Dosen Pengampu :
Fatma Nuraisyah S.K.M., M.P.H
DISUSUN OLEH :
Dian Anugrah Cahyani (2000029171)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Jantung Koroner ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
ibu Fatma Nuraisyah S.K.M., M.P.H. Pada mata kuliah Epideiologi Penyakit
Tidak Menular. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang jantung coroner bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Fatma Nuraisyah S.K.M.,
M.P.H selaku dosen pada mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menulat yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Dikarenakan makalah ini adalah makalah pertama yang kami buat di
mata kuliah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
A. Pengertian ................................................................................................ 3
B. Etiologi .................................................................................................... 4
C. Patofisiologi ............................................................................................. 9
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) dapat disebut juga penyakit arteri koroner
yang merupakan salah satu penyebab yang paling utama pada kematian di dunia
sekarang ini. Maka dari itu sangatlah penting untuk mengetahui sejak dini tentang
gejala dan penyebab penyakit jantung koroner ini untuk mencegah komplikasi
lebih lanjut.
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan problema kesehatan utama di
negara maju. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian Penyakit Jantung dan
pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun
1986.Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Banyak
faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner sehingga usaha
pencegahan harus bentuk multifaktorial juga.
Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian
faktor faktor resiko PJK dan merupakan hal yang cukup penting dalam usaha
pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder.Pencegahan primer lebih
ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan
sekunder merupakan upaya memburuknya penyakit yang secara klinis telah
diderita.
Berbagai Penelitian telah dilakukan selama 50 tahun lebih dimana
didapatlah variasi insidens PJK yang berbeda pada geografis dan keadaan sosial
tertentu yang makin meningkat sejak tahun 1930 dan mulai tahun 1960
merupakan Penyebab Kematian utama di negara Industri.
Penelitian epidemiologis mendapatkan hubungan yang jelas antara
kematian dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, aktivitas
fisik, dsb yang dapat dibuktikan.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Pengertian
3
4
B. Etiologi
14 satuan . Satu satuan alkohol artinya satu gelas anggur, satu sloki
minuman keras dan seperempat bir (Mike Laker,2006).
8
Secara umum faktor risiko dapat dikategorikan sebagai faktor risiko yang dapat
diubah dan yang tidak dapat diubah.
Faktor risiko yang dapat diubah Faktor risiko yang tidak dapat diubah
- Merokok - Usia
- Hipertensi - Jenis kelamin
- Dislipedemia - Riwayat keluarga
- Diabetes
- Obesitas
- Kurangnya aktivitas fisik
C. Patofisiologi
sehingga menyebabkan ruptur plak. Oleh sebab itu, adanya leukositosis dan
peningkatan kadar CRP merupakan pertanda inflamasi pada kejadian koroner akut
(IMA) dan mempunyai nilai prognostik, pada 15% pasien IMA didapatkan
kenaikan CRP. Endotelium mempunyai peranan homeostasis vaskular yang
memproduksi berbagai zat vasokonstriktor maupun vasodilator lokal. Jika
mengalami aterosklerosis maka segera terjadi disfungsi endotel yang dapat
disebabkan meningkatnya inaktivasi nitrit oksid (NO) oleh beberapa spesies
oksigen reaktif yakni xantihine oxidase, NADH/NADPH, dan endothelial cell
nitric oxide synthase (eNOS). Oksigen reaktif ini dianggap dapat terjadi pada
hiperkolesterolemia, diabetes, aterosklerosis, perokok, hipertensi dan gagal
jantung. Diduga masih ada beberapa enzim yang terlibat dalam produk radikal
pada dinding pembuluh darah, misalnya lipooksigenase dan dan P450
monooksigenases. Angiotensin II juga merupakan aktivator NADPH oksidase
yang poten. Ia dapat meningkatkan inflamasi dinding pembuluh darah melalui
pengerahan makrofag yang menghasilkan monocyte chemoattractan protein-1 dari
dinding pembuluh darah sebagai aterogenesis yang esensial.
Fase selanjutnya adalah terjadinya vasokonstriksi arteri koroner akibat
disfungsi endotel ringan dekat lesi atau respons terhadap lesi itu. Pada keadaan
disfungsi endotel faktor konstriktor lebih dominan daripada faktor relaksator
(yakni nitrit oksid dan prostasiklin). Nitrit oksid secara langsung menghambat
proliferasi sel otot polos dan migrasi adesi leukosit ke endotel, serta agregasi
platelet dan sebagai proatherogenic.Melalui efek melawan TXA2 juga
menghambat agregasi platelet dan menurunkan kontraktilitas miokard, dilatasi
koroner, menekan fibrilasi ventrikel dan luasnya infark.
11
Alur Klinis
Aterosklerosis
Ruptur plak
Faktor X Faktor Xa
Pembentukan trombus
Proses inflamasi
Disabilitas plak
STEMI NSTEMI
Metabolisme Suplai O2 ke paru
anaerob menurun
Kompensasi
Merangsang
frekwensi nafas
nosiseptor
(RR)
Ambang nyeri
Takipna, dispnea
menurun
angina
Nyeri
13
Alur Klinis
Faktor resiko
Proses kimiawi
Plak fibrosa
Trombus
iskemia Nyeri
infark
D. Diagnosa Keperawatan
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.jurnalasia.com/2014/06/17/waspada-penyakit-jantung-koroner
/#sthash.fl4G5mxF.dpuf
18
19