Anda di halaman 1dari 4

NAMA:EBIDLAURENS

STAMBUK: A35122074

TUGAS 2

GEOLOGI
 Lempeng tektonik jumlahnya ada banyak sekali di seluruh belahan bumi dan biasanya
pergerakan antar lempeng ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh
sebab itulah biasanya satu peristiwa terjadi di suatu tempat karena lempeng, maka di
tempat lain pun juga akan terjadi peristiwa serupa. Nah, pada kesempatan kali ini kita
akan membahas mengenai lempeng dan juga pergerakannya di wilayah Indonesia supaya
kita lebih mengenal lagi lebih jauh tentang berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia.

Lempeng Tektonik, Apa Itu?

Sebelum membicarakan tentang pergerakan lempeng yang ada di Indonesia, kita perlu
terlebih dahulu mengenal tentang apa itu lempeng tektonik. Sebenarnya pengertian dari
lempeng sendiri tidak terlepas dari teori mengenai permukaan Bumi yakni mengenai
pergeseran benua. Benua- benua yang ada di bumi merupakan salah satu selimut ynag
dimiliki Bumi. Nah, selimut Bumi atau yang kita sebut dengan litosfer ini membentuk
sebuah lempengan- lempengan. Nah, lempengan ini bisa bergerak secara halus
menyerupai pertumbuhan kuku atau helaian rambut pada manusia.

Sebenarnya jenis- jenis lempeng ini ada bermacam- macam, yakni lempeng samudera dan
juga lempeng benua. Lempeng samudera sendiri adalah lempeng yang berada di wilayah
samudera sementara lempeng benua adalah lempeng yang menutupi wilayah daratan.
Sementara lempeng tektonik membagi daerahnya menjadi lempeng samudera dan benua,
serta ada wilayah yang memiliki dua jenis lempeng tersebut secara bersamaan. Nah,
lempeng- lempeng tersebut melakukan berbagai pergerakan. Beberapa pergerakan
lempeng yang ada di di Indonesia akan kita bahas di bawah ini.

Lempeng- lempeng dapat bergerak dengan penyebabnya yang belum diketahui secara
pasti. Dugaan yang banyak diterima saat ini mengenai penyebab pergerakan lempeng
adalah adanya arus konveksi yang terdapat dalam selubung atau mantel. Indonesia
terletak di antara beberapa lempeng besar dunia yaitu lempeng Pasifik, lempeng India-
Australia dan juga lempeng Eurasia. Lempeng- lempeng ini terus bergerak setiap
tahunnya akibat arus konveksi Bumi. Pergerakan lempeng ini tentunya akan memberikan
banyak pengaruh atau akibat bagi Indonesia. Adapun dampak nyata akibat pergerakan
lempeng di Indonesia antara lain adalah:

 Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa bumi

Akibat pergerakan lempeng Bumi, Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa. Oleh
karena itulah banyak gempa bumi sering terjadi di Indonesia baik yang berskala besar,
sedang maupun kecil, baik yang berpusat di daratan maupun lautan. Diantara banyaknya
gempa Bumi yang terjadi di Indonesia, yang tergolong gempa Bumi dasyat antara lain
adalah gempa yang terjadi di Aceh tahun 2004, gempa di Yogyakarta tahun 2006 serta
gempa yang ada di Sulawesi Tenggara di tahun 2018.

 Banyaknya jajaran gunung berapi yang aktif di Indonesia

Selain menjadi daerah yang rawan gempa didunia, pergerakan lempeng juga
mengakibatkan adanya gunung- gunung berapi yang sangat aktif di Indonesia. Terbukti
ada banyak sekali gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Biasanya aktivitas
gunung- gunung ini akan terjadi secara beriringan karena lempeng sendiri saling
berkaitan antara satu dengan lainnya. Beberapa gunung api teraktif di Indonesia antara
lain Gunung Merapi, Gunung Sinabung, Gunung Kelud dan lain sebagainya.

Dampak yang dihasilkan akibat pergerakan lempeng erhadap Indonesia tampak begitu
nyata karena disamping menyebabkan banyak kerusakan, juga menimbulkan banyak
korban jiwa. Sementara itu beberapa jenis pergerakan lempeng di Indonesia antara lain
sebagai berikut:

1. Saling menggelangsar (Slide Each Other)

Pergerakan lempeng yang pertama adalah saling menggelangsar yaitu bergerak sejajar
namun berlawanan arah. Kedua lempeng tidak saling memberai maupun saling menumpu
satu dengan yang lainnya.

2. Saling memberai (Break Apart)

Ketika sebuah lempeng tektonik pecah maka lapisan litosfer menipis dan terbelah
membentuk batas divergen sebagai hasil pergerakan saling memberai. Saling memberai
apabila terjadi di lempeng samudera maka akan menyebabkan pemekara dasar laut.
Sementara bila terjadi di lempeng benua maka akan menyebabkan terbentuknya lembah
retakan akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.

3. Saling menumpu

Pergerakan ini disebabkan apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak Bumi.
Pergerakan ini terjadi dimana suatu lempeng samudera terdorong ke bawah lempeng
benua atau lempeng samudera lain yang disebut dengan zona tunjaman.

Nah itulah beberapa pergerakan lempeng yang ada di Indonesia yang menyebabkan
banyak dampak bagi Indonesia yang kebanyakan berupa bencana. Semoga informasi
yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat untuk kita semua.
 Teori pembentukan bumi Laplace, dicetuskan oleh seorang pakar matematika dan
astronomi berkebangsaan Prancis, yaitu Pierre Simon Marquis de Laplace. Teori ini
muncul pada tahun 1796 di Prancis.

Menurut Laplace, bumi terbentuk dari gumpalan gas panas yang berputar-putar pada
sebuah pusat peredaran. Setelah itu terbentuklah sebuah cincin-cincin gas di
sekelilingnya yang kemudian terlempar atau bergerak menjauh.

Hingga akhirnya cincin-cincin yang bergerak menjauh tersebuh mengalami pendinginan


membentuk bola raksasa. Kemudian bola raksasa inilah yang disebut sebagai bumi.

 Teori Planetisimal Hypothesis


Teori Planetisimal Hypothesis dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Amerika Forest
Ray Moulton dan seorang ahli geologi T.C Chamberlain, keduanya berpendapat matahari
terdiri dari gas dengan massa besar hingga kemudian didekati oleh bintang lain yang
melintas dengan kecepatan tinggi di area sekitar matahari. Pada saat bintang ini melintas
di dekat matahari dengan jarak yang dekat sebagian massa gas matahari kemudian
tertarik ke luar akibat gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa
gas ini berputar mengelilingi matahari karena gravitasinya sementara sebagian lainnya
tertarik ke luar lintasan bintang. Setelah bintang melintas dan berlalu, massa gas yang
berputar kemudian mengelilingi matahari kemudian menjadi dingin dan terbentuklah
planetisimal atau suatu cincin yang lama-kelamaan menjadi padat. Beberapa planetisimal
yang terbentuk kemudian akan saling tarik – menarik dan bergabung menjadi satu hingga
kemudian membentuk suatu planet, termasuk diantaranya planet Bumi.

 Teori Tidal
James Jeans dan Harold Jeffreys merupakan dua ilmuwan asal Inggris yang pada tahun
1918 mengemukakan teori tidal. Teori Tidal menyatakan bahwa pada saat bintang
melintas di dekat matahari, sebagian massanya kemudian akan turut tertarik ke arah luar
hingga akhirnya membentuk cerutu. Bagian yang membentuk cerutu ini kemudian mengalami
pendinginan dan membentuk planet – planet diantaranya Mars, Yupiter, Merkurius, Venus,
Bumi, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Anda mungkin juga menyukai