Modul 4. Gradien, Divergensi, Dan Curl
Modul 4. Gradien, Divergensi, Dan Curl
Pendahuluan
Bagaimana menghitung volume gas yang keluar dari balon gas? Untuk
mengetahuinya, Anda harus pelajari modul ini. Dalam modul keempat ini akan
dibahas operator del, gradien, divergensi, dan curl. Materinya terbagi ke dalam
dua kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar pertama akan diuraikan bahasan
operator del dan gradien. Sedangkan pada kegiatan belajar kedua akan dibahas
mengenai divergensi dan curl.
Modul gradien, divergensi, dan curl ini merupakan kelanjutan dari materi
modul sebelumnya. Jadi, Anda harus memahami terlebih dahulu materi
sebelumnya mengenai vektor dan skalar, perkalian titik dan silang, dan
diferensiasi vektor karena materi-materi tersebut merupakan dasar untuk
mempelajari materi modul ini. Untuk mengetahui bagaimana menghitung volume
gas yang keluar, maka Anda harus pahami terlebih dahulu mengenai perkalian
titik. Dengan memahami materi-materi yang terdapat dalam modul ini akan
memudahkan Anda dalam mempelajari modul-modul berikutnya.
Secara umum setelah Anda mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat
memahami definisi gradien, divergensi, dan curl. Khususnya, setelah mempelajari
materi dalam modul ini, diharapkan Anda dapat:
1. mengetahui definisi operator del
2. mengetahui definisi gradien dan sifat-sifatnya
3. menentukan gradien dari fungsi skalar
4. mengetahui definisi divergensi dan sifat-sifatnya
5. menentukan divergensi dari fungsi vektor
6. mengetahui definisi curl dan sifat-sifatnya
7. menentukan curl dari fungsi vektor
Kegiatan Belajar
11.
2.
URAIAN MATERI
Operator Del
Operator del merupakan operator pada diferensial vektor yang disimbolkan
dengan (nabla), yang didefinisikan dalam bentuk turunan parsial, yaitu:
Operator del ini bermanfaat untuk mencari gradien, divergensi, dan curl.
= + +
= + +
Gradien
Tahukah Anda apa itu gaya listrik?
Apabila penggaris digosokkan ke rambut
kemudian didekatkan pada potongan-
potongan kertas, maka potongan kertas
tersebut akan ditarik ke penggaris plastik.
Gaya tarik-menarik yang terjadi tersebut
disebut gaya listrik. Gaya listrik terjadi karena kekuatan muatan listrik. Penggaris
yang digosokkan pada rambut akan bermuatan negatif. Penggaris didekatkan ke
potongan kertas yang bermuatan positif, maka penggaris akan menarik potongan
kertas tersebut. Jadi, gaya listrik adalah gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
yang muncul akibat dua benda bermuatan listrik.
Untuk mencari gaya listrik dapat digunakan rumus gradien dari fungsi skalar,
dimana fungsi skalarnya adalah potensial dari medan gravitasi.
Berikut definisi gradien.
Misalkan (, , ) terdefinisi dan diferensiabel pada setiap titik (, , ) dalam
Definisi Gradien
= + +
= + +
diferensiabel pada setiap titik (, , ) dan c adalah bilangan real, maka
berlaku:
i. ( + ) = +
ii. () = ()
iii. () = +
Bukti:
i. ( + ) = ( + ) + ( + ) + ( + )
= + + + + +
= + + + + +
= + + + + +
( + ) = +
ii. () = () + () + ()
= + + + + +
= + + + + +
= + +
= + +
() = ()
Pembuktian iii. dijadikan tugas untuk Anda.
Turunan Berarah
Rumus gradien dikembangkan untuk mendefinisikan turunan berarah, yaitu
Bagaimana mencari harga maksimum dari turunan berarah? Pertama, kita lihat
= . = !!!!cos% ;
definisi perkalian titik vektor. Dari definisi perkalian titik vektor, diperoleh
% adalah sudut antara dan
nilai ini akan maksimum jika cos % = 1 atau % = 0°, yaitu jika searah dengan
. Sehingga diperoleh
= !! cos 0° = !!
Jadi, harga maksimum dari turunan berarah sama dengan besar gradien.
CONTOH SOAL
Agar lebih memahami materi di atas, pelajari contoh soal di bawah ini
Penyelesaian
= + +
(2 * − ) (2 * − ) (2 * − )
= + +
= (2 * − 2), − + 8
(2, −2,1) = 10 − . + 16
!! = 010 + (−4) + 16 = 2293
Penyelesaian
!5! = 0 + +
6 6 6
= ( + + ) + ( + + ) + ( + + )
7 68 7 68
= ( + + ) 2 + ( + + ) 2
2 2
7 68
+ ( + + ) 2
2
68
= 7( + + ) ( + + )
= 70( + + )68 ( + + )
= 7!5!68 5
Jadi = 7!5!68 5
arah vektor U = i + 2j + 2k
Penyelesaian
9 + 2 + 2 1 2 2
Misalkan u sebagai vektor satuan dalam arah U
= = = + +
!9! 21 + 4 + 4 3 3 3
1 2 2
∙ = + + ∙ + +
3 3 3
1 2 2
= ( + 2 + ) ∙ + +
3 3 3
1 4 2
= + +
3 3 3
1 4 2
∙ (1, 1, 2) = ∙ 1 ∙ 2 + ∙ 1 ∙ 1 ∙ 2 + ∙ 1 ∙ 1 = 4
3 3 3
Maka, turunan berarah yang dikehendaki adalah 4
LATIHAN TERBIMBING
a. = + +
. . . . . . . . .
= + + =. … … +. … … +. . … >
(1,2,1) = 2> … +. … . . +. … …
c. ? = !! (1,2,1) =
..…….@..……@.……..
………
Penyelesaian
Misalkan 5 = + +
Maka !5! = 2…+ …+ …
A = 2( + + ) ( + + )
A = 2 B( + + ) ( + + )
2
= B( + + ) (…+ …+ … )
2
Carilah turunan berarah dari = 4 − 3 pada (2, -1, 2) dalam arah 2i -
Latihan 3
3j + 6k
Penyelesaian
Misalkan A = 2i - 3j + 6k adalah vektor arah
… …+ …+ …
Vektor satuan dalam arah A adalah
C= = = … −… +…
!… ! 2…+ … + 36
LATIHAN MANDIRI
Latihan 2
Buktikan H(!5!) =
I J (!5!)5
!5!
Penyelesaian
Latihan 3
Hitunglah (3!5! − 40!5! + L )
K
0!5!
Penyelesaian
Penyelesaian
(-3, 5, 6)
Penyelesaian
\V]^S_`SaSbSPbePSc
Rumus:
OiPQRSTUePQV
UePQVSsSSP = e100
100h
\V]^S_soS^^STi_SP]SPdici
Arti tingkat pengusaan
usaan yang Anda capai:
90% - 100% = baik se
sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 70% = kurang
Kunci Jawaban
Latihan 1 : (a) -4i + 9j + k, (b) -8j
Latihan 3 : W6 − 2X 8Y − 2X 8L g 5
L f
Latihan 5 : −
Z
[
Kesimpu
simpulan
Setelah
telah m
mengerjakan soal-soal di atas buatlah
h kesimpulan
kesi dari
materi
teri in
ini pada tempat kosong di bawah
Kegiatan Belajar
21.
2.
URAIAN MATERI
Divergensi
Perhatikan gambar di samping!
Gambar apakah tersebut?
Ya, balon gas.
setiap titik (, , ). Divergensi dari i atau div i ( ∙ i), didefinisikan oleh:
k
kl ∙ i
kl = lm + ln + l ∙ (jlm + jln + j l)
= + +
op oY oL
“Divergensi
mengubah fungsi
vektor menjadi fungsi
skalar”
i. ∙ (qr + st) = q ∙ r + s ∙ t
adalah bilangan real, maka berlaku
ii. ∙ (r) = ( ∙ r) + () ∙ r
iii. ∙ (r × t) = ( × r) ∙ t − r ∙ ( × t)
iv. ∙ ( × r) = 0
Bukti:
= q + + ∙ (D + D + D )
+s + + ∙ (G + G + G )
∙ (qr + st) = q ∙ r + s ∙ t
iv. ∙ ( × r) = ∙ }W + + g × (D + D + D )~
= ∙
D D D
= ∙ y
−
+ z
D D D D D D
D D D D D D
= ∙ w − + − + − x
= W + +
g ∙ }W L − g + W
p − g + W Y − g ~
Y L p
Curl
Coba tebak, gambar apakah di samping ini?
Apakah Anda sudah pernah melihatnya?
Gambar tersebut adalah kincir air. Kincir air
selalu berputar dengan kecepatan konstan.
Pada buku kerja 2, kita telah ketahui bahwa
kecepatan linear dari perputaran kincir air
sama dengan perkalian silang antara
kecepatan sudut dengan vektor posisi jari-jari kincir tersebut.
Berdasarkan teori tersebut, maka kita dapat menentukan berapa kecepatan sudut
dari perputaran kincir air. Kecepatan sudut dari kincir air yang bergerak dengan
kecepatan konstan sama dengan ½ curl dari kecepatan kincir pada setiap titik.
titik (, , ), maka curl dari i atau rot i ( × i), didefinisikan oleh:
×i = + + × (j + j + j )
=
j j j
=
−
+
j j j j j j
× i = W L − g + W
p − g + ( Y − )
o oY o oL o op
i. × (r + t) = ( × r) + ( × t)
bilangan real, maka berlaku:
ii. × qr = q( × r)
iii. × r = () × r + ( × r)
iv. × ( × r) = ( ∙ r) − r
v. × () = 0
vi. × (r × t) = (t ∙ )r − t( ∙ r) − (r ∙ )t + r( ∙ t)
Bukti:
× (r + t) = W + +
g × u(D + D + D ) + (G + G + G )v
i.
= + + × u(D + G ) + (D + G ) + (D + G )v
=
D + G D + G D + G
=
−
+
D + G D + G D + G D + G
D + G D + G
(D + G ) (D + G ) (D + G ) (D + G )
= y − z + y − z +
} − ~
(Y @Y ) (p @p )
ii. × qr = ( + + ) × q(D + D + D )
=
Sebuah medan vektor yang dapat diturunkan dari sebuah medan skalar sehingga
Medan Vektor Konservatif
CONTOH SOAL
Agar lebih memahami materi di atas, pelajari contoh soal di bawah ini!
(a) ∙ M = W + +
g . (3 + 2 − )
= 3 + 6 −
∙ M(1, −1,1) = 3. (−1). 1 + 6.1. (−1) − 1 . (−1) = 4
g
( Y 8
)
a. er
b. e(er)
pada titik P(0,1,2)
Penyelesaian
a. er =
2
er(0,1,2) = (2 − 0 ∙ 1) + (1 ∙ 2 − 4 ∙ 0 ∙ 1) = 4 − 2
b. e(er) =
− 0 − 4
( − 4) ( − 4) ( − )
= − −
( − )
+ −
= ( − 4) − (−4 − 2) +
e(er)(0,1,2) = (2 − 4 ∙ 0) − (−4 ∙ 1 − 2 ∙ 2) + 0 = 2 + 8
Penyelesaian
,
er =
LATIHAN TERBIMBING
Penyelesaian
Penyelesaian
,
er =
… … …
konser konservatif.
Penyelesaian
er = … … …
… … …
(… ) (… ) (… ) (… ) (… ) ( )
= − − − + −
… … … …
=…
Karena …………., maka F …………………….
LATIHAN MANDIRI
Penyelesaian
Latihan 2
Penyelesaian
(1,1,1)
Penyelesaian
Latihan 4
Misalkan turunan yang diperlukan ada dan kontinu, perlihatkan bahwa curl (grad
H) = 0
Penyelesaian
\V]^S_`SaSbSPbePSc
Rumus:
OiPQRSTUePQV
UePQVSsSSP = e100
100h
\V]^S_soS^^STi_SP]SPdici
Arti tingkat pengusaan
usaan yang Anda capai:
90% - 100% = baik se
sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 70% = kurang
Latihan 1 : 2
Kunci Jawaban
Latihan 3 : 44 + 16 + 50
Latihan 5 : a = 4
Kesimpu
simpulan
Setelah
telah m
mengerjakan soal-soal di atas buatlah
h kesimpulan
kesi dari
materi
teri in
ini pada tempat kosong di bawah
INTEGRASI VEKTOR
Pendahuluan
Masih ingat apa itu usaha? Masih ingat bagaimana menghitung usaha pada
lintasan yang lurus? Sekarang bagaimana menghitung usaha pada lintasan yang
tidak lurus? Dalam modul kelima ini akan dibahas integrasi vektor berupa integral
garis, integral permukaan, dan integral volume dari fungsi vektor. Materinya
terbagi ke dalam tiga kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar pertama akan
diuraikan bahasan integral garis. Sedangkan pada kegiatan belajar kedua akan
dibahas integral permukaan. Selanjutnya pada kegiatan belajar ketiga dibahas
integral volume.
Modul ini merupakan kelanjutan dari materi-materi sebelumnya. Jadi,
untuk menghitung usaha dengan lintasan tidak lurus, Anda harus memahami
terlebih dahulu materi pada modul Vektor dan Skalar, Perkalian Titik dan
perkalian Silang, Diferensiasi Vektor, dan Gradien, Divergensi, dan Curl. Dengan
mempelajari modul ini, akan memudahkan Anda mempelajari modul selanjutnya.
Secara umum setelah Anda mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat
memahami integral garis, integral permukaan, dan integral volume. Sedangkan
secara khusus, diharapkan Anda dapat:
1. mengetahui definisi integral biasa dari fungsi bernilai vektor
2. menjelaskan sifat-sifat integral biasa dari fungsi bernilai vektor
3. menentukan integral biasa dari fungsi bernilai vektor
4. menggunakan integral biasa dalam bidang fisika
5. mengetahui definisi integral garis dari fungsi bernilai vektor
6. menjelaskan sifat-sifat integral garis dari fungsi bernilai vektor
7. menentukan integral garis dari fungsi bernilai vektor
8. mengoperasikan integral garis dalam bidang fisika
9. mengetahui definisi integral permukaan dari fungsi bernilai vektor
10. menjelaskan sifat-sifat integral permukaan dari fungsi bernilai vektor
11. menentukan integral permukaan dari fungsi bernilai vektor
12. mengetahui definisi integral volume dari fungsi bernilai vektor