Anda di halaman 1dari 12

“PERAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN

BERPOLITIK UNTUK MEWUJUDKAN


PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA”
OLEH :

Nurhaeni PO7224315025
Nurseptiani Syamsiah PO7224315026
Sinta Rusdiana Tamara PO7224315032
Sucita Tripertiwi PO7224315035
PETA KONSEP
PENGERTIAN POLITIK

SISTEM POLITIK
DALAM ISLAM PEMIMPIN

KONTRIBUSI AGAMA
DALAM KEHIDUPAN RAKYAT
BERPOLITIK

PERANAN AGAMA PRINSIP


DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA
1
(1) pengetahuan mengenai ketatanegaraan
atau kenegaraan, sistem pemerintahan,
dan dasar-dasar pemerintahan
(2) Semua urusan dan tindakan mengenai
pemerintahan terhadap negara lain
(3) Pengembilan keputusan
(4) Kebijaksanaan, dan
(5) pembagian atau penjatahan nilai-nilai
dalam masyarakat (Miriam, l993: 8-9).
2
Elaborasi antara ajaran Islam dan nasionalisme
Barat menghasilkan berbagai bentuk negara Islam
sesuai dengan akar sejarahnya dari masing-masing
yang membentuk negara yang bersangkutan. Saudi
Arabia, bentuk negaranya kerajaan, tetapi mengaku
sebagai negara Islam. Iran berbentuk republik tetapi
juga mengaku sebagai negara Islam. Malaysia
berbentuk serikat tetapi mengaku sebagai negara
Islam.
OIC (Organization of the Islamic Conference)
merupakan gabungan dari berbagai negara Islam
yang bertujuan melenyapkan pemisahan ras,
diskriminasi, dan kolonialisme dalam segala bentuk,
juga bergerak di bidang ekonomi, sosial, budaya,
ilmu pengetahuan, dan kegiatan vital lainnya
(Esposito,IV : 201) tidak mengusahakan
keseragaman bentuk negara. Urusan ini diserahkan
kepada negara masing-masing anggota. Indonesia
secara formal mengaku sebagai negara pancasila,
bukan negara Islam, tetapi mayoritas penduduknya
beragama Islam dan ikut sebagai anggota OIC. Oleh
karena itu, kebijakan apapun yang mengabaikan
kepentingan umat Islam di negeri tercinta ini pasti
menuai badai yang pada akhirnya akan merugikan
negara itu sendiri.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pembakuan sistem
dalam Islam sehingga kepentingan umat
Islam dalam membentuk negara menjadi
kebebasan mereka, boleh mengambil
bentuk negara kerajaan, republik, negara
serikat, atau yang lainnya selagi prinsip-
prinsip Islam tentang kehidupan
bersama ditegakkan untuk kemaslahatan
dan kemakmuran bersama (pemerintah
dan rakyat).
3
Kontribusi Agama
Dalam Kehidupan
Berpolitik
PEMIMPIN

RAKYAT

PRINSIP
 Syarat Seorang Pemimpin
kekayaan seorang calon pemimpin
P tidak menjadi syarat, melainkan ilmunya,
ilmu memerintah atau ketatanegaraan.
E Syarat ini tentu amat penting.
M  Kewajiban seorang pemimpin
I Kewajiban pemimpin adalah
mempertanggungjawabkan
M kepemimpinannya.
P  Hak Pemimpin
I Selagi pemimpin menjalankan
kewajibannya secara baik dan tidak
N mengajak ke arah kemungkaran, mereka
wajib ditaati baik dalam keadaan lapang
atau sempit, baik dalam keadaan normal
atau darurat.
 Kewajiban Rakyat.
Kewajiban rakyat adalah taat kepada pemimpin
(pemerintah). Hadis tentang hak pemimpin di atas
sekaligus menjadi kewajiban rakyat. Tetapi ketaatan rakyat
kepada pemimpin hanya terbatas kepada hal-hal yang
baik saja.
R  Hak Rakyat
A Apa yang menjadi kewajiban pemerintah, dengan
demikian hak mereka memeperoleh hak hidup secara
K aman, tenteram, dan perlindungan dari pemerintah selagi
mereka tidak mengganggu stabilitas negara dan
Y ketertiban umum.
A  Hak dan Kewajiban Berimbang antara Pemerintah dan
T Rakyat
Selagi pemerintah itu melaksanakan amanahnya,
yaitu mewujudkan pemerintahan yang bersih (tidak korup)
dan berwibawa, memperhatikan dan mengusahakan
keamanan dan kemakmuran umum, rakyat dilindungi hak-
haknya, rakyat harus patuh terhadap pemerintah.
 Prinsip Demokratis
hak kebebasan bagi rakyat untuk
memilih siapa pemimpin yang
dikehendaki atau yang disenangi dan
P tidak memilih calon pemimpin yang
R tidak disenangi.
I  Prinsip Bermusyawarah (syura)
N dalam syura memberikan hak
S kepemimpinan kepada yang paling
sanggup memikul amanah Allah dalam
I bermasyarakat dan bernegara
P meskipun tidak didukung (baiat) oleh
mayoritas, tidak memberi hak oposisi,
semuanya harus taat kepada pemimpin
syah
 Perintah untuk bersatu
( QS. Al Hujurat : 13 ) menjelaskan paham persamaan
(egalitarianisme) untuk semua manusia atau lintas batas: ras,
agama, bahasa, maupun adat istiadat. pengikat persatuan
adalah takwa. Karakter takwa antara lain menjalankan
semua perintah Allah sejauh yang diketahui dan menjauhi
larangan- Nya. Jadi, ukurannya gampang kalau orang itu
takwa pasti iman dan senang bersatu dan menjaga
persatuan dan kesatuan
 Larangan untuk saling curiga
Sebagai bangsa akan menjadi lemah jika elemen-
elemen di dalamnya saling mencurigai dan bertikai. Itulah
sebabnya Allah melarang umat yang saling bercerai berai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai