinyatakan lulus oleh Tim
Penguji.
7. Upacara penyamatan Lencana/Tanda penghargaan bagi anggota yang mendapat
penghargaan, baik dari Gerakan Pramuka maupun dari organisasi lain yang
dibenarkan dalam Negara Republik Indonesia.
8. Upacara Pelantikan Pengurus Dewan Racana adalah upacara pelantikan pengurus
baru yang terpilih.
9. Upacara penerimaan tamu Gugusdepan adalah upacara yang dilaksanakan apabila ada
tamu resmi Gugusdepan atau Racana.
10. Upacara pelepasan dan penyambutan Duta Gudep adalah upacara yang dilaksanakan
untuk melepas dan menyambut duta Gugusdepan.
11. Upacara adat dalam kegiatan musyawarah racana untuk membuka dan menutup
musyawarah racana

Pasal 18
Tata Upacara Adat Racana
1. Upacara adat racana
a. seluruh peserta kegiatan dikumpulkan jadi Satu.
b. peserta disiapkan oleh pemangku adat.
c. . Pemangku adat mengucapkan “sikap adat” untuk memulai upacara adat
d. Pembacaan sandi racana oleh KDR
e. Pembukaan buku atau kotak berisi buku
f. Pencatatan di buku
2. Upacara pelantikan Penerimaan Tamu Racana
a. Peserta PENTANA dikumpulkan.
b. Peserta PENTANA berjalan dan dijemput secara adat.
c. Peserta PENTANA dijemput secara adat.
d. Peserta PENTANA diterima oleh segenap Pengurus dewan Racana WASHOL
dan Pandega.
e. Pembacaan Sandi Racana.
f. Peserta PENTANA diterima secara resmi sebagai anggota tamu racana ditandai
dengan penanggalan atribut peserta secara simbolis.
3. Upacara Pengukuhan Tamu Racana
a. Persiapan upacara.
b. Pembina Upacara mengambil tampat.
c. Tamu Racana yang akan dikukuhkan mengambil tempat.
d. Pengukuhan tamu racana menjadi anggota racana ditandai dengan pemasangan
setangan leher bagi putera dan pita leher bagi puteri disertai penyerahan SKU
secara simbolis.
e. Doa.
f. Lagu “Syukur”.
4. Upacara Pelantikan Pandega
a. Persiapan Upacara.
b. Pembina memasuki tempat upacara.
c. Calon Pandega yang akan dilantik dijemput oleh Pemangku Adat.
d. Pelantikan oleh Mabigus / Pembina.
e. Doa.
f. Lagu “Syukur”.
g. Pandega yang baru dilantik mendapat salaman dari anggota Dewan Racana.
5. Upacara Wisuda Pandega
a. Persiapan.
b. Pembina memasuki tempat upacara.
c. Pandega yang akan diwisuda mengambil tempat.
d. Pembacaan Sandi Racana.
e. Wisuda oleh Mabigus / Pembina.
f. Penyerahan kenang-kenangan dari wisudawan (i) kepada Pengurus Dewan
Racana.
g. Doa.
h. Lagu “Syukur”.
6. Upacara Hari Ulang Tahun Gugus Depan
a. Formasi barisan oleh masing-masing pemimpin Reka.
b. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara langsung mengambil alih barisan.
c. Pembacaan memoro Gugusdepan sampai periode terakhir.
d. Pembina menuju mimbar upacara.
e. Penghormatan barisan kepada Pembina upacara.
f. Laporan pemimpin upacara.
g. Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, Pancasila, dan Dasa Darma Pramuka.
h. Amanat Pembina Upacara.
i. Satya Darma Pramuka.
j. Doa.
k. Laporan Pemimpin Upacara.
l. Penghormatan barisan kepada Pembina upacara.
m. Pembina upacara meninggalkan mimbar upacara.
n. Upacara selesai.
7. Upacara Penyematan Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
a. Persiapan upacara.
b. Pemangku Adat menjemput anggota yang akan disematkan TKK.
c. Penyamatan TKK oleh Pembina.
d. Pembacaan Sandi Racana.
e. Doa.
8. Upacara Pelantikan Pengurus Dewan Racana
a. Persiapan upacara.
b. Pengurus Dewan Racana mengambil tempat.
c. Ka. Mabigus memasuki tempat pelantikan.
d. Pelantikan oleh Ka. Mabigus.
e. Penyematan tanda pelantikan.
f. Lagu “Syukur”.
g. Serah terima jabatan.
h. Doa.
9. Upacara penganugerahan Lencana/Tanda Penghormatan
a. Persiapan upacara.
b. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
c. Pambacaan Surat Keputusan.
d. Penyematan oleh ketua Mabigus.
e. Sambutan Ketua Mabigus/ Pembina Gudep.
f. Satya darma Pramuka.
g. Doa.
h. Pemberian upacan selamat.
10. Upacara Penerimaan Tamu Gugus Depan
a. Penerimaan di Sanggar Bakti:
1) Tamu diterima oleh Pengurus Dewan Racana di gerbang halaman sanggar
bakti.
2) Pembacaan Sandi …..
3) Pengalungan bunga atau sarung sutera oleh Pemangku Adat kepada tamu
(Ketua Kontigen).
4) Ramah Tamah.
5) Doa.
b. Penerimaan Formal dalam ruangan
Upacara disesuaikan dengan kondisi (Tamu Gugus Depan atau Racana).
11. Upacara Pelepasan dan Penyambutan Duta Gugus Depan
a. Pelepasan
1) Duta Gudep mengambil tempat.
2) Amanat Pembina sekaligus pelepasan Duta Gudep secara resmi.
3) Doa.
4) Penutup.
12. Penyambutan
a. Penjemputan Duta Gudep ditandai dengan pembacaan Sandi Racana.
b. Pesan dan Kesan.
c. Doa.
d. Ramah Tamah.
e. Penutup.

BAB X
PERUBAHAN ADAT RACANA

Perubahan Adat racana hanya dapat dilakukan di Musyawarah Pandega dan hal-hal
yang belum diatur dalam Adat Racana ini akan diatur kemudian menurut situasi dan
kondisi didalam Sidang dewan Kehormatan sepanjang tidak bertentangan dengan
Adat Racana.

BAB XI
PENUTUP
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada hasil keputusan ini, maka akan
dilakukan peninjauan ulang dan nantinya akan dilakukan perbaikan.
Lampiran Pasal 2
SANDI RACANA
K. H ................................
PESMA AN NAJAH ...............

Cahaya berpendar terang

Jiwa memancar budi mengembang

Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Kesatria sejati yang berani dan setia

Mewarnai semesta raya

Untuk menggapai ridho-Nya

Wahai kesatria muda

Pramuka bersedia berbakti

Maka jalanilah pengabdian mu dengan baik

Cintailah alam dan insan makhluk ciptaa-Nya

Kepalah tanganmu

Dan taruh didada sebelah kirimu

Sentuh nuranimu

Sentuh sanubarimu

Kita adalah satu, satu dalam pikiran, satu dalam tujuan

Menuju kesuksesan

Sekarang, sejenak renungkanlah

Pasrahkan diri pada Illahi

Ikhlas bakti bina bangsa

Berbudi bawa laksana

Disiplin mandiri

Jayalah !

Racana KH. A. Wahid Hasyim dan Ny. Hj. Sholihah Wahid


Lampiran pasal 3

LAMBANG RACANA

PITA MERAH
(BERTULISKAN
RACANA)

PESMA AN NAJAH
(MUTER)

1. Bentuk
Lambang Racana WASHOL berbentuk oval dengan nama racana dalam pita merah
2. Isi
Lambang Racana terdiri atas :
a. Rantai emas berbentuk tampir.
b. Bintang.
c. Pena.
d. Kitab.
e. Dua tunas kelapa berdaun hijau.
f. Pita.
3. Warna
a. Warna dasar biru berpelipir rantai emas.
b. Bintang kuning.
c. Pena bulu dengan tinta emas.
d. Tunas kelapa berdaun hijau.
e. Kitab berwarna putih.
f. Pita merah.
4. Arti kiasan
a. Warna dasar biru melambangkan solidaritas rantai emas berbentuk tampir diharap
setiap anggota punya rasa kebersamaan yang erat dan berharga.
b. Bintang kuning (berkaki lima) melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa seperti sila
pertama dalam pancasila.
c. Pena bulu emas melambangkan bahwa santri harus memiliki sejarah yang berharga
salah satunya dengan menulis.
d. Kitab melambangkan wadah yang dapat menyimpan dan mengembangkan
kemampuan baik secara softskill maupun hard skill serta sejaranh perjuangan
pramuka pesma an najah.
e. Dua tunas kelapa melambangkan racana putra dan racana putri berdaun hijau
melambangkan pramuka gudep teritorial annajah harus hidup subur dan makmur.
f. Pita merah memiliki arti keindahan yang memberi kesemangatan.
5. Pemakaian lambang Racana pada :
a.       Lambang Racana digunakan pada bendera Racana, baju dan benda atau tempat-
tempat yang menunjukkan identitas Racana.
b.      Penggunaan Lambang Racana dikondisikan selain Uniform/Pakaian Seragam
Harian(PSH).
II.                BENDERA RACANA 
1.      Bentuk dan ukuran
Bendera Racana berbentuk segi empat dengan ukuran 60 × 90 cm.
2.      Isi bendera adalah Lambang Racana dengan ukuran lambang ... cm serta tulisan no
gudep di sebelah atas dan nama racana disebelah bawah logo.
3.      Warna
a.       Warna dasar putih, tulisan hitam dan menggunakan rumbai berwarna merah.
b.      Warna lambang sesui dengan lambang racana.
III.             ARTI WARNA
1. Merah berarti menandakan keberanian.
2. Hijau menandakan subur dan makmur.
3. Putih berarti suci dan bersih.
4. Kuning menandakan kedisiplinan.
5. Hitam menandakan kekuatan dan kebulatan tekad.
6. Coklat menandakan pengabdian.
7. Biru melambangkan solidaritas.
8. Emas menandakan keberhargaan.
Bendera racana
Tata Tertib atau Peraturan Anggota Dewan Racana KH. A. Wahid Hasyim dan Ny.Hj. Sholihah
Wahid

KEWAJIBAN
NO KEWAJIBAN ANGGOTA RACANA SANKSI
1 Menghormati keluarga mabigus, pembina Satu kali diperingatkan dan membuat artikel
sebanyak 6 halaman ditulis tangan dengan rapi,
dua kali menulis Al-Qur’an 1 juz (bagi santri yang
udzur menulis albarzanji 12 ‘atiril) dan
membuat artikel sebanyak 12 halaman ditulis
tangan dengan rapi
2 Mengikuti semua jenis kegiatan pramuka
dan diskusi yang diwajibkan oleh gerakan Sekali tidak mengikuti, membuat artikel tentang
pramuka, kecuali yang mendapat izin dari kegiatan tersebut sebanyak 5 halaman, ditulis
Pemangku Adat dan KDR. tangan dengan rapi
3 Mengikuti bakti sanggar
4 Menghormati tamu Pramuka
Satu kali diperingatkan, dua kali menulis Artikel 5
5 Memakai SPL setiap ada kegiatan Pramuka *
halaman, ditulis tangan dengan rapi
6 Menjaga atribut racana
LARANGAN
NO LARANGAN ANGGOTA RACANA SANKSI
1 Melakukan segala larangan syari'at Islam Dipulangkan dan diserahkan kepada yang
(dosa besar) larangan mencuri, berkelahi, berwajib
mengkosumsi narkoba atau minuman
keras, dan berzina
2 Mencemarkan nama baik pesantren, gugus
depan garakan pramuka racana dan Sekali diberi peringatan dan menulis artikel 10
melakukan ancaman kepada siapapun dan lembar ditulis tangan, dua kali dikeluarkan dari
dalam bentuk apapun baik lisan ataupun anggota gerakan pramuka dan dipulangkan
tulisan.**
3. Berkholwat dengan lain jenis yang bukan Menulis al Qur’an 1 juz (bagi santri yang udzur
mahram. menulis albarzanji 12 ‘atiril) dengan tempo
4. Berboncengan dengan lain jenis yang seminggu jam, membaca Q.S At Taubah dan
bukan mahram. membuat artikel sebanyak 12 halaman ditulis
tangan dengan rapi
5 Bersuara keras atau bergurau dan di waktu Satu kali diperingatkan, dua kali menulis Artikel 5
kegiatan pramuka sedang berlangsung. halaman, ditulis tangan dengan rapi
6 Merokok dilingkungan Pesantren dan saat Semen 1 sack atau Rp 100.000 dan membuat
kegiatan pramuka berlangsung dimanapun artikel sebanyak 12 halaman ditulis tangan
berada dengan rapi. dan jika 3 kali berturut-turut maka
mendapatkan SP.

Keterangan:

SemuaTata Tertib atau Peraturan Anggota Dewan Racana KH. A. Wahid Hasyim dan Ny.Hj.
Sholihah Wahid ini mengacu kepada peraturan pesantren mahasiswa An Najah.
* -Semua SPL jika kegiatan yang memang harus menggunakan SPL dan seragam lapangan
jika kegiatan memang harus menggunakan seragam lapangan

-Apabila anggota racana tidak memiliki SPL diperbolehkan menggunakan seragam dengan
ketentuan atasan jas almamater pesma an najah, bawahan gelap dan bagi putri memakai
krudung coklat (berlaku dilingkungan pesma an najah)

**Termasuk posting foto di sosial media yang tidak mencerminkan seorang santri

Anda mungkin juga menyukai