BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka bertujuan membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki
kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila serta melestarikan
lingkungan hidup. Agar tercapai tujuan tersebut, maka Dewan Racana perlu
membentuk norma yang sesuai dan selaras dengan kondisi Racana yang
Berpangkalan Pada UNIRA Malang. Norma ini selanjutnya disebut Adat Racana,
dengan tujuan memberikan ciri khas, identitas diri sebagai cermin sikap anggota
untuk membantu peranan nilai Dasadarma dan Tri Satya dalam kehidupan sehari–
hari.
BAB II
KETENTUAN ANGGOTA
Pasal 1
Tamu Racana
Syarat-syarat menjadi tamu racana:
1. Mahasiswa UNIRA Malang.
2. Mendaftarkan diri kepada Dewan Racana sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
3. Mengisi formulir yang telah disediakan
Pasal 2
Anggota racana
Syarat-syarat menjadi anggota racana:
1. Telah menjadi tamu racana.
2. Telah mengikuti latihan rutin (LARUT)
3. Telah melakukan kunjungan PERTI.
4. Telah mengikuti masa seleksi alam (MSA)
Pasal 3
Etika Anggota
1. Menerapkan Trisatya dan Dasa Dharma
2. Tidak diperbolehkan mempunyai hubungan dengan lawan jenis (pacaran)
3. Tidak diperbolehkan berkata kasar
4. Setiap anggota hendaknya saling menjalin ukhuwah islamiyah sesama
anggota dengan membudayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun
BAB III
KETENTUAN UPACARA DAN ADAT RACANA
Pasal 4
Jenis Upacara
1. Upacara Dies Maulidiyah.
2. Upacara Buka dan Upacara Tutup Kegiatan.
3. Upacara Pelantikan.
4. Upacara Kehormatan.
Pasal 5
Definisi Jenis Upacara Adat Racana
1. Upacara Dies Maulidiyah adalah upacara hari ulang tahun GUDEP.
2. Upacara buka dan upacara tutup kegiatan adalah upacara yang
dilaksanakan untuk membuka atau menutup suatu kegiatan.
3. Upacara pelantikan adalah upacara yang dilaksanakan untuk melantik
kenaikan tingkat, Reka dan Dewan Racana.
4. Upacara kehormatan adalah upacara yang dilaksanakan untuk memberikan
penghargaan.
Pasal 6
Adat Racana
1. Adat Wisuda
2. Adat Pernikahan
3. Adat Anjangsana
Pasal 7
Definisi Adat Racana
1. Adat wisuda adalah salah satu penghormatan terakhir kepada anggota
UKM Pramuka Unira Malang sebelum tercatat sebagai alumni Unira
Malang, adat ini sebagai ucapan terimaksih atas semua pengabdian
anggota UKM Pramuka selama di Racana.
2. Adat pernikahan adalah suatu penghormatan yang dilakukan oleh UKM
Pramuka Unira Malang dalam mengantarkan sesama anggota Pramuka
Unira Malang dan purna bakti yang akan menempuh kehidupan baru dan
melepas masa lajangnya.
3. Adat anjangsana adalah prosesi penyambutan tamu yang datang untuk
beranjangsana. Adat ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi
sekaligus menambah ilmu serta tukar pikiran tentang kegiatan
kepramukaan.
Pasal 8
Teknis Adat Racana
1. Adat wisuda
Teknis adat : seluruh wisudawan/i berbaris melingkari pemangku adat,
pemangku adat mengucapkan selamat serta terimakasih kepada para
BAB IV
PENDELEGASIAN
Pasal 9
Tanda
Tanda pendelegasian adalah aksesoris yang disematkan oleh pembina atau
pemangku adat kepada anggota yang didelegasikan mengikuti suatu kegiatan dan
harus dikenakan selama kegiatan berlangsung.
Pasal 10
Bentuk tanda
1. SCRAFT
2. ................
3. ................
BAB V
PERANGKAT ADAT
Pasal 11
Nama Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1. Nama Racana Putra adalah Raden Rahmat.
2. Nama Racana Putri adalah Dewi Condrowati.
Pasal 12
Pusaka Adat
Keris
Aturan baku yang tidak dapat diubah
Makna Pusaka Adat :
Keris terdapat 9 lika-liku menyimbolkan Wali Songo
Makna secara keseluruhan:
Melambangkan keampuhan dan kekuatan. (Pemangku Adat RACANA)
Pasal 13
Pembawa Pusaka Adat
Pasal 17
Identitas Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1 Identitas racana adalah tanda yang dipakai sebagai legalitas perwujudan
dari kesetiaan pada Gugus Depan.
2 Identitas Racana meliputi: Bendera, Lambang dan Badge (tanda) Racana.
3 Atribut Racana wajib dikenakan bagi anggota yang telah memenuhi
persyaratan.
4 Bentuk dan makna Identitas Racana sebagai berikut:
benteng dan hal-hal negatif dan yang merusak atau merugikan diri
kita.
e) Gambar silhoutte tunas kelapa berjumlah 2 merupakan
perlambangan dari satuan putra dan satuan putri yang terus berkarya
dan mengabdi.
f) Lima bintang yang berwarna emas melambangkan Pancasila dan
Rukun Islam.
Pasal 18
Makanan dan Minuman Khas Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1 Makanan dan Minuman Khas Racana adalah makanan dan minuman yang
diberikan kepada tamu undangan ketika akan masuk ruangan.
2 Makanan khas racana adalah rujak manis dengan lima macam buah.
3 Minuman khas racana adalah air kelapa muda.
4 Petugas pemberi makanan dan minuman khas racana adalah Pemangku
Adat, apabila berhalangan dapat diwakilkan kepada Ketua dewan racana.
5 Apabila ketua dewan racana berhalangan hadir dapat diwakilkan kepada
dewan racana lainnya.
Pasal 19
Atribut Anggota Racana
Aturan baku yang tidak dapat diubah
1 Pakaian seragam pramuka lengkap.
2 Pin Tunas untuk BPH
3 Pin dewan dipakai oleh anggota yang menjabat menjadi dewan racana.
4 Ring atau kolong berlogo lambang racana.
5 Name tag
6 Nama dan nomor gudep
7 Badge lokasi
8 Badge Tunas dan WOSM.
9 Sepatu fantovel hitam.
10 Kaos kaki warna kulit bagi perempuan.
BAB VII
SIDANG ISTIMEWA
Pasal 20
Pengertian
Sidang istimewa adalah sidang yang dilaksanakan untuk mengganti (reshuffle)
anggota dewan racana atau memberikan sanksi kepada anggota yang melakukan
pelanggaran.
Pasal 21
Peserta Sidang Istimewa
KOMISI C (KEADATAN)
MUSYAWARAH PANDEGA (MUSDEGA) I TAHUN 2018
RACANA RADEN RAHMAT - DEWI CONDROWATI
GUGUS DEPAN KABUPATEN MALANG 05185-05186
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
E. Tujuan
Dapat mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma. Menghargai dan
mentaati seluruh adat yang berlaku. Menghargai cita-cita Racana Raden
Rahmat – Dewi Condrowati. Bertanggung jawab penuh atas segala
perilaku yang telah diperbuat. Disiplin dalam melakukan berbagai
aktivitas. Bersikap sopan, ramah, cerdas, tegas.
BAB II ISI
A. SANDI RACANA
SANDI RACANA
Kehormatan itu suci
Jaga diri karena harga diri
Berbudi luhur menolong sesama
Ihwan, Islam, Ihsan itu satu
Satu kata dalam kebenaran
Berketetapan hati setiap langkah
Pantang menjilat dan menyerah
Bakti putra utama, bakti putri utami
Ksatria yang sopan dan perwira
Tak kenal strata dan perwira
Memapah bagi duka tanpa pamrih
Bersiap untuk hidup dan mati dengan bahagia
Amar ma’ruf nahi mungkar takkan pernah pudar
Berproses menuju insan khoiru ummah
Itulah kehendak cita-cita racana kita
Semoga Tuhan merahmatinya
B. ADAT KESEHARIAN
1. Pakaian dan Penampilan
Juru adat putra dan putri menggunakan pakaian adat serba
putih dari ujung kepala hingga kaki.
a. Penggunaan seragam pramuka lengkap dapat disesuaikan dengan
keadaan
b. Badge racana, nomer gudep, name tag harus terpasang sebagai
tanda anggota Racana Raden Rahmat
c. Badge racana, nomer gudep, name tag yang terpasang wajib dijahit
d. KDR menggunakan slayer berwarna emas dan silver
2. Makan
Makanan adat dari Racana Raden Rahmat yaitu rujak legi
dengan 5 macam buah. Sebelum makan Anggota Dewan Racana
harus dalam bentuk barisan yang rapi. Pemangku Adat memimpin
di bukanya adat makan ( disesuaikan ). Adat makan dibuka dengan
mulai berdo’a sebelum makan. Makan dan minum menggunakan
3. Minuman
Minuman adat Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
yaitu kelapa muda.
4. Berbicara
Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum. Di dalam
sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran wajib
mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin
untuk berbicara, dan boleh berbicara jika sudah disilakan oleh
pemimpin forum. Dapat menjaga sopan santun. Menjaga lisan dari
ucapan yang bersifat Mencela, Memfitnah, dan Menjelekkan orang
lain. Saat berbicara dibiasakan dengan menggunakan EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan).
5. Tidur
Tidur tidak boleh mengenakan pakaian Pramuka lengkap.
Dalam kegiatan kepramukaan, jam malam maksimal pukul 23.00
WIB. Kecuali ada kepentingan yang mendesak. Satuan terpisah
antara Dewan Racana Putra dengan Dewan Racana Putri.
8. Rapat
Ketika rapat harus datang tepat waktu. Setiap rapat harus
dihadiri oleh minimal 1 (satu) orang perwakilan setiap divisi.
Setiap Dewan Racana harus bersikap profesional. Saat rapat
sedang berlangsung dilarang membuat forum dalam forum.
Apabila ada yang hendak meninggalkan rapat atau musyawarah
harus seizin pimpinan sidang. Apabila tidak dapat menghadiri rapat
maka harus melampirkan surat izin yang ditandatangani oleh
pemangku adat. Hasil rapat harus disebarkan ke seluruh anggota
divisi.
12. Sanksi
Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran
terhadap Adat Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati dan atau
terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak perguruan tinggi
yang berhubungan dengan kegiatan Kepramukaan. Sanksi- sanksi
yang terdapat di Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
diberlakukan kepada seluruh warga racana. Sanksi yang
diberlakukan dalam Racana Raden Rahmat – Dewi Condrowati
yaitu dengan peringatan dan membayar denda sebesar Rp 500
untuk setiap kesalahan yang dilakukan.
13. Aturan Seluruh Anggota Racana tidak diperbolehkan
mempunyai hubungan dengan lawan jenis (pacaran)
4. Formasi
5. Petugas
D. PUSAKA ADAT
1. Filosofi
2. Kegunaan
Selain sebagai tanda kehebatan seorang raja, dulunya keris juga
menjadi alat untuk mempertahankan diri. Bahkan, dalam setiap
peperangan, seorang raja ataupun panglima pasti memiliki keris
andalan untuk bisa mengalahkan musuh, ataupun dalam menaklukkan
kerajaan lain. Oleh karena itu, Racana menggunakan keris lekuk
sembilan sebagai pusaka adat.
3. Nilai Kesakralan
"Keris bukan hanya sekedar senjata tajam yang dicipta untuk
berperang dan juga bukan hanya sekedar pelengkap busana adat saja,
tapi keris merupakan simbol pribadi, piyandel atau sifat kandel, yang
tidak bisa diganggu gugat keberadaannya," ungkap KP. Winarno
Kusumo wakil pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan
Surakarta Hadiningrat.
Keris, "lanjutnya," itu sinangker karono aris yang artinya ada
rahasia yang terpendam didalamnya, Yaitu nilai-nilai luhur sebuah
karya cipta yang menggambarkan simbol-simbol yang mengajarkan
tatanan hidup dan pemahaman ke-tuhanan, suatu pengertian luhur
didalam falsafah jawa. "keris juga melambangkan ketajaman, ini
dimaksudkan bahwa manusia hidup haruslah punya daya pikir yang
tajam (pintar) agar bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat,"
jelasnya.
Menurutnya, keris yang memiliki kesaktian memang tidak bisa
dipungkiri keberadaannya karena pada dasarnya keris dulunya dibikin
sebagai sebuah senjata pamungkas, Namun seiring perkembangan
zaman keris lebih dikenal sebagai karya cipta yang mengandung nilai-
nilai seni dan sejarah yang tinggi.
Tata Kedinasan
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Pengertian
Tata kedinasan adalah suatu aturan bagi seluruh anggota racana Gugus Depan
Kabupaten Malang 05185 - 05186 Universitas Islam Raden Rahmat Malang
Pasal 2
Landasan
1. Perlu adanya persamaan pemahaman dari seluruh anggota racana Gugus Depan
Malang 05185 - 05186 Universitas Islam Raden Rahmat Malang tentang Hak
dan Kewajiban.
2. Perlu adanya landasan hukum obyektif dalam menerapkan sistem kedisiplinan
dalam racana.
3. Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang memiliki sistem kerja formal.
Pasal 4
Tata Lakasana
1. Tata kedinasan ini dilaksanakan dan ditegakkan secara hukum oleh adat
yang bertanggung jawab kepada anggota.
2. Dilaksanakan dalam kehidupan organisasi.
3. Tata kedinasan merupakan perlengkapan sarana administrasi dari adat.
4. Tata kedinasan merupakan sarana pengawasan perilaku berorganisasi.
Pasal 5
Pelaksana
BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 6
Administrasi
1. Penetapan stempel racana ditentukan oleh rapat luar biasa Dewan harian
racana dan Pembina yang nantinya disahkan dalam rapat anggota.
2. Penetapan stempel racana merupakan kebijaksanaan pengurus harian atas
sepengetahuan Pemangku Adat.
Pasal 7
Sistem Komando
1. Sistem komando adalah prinsip perintah dan tugas dari atasan yang harus
dilaksanakaan.
2. Sistem ini diterapkan apabila keputusan tentang suatu hal tidak dapat
diputuskan melalui musyawarah.
3. Sistem komando diterapkan apabila situasi mendesak.
4. Penanggungjawab semua aktifitas dalam sistem komando adalah pejabat
yang secara struktural berada diatas suatu jabatan tertentu.
5. Pemberi perintah bertanggungjawab secara formal atas perintah yang
dikeluarkan.
6. Pelaksana perintah bertanggung jawab kepada pemberi perintah.
Pasal 8
Pendelegasian Tugas
Pasal 9
Penggantian Pejabat
Pasal 10
Pertanggungjawaban
4. LPJ hasil revisi harus dilaporkan kembali kepada anggota racana dengan
waktu yang telah disepakati dalam MUSDEGA.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Prosedur Penerimaan
Pasal 12
Status Anggota Racana
Pasal 13
Kewajiban Anggota Racana
Pasal 14
Hak Anggota Racana
Pasal 15
Pencabutan Status
1 Dewan Racana, Pembina atau rapat luar biasa berwenang mencabut status
keanggotaan, jika:
a. Yang bersangkutan tidak aktif dalam kegiatan dan pertemuan racana
selama 1 tahun sejak dilantik menjadi anggota racana Gugus Depan
Kabupaten Malang 05185 - 05186 Universitas Islam Raden Rahmat
Malang
b. Mencemarkan nama baik racana.
2 Dewan Racana melakukan sosialisasi tentang pencabutan status
keanggotaan kepada anggota.
Pasal 16
Hilangnya Status Keanggotaan Racana
1. Meninggal dunia
2. Lulus dan atau tidak melanjutkan studi di Universitas Islam Raden Rahmat
Malang
3. Telah di cabut status keanggotaannya
4. Menikah
5. Berusia lebih dari 25 tahun
Pasal 17
Pembentukan Reka Kerja
1. Kepanitiaan kerja disebut reka kerja dibentuk Dewan Racana melalui rapat
anggota atas sepengetahuan ketua dewan racana.
2. Jika kegiatan yang akan dilaksanakan waktunya mendadak dan reka kerja
belum dibentuk maka Dewan Racana berhak membentuk reka kerja tanpa
rapat anggota.
3. Ketua Dewan Racana sebagai penanggungjawab teknis kegiatan.
Pasal 18
Pengorganisasian
Susunan reka kerja yang pokok terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
seksi-seksi.
Pasal 19
Pertanggungjawaban
Pasal 20
Gugusdepan Binaan
BAB IV
KEGIATAN
Pasal 21
Kegiatan
BAB V
SANGGAR
Pasal 22
Hubungan sosial
1. Setiap pertemuan harus diawali dan diakhiri dengan salam dan do’a.
2. Salam pramuka digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 23
Taat Tertib Dalam Sanggar
Pasal 24
Pelanggaran dan Sanksi
1. Anggota dan atau Dewan Racana yang melanggar akan dikenakan sanksi
sesuai dengan Kesepakatan Dewan Harian Racana
2. Jenis Pelanggaran:
a. Ringan: terhadap tata tertib sanggar
b. Berat: mencemarkan nama baik racana dan melanggar Kode
Kehormatan Gerakan Pramuka.
3. Sanksi:
a. Ringan: teguran atau denda materi
b. Berat: dinonaktifkan dan atau dikeluarkan dari anggota racana.
BAB VI
ATRIBUT
Pasal 25
Atribut
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 26
Aturan Tambahan
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 27
Penutup