Anda di halaman 1dari 4

Notulensi Kelompok 7 Sistem Politik Dunia Islam

1. Anna Rouyana_126103202102
Pertanyaan : Mengapa pada masa pemerintahan Bani Umayyah dilakukan pemisahan
kekuasaan antara kekuasaan politik dan agama?

Indri Kusuma Wardani_126103202129


Menjawab : Mengenai pemisahan kekuasaan pada masa Bani Umayyah terjadi saat
Muawiyah memimpin. Kebijakan Muawiyah memisahkan kekuasaan agama dan kekuasaan
politik ini dinilai wajar sebab Muawiyah memang bukan seseorang yang ahli dalam bidang
agama. Menyadari hal tersebut maka ia pun menyerahkan kekuasaan agama kepada para
ulama-ulama.

2. Iis Ariski_126103202128
Pertanyaan : Apa dampak yang ditimbulkan dari perubahan sistem pemerintahan yang
semula demokrasi menjadi monarki absolut pada masa pemerintahan Bani Umayyah?

Fatikha Nur Nafi Ul'umam_126103202118


Menjawab : Tentunya hal tersebut memancing perdebatan nggih mbak. apalagi muawiyyah
juga di anggap tidak menepati perjanjiannya dengan Hasan (dimana dalam perjanjian tersebut
juga membahas pergantian kepemimpinan yang harus diteruskan oleh umat islam, bukan
berdasarkan trah keluarga).
Demi melanggengkan kekuasaan, Muawiyyah yang kala itu meneruskan kepemimpinan pada
anaknya (Yazid) rela meminta rakyat untuk setia terhadap kepemimpinan sang anak.
sehingga keputusan tersebut memantik gerakan dikalangan rakyat. yang puncaknya pada
persitiwa karbala. dimana sayyidina husain terbunuh pada peristiwa tersebut.

Irkhamna Kamalia_126103202130
Menambahkan :
Dampaknya pada masa Muawiyah :
1. Kehidupan masyarakat Arab seperti dibedakan menjadi dua kelas, pertama Bangsa Arab
Quraisy keturunan Bani Umayyah yang mendapat banyak keistimewaan dan yang kedua
Golongan ahluz zimah, yakni penduduk non-Muslim yang harus patuh dengan pemerintahan
Islam.
2. Ekspansi wilayah terus digalakkan dimulai dengan menaklukkan Tunisia. Mereka terus
bergerak ke arah Timur dan menguasai Khurasan, Afghanistan sampai Kabul. Ekspansi ke
Timur ini dilanjutkan oleh Abdul Malik bin Marwan hingga mampu menaklukkan
Balkanabad, Bukhara, Khwarezmia, Ferghana dan Samarkand. Mereka bahkan sampai ke
India menduduki wilayah Baluchistan, Sin, Punjab hingga Multan.
4. Ekspansi ke Barat dilakukan saat kekuasaan Umayyah dipegang Al Walid bin Abdul
Malik. Ia berhasil menundukkan Aljazair dan Maroko. Pasukan Umayyah terus bergerak
menjelajah Eropa hingga ke Spanyol.

Adhe Yulia Putri_126103202088


Menambahkan: Adapun pandangan integralis tentang kesatuan agama dan negara itu
ahistoris. Yang artinya, tujuan dari pemisahan kekuasaan antara politik dan agama tidak dapat
disatu padukan menjadi satu. Khilafah sendiri merupakan institusi politik yang gagal
menyatukan agama dan negara.

Iis Ariski_126103202128
Menanggapi : Apakah tidak ada dampak positif dari hal itu?

Ahmad Faiz Al Hikam_126103202092


Menjawab : Ada dapak positf dari hal tersebut , Biasanya pengambilan keputusannya tidak
berbelit-belit seperti sistem lainnyaBentuk pemerintahan lebil stabil, karena perintah seorang
Raja adalah aturan yang memikat. Menghasilkan pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai
keadilan sosial, biasanya seorang Raja yang bijak akan mengutamakan kesejahteraan
rakyatnya. (Saya berharap pemerintah Indonesia walau bukan bercorak Monarki namun harus
lebih membuka mata tentang keadilan sosial)

Iis Ariski_126103202128
Menanggapi : Lalu bagaimana jika Raja tersebut tidak mampu berbuat bijak, sehingga
sistem monarki hanya menguntungkan pihak keluarga raja?

Ahmad Faiz Al Hikam_126103202092


Menjawab : Nah dalam hal ini merupakan kekurangan dari sistem tersebut Terbatasnya
kebebasan dalam sistem monarki, karena keputusan Raja adalah perintah, maka rakyat biasa
tidak memilik hak pendapat.
Fatah Zainuri_126103202119
Menanggapi : Jadi menurut anda lebih efektif mana antara demokrasi dengan monarki dalam
sistem pemerintahan?

Ahmad Faiz Al Hikam_126103202092


Menjawab : Kalau menurut saya apabilah saya di dalam rana kepemimpinan saya lebih
memilih monarki ketibang demokrasi , dan apabilah saya di sudut padang menjadi bawahan
saya lebih memilih demokrasi Karena demokrasi melibatkan Rakyat dn meletakan Rakyat
sebagai salah satu unsur penting dalam mengambil sebuah keputusan bersama.Karena pada
hakekatnya Tujuan berdirinya sebuah negara adalah untuk mensejahterakan masyarakat nya
Dan dgn demokrasi Maka Rakyat pun bisa menentukan Secara bersama tentang hal yang
menunjang kesejahteraan mereka.
Jika menggunakan Kerjaan monarki Maka Rakyat merasa Hak nya dibatasi dalam Sebuah
negara Dan ini dapat menimbulkan kecurigaan Rajyat pada pihak kerjaan,namun jika
menggunakan sistem demokrasi akan lebih terbuka. Maka bisa di simpulkan sendiri.

Frandy Argadinata M.H


Sanggahan dari Bapak Dosen : Jika pertanyaannya diganti tentang positif dan negatif
realita pemerintahan antara monarki dan demokrasi bagaimana?

Ahmad Faiz Al Hikam_126103202092


Menjawab : Dalam padangan saya antara dampak positif dengan dampak negatif memang
lebih banyak dapak negatifnya mengapa karna dalam menjadi pemimpin kita akan di
bimbangkan dari beberapa hal yang menjadikan nafsu lebih tingi atas kewenangan yang telah
kita punyai jadi bisa di simpulkan apabila kita menjujung tinggi suatu sistem agar realita
sembanding dengan expetasi maka harus ada dari kalangan bibit bibit pemimpin kita harus
membekali yang mana kewajiban kita sebagai pemimpin.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-
Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan
Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)

3. Anik nur azizah_126103202100


Pertanyaan : Apakah pendapat Umayyah ini mengenai Sistem politik monarki sesuai dengan
apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan jelaskan alasannya!
Ida Zaqia Nur Ramadhan_126103202127
Menjawab : Monarki adalah sistem pemerintahan kerajaan, dimana pemimpin tertingginya
dapat naik tahta tanpa proses pemilihan dari rakyat melainkan secara turun temurun.
Sistem pemerintahan ini kurang sesuai dengan prinsip sistem pemerintahan Islam berupa
musyawarah karena rakyat tidak dilibatkan dalam pemilihan pimpinan. Selain itu dalam
sistem monarki ini tidak ada pengawasan rakyat, karena kekuasaan absolut ada ditangan
seorang raja. Contoh negara dengan sistem pemerintahan monarki diantaranya Arab Saudi,
Brunei Darus Salam, Oman dan Qatar.

Anda mungkin juga menyukai