Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

MENGENTRI DATA PERSEDIAAN PERALATAN KANTOR


DI YAYASAN PENDIDIKAN AL-AZHAR PALI

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti


Uji Kompetensi Keahlian ( UKK ) Tahun Pelajaran 2014/2015

Logo SMKN 1 Depok.png

Oleh :
ATIN LAILY JANAH
NISN. 9965230834

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI KEUANGAN


SMK NEGERI 1 DEPOK
Jl.Raya Tapos Gg.Bhakti Suci No.100 Kel.Cimpaeun Kec.Tapos, Depok
Telp.(021) 87907233
IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa :
2. Nomor Induk Siswa :
3. Program Kejuruan : Akuntansi Perbankan
4. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 4 September 1996
5. Alamat Tinggal : Ds. Air Itam Kec. Penukal Kab. PALI
6. Tempat Prakerin : Yayasan Pendidikan Al-Azhar PALI
7. Tanggal Mulai Prakerin : 20 Agustus 2021
8. Ditempatkan Di bagian : Kasubbag Umum dan Kepegawaian
9. Tanggal Selesai Prakerin : 05 November 2021

Penukal, November 2021


Penulis,

Wismo
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI

1. Nama Instansi : Dinas Pertanian dan Kehutanan


2. Bidang Usaha : Pertanian dan Kehutanan
3. Alamat : Jl. Bersih Kel.Tengah, Kec.Cibinong,
Cibinong – Bogor 16914
4. Telepon : (021) 8760050
5. Nama Pimpinan : Ir. H. M. Zairin, MP
6. Nama Pembimbing : Lilis Ceceh
7. Waktu Pelaksanaan : 02 Januari s/d 28 Februari 2014

Depok, ...................................... 2014


Kasubbag umum dan kepegawaian

R. Suhartono. SP
NIP. 1970042772002121002

DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN


Jl. Bersih Kel.Tengah, Kec.Cibinong, Cibinong – Bogor 16914
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) ini telah
diperiksa dan disetujui pada :
Tanggal ………. Bulan …………………. Tahun 2014
Dinas Pertanian dan Kehutanan
j0101856

Kasubbag umum dan kepegawaian Pembimbing

R. Suhartono. SP Lilis Ceceh


NIP. 1970042772002121002 NIP. 198010142010012001
LAPORAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH
Laporan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) ini telah diperiksa dan disetuji pada :
Tanggal ………. Bulan ………………. Tahun 2014
Oleh
Pembimbing Teknis, Pembimbing Materi,

Mida, S.Pd Endang Tri Astuti, SE


NUPTK. 6958754657300012 NIP. 196404272008012001

Wakil Kepala Sekolah Kepala Kompetensi


Bidang Hubungan Industri, Keahlian Akuntansi

Ma’mun, S.Pd,M.M Lusi Triana, S.Pd, M.M


NIP. 196306071990221001 NIP. 197201061995122001
Mengetahui
Kepala Sekolah
Dra. Hj. Asma Intan, MM
NIP. 195808181986032005
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah diujikan
Pada
Tanggal : Bulan : Tahun : 2014
Nama Penguji Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
MOTTO

“ Biasakan Hidup Jujur Karena Jujur Merupakan Hal Awal untuk Dipercaya
Orang “
“ Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja
keras ”
“ Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua “
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN) dengan judul
“Mengentry Data Persediaan Peralatan Kantor “. Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah sebagai bahan tindak lanjut Penulis dalam laporan Praktik Kerja Industri
yakni dalam uji laporan sekolah.
Penyusunan karya tulis ini berdasarkan data dan informasi serta pengetahuan baik
dari pengetahuan teori maupun praktik, yang diperoleh selama penulis mengikuti
Praktik Kerja Industri selama dua bulan terhitung dari tanggal 05 September 2021
sampai tanggal 05 November 2021 di Kantor Yayasan Pendidikan Al-Azhar
PALI. Pada Kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membimbing dan membantu Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan baik.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan baik walaupun
masih terdapat banyak kekurangan.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan semangat dan dukungan
dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Ibu Dra. Hj. Asma Intan, MM , sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Depok.
4. Ibu Lusi Triana, S.pd, MM, selaku Kepala Program Akuntansi SMK Negeri
1 Depok.
5. Ibu Endang Tri Astuti, SE, selaku Pembimbing Materi SMK Negeri 1
Depok.
6. Ibu Mida, S.Pd, selaku Pembimbing Teknis SMK NEGERI 1DEPOK.
7. Bapak / Ibu guru SMK Negeri 1 Depok.
8. Ir. H. M. Zairin, MP, selaku Pimpinan di Dinas Pertanian dan Kehutanan.
9. Lilis Ceceh, selaku Pembimbing di Dinas Pertanian dan Kehutanan.
10. Bapak R. Suhartono. SP, yang telah membimbing dan memberi tugas
selama Prakerin di Dinas Pertanian dan Kehutanan.
11. Teman-teman dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan
laporan.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil prakerin ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Penulis mengharpkan kritik dan saran yang
membangun diri pembaca semoga laporan hasil prakerin ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Penukal, November 2021


Penulis,

Wismo
DAFTAR ISI

Identitas Siswa ............................................................................................. i


Identitas Instansi....................................................................................
ii.....................................................................................................................
Lembar Pengesahan dari Instansi ................................................................. iii
Lembar Pengesahan dari Sekolah ................................................................. iv
Lembar Pengesahan Penguji ........................................................................ v
Lembar Motto ............................................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar Isi ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul .................................................... 1
B. Latar Belakang Prakerin ................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Laporan ................................................ 5
D. Metode Penyusunan Laporan .......................................... 7
E. Sistematika Penyusunan Laporan ..................................... 8
BAB II TINJAUAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Berdirinya Instansi .............................................. 9
B. Organisasi/Struktur Instansi ............................................. 19
C. Tata Tertib Kerja Instansi ................................................. 21
D. Disiplin dan Keselamatan Kerja Instansi ......................... 22
BAB III URAIAN PELAKSANAAN KERJA
A. Landasan Teoritis ............................................................. 24
B. Uraian Pelaksanaan Praktik Kerja di Instansi .................. 33
C. Manfaat yang diperoleh dari Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri ....................................................... 36
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 38
B. Saran ................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul


Alasan penulis memilih judul laporan ini adalah penulis telah
mendapat pembelajaran diluar sekolah yaitu Di Dinas Pertanian dan
Kehutanan tentang “Mengentri Data Persediaan Peralatan Kantor” Di Dinas
Pertanian dan Khutanan. Bahwa begitu pentingnya sebuah data persediaan
yaitu berupa buku laporan perkembangan fisik dan keuangan. Buku laporan
ini selain menjadi suatu bukti kepemilikan yang sah juga lebih menjamin
kebenaran isi dari data persediaan peralatan kantor tersebut dihadapan
hukum maupun fisik dan fungsinya. Hanya saja di Dinas Pertanian dan
Kehutanan memiliki bentuk asli yang bertuliskan laporan perkembangan
fisik dan keuangan.
Menu program persediaan di Dinas Pertanian dan Kehutanan yang
digunakan dapat untuk membantu mengelola persediaan yang ada di Dians
Pertanian dan Khutanan secara tepat dan akurat di mana dapat mengecek
barang-barang yang akan di beli dan dengan pengaturan menajemen
persediaan yang baik, mengelola jumlah persediaan, nilai nominal anggaran
suatu barang serat penyusunannya, menetapkan harga jual dan menyediakan
atau merakit barang yang akan di beli menjadi satu satuan yang kompleks
beserta harga yang ditetapkan.
Penulis juga telah melakukan praktik kerja di perusahaan ini dan
laporan ini merupakan bagian dari setiap pekerjaan yang ada di Perusahaan
ini. Dalam pemilihan judul ini merupakan salah satu bagian dari pelajaran
yang penulis pelajari mengenai “Mengentri Data Persediaan Peralatan
Kantor” di Dinas Pertanian dan Kehutanan.

B. Latar Belakang Prakerin


Sesuai dengan ketetapan dan kurikulum, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Akuntansi, maka siswa atau siswi Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Depok diwajibkan melaksanakan Prakerin untuk memenuhi salah
satu Program mata diklat yang diujikan pada Uji Kompetensi Keahlian.
Selain untuk memenuhi persyaratan Uji Kompetensi Keahlian tingkat
Sekolah Menengah Kejuruan, Praktik Kerja Industri juga suatu pendekatan
dimana setiap siswa atau siswi mengalami proses belajar melalui Praktik
Kerja Industri secara langsung di dunia kerja yang sesungguhnya. Atas
dasar itulah maka kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sekolah Menengah
Kejuruan harus melibatkan dunia usaha atau dunia industri sebagai institusi
pasangan yang dapat berperan aktif untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan guna menambah pengetahuan
khususnya di bidang keahliannya masing – masing dan dapat menambah
pengalaman serta keprofesionalan dalam melakukan suatu bidang pekerjaan
supaya menjadi tenaga kerja yang berkualitas unggul di masa mendatang
yang diantaranya melalui kegiatan Praktik Kerja Industri.
Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah salah satu bentuk
penyelenggaraan Pendidikan keahliaan Professional yang memudahkan
secara sistematika dan sinkronisasi pendidikan di sekolah dan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
dunia kerja, terarah mencapai suatu tingkatan professional tertentu.
1. Pengertian Prakerin.
PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan,
pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau
Dunia Industri dalam upaya pendekatan atau pun untuk meningkatkan
mutu siswa - siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah
bekal untuk masa - masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang
semangkin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa
sekarang ini. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur
tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat
kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah
memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah
mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-
ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia
Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki
bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Industri tidak mengalami kendala dalam
penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam
proses praktik kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak
diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa
- siswi mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan
kerja yang dilakukan di Dunia Usaha atau pun di Dunia Industri agar
siswa - siswi tersebut dapat mencapai serta mendapatkan sesuatu yang
baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa - siswi tersebut mampu
menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah dilakukannya
selama berada di dunia Usaha atau dunia Industri sehingga mampu
membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia industri.
Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik
akan dan bagaimana kehidupan di dunia kerja. disamping ajang uji
coba ilmu yang ia pelajari. Melalui prakerin siswa diharapkan mampu
memahami tentang bagaimana tata dan aturan di dunia industry atau
usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah benar-benar siap
bekerja baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan mental.

2. Tujuan Prakerin
Tujuan diadakan pelaksanakan Praktik Kerja industri (PRAKERIN)
bertujuan untuk :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
b. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profosional yang di
perlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap siswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yag
sesungguhnya.
d. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja
industri ( PRAKERIN ).
e. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.

C. Tujuan Penulisan Laporan


Penyusunan Laporan ini berkaitan erat dengan diadakannya Praktik
Kerja Industri (Prakerin), dan dijadikan salah satu bentuk implementasi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan ketentuan Undang -
Undang No. 2/1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Keputusan
Mendiknas No. 080/UU/1999, tentang Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan, bahwa “Penyelenggaraan Pendidikan dilakukan mulai 2 (dua)
jalur pendidikan sekolah dan jalur diluar pendidikan sekolah”.
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertanggung jawaban bahwa telah melaksanakan
Praktik Keja Industri (Prakerin).
2. Sebagai salah satu syarat menempuh Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
di SMK Negeri 1 Depok Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dapat yang
diterapkan di dalam masyarakat.
4. Siswa mengenal dunia industri sehingga menciptakan dasar pemikiran
yang luas.
5. Sebagai tinjaun penilaian para penguji.
Penyusunan laporan ini disajikan setelah melalui berbagai cara dalam
pengumpulan data. Salah satunya adalah metode interview atau wawancara
serta mengajukan pertanyaan ataupun menanyakan kegiatan – kegiatan pada
tempat prakerin yang penyusun belum pahami maksud dan tujuannya
kepada para karyawan yang terlibat langsung dengan objek penulisan guna
mendapatkan petunjuk dan keterangan.
D. Metode Penyusunan Laporan
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dan
bagaiman cara penulis mendapatkan data–data tersebut, penulis dapatkan
dari:
1. Observasi yaitu metode atau cara-cara yang menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung.
2. Wawancara/ Interaksi yaitu penulisan melakukan Tanya jawab secara
langsung kepada pihak yang terkait di tempat prakerin.
3. Pengenalan langsung penulis dengan Dunia Usaha atau Dunia
Industri.
4. Search to internet yaitu hal ini dilakukan untuk melengkapi
kekurangan dan menambah data dengan mencari data dalam media
internet dengan mengutamakan sumber yang terpercaya dan akurat.
5. Metode Studi Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara
mendapatkan data – data dan informasi yang sifatnya membantu
dalam penyusunan laporan ini.

E. Sistematika Penyusunan Laporan


Adapun sistematika pada laporan ini berisi tentang :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini memaparkan tentang: Alasan Pemilihan judul,
Latar Belakang Prakerin, Tujuan Penulisan Laporan, Metode Penyusunan
Laporan, Sistematika Penyusunan Laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM
Adapun bab tinjauan umum ini berisi Tentang : Sejarah singkat Berdirinya
Dinas Pertanian dan Kehutanan, Organisasi/Stuktur Instansi, Tata Tertib
Kerja Instansi, Disiplin dan Keselamatan Kerja.
BAB III URAIAN PELAKSANAAN KERJA INDUSTRI
Bab uraian pelaksanaan kerja ini menjelaskan Tentang: Landasan Teoritis,
Uraian Pelaksanaan Praktik Hasil Kerja di Instansi, Manfaat yang diperoleh
dari Pelaksanaan Praktik Hasil Kerja Industri.
BAB IV PENUTUP
Bab penutup ini berisi Tentang : Kesimpulan dan Saran – saran
bagi Dunia Usaha dan Dunia Sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Instansi


1. Sejarah Dinas Petanian (Distan)
Dinas Pertanian Kabupaten Bogor sudah berdiri sejak zaman
Pemerintahan Jepang dengan nama Dinas Peyuluhan. Kantor tersebut
membawahi semua kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor,
dalam hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan-laporan dalam
bahasa Belanda dan Jepang. Setelah negara Indonesia merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945, maka Dinas Pertanian menjadi suatu badan di
bidang pertanian yang menginduk kepada Depatermen Pertanian
(Pemerintah RI di Jakarta).
Pada tahun 1948, Dinas Penyuluhan berubah nama menjadi Dinas
Jawatan Pertanian Rakyat,mencakup keseluruhan wilayah di
Pusat,Daerah Tingkat I, dan Daerah Tingakat II,Berdasarkan Perda
Tingkat I Jabar No. 13/DPRD-GR/61 tentang Penyerahan Urusan
Lapangan Perhanian Rakyat kepada Daerah Tingkat II/Kota Praja di
seluruh Jawa Barat.
Pada tahun 1967 hingga tahun 1970 Dinas Jawatan Pertanian Rakyat
berubah namanya menjadi Dinas Jawatan Pertanian,sedangkan pada
tahun 1971 hingga tahun 1983berubah menjadi Dinas Pertanian, berubah
lagi tahun 1983 hingga tahun 2000 menjadi Dinas Pertanian Tanaman
Pangan,dan pada tahun 2001 berdasarkan pada Perarturan Daerah
Nomor : 3 Tahun 2001 kembali menjadi Dinas Pertanian.
Semula dari tahun 1945 hingga tahun 1957 kantor Dinas Pertanian
terletak di Jalan Juanda Bogor, kemuadian pindah ke Jalan Riau No: 3
Bogor,dan pada tahun 1998 hingga sekarang Kantor Dinas Pertanian
Kabupaten Bogor berada di Jalan Bersih No : 7 Komplek Perkantoran
Pemda Kabupaten Bogor.
2. Sejarah Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun)
Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan penggabungan dari 2
(dua) dinas yaitu Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (PKT) dengan
Dinas Perkebunan (Disbun), berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 25 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Bogor. Adapun struktur organisasinya
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun
2001 tentang Struktur Organisasi Dinas Daerah, sedangkan tugas dan
fungsinya dituangkan dalam Keputusan Bupati Bogor Nomor 6 Tahun
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.
Dinas PKT dibentuk dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat
II Bogor No.09 Tahun 1994 tanggal 10 Maret 1994. Dinas PKT bertugas
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kehutanan yang
diserahkan menjadi urusan rumah tangga daerah serta tugas pembantuan
yang ditugaskan kepadanya. Lima urusan Pemerintah Pusat di bidang
kehutanan yang diserahkan kepada Pemerintah Derah Tingkat II adalah
penghijauan dan konservasi tanah, persuteraan alam, perlebahan, hutan
rakyat atau hutan milik, dan penyuluhan kehutanan.
Disbun pada mulanya merupakan Jawatan Karet Rakyat, berdiri pada
tahun 1957/1958 yang khusus menangani bidang perkebunan karet
rakyat. Pada tahun 1964, Jawatan Karet Rakyat dipindahkan ke Bandung
karena harus berada di Tingkat I Propinsi. Sehubungan dengan adanya
penyerahan dari pusat (Depdagri), maka Jawatan Karet Rakyat yang
terletak di Bogor dialihkan ke Propinsi Tingkat I Jawa Barat yaitu di
Kota Bandung dan beralamat di Jalan Surapati Nomor 67 Bandung.
Pada Tahun 1969, Jawatan Karet Rakyat Provinsi Jawa Barat berubah
menjadi Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat, dan yang ada di Bogor
menjadi kantor cabang-nya. Kemudian terjadi perubahan status Dinas
Perkebunan di Bogor, yaitu dari kantor Dinas Perkebunan Daerah
Tingkat II Bogor yang disahkan pada tanggal 5 Mei 1992 berdasarkan
Perda Tingkat II Bogor Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pembentukan
Kabupaten Dati II Bogor, statusnya berubah menjadi dinas otonom
Kabupaten Bogor berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 1997 tentang
organisasi Tata Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Bogor.
3. Sejarah Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian (KIPP)
Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian (KIPP) dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 41 Tahun 2002
tentang Pembentukan Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian
Kabupaten Bogor, sedangkan organisasi dan tata kerjanya diatur dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian.
4. Sejarah Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut)
Pada Tahun2005, Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pembentukan dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bogor, dibentuklah Dinas Pertanian dan Kehutanan
(Distanhut) yang merupakan gabungan dari instansi yaitu Dinas
Pertanian (Distan), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Distanhut), serta
Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP).
Padatahun 2009, terjadi pemisahan antara jabatan structural dan jabatan
fungsional penyuluh pada Distanhut.Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas
Daerah, dibentuklah Dinas Pertanian dan Kehutanan dengan Struktur
organisasi tanpa penyuluh.
Adapun tupoksi penyuluhan ditangani oleh suatu badan khusus
penyuluhan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten
Bogor.
Dalam Melaksanakan sebagian tugas, tangung jawab dan wewenang
teknis Dinas, maka dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebanyak 20
unit, yang terdiri dari 2 unit UPT Perbenihan (Peraturan Bupati Nomor
55 Tahun 2008), 1 unit UPT Penembangan Tanaman Obat (Peraturan
BupatiNomor 56 Tahun 2008) 2 unit UPT Alat Mesin Pertanian dan
Kehutanan (Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2008),1 unit UPT
Penembangan Teknologi Lahan Kering (Peraturan Bupati Nomor 58
Tahun 2008), 3 unit UPT Peredaran Hasil Pertanian dan Kehutanan
(Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2008) dan 11 unit UPT
Pengembangan Teknologi Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan
dan Kehutanan (Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2009).
Pada tahun 2013, terjadi perubahan struktur organisasi pada UPT
Pengembangan Teknologi, UPT Alsintan dan UPT Peredaran
Hasil.Berdasarkan Peraturan Bupati Bogor Nomor 57 Tahun 2012
tanggal 21 Desember 2012 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Teknologi dan
Peredaran Hasil pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor,
terdapat 16 unit UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil.
VISI DAN MISI YAYASAN PENDIDIKAN AL-AZHAR PALI

Pernyataan Visi di atas bermakna, yaitu :


1. Daya saing; kemampuan untuk bersaing (competitiveness) atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik yang berkenaan dengan kemajuan
pertanian maupun kehutanan, dapat dilihat dari kuantitas, kualitas, kontinyuitas,
harga produk, pelayanan dan regulasi yang berlaku.
2. Pertanian dan Kehutanan; Pertanian adalah suatu kegiatan produksi biologis
untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia, termasuk sandang, pangan dan
papan, sedangkan Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut
dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara
terpadu.
3. Berkelanjutan; mengoptimalkan manfaat dari sumberdaya alam dan manusia
dalam pembangunan, dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia
untuk meningkatkan hidupnya di satu sisi dengan pemeliharaan sumberdaya alam
dan ekosistemnya di sisi lainnya.
Tujuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor tahun 2009 – 2013 :
1. Memajukan dan mendorong perkembangan sentra komoditas unggulan
sesuai dengan spesifik lokasi.
2. Meningkatkan pemenuhan kecukupan bahan pangan di masyarakat.
3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian untuk kesejahteraan petani.
4. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam menjaga dan memelihara
kelestarian alam.
Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor,
yaitu :
1. Bertambahnya sentra komoditas unggulan, baik tanaman pangan,
hortikultura maupun perkebunan sesuai dengan potensi masing-masing wilayah.
2. Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan pokok di masyarakat.
3. Tercapainya nilai tambah produk pertanian untuk peningkatan pendapatan
petani.
4. Terjaganya dan terpeliharanya kemampuan konservasi sumber daya alam
dan berkurangnya lahan kritis di Kabupaten Bogor.
Strategi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabuipaten Bogor :
1. Pengembangan pertanian dan kehutanan secara holistik/terpadu atau
komprehensif melalui pendekatan sistem agribisnis (sub sistem hulu-upstream,
sub sistem budidaya-on farm,subsistem hilir-downstream dan sub sistem jasa
penunjang).
2. Pengembangan manajemen rantai pasok (supply chain management), yaitu
perpaduan atau saling tergantung seluruh usaha agribisnis yang berada dalam
rantai pasok input, usahatani, rantai pasok output, jasa layanan serta infrastruktur
dan regulasi penunjang.
3. Pengembangan kemitraan dan kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya
alam secara berkelanjutan.
Kebijakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor :
1. Pengembangan manajemen sistem agribisnis yang didorong oleh
agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
2. Penataan institusi dan organisasi bisnis petani, pemasaran serta
pengembangan sumber daya mabusia dan IPTEK
3. Pengembangan Infrastruktur agribisnis untuk mendukung kemajuan pada
setiap sub sistem agribisnis.
4. Pengembangan regulasi penunjang dalam rangka perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan.
5. Peningkatan upaya konservasi, rehabilitasi dan daya dukung Daerah Aliran
Sungai (DAS).
TUJUAN YAYASAN PENDIDIKAN AL-AZHAR PALI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008


tentang Pembentukan Dinas Daerah, Dinas Pertanian dan Kehutanan merupakan
perangkat daerah dibidang pertanian dan kehutanan yang bertanggungjawab
kepada Bupati.
1. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan
asas otonomi di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan
serta tugas pembantuan.

2. Fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan


a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanaian tanaman pangan,
perkebunan dan kehutanan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan ;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tanaman pangan, perkebunan
dan kehutanan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupatis esuai dengan tugas dan
fungsinya.
B. Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan Al-Azhar PALI
Text Box: Sub Bagian Program dan PelaporanText Box: Sub Bagian Umum
dan KepegawaianText Box: Sub Bagian KeuanganText Box: Seksi
Pengelolaan Hasil dan PemasaranText Box: Seksi Pengelolaan Hasil dan
PemasaranText Box: Seksi Pelayanan Usaha dan PerlintanText Box: Seksi
Pelayanan Usaha dan PerlintanText Box: Seksi PelayananText Box: Seksi
ProduksiText Box: Seksi ProduksiText Box: Seksi PengelolaanHasil dan
PemasaranText Box: Seksi Pelayanan Usaha dan PerlintanText Box: Seksi
PengelolaanHasil dan PemasaranText Box: Seksi ProduksiText Box:
KEPALA DINAS Text Box: Bidang Tanaman PanganText Box: Bidang
HortikulturaText Box: Bidang KehutananText Box: Bidang
Perkebunan
Text Box: Kelompok Jabatan FungsionalText Box: SekretarisText Box: Seksi
Konservasi danRehabilitasi

Text Box: UPT


Susunan organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor secara
lengkap adalah sebagai berikut :
Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor
secara lengkap adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
1. Kasubag Program dan Pelaporan
2. Kasubag Umum dan Kepegawaian
3. Kasubag Keuangan
c. Kepala Bidang Tanaman Pangan
1. Kepala Seksi Produksi
2. Kepala Seksi Pelayanan Usaha dan Perlintan
3. Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
d. Kepala Bidang Hortikultura
1. Kepala Seksi Produksi
2. Kepala Seksi Pelayanan Usaha dan Perlintan
3. Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
e. Kepala Bidang Perkebunan
1. Kepala Seksi Produksi
2. Kepala Seksi Pelayanan Usaha dan Perlintan
3. Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
f. Kepala Bidang Kehutanan
1. Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi
2. Kepala Seksi Pelayanan Usaha
3. Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
1. UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil (16 unit)
2. UPT Perbenihan (2 unit)
3. UPT Pengembangan Teknologi Lahan Kering (1 unit)
4. UPT Pengembangan Tanaman Obat (1 unit)
h. Kelompok Jabatan Fungsional : Arsiparis 1 orang

C. Tata Tertib Kerja Instansi


Adapun Tata tertib bagi pegawai di Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah:
1. Masuk pukul 07.15 WIB.
2. Istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB.
3. Pulang pukul 15.30 WIB.
4. Melaksanakan Apel Pagi di halaman Dinas Pertanian dan Kehutanan.
5. Memakai seragam sesuai dengan peraturan yang ada.
6. Hari Kamis dan Jumat memakai seragam batik.
7. Dilarang menggunakan telepon genggam saat bekerja.
8. Dilarang menggunakan komputer untuk kepentingan pribadi selain pekerjaan.
9. Bersikap sopan santun dan berkata baik dengan siapa saja.
10. Memberikan keterangan bila tidak masuk kerja ataupun sedang dinas
lapangan.
11. Menggunakan fasilitas ruangan dengan baik dan benar.
12. Dilarang merokok di dalam ruangan.
D. Disiplin dan Keselamatan Kerja Instansi
1. Sanksi Hukuman Disiplin
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin
takut melanggar peraturan-eraturan perusahaan, sikap dan perilaku
indisipliner karyawan akan berkurang. Berat ringannya sanksi
hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik/buruknya
kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus dipertimbangkan
secara logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada
semua karyawan.sanksi hukuman seharusnya tidak terlalu ringan,
namun juga tidak terlalu berat agar dapat tetap mendidik karyawan
untuk mengubah perilakunya. Menurut Indrakusuma (1981: 48-49),
menyinggung tentang hukuman disiplin, maka dalam Peraturan
Pemerintah No. 30 tahun 1980 disebutkan tiga tingkatan hukuman
disiplin, yaitu:
a. Hukuman Disiplin Ringan, terdiri atas:
1) Teguran lisan
2) Teguran tulisan
3) Pernyataan tidak puas secara tertulis
b. Hukuman Disiplin Sedang, terdiri atas:
1) Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun
2) Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk
paling lama 1 tahun.
3) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 tahun
c. Hukuman Disiplin Berat, terdiri atas:
1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1
tahun.
2) Pembebasan dari jabatan.
3) Pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil
tidak atas permohonan sendiri.
4) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri
sipil.
BAB III
URAIAN PELAKSANAAN KERJA

A. Landasan Teoritis
1. Pengertian Mengentri Data
Entri data adalah tindakan menyalin beberapa bentuk informasi ke
media lain, biasanya melalui masukan ke dalam program komputer.
Bentuk data yang mungkin dituliskan termasuk dokumen tulisan
tangan, informasi spreadsheet off, dan urutan angka, serta kode
komputer dan bahkan nama dan alamat. Beberapa karir secara
eksklusif terlibat dalam entri data, sementara para pekerja tertentu,
seperti programmer, mungkin harus sesekali memasukkan data saat
melakukan tugas-tugas lainnya. Setiap orang yang tertarik dalam karir
ini harus berhati-hati, namun, karena ada banyak online "kesempatan"
yang benar-benar penipuan dan pekerjaan tidak sah.
Dalam beberapa kasus, komputer dapat melakukan entri data dengan
memindai dokumen dan mengubah informasi untuk program yang
berbeda. Metode ini dapat menghilangkan beberapa pekerjaan manual
lainnya. Sebagai contoh, perangkat lunak pengenalan suara cukup
akurat dapat mengurangi kebutuhan untuk transcriptionists medis.
Siapa pun yang bekerja di bidang ini harus mencari cara untuk
mendapatkan keterampilan tambahan, seperti pengetahuan tentang
bahasa pemrograman komputer, menjadi lebih menarik sebagai
kesempatan kerja menjadi terbatas.
Dengan sejumlah sistem komputer yang memerlukan informasi baru
secara hampir konstan, entri data tidak selalu harus mengambil tempat
di kantor. Banyak orang bekerja di luar rumah mereka memasukkan
data, menyalin informasi, atau mengupdate website. Beberapa peluang
ini dapat ditemukan secara online, meskipun banyak perusahaan
mengharuskan pelamar datang ke lokasi untuk pengujian dan
pelatihan. Setelah ini selesai, juru ketik mungkin bekerja onsite di
lokasi itu, atau mungkin layak untuk bekerja dari rumah nya.
Entri data membutuhkan fokus dan konsentrasi penuh, yang dapat
melelahkan mental dan fisik. Hal ini penting bagi orang yang duduk
dan mengetik sepanjang hari untuk memperhatikan mempertahankan
postur yang baik, ketik posisi ergonomis suara, dan mengambil
istirahat untuk mata dan tangan mereka. Kebanyakan ahli ergonomi
tempat kerja menunjukkan bahwa orang yang duduk di depan
komputer untuk waktu yang lama harus istirahat setidaknya sekali satu
jam dan menjauh dari layar komputer mereka. Tangan dan tubuh-
latihan peregangan dapat membantu mencegah masalah kesehatan
seperti sindrom carpal tunnel.
2. Pengertian Persediaan peralatan kantor
Setiap memiliki aktiva sebagai sarana yang digunakan untuk
melaksanakan aktivitas perusahaan. Persediaan peralatan kantor
adalah salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan atau perkantoran. Tanpa adanya peralatan kantor, maka
aktivitas di dalam perusahaan atau di dalam kantor tersebut akan
terhambat. Bahkan, suatu kantor pun akan terlihat kosong melompong
ketika di dalam ruangan kantor tersebut tidak ada satu pun peralatan
kantor yang tersedia.
Pemilihan peralatan kantor yang hendak digunakan oleh suatu kantor
atau perusahaan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan para perkerja
atau karyawan yang akan menggunakan peralatan kantor tersebut.
Dengan pemilihan peralatan kantor yang tepat, maka peralatan kantor
tersebut akan dapat membantu memperlancar pekerjaan yang ada di
kantor atau di perusahaan tersebut.
Pengolahan sistem pencatatan persediaan dengan menggunakan
komputer sangat berpengaruh dalam penggunaan persediaan, sehingga
persediaan dapat digunakan secara maksimal dan juga menghasilkan
informasi yang cepat, serta menghindari terjadi kelebihan.
3. Pengertian Peralatan Kantor
Peralatan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan
pekerjaan kantor, tanpa ada peralatan kantor tidak mungkin kantor
menghasilkan sesuatu, karena pegawai kantor bekerja untuk mengolah
bahan dengan sarana dan dengan peralatan kantor yang ada.
Peralatan kantor dapat didefinisikan sebagai barang-barang yang dapat
yang digunakan dalam jangka waktu yang relaif lama dan mengalami
penyusutan. Peralatan sangat indentik dengan benda-benda yang besar
dan berat, memperlukan perawatan yang khusus, serta berharga
mahal. Meskipun tidak semua peralatan kantor berharga mahal,
namun secara umum harga-harga peralatan kantor memang mahal.
Setiap kantor dapat memiliki peralatan kantor yang berbeda sesuai
dengan jenis usaha masing-masing, meskipun ada beberapa peralatan
kantor yang harus mutlak dimiliki oleh perkantoran. Beberapa contoh
peralatan kantor yang harus dimiliki oleh perkantoran diantaranya
meja, kursi, lemari arsip, komputer, mesin printer, mesin tik dan lain-
lain.
4. Macam-macam Peralatan Kantor
Seperti dijelaskan di muka bahwa perbekalan kantor ada 5 macam
yaitu :
a. Perabot kantor yaitu segala macam barang/benda kantor yang
berfungsi sebagai penunjang terhadap pekerjaan kantor. Perabot
kantor juga bisa diartikan segala macam peralatan yang berkaitan
dengan tulis-menulis dan penyimpanan hasil kerja kantor. Istilah
lain dari perabot kantor adalah perkakas kantor atau office
furniture. Misalnya meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya.
b. Peralatan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk
menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan di kantor.
Misalnya kertas, amplop, pita mesin dan sebagainya.
c. Mesin-mesin kantor adalah segala macam mesin kantor yang
digunakan untuk memproses pekerjaan kantor. Misalnya mesin
tik, komputer, stensil, OHP, mesin foto copy dan sebagainya.
d. Pesawat Kantor yaitu semua mesin kantor yang digunakan untuk
mengadakan komunikasi baik di lingkungan sendiri maupun
dengan pihak luar kantor. Misalnya intercom, telepon, fax, dan
sebagainya.
e. Interior kantor yaitu semua jenis barang/fasilitas yang berfungsi
untuk menghias ruangan kantor sehingga tercipta ruangan yang
serasi. Misalnya gambar, lampu, vas bunga, dan sebagainya.
5. Penanganan Peralatan Kantor
Untuk menangani masalah peralatan kantor yang dilakukan pada suatu
bagian kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
a. Pengadaan yaitu usaha yang bertujuan untuk memperoleh
peralatan atau perlengkapan kantor sesuai rencana kebutuhan
yang telah ditentukan, melalui pembelian, pembuatan sendiri,
menyewa dan bantuan.
b. Penyimpanan yaitu kegiatan untuk menampung hasil pengadaan
barang perlengkapan yang meliputi segi administratif (pencatatan
ke dalam buku barang) maupun segi fisik (penyimpanan barang
itu sendiri).
c. Pengeluaran atau Pendistribusian yaitu penyaluran barang dari
unit pergudangan kepada unit pemakai berdasarkan bon
permintaan dan harus dicatat pada buku pengeluaran barang.
d. Pemeliharaan yaitu segala usaha yang dilakukan terus menerus
agar barang tetap terpelihara baik sehingga siap dipakai pada saat
diperlukan.
e. Penghapusan yaitu usaha yang dilakukan untuk menghapus
barang-barang dari dalam daftar infentaris berdasarkan peraturan
yang berlaku.
6. Permintaan Peralatan Kantor
Adapun langkah-langkah permintaan peralatan yang dimaksud
adalah :
a. Unit pemakai mengajukan bon permintaan kepada bagian gudang
dengan bon permintaan peralatan.
b. Bagian administrasi gudang meneliti baik keluar (apakah
permintaan tersebut benar-benar harus dipenuhi) maupun ke
dalam (apakah barang yang diminta ada dalam gudang).
c. Apabila permintaannya memenuhi syarat selanjutnya disetujui
dan persetujuan tersebut diserahkan ke pengurus peralatan.
d. Persetujuan yang diterima oleh pengurus dijadikan pedoman
untuk mengeluarkan peralatan dan disampaikan kepada unit
pemakai.
e. Bagian administrasi gudang selanjutnya membukukan peralatan
yang dikeluarkan tersebut.
f. Bagian gudang menghitung persediaan peralatan baik secara
administrasi maupun secara fisik.
g. Bagian administrasi bersama bagian peralatan mengecek fisik
persediaan peralatan secara bersama-sama apakah sesuai antara
yang tercatat dengan keadaan sebenarnya.
h. Pihak Gudang selanjutnya melaporkan kepada Pimpinan yang
bersangkutan.
7. Pemeliharaan Peralatan
Barang-barang perbekalan kantor baik yang ada di dalam gudang
maupun yang ada pada unit pemakai harus selalu dipelihara agar
selalu siap untuk digunakan dan juga untuk memperpanjang usia
pemakaian dalam rangka menghemat anggaran kantor.
Cara-cara pemeliharaan barang dapat disesuaikan dengan kriteria
berikut:
a. Menurut Tempat Barang
1) Ada dalam gudang atau persediaan
Dilakukan dngan cara meletakkan sesuai dengan kondisi
barang dan selalu terkontrol setiap waktu jika perlu diberikan
pengaman dari hal-hal yang dapat merusakkan barang.
Contohnya: barang yang terbuat dari logam seperti, meja atau
lemari disemprot bahan anti karat.
2) Ada dalam pemakaian
Selalu digunakan sesuai prosedur, dibersihkan dan diletakkan
secara aman. Contohnya: komputer prosedur penggunaannya
(menghidupkan dan mematikan) harus sesuai dan dibersihkan
secara rutin juga matikan sambungan listrik jika sudah tidak
digunakan lagi.
b. Menurut Jenis Barang
1) Barang bergerak (bisa dipindahkan)
Dirawat sesuai prosedur dan jika terjadi kerusakan dan tidak
teratasi dapat dibawa keluar kantor untuk di servis oleh
ahlinya.
Contohnya: mesin printer jika mengalami kerusakan dan
tidak bisa diservis di kantor bisa dibawa ke pusat perbaikan
di lain tempat.
2) Barang Tetap (tidak bisa dipindahkan)
Digunakan secara baik dan sesuai prosedur.
Contohnya: lampu listrik atau kran air harus dimatikan jika
kitatidak membutuhkan lagi.

B. Uraian Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


1. Persiapan Kerja
Persiapan kerja yang dilakukan Peserta Prakerin sama dengan apa yang dilakukan
oleh Karyawan/Karyawati. Hal sangat bermanfaat dan penting di dalam berkerja
untuk memberikan pandangan baik, serta menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Persiapan kerja antara lain yaitu :
a. setiap hari senin dan jum’at masuk pada pukul 07.15 WIB dan pulang pukul
15.30 WIB dan diharuskan ikut melaksanakan Apel Pagi.
b. Berpakaian rapih dan sopan.
c. Berpakaian sesuai tata tertib untuk pelaksanaan Prakerin.
d. Datang tepat waktu.
e. Melaksanaakan tata tertib kerja.

2. Proses Kerja
Dalam melaksanakan kegiatan, pertama diberi pengarahan dan bimbingan oleh
Pembimbing tentang tahapan kerja, lingkungan kerja dan penempatan kerja dalam
kegiatan tempat yang telah diberikan, kami diberikan arahan tentang pekerjaan
yang harus dilakukan sesuai dengan bagian yang ditempati. Dikarenakan ada
perbedaan dalam setiap Bagian, maka pada minggu-minggu pertama kami
bekerja, kami melakukan Shif tempat, agar kami dapat mengetahui tidak hanya
satu bagian yang di sana. Proses kerja di Dinas Pertanian Dan Kehutanan
berlangsung pada hari senin-juma’at, di muali dari jam 07.15-15.30. Selain itu
pada hari jum’at perusahaan biasanya rutin melakukan senam pagi.Hal ini di
maksudkan agar menjaga kebugaran dan kesehatan badan para pegawai. Serat di
sela-sela jam kerja terdapat satu kali istirahat setiap jam 12.00-13.00.
Program kerja yang penulis lakukan setiap hari di Dinas Pertanian Dan Kehutanan
adalah sebagai berikut :
a. Mengentri data persediaan peralatan kantor seperti laporan perkembangan
fisik dan keuangan.
Ada pun kegiatan penyediaannya seperti :
2) Kegiatan Penyediaan Surat Menyurat
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi
4) Kegiatan PenyediaanPenyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas atau Operasional
5) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
7) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Pengandaan
8) Kegiatan PenyediaanKomponen Instalasi Listrik atau penerangan Bangunan
9) Kegiatan Penyediaan Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
10) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor
11) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
12) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi
13) Kegiatan PenyediaanPelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD
14) Kegiatan Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
15) Kegiatan Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang
16) Kegiatan Penyediaan Pelayanan Keamanan Kantor

Ada pun kegiatan penyediaannya rencana kerja dan anggaran satuan kersa
pangkat daerah
Isi yang dikerjakan oleh penulis adalah :
a. Mencatat jumlah anggaran
b. Lokasi
c. Kode rekening
d. Uraian kegiatan
e. volume
f. Target keuangan
g. Realisasi : Keuangan (Rp), (%) keuanagan, fisik (%)
h. Dan permasalahan dan upaya pemecahan masalah

C. Manfaat yang di peroleh dari Pelaksana Praktik Kerja Industri


Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang
membentuk para siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan perkerjaan yang
sesuai dengan program studi yang di pilihnya.
2. Agar dapat menjalin suatu kerja sama antara perusahaan dan sekolah.
3. Untuk meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional yang handal dan menciptakan suatu tenagakerjayang berkualitas, baik,
terampil, dan siap dipakai dalam lapangan kerja yang sesuai program studi yang
dipilihnya.
4. Sebagai wadah untuk mempraktekan dan menerapkan sesuatu hal yang
siswa lakukan atau pelajari disekolah.
a. Melatih siswa atau siswi mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan
dunia Industri atau usaha
b. Dapat membiasakan siswa/siswi untuk mampu menanamkan kedisiplinan
ketika di dunia usaha atau industri.
5. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
6. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
7. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penetapan teknologi
baru dari lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya.
8. Untuk mengasah Skill dan pendidikan yang diberikan sekolah.
9. Bagi instansi dapat terbantunya pekerjaan yang menyangkut tentang
pekerjaan kantor.
10. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
11. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan kesesuaian
pendidikan dan kejujuran.
12. Memberi peluang pengamatan ilmu bagi siswa yang telah selesai.
13. Memberi kesepakatan bagi para siswa untuk dapat memasyarakatan diri pada
suasana lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja penerima,
maupun sebagai pekerja sendiri terutama yang berkenaan dengan di siplin kerja.

BAB IV
PENUTUP
Setelah penulis melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) di Dinas Pertanian dan Kehutanan selama kurang lebih dua bulan, yaitu
dari tanggal 2 Januari 2014 sampai dengan 28 Februari 2014, maka penulis dapat
menyampaikan sedikit mengenai kesimpulan dari Prakerin serta saran-saran bagi
pihak sekolah maupun pihak Industri.
A. Kesimpulan
Setelah Penulis melaksanakan Prakerin yang bertempat di Dinas Pertanian Dan
Kehutanan, maka penulis dapat kesimpulan, sebagai berikut:
1. Pentingnya Persediaan peralatan kantor adalah salah satu kebutuhan yang
sangat diperlukan oleh suatu perusahaan atau perkantoran.
2. Mengentri Data perlu dilakukan. Untuk menghindari adanya penipuan dan
pekerjaan tidak sah.
3. Perbedaan peralatan dan perlengkapan kantor yaitu :
Peralatan sifatnya tidak cepat habis (jangka waktu penggunaannya lebih lama) dan
merupakan alat inti dan biasanya barang2 yang berukuran besar. (contohnya:
komputer, mobil, meja). perlengkapan sifatnya cepat habis dan biasanya
berukuran lebih detail/lebih kecil. sebagai pelengkap peralatan. (contohnya:
pulpen, kertas)

B. Saran
Dengan segala kerendahan hati, penyusun akan menyampaikan saran-saran untuk
pihak sekolah dan pihak industri. Beberapa saran yang hendak penyusun
sampaikan diharapkan dapat membantu proses evaluasi dan sebagai bahan acuan
bagi pelaksanaan Prakerin untuk masa-masa yang akan datang. Selain itu, saran-
saran ini merupakan suatu wujud kepedulian penyusun terhadap kemajuan dunia
pendidikan yang berkembang begitu pesatnya.

1. Saran Untuk Sekolah


Adapun saran yang akan saya sampaikan antara lain :
a. Pemberian informasi serta gambaran mengenai kondisi dan suasana
diIndustri kepada siswa yang akan melaksanakan Prakerin hendaknya diperluas
lagi mengingat beragamnya dunia industri.
b. Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan khusus untuk menghadapi
kegiatan Prakerin tetap dilestarikan dan terus ditingkatkan, karena sangat
bermanfaat bagi siswa setelah berada di dunia industri.
c. Sekolah hendaknya melakukan monitoring terhadap siswa yang melakukan
Prakerin lebih sering lagi guna mengetahui secara langsung kendala-kendala yang
dihadapi oleh siswa dalam menghadapi Prakerin.
d. Tekonolgi pada masa sekarang dirasakan sangat cepat perkembangannya.
Sekolah dengan segala keterbatasannya dirasakan tidak dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan tersebut, namun masih ada hal lain yang biasa dilakukan sebagai
altenatif dalam mengejar ketertinggalan tersebut. Salah satu cara yang bias
dilakukan adalah dengan diadakannya Kunjungan Industri, dengan begitu
diharapkan siswa dapat menyerap informasi dan teknologi baru yang ada di
industri, sehingga kemajuan teknologi dan informasi yang tidak didapatkan di
sekolah dapat diketahui.
e. Sarana dan prasarana terutama yang menunjang kegiatan belajar produktif
lebih ditingkatkan lagi, agar dapat memotivasi para siswa untuk belajar lebih giat
lagi.
f. Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran, hendaknya di
praktikkan system kerja langsung, sehingga memberi kematangan pada siswa
dalam praktik kerja.

2. Saran Untuk Kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan


a. Untuk menjaga terjalinnya hubungan baik antara pihak industri dengan
pihak sekolah, maka diharapkan untuk masa-masa yang akan datang pihak
industri dapat menerima kembali siswa-siswi yang akan melaksanakan Prakerin
dari dunia pendidikan, khususnya siswa-siswi SMK Negeri 1 Depok dengan
tangan terbuka, karena dengan hubungan baik ini sangat diharapkan
keberadaannya di dunia pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan.
b. Dalam melaksanakan Prakerin hendaknya pihak industri memberikan suatu
target atau hal-hal yang harus dikuasai dalam pelaksanaan Prakerin.
c. Diharapkan pihak industri memiliki bagian khusus yang menangani siswa
yang sedang melaksanakan Prakerin sehingga keberadaannya lebih terbina dan
terkontrol dengan baik.
d. Diadakannya kerjasama antara pihak industri dengan pihak sekolah, karena
hal ini dapat membantu proses kegiatan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan dan aplikasi pelajaran yang telah didapatkan disekolah.
e. Pihak industri sebaiknya mengadakan evaluasi berkala mengenai kemajuan
yang telah dicapai oleh siswa Prakerin.

Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas akhir ini, penulis panjat puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh
kesabaran, ketabahan, dan jerih payah penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Semoga apa yang telah penulis paparkan dalam tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Hanya
kepada Allah lah segalanya penulis kembalikan, sebab di tangan-Nyalah sumber
segala kebenaran. Bila ada sedikit kebenaran dalam tugas ahir ini semata-mata
datangnya dari Allah SWT.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak
sekolah maupun pihak industri. Pada kesempatan kali ini, penulis sangat berharap
penyusunan karya tulis ini dapat memberikan manfaat yang lebih bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya. Pada kesempatan ini juga, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu atas kelancaran dalam penyusunan karya tulis ini, khususnya kepada
pihak sekolah yang selama ini telah mendidik dan membimbing penulis, serta
kepada pihak industri yang telah memberikan kesempatan Prakerin bagi penulis
yang merupakan pengalaman berharga.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan dari SMK Negeri 1 Depok
Hidayat Taufik, 2009, Teori & Praktik Membuat Aplikasi Akuntansi dengan
Microsoft Office Excel, Jakarta, Mediakita.
Mirna, 2013, Laporan Praktik Kerja Industri Mengelola Surat Masuk dan Surat
Keluar.
Buku Arsip Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Nurlela & Bustami Bastian, 2006, Akuntansi Biaya, Jakarta, Graha Ilmu.
Gudono, 1993, Akuntansi Manajemen, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai