Anda di halaman 1dari 8

MATERI

● Teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual

Metode Perancangan Desain Komunikasi Visual


Metode merupakan sistem kerja untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang digunakan pada perancangan Desain
Komunikasi Visual secara garis besar dilakukan melalui tahapan Identifikasi, Analisis,
Sintesis, dan Evaluasi.
Identifikasi Data
Tahapan identifikasi dilakukan melalui tahapan persiapan untuk mendapatkan data melalui
wawancara dan pengamatan. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan data melalui buku
referensi, majalah, foto-foto, artikel di internet berupa data visual dan data verbal.
Selanjutnya setelah data terkumpul, dilakukan identifikasi data berupa pengelompokan dan
pemilahan berdasarkan kategori yang sama.

Analisis Data
Analisis data adalah proses pengolahan data dengan tujuan untuk menemukan informasi
yang berguna yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk solusi suatu
permasalahan. Proses analisis ini meliputi kegiatan pengelompokkan data berdasarkan
karakteristiknya, melakukan pembersihan data, mentransformasi data, membuat model
data untuk menemukan informasi penting dari data tersebut. 

Tak lupa data yang sudah melalui proses tersebut harus disajikan dalam bentuk yang
menarik dan mudah dipahami oleh orang lain biasanya dalam bentuk grafik atau plot. 

Analisis data dilakukan melalui data yang telah diidentifikasi, selanjutnya dianalisis. Analisis
data yang digunakan antara lain adalah dengan pendekatan A-A Procedure atau From
Attention to Action Procedure (Sanyoto, 2006:12-13).

A-A Procedure adalah proses pentahapan komunikasi persuasif yang dimulai dari usaha
untuk membangkitkan perhatian (Attention) kemudian berusaha meggerakkan seseorang
atau banyak orang agar melakukan kegiatan (Action) seperti yang diharapkan. 
A-A Procedure kemudian dijabarkan menjadi AIDA,
yaitu Attention (perhatian), Interest (ketertarikan/minat), Desire (keinginan/hasrat),
dan Action (tindakan/perbuatan). Pengembangannya rumus klasik tersebut ditambah
Confidence (keyakinan) diantara Desire dan Action, sehingga menjadi AIDCA. Analisis data
juga dapat dilakukan melalui analisis SWOT
yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang),
dan Threath (ancaman). Dan yang paling umum adalah dengan analisis 5W1H (What, Who,
Where, When, Why, dan How) atau ditambahkan menjadi 5W2H dengan 1H yang lain
yaitu How Much.
Sintesis
Tahapan sintesis dilakukan melalui tahapan perencanaan media dan perencanaan kreatif.

Perencanaan Media:
1. Tujuan Media
Tujuan media dibentuk dari tiga aspek, yaitu jangkauan (reach), frekuensi (frequency) dan
kesinambungan (continuity). Sebelum menentukan strategi media perlu dipertimbangkan
sasaran/segmentasi (khalayak sasaran/target audience):

Jangkauan demografis, seperti jenis kelamin, usia, status sosial dan ekonomi (semua lapisan
baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas), status pendidikan; jangkauan
psikografis (kesukaan atau kebiasaan); dan jangkauan geografis (wilayah/lokasi, lokal,
nasional, perkotaan, pedesaan, dsb).

2. Strategi Media
Strategi media sebagai jawaban tujuan media yang telah ditetapkan, meliputi pemilihan
media dan prioritas media dan menentukan media utama dan media penunjang. Pemilihan
media disesuaikan dengan karakter audience, misal poster yang ditempelkan di sekolah-
sekolah sasaran pemeriksaan gigi yang dapat dilihat setiap saat oleh audience. Prioritas
media adalah melakukan seleksi lebih ketat berdasarkan budget media yang tersedia, serta
efektivitas komunikasinya.

3. Program Media
Program media berkaitan dengan penjadwalan media, menentukan ukuran, durasi,
mengatur waktu tayangan, jenis media.
4. Budget Media
Budget media meliputi anggaran media (placement), sewa ruang, sponsor program, serta
pajak, biaya perijinan, dan sebagainya.

Tujuan Perencanaan Desainer Yang Kreatif – Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri
DKV
Konsep Kreativitas
Kreativitas dibutuhkan ketika manusia menghadapi suatu masalah untuk mencari solusi
masalah tersebut. Masalah bisa berupa apapun dari semua sendi-sendi kehidupan
masyarakat baik masalah sosial, budaya, ekonomi, sains dan teknologi. Solusi tersebut
awalnya berangkat dari suatu ide pemikiran untuk menjawab latar belakang permasalahan.
Dari latar belakang permasalahan tersebut dibuatlah rumusan-rumusan permasalahan
untuk dicari solusi terbaiknya. Dari rumusan-rumusan permasalahan bisa dilakukan
penyusunan konsep kreativitas.

Konsep kreativitas sejatinya adalah bagaimana cara kalian menentukan langkah-langkah


sistematis agar suatu karya kreativitas dapat terwujud. Konsep pada awalnya adalah sebuah
ide yang tidak nyata. Ide bisa berasal dari penggalian referensi kreativitas melalui riset dan
penelitian atau hanya mengembangkan dari ide yang telah ada sebelumnya. 

Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif tidak selalu berpikir dengan angkaangka penjumlahan dan perkalian. Berpikir
kreatif adalah cara berpikir dari sudut pandang pemecahan masalah dari sudut pandang
berbeda. Karena sudut pandang berbeda itulah kadang orang-orang kreatif dikatakan orang
yang antik atau unik. Asalkan memiliki alasan yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan
tentunya tidak bermasalah karena tujuannya adalah memecahkan masalah.

Kreativitas dalam Industri Kreatif


Industri kreatif merupakan suatu industri yang menitikberatkan produksi melalui
pemanfaatan sumber daya proses kreatif. Nilai jual dari industri kreatif sangat tergantung
seberapa banyak kreatifivitas terlibat dalam industri tersebut. Semakin banyak kreativitas
yang dilibatkan maka akan semakin tinggi pula nilai jualnya.
Kreativitas dalam industri kreatif bisa berupa apa saja dan bersumber dari apa saja asalkan
dapat memberikan kontribusi pada industri tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan
dan memberikan peluang lapangan perekonomian yang baru. Meskipun sekarang ini
pemanfaatan teknologi masih menjadi daya tarik tersendiri sebagai sumber kreatifivitas
akan tetapi sektor yang lain seperti kesenian dan budaya juga bisa menjadi pembentuk tren
baru di sektor ekonomi kreatif.

Kreativitas yang diharapkan dalam industri kreatif adalah kreativitas tanpa batas yang
dimiliki oleh anak muda. Dengan jumlahnya yang tanpa batas maka akan menjadi sumber
daya yang kaya raya dan melimpah tidak pernah bisa habis atau berhenti. Diharapkan
kreativitas yang dihasilkan juga merupakan suatu bentuk produk inovasi kreatif sehingga
memiliki jangka umur manfaat yang lebih panjang. Beberapa contoh kreativitas industri
keatif yang inovatif dan digawangi oleh anak muda adalah aplikasi GoJek sebagai aplikasi
berbasis moda transportasi online, Tokopedia dan BukaLapak sebagai aplikasi berbasis bisnis
perdagangan online, Traveloka sebagai aplikasi berbasis biro perjalanan online dan
sebagainya.

Kreativitas Proses Produksi dan Teknologi


Kreativitas proses produksi dan teknologi akan memberikan suatu mutu kreatifivitas produk
yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan tidaklah selalu produk yang baru. Bisa juga hanya
mengembangkan produk lama yang sudah ada. 

Produk dikatakan kreatif apabila dalam kegiatannya menggunakan sumber daya kreatif dan
cara langkah produksi yang kreatif pula. Dulu awalnya apabila ingin bepergian menggunakan
moda transportasi ojek maka kalian harus mencari pangkalan abang ojek dahulu dengan
cara kalian berjalan menuju pangkalan ojek tersebut. 

Sekarang dengan suatu langkah proses yang baru sudah tidak perlu lagi sebab hanya dengan
sebuah aplikasi kalian tidak perlu kemana-mana, cukup menghubungi abang ojek online-nya
maka pengemudi ojeklah yang akan datang ke titik yang kalian tentukan. Proses
penggunaan aplikasi ini belum ada sebelumnya dimana pengembangan aplikasi ini berawal
dari perkembangan panggilan nomor pelayanan pelanggan yang diinformasikan melalui
media informasi dan publikasi lainnya.
Budaya Kerja Desainer Komunikasi Visual 
Desainer komunikasi visual sebagai bagian dari perkembangan industri kreatif diharapkan
mampu menjadi pemecah masalah secara kreatif melalui penggunaan media-media
komunikasi baik secara konvensional maupun non konvensional. Media komunikasi secara
konvensional seperti media cetak poster, leaflet, brosur, katalog, baliho, dan media
penyiaran seperti televisi.

Media non konvensional meliputi media baru seperti media digital banner pada sosial media
baik yang bersifat gambar diam (statis) maupun animasi, video pendek, videotron, dan lain
sebagainya.

Modal untuk menjadi desainer komunikasi visual yang kreatif adalah memahami kebutuhan
khalayak. Apa yang akan disampaikan harus bisa tersampaikan secara tepat kepada
khalayak. Secara gambaran suatu pesan visual adalah:

a. What to say (apa yang akan disampaikan)


Pesan yang akan disampaikan apakah bersifat :

1) Ajakan

2) Perintah

3) Larangan

4) Himbauan

5) Informasi

b. Who to say (kepada siapa yang akan disampaikan)


1) Secara demografis
a) Usia

b) Tingkatan pendidikan

c) Tingkatan ekonomi

2) Secara geografis
Wilayah dimana tempat tinggalnya.

c. How to say (bagaimana cara menyampaikan)


1) Media konvensional

2) Media non konvensional

Setelah desainer memahami kebutuhan khalayak maka diperlukan suatu proses berpikir
kreatif. Dengan melakukan proses berpikir kreatif diharapkan hasilnya akan menjadi suatu
hasil yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memberikan solusi kepada konsumen secara
tepat dan penuh dengan pembaharuan ide. Bayangkan bila seorang desainer tidak memiliki
proses berfikir kreatif, tentunya akan ditinggalkan oleh konsumen atau kliennya karena
selalu itu-itu saja solusinya.

Perencanaan Kreatif Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri DKV


1. Tujuan Kreatif
Menyusun tujuan kreatif artinya menentukan target kreatif yang ingin dicapai. Sebagai
contoh dalam menyampaikan informasi pola hidup sehat kepada masyarakat, terutama
kesehatan gigi anak akan menyajikan tampilan visual bergaya petualangan, mengajak anak
berimajinasi, menjelajah planet gigi untuk mendapatkan informasi yang benar tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi.

2. Strategi Kreatif
Strategi kreatif dilakukan guna mendapatkan cara yang tepat dan efektif terkaitdengan
kampanye kesehatan gigi anak. Strategi kreatif lebih dipersempit membicarakan masalah
desain dan bidang kreatif. Pada wilayah ini ditentukan paduan kreatif yang berisi bentuk
verbal dan visual serta isi materi yang hendak dikomunikasikan. Strategi visual terkait
dengan siasat, taktik, kebijakan atau langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai
tujuan tata visual desain tetap berpegang pada dua paduan, yaitu unsur-unsur DKV dan
Prinsip-prinsip dasar tata desain (kaidah-kaidah tata desain).

3. Program Kreatif
Program kreatif dilakukan untuk menyusun penjadwalan proses produksi dan proses kreatif,
seperti kapan membuat layout, finishing, dan sebagainya.
4. Budget Kreatif
Budget kreatif meliputi biaya produksi (production cost) dan design fee.

Merancang Produk Grafis


Metode yang dilakukan dalam merancang produk grafis agar mendapatkan konsep kreatif
yang jelas, perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Statement of problem,
yaitu merumuskan apa yang menjadi perhatian utama suatu gagasan atau ide yang akan
disampaikan kepada masyarakat.

2. Survey of problem area,


yaitu penelitian atau survey terhadap masalah yang telah dibatasi, agar segala pemikiran
dapat dikembangkan menjadi beberapa gagasan yang lebih mendasar.

3. Formulating the problem,


yaitu merumuskan dan menyederhanakan masalah sehingga tercipta gagasan yang lebih
terfokus.

4. Unification and simplification,


yaitu dari gagasan-gagasan kreatif yang telah dimiliki, diselaraskan dengan media-media
yang akan digunakan, dan menyelaraskan dengan lingkungan dimana gagasan itu akan
ditempatkan.

Kegiatan :

a) Petunjuk Kerja :
- Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
- Siapkan Perangkat Komputer/HP dengan Koneksi jaringan internet
- Siapkan software Power Point / Google Slide
b) Penugasan kelompok : Diskusilah bersama anggota kelompok, carilah
jawaban melalui literasi di internet atau buku kemudian dijawab
menggunakan Bahasa kalian sendiri tentang Teknik dasar proses produksi
pada industri dalam bidang Desain Komunikasi Visual, kemudian
presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas sesuai arahan guru.
c) Penugasan Kelompok : Diskusilah bersama anggota kelompok, carilah
jawaban melalui literasi di internet atau buku kemudian dijawab
menggunakan Bahasa kalian sendiri tentang Alur kerja Proses Produksi
pada alur produksi salah satu pekerjaan dkv disekitar daerahmu dalam
bentuk format infografis, flowchart menggunakan aplikasi power point
atau Canva, kemudian presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
sesuai arahan guru.

Anda mungkin juga menyukai