Anda di halaman 1dari 29

1

MUSYAWARAH PANDEGA (MUSDEGA) IV


GUGUS DEPAN KABUPATEN MALANG 05185-05186
PANGKALAN UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
Nomor:007/MUSDEGA IV/GP-UNIRAMALANG/VIII/2020
Tentang
ADAT RACANA

BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka bertujuan membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki
kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila serta melestarikan
lingkungan hidup. Agar tercapai tujuan tersebut, maka Dewan Racana perlu
membentuk norma yang sesuai dan selaras dengan kondisi Racana yang
Berpangkalan Pada UNIRA Malang. Norma ini selanjutnya disebut Adat Racana,
dengan tujuan memberikan ciri khas, identitas diri sebagai cermin sikap anggota
untuk membantu peranan nilai Dasadarma dan Tri Satya dalam kehidupan sehari–
hari.
BAB II
KETENTUAN ANGGOTA
Pasal 1
Tamu Racana
Syarat-syarat menjadi tamu racana:
1. Mahasiswa UNIRA Malang.
2. Mendaftarkan diri kepada Dewan Racana sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
3. Mengisi formulir yang telah disediakan

Pasal 2
Anggota racana
Syarat-syarat menjadi anggota racana:
1. Telah menjadi tamu racana.
2. Telah mengikuti latihan rutin (LARUT)
3. Telah melakukan kunjungan PERTI.
4. Telah mengikuti masa seleksi alam (MSA)
Pasal 3
Etika Anggota
1. Menerapkan Trisatya dan Dasa Dharma
2. Tidak diperbolehkan mempunyai hubungan dengan lawan jenis (pacaran)
3. Tidak diperbolehkan berkata kasar
4. Setiap anggota hendaknya saling menjalin ukhuwah islamiyah sesama
anggota dengan membudayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


2

5. Setiap bertemu antaranggota racana hendaknya berjabat tangan khas


racana.
6. Dilarang makan dan minum dalam keadaan berdiri

BAB III
KETENTUAN UPACARA DAN ADAT RACANA
Pasal 4
Jenis Upacara
1. Upacara Dies Maulidiyah.
2. Upacara Buka dan Upacara Tutup Kegiatan.
3. Upacara Pelantikan.
4. Upacara Kehormatan.
Pasal 5
Definisi Jenis Upacara Adat Racana
1. Upacara Dies Maulidiyah adalah upacara hari ulang tahun GUDEP.
2. Upacara buka dan upacara tutup kegiatan adalah upacara yang
dilaksanakan untuk membuka atau menutup suatu kegiatan.
3. Upacara pelantikan adalah upacara yang dilaksanakan untuk melantik
kenaikan tingkat, Reka dan Dewan Racana.
4. Upacara kehormatan adalah upacara yang dilaksanakan untuk memberikan
penghargaan.
Pasal 6
Adat Racana
1. Adat Wisuda
2. Adat Pernikahan
3. Adat Anjangsana
Pasal 7
Definisi Adat Racana
1. Adat wisuda adalah salah satu penghormatan terakhir kepada anggota
UKM Pramuka Unira Malang sebelum tercatat sebagai alumni Unira
Malang, adat ini sebagai ucapan terimaksih atas semua pengabdian
anggota UKM Pramuka selama di Racana.
2. Adat pernikahan adalah suatu penghormatan yang dilakukan oleh UKM
Pramuka Unira Malang dalam mengantarkan sesama anggota Pramuka
Unira Malang dan purna bakti yang akan menempuh kehidupan baru dan
melepas masa lajangnya.
3. Adat anjangsana adalah prosesi penyambutan tamu yang datang untuk
beranjangsana. Adat ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi
sekaligus menambah ilmu serta tukar pikiran tentang kegiatan
kepramukaan.
Pasal 8
Teknis Adat Racana
1. Adat wisuda
Teknis adat : seluruh wisudawan/i berbaris melingkari pemangku adat,
pemangku adat mengucapkan selamat serta terimakasih kepada para

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


3

wisudawan/i, kemudian meminta wisudawan membasuh tangan dan wajah


dengan air bunga dan wisudawati membasuh tangan.
2. Adat pernikahan
Teknis adat : pasukan baris berbanjar, laporan, pasukan melewati
mempelai, mempelai melalui jembatan tongkat pora (diiringi lagu),
pasukan membentuk payung pora, pembacaan puisi, pengalungan scraft ,
mempelai kembali ketempat, adat racana, pemberian pembenghargaan
bergilir, laporan, selesai.
3. Adat anjangsana
Teknis adat : tamu baris berbanjar, ucapan selamat datang, prosesi adat.

BAB IV
PENDELEGASIAN
Pasal 9
Tanda
Tanda pendelegasian adalah aksesoris yang disematkan oleh pembina atau
pemangku adat kepada anggota yang didelegasikan mengikuti suatu kegiatan dan
harus dikenakan selama kegiatan berlangsung.
Pasal 10
Bentuk tanda
1. SCRAFT
2. ................
3. ................

BAB V
PERANGKAT ADAT
Pasal 11
Nama Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1. Nama Racana Putra adalah Raden Rahmat.
2. Nama Racana Putri adalah Dewi Condrowati.
Pasal 12
Pusaka Adat
Keris
Aturan baku yang tidak dapat diubah
Makna Pusaka Adat :
Keris terdapat 9 lika-liku menyimbolkan Wali Songo
Makna secara keseluruhan:
Melambangkan keampuhan dan kekuatan. (Pemangku Adat RACANA)

Pasal 13
Pembawa Pusaka Adat

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


4

1. Pembawa Pusaka adat racana RadenRahmat adalah pemangku adat 05185.


2. Apabila pemangku pdat berhalangan, dapat diwakilkan kepada ketua
dewan racana dengan memberi wewenang secara lisan atau tulisan.
Apabila ketua dewan racana berhalangan dapat diwakilkan kepada dewan
racana atau warga racana yang telah ditunjuk oleh pemangku adat.
Pasal 14
Petugas yang membuka dan membungkus Pusaka Adat
1. Pemangku Adat Racana
2. Apabila Pemangku adat berhalangan dapat diwakilkan kepada Ketua
Dewan Racana.
3. Apabila Ketua Dewan Racana berhalangan dapat diwakilkan kepada
Dewan Racana yang lain.
Pasal 15
Pakaian Adat Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1. Pakaian pembawa adat racana Raden Rahmat adalah:
a) Memakai baju takwa putih
b) Memakai sarung berwarna putih
c) Songkok berwarna putih
d) Memakai slendang batik adat Racana.
e) Memakai kacu leher
f) Memakai sepatu fantovel hitam.
g) Memakai kaos kaki hitam

2. Pakaian pembawa adat racana Dewi Condrowati adalah:


a) Gamis warna putih
b) Kerudung warna putih
c) Memakai kacu leher
d) Memakai slendang batik adat Racana.
e) Memakai sepatu fantovel hitam.
f) Memakai kaos kaki hitam

1. Gambar pakaian adat racana sebagai berikut:


Filosofi pakaian adat racana:
Melambangkan kesucian dan kebersihan diri dari setiap anggota racana.
Pasal 16
Sandi Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1. Sandi Racana adalah janji setia anggota Gudep yang diungkapkan dalam
bentuk bahasa puisi dan dibaca setiap upacara tertentu.
2. Pada saat pembacaan sandi racana, diharuskan:
a) Bersikap Siap
b) Salam janji.
c) Teks sandi Racana sebagai berikut:

Sandi Racana Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


Kehormatan itu suci
Jaga diri karena harga diri
Berbudi luhur menolong sesama
Ihwan, Islam, Ihsan itu satu
5

Pasal 17
Identitas Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1 Identitas racana adalah tanda yang dipakai sebagai legalitas perwujudan
dari kesetiaan pada Gugus Depan.
2 Identitas Racana meliputi: Bendera, Lambang dan Badge (tanda) Racana.
3 Atribut Racana wajib dikenakan bagi anggota yang telah memenuhi
persyaratan.
4 Bentuk dan makna Identitas Racana sebagai berikut:

Makna Badge, Lambang Racana:


a) Warna merah melambangkan keberanian dalam menegakkan
kebenaran.
b) Warna kuning emas melambangkan kejayaan yang diharapkan
pramuka bisa berkibar dimanapun berada dalam menghadapi segala
tantangan yang dihadapi.
c) Warna putih melambangkan kesucian yang ada pada jiwa seorang
pramuka.
d) Perisai adalah suatu peralatan perang yang berfungsi sebagai
pelindung dari serangan musuh yang mempunyai makna sebagai

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


6

benteng dan hal-hal negatif dan yang merusak atau merugikan diri
kita.
e) Gambar silhoutte tunas kelapa berjumlah 2 merupakan
perlambangan dari satuan putra dan satuan putri yang terus berkarya
dan mengabdi.
f) Lima bintang yang berwarna emas melambangkan Pancasila dan
Rukun Islam.

Pasal 18
Makanan dan Minuman Khas Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1 Makanan dan Minuman Khas Racana adalah makanan dan minuman yang
diberikan kepada tamu undangan ketika akan masuk ruangan.
2 Makanan khas racana adalah rujak manis dengan lima macam buah.
3 Minuman khas racana adalah air kelapa muda.
4 Petugas pemberi makanan dan minuman khas racana adalah Pemangku
Adat, apabila berhalangan dapat diwakilkan kepada Ketua dewan racana.
5 Apabila ketua dewan racana berhalangan hadir dapat diwakilkan kepada
dewan racana lainnya.
Pasal 19
Atribut Anggota Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1 Pakaian seragam pramuka lengkap.
2 Pin Tunas untuk BPH
3 Pin dewan dipakai oleh anggota yang menjabat menjadi dewan racana.
4 Ring atau kolong berlogo lambang racana.
5 Name tag
6 Nama dan nomor gudep
7 Badge lokasi
8 Badge Tunas dan WOSM.
9 Sepatu fantovel hitam.
10 Kaos kaki warna kulit bagi perempuan.
BAB VII
SIDANG ISTIMEWA
Pasal 20
Pengertian
Sidang istimewa adalah sidang yang dilaksanakan untuk mengganti (reshuffle)
anggota dewan racana atau memberikan sanksi kepada anggota yang melakukan
pelanggaran.

Pasal 21
Peserta Sidang Istimewa

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


7

Peserta Sidang Istimewa terdiri dari:


1 Ketua Gugus Depan dan pembina satuan bila memungkinkan.
2 Dewan Racana.
3 Anggota dewan racana yang akan diganti (reshuffle) dan anggota racana
pengganti atau yang melakukan pelanggaran.
4 2 orang anggota dari 05185-05186.
BAB VIII
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam keputusan ini akan diatur kemudian dengan
mufakat forum.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


8

KOMISI C (KEADATAN)
MUSYAWARAH PANDEGA (MUSDEGA) I TAHUN 2018
RACANA RADEN RAHMAT - DEWI CONDROWATI
GUGUS DEPAN KABUPATEN MALANG 05185-05186
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

A. Pengertian Dan Fungsi Adat

Tata merupakan peraturan-peraturan yg harus ditaati atau


dilaksanakan. Adat merupakan wujud gagasan kebudayaan yang terdiri
atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan yg satu dengan yang
lainnya saling berkaitan menjadi suatu sistem.
Fungsi sebagai identitas pangkalan yang menunjukkan ciri khas
gerakan pramuka Racana Raden Rahmat Malang. Sebagai dasar dan
pedoman dalam setiap kegiatan pramuka. Sebagai peraturan yang
mengikat seluruh anggota pramuka Racana Raden Rahmat Malang agar
tercipta suatu ketertiban dan kedisiplinan.
B. Pemegang Adat
Pemegang adat adalah orang yang mengatur tata adat di Racana
Raden Rahmat Malang yang berlaku demi tercapainya ketertiban.
Pemegang Adat Racana adalah Pemangku Adat. Pemangku Adat adalah
seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang dalam memegang
adat, yang tugas utamanya menjaga ketertiban pramuka di Racana Raden
Rahmat. Pemangku Adat memiliki Pusaka Adat yang Wajib dijaga.
Pelaksana Pemangku Adat dan seseorang yang diberi mandat
diperbolehkan membawa Pusaka Adat atau berstatus sebagai Pemegang
Adat.

C. Hak, Kewajiban, Dan Wewenang Pemangku Adat

Hak Pemangku Adat :


1. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya dalam lingkup
tata adat
2. Memberikan saran yang bersifat membangun

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


9

3. Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi


tidak memungkinkandalam lingkup tata adat
4. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisimelalui
sarasehan adat yang disetujui oleh peserta sarasehan adat
5. Bersama-sama dengan KDR (Ketua Dewan Racana) mengontrol
kinerja seluruh Dewan Racana
6. Melakukan pencarian kaderisasi

Kewajiban Pemangku Adat :


1. Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan
2. Menjaga Pusaka Adat
3. Menjaga Ketertiban di Pangkalan
4. Mampu mendampingi Ketua Dewan Racana mengontrol setiap
kegiatan pramuka
5. Mampu dengan sigap mengambil keputusan
6. Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan
7. Mampu mendidik kader, sebagai generasi penerus

Wewenang Pemangku Adat :


1. Memberi sanksi kepada pelanggar Adat
2. Mendampingi KDR (Ketua Dewan Racana) dalam mengambil
Keputusan
3. Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak
4. Memperkenalkan Adat Racana
5. Memilih kader yang baik dan siap untuk dilatih
6. Memilih salah satu Dewan Racana untuk menjadi Pelaksana
Pemangku Adat apabila kondisi mendesak.

D. Tempat Dan Waktu


Adat Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati berlaku di Racana
Raden Rahmat Malang. Adat Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
berlaku sampai dirasa perlu untuk diadakan revisi di sarasehan adat yang
sudah disetujui peserta rapat.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


10

E. Tujuan
Dapat mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma. Menghargai dan
mentaati seluruh adat yang berlaku. Menghargai cita-cita Racana Raden
Rahmat – Dewi Condrowati. Bertanggung jawab penuh atas segala
perilaku yang telah diperbuat. Disiplin dalam melakukan berbagai
aktivitas. Bersikap sopan, ramah, cerdas, tegas.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


11

BAB II ISI
A. SANDI RACANA

SANDI RACANA
Kehormatan itu suci
Jaga diri karena harga diri
Berbudi luhur menolong sesama
Ihwan, Islam, Ihsan itu satu
Satu kata dalam kebenaran
Berketetapan hati setiap langkah
Pantang menjilat dan menyerah
Bakti putra utama, bakti putri utami
Ksatria yang sopan dan perwira
Tak kenal strata dan perwira
Memapah bagi duka tanpa pamrih
Bersiap untuk hidup dan mati dengan bahagia
Amar ma’ruf nahi mungkar takkan pernah pudar
Berproses menuju insan khoiru ummah
Itulah kehendak cita-cita racana kita
Semoga Tuhan merahmatinya

B. ADAT KESEHARIAN
1. Pakaian dan Penampilan
Juru adat putra dan putri menggunakan pakaian adat serba
putih dari ujung kepala hingga kaki.
a. Penggunaan seragam pramuka lengkap dapat disesuaikan dengan
keadaan
b. Badge racana, nomer gudep, name tag harus terpasang sebagai
tanda anggota Racana Raden Rahmat
c. Badge racana, nomer gudep, name tag yang terpasang wajib dijahit
d. KDR menggunakan slayer berwarna emas dan silver

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


12

e. Di dalam pertemuan, saat Pemimpin mengenakan seragam


Pramuka lengkap, maka anggota wajib mengenakan seragam
Pramuka lengkap
f. Penggunaan seragam pramuka lengkap, wajib menggunakan
atribut lengkap
g. Yang putra wajib mengenakan hasduk, ring, baret, sabuk, name
tag, tanda jabatan, badge racana, kaos kaki hitam menutupi mata
kaki, dan sepatu hitam
h. Yang putri wajib mengenakan hasduk, ring, baret, name tag, tanda
jabatan, badge racana, topi, kaos kaki hitam menutupi mata kaki,
dan sepatu hitam
i. Sepatu wajib hitam
j. Pakaian harus selalu rapi
k. Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib menenakan
pakaian Pramuka lengkap
l. Segala atribut yang bersifat dijahit, harus dijahit sesuai aturan
m. Tanda pengenal harus selalu dikenakan dalam kegiatan
n. Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan ke dalam saku
celana atau tempat sembarangan wajib dipegang atau ditaruh di
tempat yang semestinya
o. Saat berada di dalam ruangan baret tidak boleh dipakai
p. Penggunaan jilbab dengan rapi dan sesuai Syariat Islam
q. Dewan Ambalan putri ketika kegiatan pramuka di dalam ataupun
di luar racana wajib menggunakan kerudung coklat
r. Saat sholat kacu leher harus di lepas

2. Makan
Makanan adat dari Racana Raden Rahmat yaitu rujak legi
dengan 5 macam buah. Sebelum makan Anggota Dewan Racana
harus dalam bentuk barisan yang rapi. Pemangku Adat memimpin
di bukanya adat makan ( disesuaikan ). Adat makan dibuka dengan
mulai berdo’a sebelum makan. Makan dan minum menggunakan

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


13

tangan kanan. Makan dan minum tidak boleh berdiri. Dalam


kondisi makan tidak boleh bersenda gurau dan berbicara. Selesai
makan, ditutup dengan do’a setelah makan. Adat makan dilakukan
dengan ketentuan waktu sesuai porsi makanan.

3. Minuman
Minuman adat Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
yaitu kelapa muda.

4. Berbicara
Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum. Di dalam
sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran wajib
mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin
untuk berbicara, dan boleh berbicara jika sudah disilakan oleh
pemimpin forum. Dapat menjaga sopan santun. Menjaga lisan dari
ucapan yang bersifat Mencela, Memfitnah, dan Menjelekkan orang
lain. Saat berbicara dibiasakan dengan menggunakan EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan).

5. Tidur
Tidur tidak boleh mengenakan pakaian Pramuka lengkap.
Dalam kegiatan kepramukaan, jam malam maksimal pukul 23.00
WIB. Kecuali ada kepentingan yang mendesak. Satuan terpisah
antara Dewan Racana Putra dengan Dewan Racana Putri.

6. Keluar – Masuk Ruang Racana


Alas kaki dilarang menaiki ruang racana. Tidak boleh
meninggalkan sampah di ruang racana. Ketika masuk ruang racana
wajib menjaga kebersihan dan kerapihan. Bagi Dewan Racana
yang ingin memasuki Ruang Racana saat rapat sedang berlangsung
diharuskan mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin
masuk kepada pemimpin rapat.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


14

Jika ada tamu yang berkunjung datang mendadak, maka


disambut biasa saja. Jika tidak mendadak dibacakan surat yang
membahas tentang persaudaraan.

7. Kebersihan Ruang Racana


Kebersihan ruang racana merupakan tanggung jawab
seluruh Dewan Racana. Tugas setiap Dewan Racana akan disusun
dalam sebuah jadwal piket. Setiap kelompok piket mempunyai 1
orang penanggung jawab. Penanggung jawab piket mengontrol dan
mencatat kelompoknya yang tidak melaksanakan piket dan
diserahkan kepada pemangku adat. Seluruh Dewan Racana wajib
mematuhi jadwal piket.

8. Rapat
Ketika rapat harus datang tepat waktu. Setiap rapat harus
dihadiri oleh minimal 1 (satu) orang perwakilan setiap divisi.
Setiap Dewan Racana harus bersikap profesional. Saat rapat
sedang berlangsung dilarang membuat forum dalam forum.
Apabila ada yang hendak meninggalkan rapat atau musyawarah
harus seizin pimpinan sidang. Apabila tidak dapat menghadiri rapat
maka harus melampirkan surat izin yang ditandatangani oleh
pemangku adat. Hasil rapat harus disebarkan ke seluruh anggota
divisi.

9. Kegiatan Pramuka Rutin


10. Berkemah
Seluruh Dewan Racana wajib mentaati tata tertib
perkemahan yang telah ditentukan. Dewan racana berada dalam
satuan terpisah. Dilarang mengunjungi daerah lawan jenis jika
tidak ada kepentingan yang mendesak. Penyusunan tata tertib
perkemahan mengacu kepada tata adat.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


15

11. Iuran Kas Racana


Seluruh anggota Dewan Racana wajib membayar iuran kas
yang telah ditentukan jumlahnya. Iuran dibayarkan setiap minggu,
baik ada kegiatan maupun tidak ada. Iuran dibayarkan kepada
bendahara Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati. Iuran
dibayarkan tepat waktu. Waktu pembayaran iuran ditentukan oleh
kebijakan bendahara.

12. Sanksi
Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran
terhadap Adat Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati dan atau
terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak perguruan tinggi
yang berhubungan dengan kegiatan Kepramukaan. Sanksi- sanksi
yang terdapat di Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
diberlakukan kepada seluruh warga racana. Sanksi yang
diberlakukan dalam Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
yaitu dengan peringatan dan membayar denda sebesar Rp 500
untuk setiap kesalahan yang dilakukan.
13. Aturan Seluruh Anggota Racana tidak diperbolehkan
mempunyai hubungan dengan lawan jenis (pacaran)

C. UPACARA DAN APEL


1. Pengertian
Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata dalam suatu
ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan hikmat sehingga
merupakan kegiatan yang teratur dan tertib untuk membentuk suatu
tradisi dan budi pekerti yang baik serta sebagai awal dan akhir
kegiatan. Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengkoordinasikan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara teratur
dan tertib sebagai awal dan akhir kegiatan yang kedudukannya sebagai
pengganti upacara.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


16

2. Tempat dan Waktu

3. Jenis Upacara dan Apel


Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan
tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
Upacara Pelantikan adalah upacara peresmian yang dilakukan untuk
pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan. Upacara
Penerimaan Tamu Racana adalah upacara yang dilakukan dalam
rangka penerimaan anggota baru. Apel Pembukaan dan Apel
Penutupan adalah apel yang dilakukan dalam rangka melaksanakan
dan mengakhiri suatu kegiatan di lingkungan.

4. Formasi
5. Petugas

D. PUSAKA ADAT
1. Filosofi

Keris merupakan senjata pusaka dalam budaya Jawa yang sudah


digunakan sejak lebih 600 tahun yang lalu. Senjata keris ini diyakini
berasal dari Pulau Jawa sekitar abad ke-9 M. Hingga abad ke-14 M,
keris juga menjadi lambang kebesaran banyak kerajaan di Nusantara,
tidak hanya di Pulau Jawa saja. Raja-raja di Pulau Sumatera, Pulau
Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi juga menjadikan keris sebagai
lambang kedaulatannya. Keris adalah satu dari sekian banyaknya
simbol budaya yang ada di tanah Jawa, sebuah senjata tradisional yang
selalu dilibatkan pada setiap upacara tradisi keraton maupun upacara-
upacara adat kejawen. Banyak keris yang memiliki kekuatan gaib dan
kesaktian mandraguna, sehingga sejarahnya sangat terkenal, berkat
makna yang dimilikinya tersebut.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


17

2. Kegunaan
Selain sebagai tanda kehebatan seorang raja, dulunya keris juga
menjadi alat untuk mempertahankan diri. Bahkan, dalam setiap
peperangan, seorang raja ataupun panglima pasti memiliki keris
andalan untuk bisa mengalahkan musuh, ataupun dalam menaklukkan
kerajaan lain. Oleh karena itu, Racana menggunakan keris lekuk
sembilan sebagai pusaka adat.
3. Nilai Kesakralan
"Keris bukan hanya sekedar senjata tajam yang dicipta untuk
berperang dan juga bukan hanya sekedar pelengkap busana adat saja,
tapi keris merupakan simbol pribadi, piyandel atau sifat kandel, yang
tidak bisa diganggu gugat keberadaannya," ungkap KP. Winarno
Kusumo wakil pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan
Surakarta Hadiningrat.
Keris, "lanjutnya," itu sinangker karono aris yang artinya ada
rahasia yang terpendam didalamnya, Yaitu nilai-nilai luhur sebuah
karya cipta yang menggambarkan simbol-simbol yang mengajarkan
tatanan hidup dan pemahaman ke-tuhanan, suatu pengertian luhur
didalam falsafah jawa. "keris juga melambangkan ketajaman, ini
dimaksudkan bahwa manusia hidup haruslah punya daya pikir yang
tajam (pintar) agar bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat,"
jelasnya.
Menurutnya, keris yang memiliki kesaktian memang tidak bisa
dipungkiri keberadaannya karena pada dasarnya keris dulunya dibikin
sebagai sebuah senjata pamungkas, Namun seiring perkembangan
zaman keris lebih dikenal sebagai karya cipta yang mengandung nilai-
nilai seni dan sejarah yang tinggi.

Tata Kedinasan

BAB I
PENDAHULUAN

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


18

Pasal 1
Pengertian

Tata kedinasan adalah suatu aturan bagi seluruh anggota racana Gugus Depan
Kabupaten Malang 05185 - 05186 Universitas Islam Raden Rahmat Malang
Pasal 2
Landasan

1. Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.


2. Keputusan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2004 tentang Pengesahan Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005
tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Gugusdepan Gerakan Pramuka.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 080 Tahun 1988
tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak Pandega.
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 053 Tahun 1987
tentang pengendalian Gugusdepan Pramuka yang Berpangkal di Kampus
Perguruan Tinggi.
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 1987
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan
Gugusdepan Pramuka yang Berpangkal di Kampus Perguruan Tinggi.
8. Keputusan Rektor Nomor
Pasal 3
Latar Belakang

1. Perlu adanya persamaan pemahaman dari seluruh anggota racana Gugus Depan
Malang 05185 - 05186 Universitas Islam Raden Rahmat Malang tentang Hak
dan Kewajiban.
2. Perlu adanya landasan hukum obyektif dalam menerapkan sistem kedisiplinan
dalam racana.
3. Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang memiliki sistem kerja formal.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


19

4. Pemangku Adat perlu memiliki pedoman pelaksaanaan tugas-tugasnya secara


operasional.

Pasal 4
Tata Lakasana

1. Tata kedinasan ini dilaksanakan dan ditegakkan secara hukum oleh adat
yang bertanggung jawab kepada anggota.
2. Dilaksanakan dalam kehidupan organisasi.
3. Tata kedinasan merupakan perlengkapan sarana administrasi dari adat.
4. Tata kedinasan merupakan sarana pengawasan perilaku berorganisasi.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


20

Pasal 5
Pelaksana

1. Pemangku Adat secara formal melaksanakan kedinasan secara terpadu


bersama seluruh Dewan racana.
2. Sebagai pelaksana tata kedinasan, Pemangku Adat melaporkan tugasnya
kepada anggota dan Pembina.

BAB II
KEPENGURUSAN

Pasal 6
Administrasi

1. Penetapan stempel racana ditentukan oleh rapat luar biasa Dewan harian
racana dan Pembina yang nantinya disahkan dalam rapat anggota.
2. Penetapan stempel racana merupakan kebijaksanaan pengurus harian atas
sepengetahuan Pemangku Adat.

Pasal 7
Sistem Komando

1. Sistem komando adalah prinsip perintah dan tugas dari atasan yang harus
dilaksanakaan.
2. Sistem ini diterapkan apabila keputusan tentang suatu hal tidak dapat
diputuskan melalui musyawarah.
3. Sistem komando diterapkan apabila situasi mendesak.
4. Penanggungjawab semua aktifitas dalam sistem komando adalah pejabat
yang secara struktural berada diatas suatu jabatan tertentu.
5. Pemberi perintah bertanggungjawab secara formal atas perintah yang
dikeluarkan.
6. Pelaksana perintah bertanggung jawab kepada pemberi perintah.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


21

Pasal 8
Pendelegasian Tugas

1. Dewan racana yang tidak melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 7 hari


berturut-turut harus mendelegasikan tugasnya.
2. Pendelegasi tugas diatur ayat (1) pasal ini bertanggungjawab atas tugasnya
kepada pengurus tetap dan atasannya.
3. Penerima tugas yang diatur pada ayat (1) pasal ini tidak boleh
mengeluarkan dan mengubah kebijaksanaan yang telah didelegasikan oleh
pemberi tugas.
4. Pendelegasian tugas harus disosialisasikan kepada anggota melalui rapat
anggota.

Pasal 9
Penggantian Pejabat

1. Pergantian Dewan Racana yang tidak aktif berturut-turut selama 3 bulan


dilakukan atas persetujuan pembina.
2. Syarat-syarat pejabat pengganti tergantung pada kesepakatan Dewan
Racana.
3. Sosialisasi Pergantian Dewan Racana dilaksanakan pada rapat anggota.
4. Surat Keputusan pergantian Dewan Racana diajukan oleh Ketua Dewan
Racana

Pasal 10
Pertanggungjawaban

1. Dewan racana berkewajiban memberi laporan pertanggungjawaban (LPJ)


kepada anggota dalam MUSDEGA.
2. Laporan pertanggungjawaban Dewan Racana disampaikan oleh Ketua
Dewan Racana secara langsung dan tertulis dihadapan anggota dalam
MUSDEGA.
3. Laporan pertanggungjawaban Pemangku Adat disampaikan secara
langsung dan tertulis di hadapan anggota dalam MUSDEGA

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


22

4. LPJ hasil revisi harus dilaporkan kembali kepada anggota racana dengan
waktu yang telah disepakati dalam MUSDEGA.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 11
Prosedur Penerimaan

1. Penerimaan anggota baru melalui prosedur penerimaan anggota.


2. Peserta yang memenuhi persyaratan dan mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan MSA akan diterima sebagai anggota racana.
3. Calon anggota yang memenuhi persyaratan akan diterima menjadi
anngota racana melalui upacara pelantikan.

Pasal 12
Status Anggota Racana

1. Peserta Masa Seleksi Alam (MSA) berstatus sebagai calon anggota


racana.
2. Anggota racana Gugus Depan Kabupaten Malang 05185 - 05186
Universitas Islam Raden Rahmat Malang adalah mahasiswa Universitas
Islam Raden Rahmat Malang yang telah memenuhi syarat dan telah
dilantik.
3. Calon Pandega yang telah memenuhi persyaratan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) Pandega dan melaksanakan Uji Komprehensif berhak
dilantik dan berhak mengenakan Tanda Kecakapan Umum dengan status
Pandega setelah dilantik.

Pasal 13
Kewajiban Anggota Racana

1. Menjaga etika pergaulan di sanggar.


2. Menjaga keutuhan dan kekompakan bersama.
3. Menjaga nama baik racana dan Universitas.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


23

4. Menaati tata tertib sanggar.


5. Bertanggungjawab atas pendapat yang telah diusulkan.
6. Menghormati hak orang lain sebagai anggota.
7. Bersedia menjadi Dewan Racana dan sangga kerja apabila ditunjuk.
8. Membayar iuran wajib dan iuran pokok anggota.
9. Menempuh SKU Pandega maksimal 2 tahun setelah dilantik.
10.Menyeimbangkan antara kepentingan racana dengan kepentingan pribadi

Pasal 14
Hak Anggota Racana

1. Hak untuk mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan dalam


mengikuti setiap kegiatan racana.
2. Hak untuk mengemukakan pendapat dengan tanggungjawab.
3. Hak untuk mengikuti setiap kegiatan racana.
4. Hak untuk mendapatkan perlakuan baik dari seluruh anggota keluarga
besar racana.
5. Hak untuk menggunakan fasilitas umum yang ada di sanggar sesuai
dengan aturan.
6. Hak untuk mendapatkan KTA (Kartu Anggota Racana)

Pasal 15
Pencabutan Status

1 Dewan Racana, Pembina atau rapat luar biasa berwenang mencabut status
keanggotaan, jika:
a. Yang bersangkutan tidak aktif dalam kegiatan dan pertemuan racana
selama 1 tahun sejak dilantik menjadi anggota racana Gugus Depan
Kabupaten Malang 05185 - 05186 Universitas Islam Raden Rahmat
Malang
b. Mencemarkan nama baik racana.
2 Dewan Racana melakukan sosialisasi tentang pencabutan status
keanggotaan kepada anggota.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


24

Pasal 16
Hilangnya Status Keanggotaan Racana

1. Meninggal dunia
2. Lulus dan atau tidak melanjutkan studi di Universitas Islam Raden Rahmat
Malang
3. Telah di cabut status keanggotaannya
4. Menikah
5. Berusia lebih dari 25 tahun

Pasal 17
Pembentukan Reka Kerja

1. Kepanitiaan kerja disebut reka kerja dibentuk Dewan Racana melalui rapat
anggota atas sepengetahuan ketua dewan racana.
2. Jika kegiatan yang akan dilaksanakan waktunya mendadak dan reka kerja
belum dibentuk maka Dewan Racana berhak membentuk reka kerja tanpa
rapat anggota.
3. Ketua Dewan Racana sebagai penanggungjawab teknis kegiatan.

Pasal 18
Pengorganisasian

Susunan reka kerja yang pokok terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
seksi-seksi.

Pasal 19
Pertanggungjawaban

1. Seluruh reka kerja mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan secara


tertulis kepada Dewan Racana dan atau pihak terkait.
2. Dewan Racana berkewajiban mengadakan evaluasi kegiatan dan
pembubaran kesanggakerjaan.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


25

Pasal 20
Gugusdepan Binaan

1. Gugusdepan binaan adalah gugusdepan yang dibina oleh anggota pramuka


Universitas Islam Raden Rahmat Malang yang diberi mandat dan surat
tugas yang disahkan oleh Ketua Dewan Racana atas dasar kesepakatan
dengan gugusdepan yang terkait
2. Kewajiban pembina pramuka
a. Menjaga nama baik Racana dan Universitas Islam Raden Rahmat
Malang
b. Mendaftarkan gugus binaan dengan disertai surat tugas dari gugusdepan
yang selanjutnya disahkan oleh pejabat terkait di Racana Universitas
Islam Raden Rahmat Malang
c. Bertanggung jawab terhadap gugus binaan
d. Memberi laporan tertulis tentang kemajuan gugus binaan
e. Memberi evaluasi terhadap gugus binaan
f. Menentukan program kerja gugus binaan yang dilaporkan kepada
Racana dan lembaga terkait
g. Menghormati pembina gugusdepan binaan yang lain
h. Menjaga etika dan pergaulan dengan anak-anak didik di gugus binaan
3. Hak Pembina Pramuka
a. Mengeluarkan rancangan program kerja gugus binaan
b. Mendapat perlakuan baik dari gugus depan binaan
c. Mendapatkan surat tugas
d. Mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan selama menjadi
pembina di gugusdepan binaan
e. Mendapatkan sertifikat membina dari Racana
f. Mempergunakan segala perlengkapan membina yang ada di Racana
dengan persetujuan Dewan Racana
g. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan membina

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


26

BAB IV
KEGIATAN

Pasal 21
Kegiatan

1. Setiap anggota racana berhak mengusulkan kegiatan yang berhubungan


dengan Gugus Depan kepada Dewan Racana, jika kegiatan tersebut
menunjang pelaksanaan program kerja tahunan.
2. Usulan kegiatan yang disetujui menjadi bagian program kerja tahunan

BAB V
SANGGAR

Pasal 22
Hubungan sosial

1. Setiap pertemuan harus diawali dan diakhiri dengan salam dan do’a.
2. Salam pramuka digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 23
Taat Tertib Dalam Sanggar

1. Bersikap sopan sesuai dengan norma yang berlaku.


2. Ketika masuk atau keluar diharapkan memberikan salam kepada orang
yang ada di sanggar.
3. Pengubahan tata ruang sanggar berdasarkan atas kesepakatan bidang
Rumah Tangga sebagai pengelola sanggar.
4. Jika memakai barang racana secara pribadi harus bertanggungjawab atas
barang tersebut secara pribadi.
5. Penggunaan alat organisasi harus didahulukan daripada kepentingan
pribadi.
6. Selain petugas yang ditentukan dilarang meminjamkan dan memindahkan
hak atas barang tanpa seijin Pengurus yang bersangkutan.
7. Tidak diperkenankan memindah tempatkan pusaka racana tanpa seijin
Pemangku Adat.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


27

8. Setiap anggota wajib menjaga dan memelihara ketertiban, keamanan,


kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan sanggar.
9. Barang racana yang rusak atau hilang untuk kegiatan racana menjadi
tanggungan racana
10. Barang racana yang rusak atau hilang untuk kegiatan pribadi menjadi
tanggungan pribadi
11. Dilarang merokok disanggar.
12. Berpakaian sopan dan rapi.
13. Penempatan barang pribadi harus seijin Dewan Racana

Pasal 24
Pelanggaran dan Sanksi

1. Anggota dan atau Dewan Racana yang melanggar akan dikenakan sanksi
sesuai dengan Kesepakatan Dewan Harian Racana
2. Jenis Pelanggaran:
a. Ringan: terhadap tata tertib sanggar
b. Berat: mencemarkan nama baik racana dan melanggar Kode
Kehormatan Gerakan Pramuka.
3. Sanksi:
a. Ringan: teguran atau denda materi
b. Berat: dinonaktifkan dan atau dikeluarkan dari anggota racana.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


28

BAB VI
ATRIBUT

Pasal 25
Atribut

1. Tanda lokasi Gugus Depan dilengan sebelah kanan.


2. Tanda tunas kelapa di dada sebelah kiri untuk putra dan pada kerah kiri
untuk putri.
3. Tanda organisasi dunia (WOSM) didada kanan atas untuk putra dan di
kerah kanan (WOSM) untuk putri.
4. Lencana Dewan Racana disebelah kanan.
5. Lencana penghargaan dan atribut lain letaknya sesuai dengan Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
6. Tanda nama racana disebelah kiri.
7. Logo Racana di lengan sebelah kiri.
8. Atribut yang lain ditetapkan dalam rapat Dewan Harian Racana.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 26
Aturan Tambahan

1. Perubahan Struktur organisasi Racana dan Keadatan hanya dapat


dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun.
2. Perubahan fungsionaris, program kerja dan pendanaan, dan komisi khusus
dilakukan dalam Musyawarah Pandega (MUSDEGA)

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018


29

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 27
Penutup

1. Pelanggaran atas tata kedinasan ini akan dikenakan sanksi berdasarkan


kesepakatan Pemangku Adat dan Ketua Dewan Racana.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam keadatan ini akan ditentukan kemudian
berdasarkan musyawarah Dewan Racana.

Ketetapan MUSDEGA I Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai