Anda di halaman 1dari 6

HASIL ANALISIS KONTEKS

1.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan


Nama Sekolah : SMP PESANTREN NURUL Tahun Analisis : 2021 / 2022
FALAH
NSS/NIS : Alamat Sekolah : DSN AMADANOM SLATAN RT 02 RW 01 DESA
AMADANOM DAMPIT-MALANG

1.1.1 Analisis Standar Isi

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
Kerangka Dasar Prinsip 1. Berpusat pada potensi, Belum sepenuhnya Melakukan analisis kepentingan
Kurikulum Pengembangan perkembangan, mengedepankan kepentingan peserta didik melalui angket,
Kurikulum kebutuhan dan peserta didik wawancara, penelaahan dari
kepentingan peserta didik BP, dan tes IQ.
dan lingkungannya
Penggalian data karakteristik
2. Beragam dan terpadu Belum sepenuhnya memperhatikan peserta didik, status sosial,
karakteristik peserta didik, status ekonomi dan gender dari BP,
sosial, ekonomi, dan gender. komite sekolah dan Tata
laksana sekolah.

Menyediakan sarana dan


3. Tanggap terhadap Sebagian besar telah tanggap prasarana serta konsultasi
perkembangan ilmu terhadap perkembangan ilmu untuk mata pelajaran yang
pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, dan seni. belum tanggap terhadap
dan seni perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan
seni

4. Relevan dengan Pengembangan kurikulum belum Melibatkan pemangku


kebutuhan kehidupan melibatkan pemangku kepentingan kepentingan (stakeholder)
(stakeholders) untuk menjamin dalam pengembangan
relevansi pendidikan dengan kurikulum
kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan
dunia kerja

5. Menyeluruh dan
berkesinambungan Pengembangan kurikulum telah Penyempurnaan secara
dilakukan secara berkelanjutan
berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
Penyempurnaan secara
Sudah diarahkan pada proses berkelanjutan
pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat
7. Seimbang kepentingan
nasional dan kepentingan
daerah Sudah seimbang
Prinsip 1. Pelaksanaan kurikulum Belum semua peserta didik Melaksanakan pengembangan
Pelaksanaan didasarkan pada potensi, memperoleh kesempatan untuk metode pembelajaran yang
Kurikulum perkembangan, dan mengekspresikan dirinya secara bermutu dan menyenangkan
kondisi peserta didik bebas, dinamis, dan serta meningkatkan frekuensi
untuk menguasai menyenangkan. kegiatan yang memberikan
kompetensi yang berguna kesempatan peserta didik untuk
bagi dirinya. Dalam hal ini mengekspresikan dirinya
peserta didik harus secara bebas, dinamis dan,
mendapatkan pelayanan menyenangkan
pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh
kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya
secara bebas, dinamis,
dan menyenangkan
Dibuat program kurikulum yang
2. Kurikulum dilaksanakan Sekolah belum maksimal menekankan pada penegakan
dengan menegakkan melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar tersebut
kelima pilar belajar, yaitu pilar belajar, khususnya pilar belajar
(a) belajar untuk beriman untuk hidup bersama dan berguna
dan bertakwa kepada bagi orang lain.
Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati, (c) belajar
untuk mampu
melaksanakan dan
berbuat secara efektif, (d)
belajar untuk hidup
bersama dan berguna
bagi orang lain, dan (e)
belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri
melalui proses
pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Pelayanan perbaikan dan
3. Pelaksanaan kurikulum Peserta didik telah mendapatkan pengayaan lebih diintensifkan
memungkinkan peserta pelayanan perbaikan dan pada setiap mata pelajaran
didik mendapat pengayaan tetapi belum sementara pelaksanaan
pelayanan yang bersifat mendapatkan program percepatan percepatan baru dapat
perbaikan, pengayaan sesuai dengan potensi, tahap dilaksanakan jika kondisi sudah
dan/atau percepatan perkembangan, dan kondisi peserta sesuai dengan syarat
sesuai dengan potensi, didik. dilaksanakannya program
tahap perkembangan, percepatan
dan kondisi peserta didik
dengan tetap
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi ketuhanan,
keindividuan, kesosialan
dan moral Mempertahankan dan
meningkatkan kondisi yang
4. Kurikulum dilaksanakan Sudah sesuai dengan kondisi ideal telah ada
dalam suasana hubungan
peserta didik dan
pendidik yang saling
menerima dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat
dengan prinsip tutwuri
handayani, ingmadya
mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada
(dibelakang memberi
daya dan kekuatan, di
tengah membangun
semangat dan prakarsa,
di depan memberikan
contoh dan teladan).
Pengadaan ruang multi media
5. Kurikulum dilaksanakan Pelaksanaan kurikulum telah serta menambah sarana dan
dengan menggunakan menggunakan multistrategi, multi prasarana penunjang serta
pendekatan multistrategi media dan teknologi namun masih mengadakan pelatihan tentang
dan multimedia, sumber sangat terbatas akibat keterbatasan aplikasi soft skill untuk
belajar dan teknologi sarana dan prasarana penunjang mendukung kegiatan
yang memadai dan dan keterbatasan sumber daya pembelajaran
memanfaatkan manusia.
lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar,
dengan prinsip alam
takambang jadi guru
(semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang
di masyarakat dan di
lingkungan sekitar serta
lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).

Sosialisasi strategi serta


6. Kurikulum dilaksanakan Pelaksanaan kurikulum belum motivasi pendayagunaan
dengan secara optimal dilaksanakan kondisi alam, sosial dan budaya
mendayagunakan kondisi dengan mendayagunakan kondisi serta kekayaan daerah pada
alam, sosial dan budaya alam, sosial dan budaya serta proses pelaksanaan kurikulum
serta kekayaan daerah kekayaan daerah kepada guru mata pelajaran.
untuk keberhasilan
pendidikan dengan
muatan seluruh bahan
kajian secara optimal.

7. Struktur Daftar mata Daftar mata pelajaran dan Daftar mata pelajaran dan muatan -
Kurikulum pelajaran dan muatan lokal dikembangkan lokal telah dikembangkan dengan
muatan lokal dengan berpedoman pada berpedoman pada standar isi
standar isi

Penetapan Muatan lokal merupakan Muatan lokal yang dilaksanakan Dilakukan analisis keunggulan
muatan lokal kegiatan kurikuler yang adalah muatan lokal yang sesuai lokal sehingga memiliki
pada struktur ditentukan oleh satuan dengan kondisi koa angerang program PBKL yang terintegrasi
kurikulum pendidikan untuk sebagai koata industri, yaitu pada mata pelajaran atau
mengembangkan kompetensi Teknologi Informasi dengan titik melalui Muatan Lokal serta
yang disesuaikan dengan ciri berat Tekhnik Komputer dan Multi melakukan kajian
khas dan potensi daerah, Media pengembangan SK, KD dan
termasuk unggulan daerah, Indikator Muatan Lokal
yang materinya tidak menjadi
bagian dari mata pelajaran

Kegiatan Pelayanan kegiatan Belum semua keragaman potensi, Menjaring potensi, minat dan
pengembangan pengembangan diri diberikan kebutuhan, minat, dan bakat bakat peserta didik melalui
diri sesuai dengan potensi, peserta didik dapat disalurkan angket dan wawancara serta
kebutuhan, minat dan bakat melalui kegiatan pengembangan menambah jenis dan program
peserta didik serta diri karena keterbatasan sarana kegiatan pengembangan diri
disesuaikan dengan kondisi dan prasarana penunjang serta
sekolah SDM
8. Beban Beban belajar Jumlah jam pelajaran tatap Sekolah memanfaatkan Dilakukan dengan fokus
Belajar untuk kegiatan muka per minggu adalah 32 penambahan jam sehingga beban analisis/pemetaan SK/KD untuk
tatap muka jam / minggu dan belajar kelas VII, VIII dan IX adalah menentukan tambahan jam
perminggu pemanfaatan tambahan 4 jam 36 jam / minggu, dengan rincian pelajaran agar lebih efektif
/ minggu penambahan jam sebagai berikut:

Beban belajar Penugasan terstruktur adalah Hanya sebagian kecil pendidik yang Mewajibkan pendidik
untuk kegiatan pembelajaran yang memberikan penugasan terstruktur menganalisis SK dan KD serta
Penugasan berupa pendalaman materi merencanakan bentuk kegiatan
Terstruktur pembelajaran oleh peserta terstruktur
didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai
standar kompetensi yang
waktunya ditentukan oleh
pendidik

Kegiatan mandiri tidak


Beban belajar terstruktur adalah kegiatan Hanya sebagian kecil pendidik yang Mewajibkan pendidik
untuk Kegiatan pembelajaran yang berupa memberikan penugasan kegiatan menganalisis SK dan KD serta
Mandiri tidak pendalaman materi mandiri tidak terstruktur merencanakan bentuk kegiatan
Terstruktur pembelajaran oleh peserta mandiri tidak terstruktur
didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai
standar kompetensi yang
waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik

9. Kalender Perhitungan Kalender pendidikan tingkat Kalender pendidikan yang dibuat Membuat kalender pendidikan
Pendidikan minggu efektif satuan pendidikan disusun oleh sekolah berpedoman dengan yang bersumber pada kalender
sesuai dengan kebutuhan kalender pendidikan yang pendidikan yang diterbitkan
daerah dan karakteristik dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan oleh Dinas Pendidikan dengan
sekolah serta mengacu pada Propinsi dan Dinas Pendidikan Kota memasukkan kegiatan khusus
standar isi Malang dengan menyesuaikan yang diprogramkan sekolah
pada kebutuhan dan program tanpa mengurangi jumlah
sekolah minggu efektif

Anda mungkin juga menyukai