Anda di halaman 1dari 26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Tradisis

Menurut Funk dan Wagnalls (2013:78) istilah tradisi dimaknai sebagai

pengetahuan, doktrin, kebiasaan, dan lain-lain yang dipahami sebagai pengetahuan

yang telah diwarisikan secara turun-temurun termasuk cara penyampaian doktrin.

Jadi tradisi merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat dulu sampai

sekarang. Muhaimin (2017:78) mengatakan bahwa tradisi terkadang disamakan

dengan kata-kata adat dalam pandangan masyarakat dipahami sebagai struktur yang

sama. Dimana agar dalam tradisi, masyarakat mengikuti aturan-aturan adat.

Adapu pengertian Tradsi menurut R. Redfield (2017:79) yang mengatakan

bahwa tradisi dibagi menjadi dua, yaitu great tradition ( tradisi besar) adalah suatu

tradisi mereka sendiri, dan suka berfikir dan dengan sendiri mencakup jumlah orang

yang relative sedikit. sedangkan little tradition ( tradisi kecil) adalah suatu tradisi

yang berasal dari mayoritas orang yang tidak pernah memikirkan secara mendalam

pada tradisi yang mereka miliki. Sehingga mereka tidak pernah mengetahui seperti

apa kebiasan masyarakat dulu, karena mereka kurang peduli dengan budaya mereka.

Menurut Cannadine (2010:79) Pengertian Tradisi adalah lembaga baru di

dandani dengan daya pikat kekunoan yang menentang zaman tetapi menjadi ciptaan

12
13

mengagumkan. Jadi tradisis adalah suatu kebiasaan masyarakat dulu yang di jaga

dan dilestarikan namun di pengaruhi oleh budaya luar karena adanya modernisasi

Pengertian tradisi dalam arti sempit yaitu warisan-warisan sosial khusus yang

memenuhi syarat saja yaitu yang tetap bertahan hidup di masa kini, yang masih kuat

ikatannya dengan kehidupan masa kini. Jadi tradisi yaitu suatu aktifitas atau kegiatan

yang dilakukan oleh masyarakat local mulai sejak dulu samapai sekarang yang

dijaga dan dilestarikan.

Pengertian tradisi Menurut Cannadinne (2010:79) dilihat dari aspek benda

materialnya ialah benda material yang menunjukan dan mengingatkan kaitan

khususnya dengan kehidupan masa lalu. Dimana masyarakat dulu mempercayai

adanya benda-benda yang dapat melindungi mereka dari malapetaka.

Fungsi tradisi menutut Soerjono Soekanto (2011:82) yaitu sebagai berikut

1. Tradisi berfungsi sebagai penyedia fragmen warisan historis yang kita pandang

bermanfaat. Tradisi yang seperti onggokan gagasan dan material yang dapat

digunakan orang dalam tindakan kini dan untuk membangun masa depan

berdasarkan pengalaman masa lalu. Contoh: peran yang harus diteladani

(misalnya, tradisi kepahlawanan, kepemimpinan karismtais, orang suci atau nabi)

2. Fungsi tradisi yaitu unutk memberikan legitimasi terhadap pandangan hidup,

keyakinan, pranata dan aturan yang sudah ada. Semuanya ini memerlukan

pembenaran agar dapat mengikat anggotanya. Contoh: wewenang seorang raja

yang disahkan oleh tradisi dari seluruh dinasti terdahulu. Tradisi berfungsi

menyediakan simbol identitas kolektif yang meyakinkan, memeperkuat loyalitas


14

primordial terhadap bangsa, komunitas dan kelompok. Contoh tradisi nasional:

dengan lagu, bendera, emblem, mitologi dan ritual umum.

3. Fungsi tradisi ialah untuk membantu menyediakan tempat pelarian dari keluhan,

ketidakpuasan, dan kekcewaan kehidupan modern. Tradisi yang mengesankan

masa lalu yang lebih bahagia menyediakan sumber pengganti kebanggalan bila

masyarakat berada dalam kritis. Tradisi kedaulatan dan kemerdekaan di masa lalu

membantu suatu bangsa untuk bertahan hidup ketika dalam penjajahan. Tradisi

kehilangan kemerdekaan, cepat atau lambat akan merusak sistem tirani atau

kedikatatoran yang tidak berkurang di masa kini.

Jadi dari ketiga fungsi diatas tradisi merupakan suatu identitas yang dimiliki oleh

masyarakat yang hidup atau bertempat tinggal didalam suatu daerah.

2. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara invidu-

individu yang berada dalam kelompok tersebut, kata “Masyarakat” sendiri berasal

dari bahasa Arab “musyarakat”, masyarakat adalah sebuah komunitas yang

interdependen (saling tergantung satu sama lain). Dimana seseorang tidak bisa hidup

sendiri tanpa orang lain.

Umumnya istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang

hidup bersama dalam komunitas yang teratur. Pengertian masyarakat menurut

beberapa para ahli: (2011:110)


15

a. Koentjaraningrat

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu

sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu (bersifat terus-menerus), dan

yang terikat oleh rasa identitas bersama.

b. Selo Soemardjan

Mayarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan

kebudayaan.

c. Paul B. Horton & C. Hunt

Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-

sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal disuatu wilayah tertentu,

mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan didalam

kelompok/kumpulan manusia tersebut.

d. L.Gillin dan J.P Gillin

Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,

tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.

e. Emile Durkheim

Mayarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota

sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya

sendiri.
16

f. Karl Marx

Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi

atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompo-kelompok yang

terbagi secara ekonomi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia

yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang

saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan

perasaan persatuan yang sama.

Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu

masyarakat paguyuban dan masyarakat patembayan. Masyarakat peguyuban terdapat

hubungan pribadi antara anggota-anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin

antara mereka, sedangkan masyarakat patembayan terdapat hubungan pamrih antara

anggota-anggotanya.

2. Pengertian Kebudayaan

Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sangsekerta) buddhayah yang

merupakan bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal kebudayaan

diartikan sebagai “hal-hal” yang bersangkutan dengan budi atau akal, adapun istilah

culture yang merupakan istilah bahasa asing sama artinya dengan kebudayaan berasal

dari kata latin colere artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau

bertani. Dari asal arti resebut, yaitu colere kemudian culture, diartikan sebagai daya

dan kegiatan manusia untuk mengelolah dan mengubah alam.


17

Seorang antropolog E.B. Tylor (Soerjo Soekanto 2013:150) Kebudayaan

adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kebudayaan, kepercayaan, kesenian

moral, adat istiadat dan lain kemamampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan

yang didapatkan oleh sebagai anggota masyarakat, dengan kata lain, kebudayaan

mencakup semuanya yang atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat,

kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku

normative, artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan, dan

bertindak. Seorang yang meneliti kebudayaan tentu akan tertarik objek-objek

kebudayaan seperti rumah, sandang, jembatan, alat-alat komunikasi, dan sebagainya.

Selo Soemarjang dan Soelaeman Soemardi (2013:151) merumuskan

kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan ciptaan masyarakat, Karya

masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan oleh manusia untuk menguasai

alam sekitar agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan

masyarakat. Jadi kebudayaan merupakan buatan manusia dan dijalankan atau

dilakukan oleh manusia itu sendiri.

Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafi, M.P (2016:32) Kebudayaan adalah

keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk

memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi

landasan sebagai tingkah lakunya, kebudayaan merupakan milik bersama anggota

suatu masyarakat atau suatu golongan sosial yang penyebarannya kepada anggota-

anggotanya dan pewarisnya kepada generasi berikutnya melakukan melalui proses

belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang
18

terucapkan maupun yang tidak termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh

manusia. Agar anak atau keturunan mereka selalu menjaga dan menjalankan supaya

tidak hilang atau terlupakan.

Masih menurut Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafi, M.P (2016:32)

kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan petunjuk-petunjuk, rencana-

rencana dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model koknitif yang

dimiliki manusia dan digunakan secara selektif dalam menghadapi lingkungan

sebagaimana terwujud dalam tingkah laku dan tindakan-tindakannya. Dimana

manusia hidup bersama dalam bermasyarakat untuk melakukan suatu kegiatan

bersama-sama.

Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafi, M.P (2016:32) Kebudayaan dapat

didefinisikan juga sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk

sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan

pengalamannya serta menjadi pedoman pada tingkah lakunya.

Selain itu ada pula beberapa definisi-definisi kebudayaan menurut beberapa

ahli: Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafi, M.P (2016:34)

a. Edward B. Taylor

Kebudayaan adalah kompleks yang mengatur kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat-istiadat dan lain-lain, kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan

oleh manusia sebagai anggota masyarat.


19

b. M. Jacobs dan B.J. Stren

Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi, religi, dan

kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

c. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia

dan pelajar.

d. Dr. K.Kupper

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah

bagi manusia dalam bersikap dan berprilaku, baik secara individu maupun

kelompok.

d. William H. Haviland

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama

oleh setiap anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh anggotanya akan

melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua

anggota masyarakat,

e. Kihajar Dewantara

Kebudayaan berarti buah budi manusia, yaitu hasil perjuangan manusia

terhadap dua pengaru kuat, yakni zaman dan alam (kodrat dan masyarakat) yang

merupakan bukti kejayaan hidup manusia, untuk mengatasi berbagai rintangan

dan kesukaran dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan

dan kebahagian yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.


20

f. Francis Meril

Kebudayaan adalah pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.

Dapat juga dikatakan bahwa kebudayaan adalah semua perilaku dan semua

produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang

ditemukan melalui interaksi simbolis.

g. Bounded, et.al

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi

dari kepercayaan manusia melalui symbol-simbol tertentu, misalnya symbol

bahasa sebagai rangkaian symbol yang digunakan untuk mengalihkan

keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat.

h. Mitchell (Dictionary of soriblogy)

Kebudayaan adalah sebgian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas

manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara

sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

i. Robert H. Lowie

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat,

mencangkup kepercayaan, adat-istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan

makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreativitasnya sendiri melainkan

merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan

informal.
21

j. R.soekmono, Arkeolog

Kebudayaan adalah seluruh hasil uasaha manusia, baik berupa benda ataupun

buah pikiran dalam penghidupan.

k. Malinowski

Kebudayaan didasarkan atas berbagai sistem kebutuhan manusia, yang pada

tingkatnya menghasilakan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi

kebutuhan manusia akan keselamatan, maka timbul kebudayaan yang berupa

perlindungan, yaitu seperangkat budaya dalam bentuk tertentu seperti lembaga

kemasyarakatan.

l. A.L.Kroeber dan C.Kluckhohn

Kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti

seluas-luasnya.

m. Sultan Takdir Alisyahbana

Kebudayaan adalah manifestasi cari cara berfikir sehingga pola kebudayaan itu

sangat luas sebab semua tingkah laku dan perbuatan manusia tercakup

didalamnya dan dapat diungkapkan pada basis karena perasaan juga

merupakan maksud dari pikiran.

n. C.A Van Puersen

Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan

kehidupan setiap kelompok orang. Untuk dapat hidup manusia harus

mengubah segala sesuatu yang disediakan oleh alam, misalnya mengubah

beras menjadi nasi. Terwujudnya kebudayaan dipengaruhi oleh sejumlah


22

factor, yaitu hal-hal yang menggerakkan menggerakkan manusia untuk

menghasilkan kebudayaan. Jadi kebudayaan merupakan produk kekuatan jiwa

manusia sebagai makhluk Tuhan yang tertinggi. Meskipun tubuhnya lemah,

tetapi manusia mempunyai akal sehinnga mampu menciptakan alat (sebagai

homo faber) dan akhirnya mampu menjadi penguasa dunia

Jadi kesimpulannya, kebudayan adalah sistem pengetahuan yang meliputi

ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan

sehari-hari kebudayaan itu terlihat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan

adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya

berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku

bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. Yang

kesemuanya ditunjukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat.

Untuk memahami kebudayaan secara mendalam ada beberapa unsur

kebudayaan: Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafi, M.P (2016:38)

a. Sistem religi dan upacara keagamaan

Merupakan produk manusia sebagai homo relgius ini didasari oleh kecerdasan

pikiran dan perasaan luhur yang dimiliki manusia dan kesadaran bahwa diatas

kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain Yang Maha Besar yang dapat “menghitam-

putihkan”, kehidupan dan dilakukanlah penyembahan kepada-Nya yang dikenal

sebagai agama. Sistem religi dan upacara keagamaan ini dilakukan sebagai usaha

untuk membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kemauan manusia.
23

b. Sistem organisasi kemasyarakatan

Merupakan produk manusia sebagai homo socius, menyadari bahwa dirinya

lemah maka manusia dengan akalnya membentuk kekuatan dengan cara menyusun

organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bersama untuk mencapai tujuan

bersama yaitu, meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Seperti sistem gotong royong.

c. Sistem pengetahuan

Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan diperoleh dari

pikiran orang lain, kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui

dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain bahasa menyebabkan

pengetahuan menyebar luas apalagi bila pengetahuan tersebut dibukukan sehingga

dapat diteruskan kegenerasi berikutnya.

d. Sistem mata pencaharian hidup

Merupakan produk manusia sebagai homo economicus. Sistem ini menjadikan

tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

e. Sistem teknologi

Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya

yang cerdas dibantu dengan kekuatan tangannya yang mampu memegang sesuatu

dengan erat manusia menciptakan sekaligus mempergunakan alat yang kemudian

dimanfaatkan untuk lebih memenuhi kebutuhannya.


24

f. Bahasa

Merupakan produk manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada

mulanya berupa tanda (kode), kemudian disempunakan dalam bahasa lisan dan

akhirnya menjadi bahasa lisan.

g. Kesenia

Merupakan produk manusia sebagai homo esteticus, setelah kebutuhan fisik

terpenuhi maka manusia berusaha memenuhi kebutuhan psikisnya yang didapat

dengan menciptakan kesenian.

Jadi, sampai sekarang manusia tidak bisa lepas dari ketujuh unsur diatas

dikarenakan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah unsur kebudayaan Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafi, M.P

(2016:38) adapun beberapa wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide,

gagasan nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan-peraturan menurut

Konentjaraningrat (2016:40)

a. Wujud kebudayaan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-

norma, dan peraturan-peraturan.

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari

manusia dalam masyarakat.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda dan hasil karya manusia.

Jadi, wujud kebudayaan manusia merupakan sistem gagasan, tindakan dan hasil

karya manusia untuk memenuhi kehidupan dengan cara belajar yang semuanya

tersusun dalam kehidupan masyarakat.


25

Ada pula sifat kebudayaan dalam keragaman budaya di Indonesia, secara umum

terdapat beberapa sifat kebudayaan seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ir. Sri Rahaju

Djatimurti Rita Hanafi, M.P (2016:43):

1) Kebudayaan beranekaragam

Beberapa faktor yang menyebabkan keanekaragaman antara lain, karena tubuh

manusia tidak memiliki anatomi khusus yang mampu membawanya beradaptasi

dengan lingkungan.

2) Kebudayaan memiliki struktur

Unsur culturaluniversal dapat dibagi dalam bagian yang lebih kecil, misalnya,

kebudayaan nasional dibagi menjadi kebudayaan suku bangsa yang kemudian

dibagi lagi berdasarkan agama, adat-istiadat, dan sebagainya.

3) Kebudayaan memiliki nilai sifat statis dan dinamis

Kebudayaan tidak mungkin bersifat statistis sama sekali, kebudayaan dikatakan

statistis manakala dalam jangka panjang hanya sedikit saja yang mengalami

perubahan, sebaliknya kebudayaan yang dinamis manakala dalam waktu singkat

banyak terjadi perubahan.

Jadi, pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan

yang berbeda-beda tapi memiliki tujuan yang sama.

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Kata “Kebudayaan” berasal dari bahasa

sansekerta yaitu “budayyah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “budhi” yang

berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “Hal-hal yang bersangkutan

dengan budi atau akal”, Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa
26

dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang

mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapam,

dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Selo Sumardjan dan Soelaeman Soenard

(2013:151), pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi, merumuskan kebudayaan

sebagai semua hasil karya cipta, dan rasa masyarakat, Karya masyarakat

menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah

(material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya

agar dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat, Kebudayaan dalam bahsa Inggris

disebut Culture, Merupakan suatu isitilah yang relatif baru karena istilah Culture

sendiri dalam bahasa Inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Hal ini bisa

dimenegrti karena istilah culture berasal dari bahsa latin colere yang berarti

pemeliharaan, pemgolahan tanah pertanian, Pada arti kiasan kata itu juga berarti

“pembentukan dan pemurnian jiwa”, Seorang Antropoloig lain, E.B Taylor (Soerjono

Soekanto 2012:150), mendefiniskan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan

adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat, Unsur-unsur kebudayaan

digolongkan kepada unsur besar dan unsur kevil yang lazimnya disebut dengan istilah

Culture Uuniversal karena di setiap penjuru dunia manapun kebudayaan tersebut

dapat ditemukan, seperti pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya, Beberapa

unsu-unsur pokok kebudayaan seperti. Bronislaw Malinowski (2012:153)

menyatakan bahwa ada 4 unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut:
27

1) Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antar anggota

masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.

2) Organisasi ekonomi

3) Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga

pendidikan utama)

4) Organisasi kekuatan (politik)

Kesimpulannya, Didalam kehidupan bermasyarakat pasti ada aturan yang

harus kita ikuti dalam kehidupan sehari hari, agar lembaga-lembaga dapat

berfungsi sesuai dengan fungsinya, dan masyarakat bisa bekerja sama dalam

menjalankan kegiatan dalam bermasyarakat.

Adapun pandangan Antropolog C. Kluckhohn (Soerjono Soekanto 2012:154)

ada beberapa macam unsur kebudayaan, untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya

diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut

cultural universals. Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat

universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun didunia ini:

1) Perlatan dan perlengkapan hidup manusia (pakain, perumahan, alat-alat

ruamah tangga, senjata, alatalat produksi, transpor, dan sebagainya.

2) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,

sistem prosuksi, sistem distribusi dan sebagainya).

3) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,

sistem perkawinan).

4) Bahasa (lisan maupun tulisan)


28

5) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya):

6) Sistem pengetahuan.

7) Religi (sistem kepercayaan)

Kesimpulannya, dalam kehidupan masyarakat tidak lepas dari unsur-unsur

kebudayaan yang ada diatas.

Masing-masing unsur tersebut, beberapa macam unsur kebudayaan, untuk

kepentingan ilmiah dn analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau

besar kebudayaan, lazim disebut cultural universals. Istilah ini menunjukkan bahwa

unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan

manapun didunia ini.

Adapun fungsi kebudayaan bagi masyarakat yang menurut Soerjono Soekanto

(2012:155) bagi manusia dan masyarakat. Bermacam-macam kekuatan yang harus

dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun

kekuatan-kekuatan lainnya didalam masyarakat dan anggota-anggota seperti kekuatan

alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya didalam masyarakat itu sendiri tidak selalu

baik baginya, selain itu manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik

dibidang spritual maupun material.

Jadi, dalam kehidupan masyarakat ada sebagian yang hidupnya tidak sesuai

dengan apa yang dia inginkan dikarenakan tidak adanya rasa kepuasan dalam dirinya.

Menurut Soerjono Soekanto (2012:159) Berlakunya kaidah dalam sekelompok

manusia tergantung pada kekuatan Semua kebudayaan senantiasa bergerak karna ia

dinamis karena sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri, Gerak
29

atau dinamika manusia sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan daerah

lain, baik disengaja maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau pengungsian dengan

sebab-sebab tertentu, Dinamika dalam membawa kebudayaan dari suatu masyarakat

ke masyarakat lain yang menyebabkan terjadinya akulturasi, Proses akulturasi

kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa

terdahulu, Dimana ada kalanya kebudayaan yang dibwa dapat dengan mudah

diterima oleh masyarakat setempat ada kalanya ditolak, parahnya ada juga

sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan asing walaupun

mayoritas kelompok individu di sekeklilingnya sudah menjadi kebudayaan tersebut

bagian dari kebudayaannya. menurut Soerjono Soekanto (2012:168) Pada umumnya,

ada beberapa unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah sebagai

berikut:

a. Unsur kebudayaan kebendaan, seperti alat pealatan yang sangat mudah dipakai

dan dirasakan sangat bermanfaat bagi mayarakat yang menerimanya.

Contohnya pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia

yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat

b. Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor

yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.

c. Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyrakat yang

menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya

murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk

melengkapi pabrik-pabrik penggilingan. Semua itu pasti diperlukan didalam


30

kehidupan saat ini karena masyarakat sudah memasuki modernisasi, dimana

budaya barat sudah masuk ke daerah yang ada di indonesia.

Kesimpulannya, Dalam kehidupan masyarakat tidak lepas dari teknologi yang

membantu dan digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah pekerjaan

mereka.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2012:169) unsur-unsur kebudayaan

yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup,

dan lainnya

b. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi, Contoh yang

sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan

makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia sukar sekali diubah

dengan makanan pokok lainnya.

Jadi masyarakat tradisional mempertahankan sistem kepercayaan yang sejak

dulu di jalankan oleh nenek moyang mereka dan tidak mudah menerima kebudayaan

luar.

Proses akulturasi yang berjalan dengan baik menghasilkan integrasi dan unsur-

unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri, dengan demikian

unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar,

tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri. Dikarenakan kebudayaan

asing sudah tercampur dalam diri sehingga kita sulit membedakan budaya sendiri.
31

Unsur-usur asing yang yang diteriama tentunya terlebih dahulu mengalami

proses pengolahan sehingga bentuknya tidaklah asli lagi seperti semula, misalnya

sistem pendidikan di indonesia, sebagian besar diambil dari unsur kebudayaan barat.

Masyarakat indonesia mudah terpengaruh oleh adanya budaya barat.

4. Teori Modernisasi

Modernisasi menurut Soerjono Soekanto (Budi Sulistyowati, M.A 2013:303)

merupakan gejala umum di dunia ini, kebanyakan masyarakat didunia dewasa ini

terkait pada jaringan modernisasi, baik yang baru memasukinya, maupun yang

sedang meneruskan tradsi modernisasin secara histori, modernisasi merupakan suatu

proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik

yang telah berkembang di Eropa dan juga Amerika Utara pada abad ke-17 sampai

abad ke-19, sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar kenegara-negara Eropa

lainnya serta juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika pada abad ke-

19 dan 20, negara-negara atau masyarakat-masyarakat modernpun yang sedang

menjalani proses tersebut telah berkembang dari aneka warna masyarakat tradisional

ataupun masyarakat-masyarakat pramodern, walaupun negara-negara diatas

mengalami persoalan yang berbeda-beda dalam menghadapi modernisasi sesuai

dengan hukum situas, pasti ada unsur-unsur yang sama yang berlaku universal, dan

itu juga menyangkut indonesia yang mengalami modernisasi melalui perubahan-

perubahan yang direncanakan, misalnya pembangunan lima tahun yang di mulai


32

tanggal 1 April 1969. Dan sampai sekarang masyarakat indonesia sudah mengenal

yang namanya modernisi.

Kemudia pengertian modernisasi menurut Soerjono Soekanto (2013:304), Pada

dasarnya pengertian modernisasi mencangkup suatu transformasi total kehidupan bersama

yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-

pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil, karakteristik

umum modernisasi yang menyangkut aspek-aspek sosiodemografis masyarakat dan aspek-

aspek sosio-demografis digambarkan dengan istilah gerakan sosial (sosial mobility) artinya

suatu proses unsur-unsur sosial ekonomis dan psikoligis mulai menunjukkan peluang-peluang

kearah pola-pola baru melalui sosialisasi dan pola-pola perilaku, adapun aspeka-aspek

struktural organisasi sosial diartikan sebagai unsur-unsur dan norma-norma kemasyarakatan

yang terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesamanya didalam kehidupan

bermasyarakat. Perubahan struktur dapat menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan,

norma-norma kemasyarakatan, lapisan sosial, hubungan-hubungan sosial.

Modernisasi merupakan sutu bentuk perubahan sosial, biasanya merupakan

perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan,

modernisasi juga merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi masyarakat yang

bersangkutan karena prosesnya meliputi bidang-bidang yang sangat luas, seperti

menyangkut proses disorganisasi, problema-problema sosial, konflik antarkelompok,

hambatan-hambatan terhadap perubahan. Adapun syarat-syarat suatu modernisasi

menurut Soerjono Soekanto (2013:306) yaitu:


33

a. Cara berfikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun

masyarakat.

b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-banar mewujudkan biroraksi.

c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada

suatulembaga atau badan tertentu.

d. Penciptaan iklim yang dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara

penggunaan alat-alat komunikasi massa.

e. Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak berarti disiplin, sedang dilain pihak

berarti pengurangan kemerdekaan.

5. Perubahan Sosial Budaya

Soerjono Soekanto ( Budi Sulistyowati, M.A.2013:259) yang berpendapat

bahwa, Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang

dapat perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok, ada pula

perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada

perubahan-perubahan yang lambat sekali dan adapula perubahan-perubahan yang

berjalan cepat, perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,

norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,

lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial,

perubahan sosial dalam masyarakat khususnya dunia dewasa ini memerlukan gejala

yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat kebagian-bagian dunia lain

berkat adanya komunikasi modern.


34

Kesimpulannya, setiap individu atau masyarakat pasti merasakan adanya

perubahan pada kehidupan mereka sehari-hari.

Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi: Soerjono Soekanto

(2009:262-263).

1. Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan

yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”

2. MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai

perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai

perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”

3. Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahan- perubahan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola

perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.

Kesimpulannya, dalam kehidupan masyarakat pasti ada perubahan di dalam

kehidupannya, dimana perubahan-perubahan tersebut seperti,struktur dan

fungsinya, dalam hubungan sosialnya, dan dalam lembaga-lembaga

kemasyarakatannya.

Menurut Gillin dan Gillin dalam (Soerjono Soekanto 2013:263) perubahan

sosial sebagai bentuk variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi

maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat,

Soerjono Soekanto (Budi Sulistyowati, M.A.2013:263) berpendapat bahwa


35

perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-insur geografis,

biologi, ekonomis, atau kebudayaan. Yang memaksa masyarakat hidup di zaman

modern karena adanya perubahan sosial.

Sedangkan menurut Pritim A. Sorokin (Soerjono Soekanto 2013:263) bahwa

segenap usaha untuk menegmikakan adanya sesuatu kecenderungan yang tertentu dan

tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik, dia meragukan

adanya kebenaran-kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan tersebut.

B. Kerangka Konsep

Tradisi adalah segala sesuatu yang di salurkan atau di wariskan dari masa lalu

ke masa kini atau sekarang. Tradisi dalam arti sempit ialah warisan-warisan sosial

khusus yang memenuhi syarat saja yaitu yang tetap bertahan hidup di masa kini, yang

masih kuat ikatannya dengan kehidupan masa kini. Modernisasi adalah sebagian

perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau

dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Tradisi

Tamu taung merupakan suatu tradisi yang diyakini oleh masyarakat untuk

mendapatkan kesejahteraan hidup dan tolak bala, Sistem ritus dan upacara dalam

suatu religi berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktian

terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang atau makhluk halus lain.

Tamu Taung dilaksanakan sekali setahun, yang dimana masyarakat

menjalankan tradisi ini untuk keyakinan dan pemahan merekan tentang adanya

kearifan local peninggalan nenek moyang mereka.


36

Tamu Taung ini bertujuan agar masyarakat yang mengikuti atau menjalankan

ritual tersebut bisa terhindar dari malapetaka dan kehidupannya akan sejahterah.

Dalam menjalankan tradisi ini, masyarakat harus mengikuti ritual dan

mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam menjalankan tradisi

tersebut. Tradisi ini harus dilaksanakan secara turun temurun apabila dalam keluarga

tersebut pernah melaksanakan meskipun keluarga yang pernah melaksanakan sudah

tiada (meninggal), karena tradisi ini dianggap oleh masyarakat sangat sakral.
37

Masyarakat yang sudah terikat kemudian meninggalkan tradisi tersebut

dianggap oleh masyarakat setempat bisa mengalami gangguan jiwa.

Masyarakat

Etnisitas Local
Wisdom

Bentuk regulasi Cara masyarakat


Etnisitas Local pattallassang

Masyarakat Masyarakat harus Melakukan setiap Mengajarkan pada


mempersiapkan
mengikuti tradisi tahun anak mereka
sesajen

Kearifan Local

Gambar. 2.1. Skema Kerangka Konsep

Anda mungkin juga menyukai