Anda di halaman 1dari 9

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Risnawati

NPM : 2013210211

Kelas : A

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2018
Soal :
Dalam penelitian fitokimia, mahasiswa farmasi yang bernama Joni Gudel ingin meneliti
kandungan/kadar senyawa flavonoid yang dihasilkan oleh tanaman kumis kucing (Orthosiphon
aristatus) yang ditanam pada dua kondisi yang berbeda. Perbedaan kondisi tersebut mencakup
lokasi tempat tumbuh yang dalam percobaan ini dibatasi pada tempat yang berbeda intensitas
cahaya matahari yang menyinari tanaman (lokasi tumbuh) dalam jangka waktu 30 hari dimana
pemeriksaan intensitas diperiksa setiap hari pada jam yang sama. Intensitas matahari yang
diterima adalah hasil rerata dari 30 hari pengukuran. Disamping itu, juga dilakukan perbedaan
budidaya, dalam hal ini adalah dosis pupuk NPK yang diberikan pada masing-masing kelompok
tanaman, yang mana kelompok I diberikan pupuk NPK 10g/minggu, kelompok II diberikan NPK
20 g/minggu, dan kelompok III diberikan NPK 30 g/minggu. Dari percobaan tersebut, daun dari
masing-masing kelompok tanaman dipetik langsung dan diekstraksi dengan metode yang sama
(solven dan suhu sama). Ekstrak yang didapat dianalisis secara spektrofotometri UV-Vis.

Profil Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Kumis Kucing secara


Spektrofotometri UV-Vis

Dosis pupuk
10 g/minggu 20 g/minggu 30 g/minggu
intensitas
11.2 12.5 13.9
11.5 12.8 13.2
Tinggi 11.3 12.4 14.2
10.9 11.8 13.8
10.8 12.2 14.1
11.2 11.8 13.7
10.7 11.9 13.6
Sedang 10.2 11.2 13.5
10.6 11.5 13.7
10.5 10.8 13.4
10.4 10.7 11.8
9.7 10.2 11.7
Rendah 9.8 10.4 11.2
9.5 9.8 10.9
9.2 10.5 10.8
Tugas :
1. Buat judul penelitian dengan lengkap dan benar
2. Buat latar belakang penelitian yang relevan
3. Buat perumusan masalah lengkap, sistematis, dan benar
4. Buat rumusan hipotesis yang benar
5. Buat perhitungan statistic secara lengkap dan benar
6. Buat pembahasan hasil penelitian berdasarkan berbagai hal yang terkait (analisis kelompok
mana yang memiliki variasi kadar terkecil, rerata kadar terbesar, variasi kadar terbesar,
ada/tidaknya interaksi dari 2 variabel uji, dan variabel penentu perbedaan kadar)
7. Buat kesimpulan dengan benar
Jawaban :
I. Judul
“Analisa Kadar Flavonoid Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) dengan
Pengaruh Intesitas Cahaya Matahari dan Dosis Pupuk yang Berbeda secara
Spektrofotometri UV-Vis”

II. Latar Belakang


Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu tanaman dari sekian
banyak tanaman obat yang ada di Indonesia dan sering digunakan masyarakat untuk
pengobatan tradisional. Masyarakat secara turun temurun memanfaatkan daunnya
sebagai obat untuk hipertensi dan batu ginjal karena efek diuretik yang dimilikinya,
dan hal ini karena adanya kandungan flavonoid di dalamnya.
Kandungan senyawa golongan flavonoid pada daun Kumis kucing (Orthosiphon
aristatus) meliputi beberapa senyawa, yaitu Sinensetin ( 5,6,7,3',4'- pentametoksi
flavon ), Tetrametilskutellarein (5,6,7,4'-tetra metoksi flavon), 5-hidroks i 6,7,3',4'
tetrametoksi flavone, Salvigenin (5-hidroksi-6,7,4'-trimetoksi flavon), Kirsimaritin
(5,6-dihidroksi-7,4'-dimetoksi flavon), Pilloin (5,3’-dihidroksi-7,4’-dimetoksi flavon),
Rhamnazin (3,5,4'-trihidroksi-7,3'-dimetoksi flavon).

Juga ditemukan 9 macam golongan senyawa flavon dalam bentuk aglikon, 2


macam glikosida flavonol, 1 macam senyawa kumarin, asam kafeat dan 7 macam
senyawa depsida turunan asam kafeat, skutellarein, 6-hidroksiluteolin, sinensetin.
Validasi metode yang dilakukan pada percobaan kali ini menggunakan metode
spektrofotometri UV-VIS. Validasi metode adalah proses yang dilakukan di suatu
laboratorium dimana karaktertistik metoda analisis memenuhi persyaratan sesuai
dengan tujuan penggunaannya. Menurut USP XXXI, karakteristik metoda analisisi
dinyatakan sebagai parameter analisis yaitu selektifitas/spesifitas, linearitas, batas
kuantitasi, batas deteksi, presisi, aakursi, ruggerdness dan ketegaran (robustness).
Validasi metode dilakukan dengan tujuan menjamin reprodusibilitas dari hasil
penelitian yang diperoleh. Metode spektrofotometri lebih sering digunakan karena
memiliki beberapa keuntungan yaitu sensitifitasnya tinggi, pengerjaan yang
sederhana, cepat, biaya relative murah ( Mulja & Syahrani, 1989 ).
III. Rumusan Masalah
Salah satu tanaman penghasil flavonoid yaitu adalah tanaman kumis kucing
(Orthosiphon aristatus) yang dapat digunakan untuk pengobatan sebagai anti
inflamasi dan juga antioksidan senyawa tertentu. Hal ini menjelaskan bahwa kadar
flavonoid sangatlah berguna dan penting dalam tanaman kumis kucing. Kadar
flavonoid total pada tanaman kumis kucing tidak sama atau berbeda-beda tergantung
dari faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kadar
flavonoid total dalam suatu tanaman adalah pengaruh perbedaan pemberian intesitas
cahaya matahari dan pemberian dosis pupuk yang berbeda tiap minggunya.
Pemberian intesitas cahaya matahari terdiri menjadi intesitas cahaya matahari yang
rendah,sedang,dan tinggi sedangkan pemberian dosis pupuk dibedakan menjadi
10,20,dan 30 gram per minggunya. Hal ini jelas mempengaruhi kadar senyawa
flavonoid total yang terkandung dalam tanaman kumis kucing (Orthosiphon
aristatus) tergantung sifat fisika-kimia yang dimilikinya. Oleh karena itu, apakah ada
interaksi bermakna yang disebabkan oleh pengaruh perbedaan intesitas cahaya
matahari dan dosis pupuk yang diberikan terhadap kadar flavonoid total yang
terkandung dalam tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus)?

IV. Hipotesis
a. Dosis pupuk NPK yang diberikan diduga mempengaruhi kadar flavonoid total
di dalam ekstrak daun kumis kucing
b. Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh tanaman kumis kucing diduga
mempengarui kadar flavonoid total di dalam ekstrak daun kumis kucing
c. Diduga tidak ada interaksi antara dosis pupuk NPK dengan intensitas cahaya
matahari terhadap kadar flavonoid total di dalam ektrak daun kumis kucing
V. Perhitungan

Dosis
pupuk 10 20 30
X12 X22 X32 Ʃx
Inten- g/mgg g/mgg g/mgg
sitas cahaya

11.2 125.44 12.5 156.25 13.9 193.21

11.5 132.25 12.8 163.84 13.2 174.24


Tinggi 11.3 127.69 12.4 153.76 14.2 201.64

10.9 118.81 11.8 139.24 13.8 190.44

11.8 139.24 12.2 148.84 14.1 198.81


Ʃx1 56.7 Ʃx1 = 643.43
2
61,7 Ʃx2 = 761,93
2
69,2 Ʃx32 = 958.34 187.6
X 11.34 12.28 13.84

SD 0.3362 0.3633 0.3912

11.2 125.44 11.8 139.24 13.7 187.69


10.7 114.49 11.9 141.61 13.6 184.96
Sedang 10.2 104.04 11.2 125.44 13.5 182.25
10.6 112.36 11.5 132.25 13.7 187.69
10.5 110.25 10.8 116.64 13.4 179.56
Ʃx2 53.2 Ʃx12 = 566.58 57.2 Ʃx22 = 655.18 67.9 Ʃx32 = 922.15 178.3
X 10.64 11.44 13.58

SD 0.3647 0.4506 0.1304

10.4 108.16 10.7 114.49 11.8 139.24


9.7 94.09 10.2 104.04 11.7 136.89
Rendah 9.8 96.04 10.4 108.16 11.2 125.44
9.5 90.25 9.8 96.04 10.9 118.81
9.2 84.64 10.5 110.25 10.8 116.64
Ʃx3 48.6 Ʃx12 = 473.18 51.6 Ʃx22 = 532.98 56.4 Ʃx32 = 637.02 156.6
X 9.72 10.32 11.28

SD 0.4438 0.3421 0.4550

Ʃx 158.5 170.5 193.5 N = 522.5

 JKT =
2
(522.5 )
(643.43+761.93+ 958.34+566.58+655.18+922.15+ 473.18+532.98+637.02)−
3× 3 ×5
= 6150.79−6066.8056 = 83.9844

 JKB = [ 3× 5
− ]
( 187.6 )2 +(178.3)2 +(156.6)2 (522.5)2
3 ×3 × 5
= 6100.5473−6066.8056 = 33.7417

 JKK =
[ 3×5 ]
( 158.5 )2 +(170.5)2 +( 193.5)2 (522.5)2

3 ×3 ×5
= 6108.9833−6066.8056 = 42.1777

 JK(BK) =

[ ]
2
2 2 2 2 2 2 2
56.7 +61.7 + 69.2 +53.2 +57.2 +67.9 +48.6 +51.6 + 56.4 2
(522.5 )
2
− −JKB−JKK =
5 3× 3 ×5
6145.678−6066.8056−33.7417−42.1777 = 2.953
 JKG = JKT −JKB−JKK −JK (BK ) = 83.9844−33.7417−42.1777−2.953 = 5.112
 dbB = r −1 = 3−1 = 2
 dbK = k −1 = 3−1 = 2
 dbBK = (r −1)(k−1) = (3−1)(3−1) = 4
 dbG = r × k ×(n−1) = 3 ×3 ×(5−1) = 36
 dbT = (r × k × n)−1 = (3 ×3 ×5)−1 = 44
JKB 33.7417
 MkB = = = 16.8709
r−1 2
JKK 42.1777
 MkK = = = 21.0889
k −1 2
JK (BK ) 2.953
 Mk(BK) = = = 0.7383
(r −1)(k−1) 2× 2
JKG 5.112
 MkG = = = 0.142
r × k ×(n−1) 36
MkB 16.8709
 Fb = = = 118.8092
MkG 0.142
MkK 42.1777
 Fk = = = 297.0261
MkG 0.142
Mk( BK ) 0.7383
 F(BK) = = = 5.1993
MkG 0.142

Tabel ANOVA
Ftabel
Sumber JK Db Mk Fhitung
1% 5%
Baris 1547,7777 2 16.8709 118.8092 5.21 3.26
Kolom 449,6444 2 21.0889 297.0261 5.21 3.26
Inter 11,0223 4 0.7383 5.1993 3.9 2.63
Dalam (galat) 156 36 0.142
Total 2164,4444 44

 Fo > Ft pada p=0,01 dan p=0,05  terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada kadar
flavonoid total dengan dosis pupuk NPK yang diberikan
 Fo > Ft pada p=0,01 dan p=0,05  terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada kadar
flavonoid total dengan intensitas cahaya matahari
 Fo > Ft pada p=0,01 dan p=0,05  terdapat interaksi antara dosis pupuk NPK dan
intensitas cahaya matahari yang diberikan pada kadar flavonoid total daun

VI. Pembahasan
a. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat kelompok yang memiliki variasi kadar
flavonoid total terkecil yaitu kelompok dengan dosis pupuk 30 g/minggu dan
intensitas penyinaran sedang, karena memiliki nilai simpangan baku terkecil
dari kelompok lainnya. Untuk rata-rata kadar terbesar dimiliki oleh kelompok
dengan dosis pupuk 30 g/minggu dan intensitas penyinaran tinggi dengan nilai
rata-rata 13.84. Untuk variasi kadar terbesar dimiliki oleh kelompok dengan
dosis pupuk 30 g/minggu dan intensitas peninaran rendah, karena memiliki
nilai simpangan baku terbesar.
b. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Fo > Ft pada p=0,01 dan
p=0,05 pada baris, kolom, dan interaksi. Artinya, terdapat perbedaan yang
sangat bermakna antara dosis pemberian pupuk dan intensitas penyinaran
matahari terhadap kadar flavonoid total yang terkandung dalam daun kumis
kucing (Orthosiphon aristatus) yang diujikan. Selain itu, terdapat interaksi
antara dosis pemberian pupuk dan intensitas penyinaran matahari terhadap
kadar flavonoid total daun kumis kucing yang diuji (karena nilai Fo > Ft pada
interaksi). Jika dilihat dari nilai Fo yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa
intensitas penyinaran matahari merupakan variabel penentu perbedaan kadar
flavonoid total pada daun kumis kucing (karena memiliki nilai Fo terbesar).

VII. Kesimpulan
a. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada kadar flavonoid total daun
kumis kucing dengan pemberian dosis pupuk NPK yang berbeda.
b. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada kadar flavonoid total daun
kumis kucing dengan pemberian intensitas penyinaran matahari yang berbeda.
c. Terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk NPK dan intensitas
penyinaran matahari terhadap kadar flavonoid total daun kumis kucing.

Anda mungkin juga menyukai