Anda di halaman 1dari 4

Pasang Surut

Disebuah pantai yang indah, Nampak sepasang kekasih sedang bercengkrama, ada sesuatu hal
yang sepertinya sangat serius yang sedang mereka perbincangkan. Sang wanita yang  bernama
Shinta nampak  menatap kosong kearah laut, sementara Zaki sang pria tengah asyik sendiri
dengan HPnya.

Lirih Shinta Bergumam,”Kayaknya baru dua bulan kita pacaran tapi hubungan kita sudah seperti
laut ini”.
Zaki menimpali: “Maksud, lo?”
“Ya, hubungan kita mengalami pasang surut” Shinta menjawab dengan nada lebih tinggi.
“Apa Hubungannya dengan pasang surut?” Kembali Zaki  menimpali. Tampangnya seperti orang
bego, entah pura-pura gak ngerti atau emang bego beneran.
“Elo Tahu gak sih apa itu pasang surut?” kembali Shinta menjawab dengan nada yang
mengekspesikan kekesalannya. Dalam Hati dia bergumam,” Ni cowok  ngeselin amat sih, gitu
aja gak ngerti, Untung aja tajir, kalo gak gak mau aku jadian ma dia”.
“Swear….gak ngerti” Kali ini Zaki menjawab dengan serius, “emang pasang surut itu apaan sih?
Tanya Zaki sedikit penasaran.
“Nih dengerin baik-baik” Dengan kesal Shinta mulai menerangkan.” Pasang surut itu adalah
fenomena naik turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa
terutama matahari dan bulan terhadap masa air di bumi”
“Theori Siapa tuh?” Tanya Zaki
“Itu menurut Pariwono, 1989” Terang Shinta, “Sedangkan kalo menurut Dronker, 1964, Pasang
surut merupakan seaut fenomenea naik turunnya permukaan laut secara berkala yang diakibatkan
oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bulan dan bumi. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya
lebih jauh dan ukurannya kecil.
“Oooo…..begitu, Trus kenapa Elo ngaitin fenomena pasang surut dengan hubungan kita” Tukas
Zaki
“Elo Bego koq gak ilang-ilang sih, ya hubungan kita tuh kayak pasang surut, selalu naik turun
karena tarik menarik dengan keegoisan Elo” Jawab Shinta sambil berlalu pergi.
“Shin, tunggu! Mo kemana Elo?” Dengan tergopoh-gopoh Zaki mengejar”
“Pulang” Sahut Shinta
“Pulang Kayak Mana?” Tanya Zaki
“Ya, Pulang, Gue udah capek dengan Hubungan Kita”Jawab Shinta”Elo lebih asyik dengan
dunia lo sendiri”
“Maaf, deh”Tukas Zaki dengan  wajah memelas
“ Gak, Pokoknya Elo…Gue…End” Jawab Shinta sambil naik angkot yang sudah menunggunya.
Tinggalah Zaki seorang diri, terpaku menatap angkot yang berlalu pergi.

Setelah berlalu angkot menghilang di tikungan, tiba tiba Zaki bersorak kegirangan, “ Yes…yes…
yes”
What happen with this guy????
Malam ini bulan tiga perempat menampakkan wajah, pucat disaput mendung tipis. Disudut
taman sebuah kos-kosan, Nampak Shinta melamun seorang diri, entah apa yang dipikirkannya,
Apakah dia menyesali kejadian yang terjadi tadi siang di pantai itu atau apa?.Kesunyian terpecah
dengan suara cempreng sobat kosnya.

Dewi, Gadis manis berkulit kuning langsat mahasiswi ilmu keguruan  menghampiri.
“Ada apa sih Ciinn…….?”Dengan nada genit Dewi menggoda.”Dari  tadi gue perhatiin
ngelamun aje, apa sih yang dipikirin?”
“Lagi BeTe, Dew” Jawab Shinta datar
“Be Te kenapa Say?, Abis Putus” Tanya Dewi sedikit penasaran.
“Koq Tahu?” Tukas Shinta, setengah tekejut.
“Ups, Gue cuman becanda lho tadi, emang kenapa?cerita dong Cin!” Beringsut Dewi beralih
duduk disebelah Shinta.
“Tadi siang gue bertengkar sama Zaki” Shinta memulai curhatnya,”Sebenernya gak berantem
hebat sih, tapi mungkin sudah dipuncak kekesalan gue, gue putusi aja”
“Emang, masalahnya apa sih, koq segitunya sampe putus segala” selidik Dewi.
“Gue Udah kesel, Dew, Elo bayangin aja baru dua bulan  pacaran hampir tiap hari kita
berantem”
“Trus inti masalah Elo orang berdua tuh apa, koq tiap hari berantem, kayak Tom and Jerry aja”
“Habisnya si  Zaki tuh egois Dew, dia lebih mentingin urusannya sendiri dari pada merhatiin
gua, siapa yang gak kesel coba, padahal  urusan dia juga gak jelas gitu”
“Wow..wow…gak coba baikan nih?”
“Capek Dew, hari baikan, besok bikin kesel lagi, berantem lagi, baian lagi berantem lagi, gitu
tiap hari kayak pasang surut air lau aja”
“Wait the minute! Pasang surut? Kenapa bisa begitu?”
“Ya iya lah kayak pasang surut, selalu naik turun” gerutu Shinta
“Ooo….Begono naik turun kayak pasang surut, By The Way soal pasang surut gue juga
penasaran, emang dibumi kita nih ada berapa pasang surut sih”
“Koq Elo Nanya gitu, emang kenapa?”
“Ya…pengen tahu aja, abisnya sering banget nonton debat di TV para ahlinya sering ngomong
pasang surut, khan gue gak ngerti?”
“Trus dalam konteks apa nih pasang surutnya?, sesuai dengan keilmuan gue,atau yang laen?”
Jawab Shinta sedikit berkelakar, seolah dia telah melupakan masalahnya dengan Zaki.
“Ya, sesuai dengan ilmu Elo lah”
“Ok..Ok, nih dengerin penjelasan pakar kelautan” Gurau Shinta,”Pasang surut, atau kita sebut
saja pasut gitu, dibumi kita nih ada 3 jenis, yaitu pasang surut atmosfer (atmospheric tide),
pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang surut bumi padat (tide of the solid earth). Pasang
surut atmosfer berkaitan  dengan ilmu meteorology, pasut bumi berhubungan dengan  ilmu
geologi”
“Trus kalo pasut laut berkaitang dengan ilmu apa?, apa penyebabnya” Tanya Dewi semakin
penasaran
“Oceanic tide berkaitan dengan ilmu gue, kelautan, penyebabknya adalah  gaya gravitasi dan
gaya sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat  rotasi.  Gravitasi 
bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak.  Meskipun
ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada
gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat
daripada jarak matahari ke bumi.  Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan
matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut.  Lintang dari
tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang
orbital bulan dan matahari”.
“ Oo..I See, mekanismenya seperti apa”Tanya Dewi kembali
Sedang asyiknya mereka ngobrol, lewatlah seorang penjual mie tek-tek, mereka pun langsung
memesan dua mangkuk mie yang memang sudah menjadi kebiasaan mereka setiap malam.
Sambil menikmati mienya Shinta kembali memuali penjelasannya,” Pasut terjadi berdasarkan
dua teori, Nah Elo kan calon guru fisika Dew, pasti gak bingung kalo gue jelasin sedikit teoritis”.
“It’s Ok” timpal Dewi sambil meniup Mie yang masih agak panas dirasanya.

Sambil Menyantap Mienya Shinta kembali memulai penjelasannya.”pasut dibangun dengan dua
landasan teori, yang pertama teori keseimbangan (Equilibrium Theory) yang pertama kali
dikemukaan oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727) yang menerangkan sifat pasut secara kualitatif
dengan asumsi bahwa bumi bersifat ideal, yang seluruh permukaanya ditutupi oleh air dengan
pengaruh kelembaman (inertia) diabaikan. Teori ini  selanjutnya dikembangkan oleh King, 1966
yang menyatakan bahwa naik turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit
pasang. Kemudian untuk memahami gaya pembangkit pasut dilakukan dengan memisahkan
pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi dua sistem, yaitu sistem bumi-bulan dan sistem
bumi matahari”
“Sebentar Shin, maksudnya asumsi seluruh bumi ditutupi oleh air tuh gimana?
“Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup oleh air yang memiliki kedalaman dan
densitas yang sama, dan anik turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit
pasang surut atau TGP (Tide Generating Force), yaitu resultan antara gaya tarik bulan dan gaya
sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang nail, bulan, dan
matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah
pada lokasi yang lain, itu menurut Gross, 1987)”.
“Trus teori kedua, gimana?”
“Teori kedua ini disebut sebagai teori pasut dinamik (Dynamical Theory), oleh Pond and Pickard
(1978), dalam teori ini lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi permukaan bumi pada
kedalaman yang konstan, tetapi gayagaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang
dengan periode sesuai dengan konstituen-konstituennya, Maksudnya Gelombang pasut yang
terbentuk dipengaruhi oleh Gaya pembangkit pasut, kedalaman dan luas perairan, pengaruh
rotasi bumi dan pengaruh gesekan dasar. Laplace (1796 – 1825) mengembangkan teori ini untuk
melengkapi teori keseimbangan, sehingga sifat-sifat pasut dapat diketahui secara kuantitatif”
“Tunggu, Shin, tadi elo menyebut gelombang pasut, bukankah gelombang dan pasut itu beda?”
“Pasut pada dasarnya adalah gelombang, karena merupakan gerakan anik turunnya permukaan
laut, yang sifatnya sama dengan gelombang, punya puncak, lembah, tinggi, kecepatan dan
lainnya, hanya periodenya saja yang berbeda”
“Kalo teori keseimbangan hanya mempertimbangkan gaya tarik sebagai gaya pembangkit,
bagaimana dengan teori dinamis?”
“Dalam teori dinamis gaya pembangkit dapat  menghasilkan gelombang pasut (Tide Wave) yang
periodenya sebanding dengan gaya pembangkit pasut. Oleh karena yang terbentuk adalah
gelombang, maka faktor lain selain gaya pembangkit tadi, juga ada faktor lain yang harus
diperhitungkan. Menurut Defant ( 1958) antara lain adalah kedalaman dan luas perairan,
pengaruh rotasi bumi (Gaya Coriolis) dan gesekan dasar atau Friksi”.
“Emangnya pengaruh faktor tersebut apa aja, Shin?”
“Rotasi bumi akan menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan  bumi akan berubah
arah karena adanya efek Coriolis, di belahan bumi utara benda akan berbelok ke kanan,
sedangkan di belahan bumi selatan benda akan berbelok ke kiri. Pengaruh ini tidak terjadi di
ekuator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang dan mencapai maksimum pada
kedua kutub. Pada pergerakan pasut maka efek Coriolis akan mempengaruhi arus pasut.
Sedangkan faktor gesekan dasar  akan menghalangi cepat rambat gelombang, sehingga
mengakibatkan  keterlambatan  fase (Phase lag) dan persamaan gelombang menjadi tidak linier.
Gesekan dasar kana dipengaruhi oleh kedalaman dimana semakin dangkal gaya gesekan
dasarnya semakin besar”.

“Kayaknya udah abis nih mienya, lagian gue udah ngantuk Shin,gue mo bobo dulu ah, thanks ya
buat kuliahnya, udah nambah wawasan gue” potong Dewi

“Gue juga udah  terasa mulai ngantuk Dew, Thanks juga udah nemenin gue, udah ngilangin be te
gue”

Keduanyapun melangkah meninggalkan taman itu menuju peraduannya masing-masing, dan


bulan pun masih tesaput mendung tipis.

Anda mungkin juga menyukai