Comn
Menetapkan Tujuan
Setelah melakukan digital listening, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan dari
Digital PR yang ingin dicapai. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
berbasis waktu. Tujuan juga harus sesuai dengan isu-isu terkait institusi yang telah diidentifikasi
melalui digital listening. Salah satu tujuan yang umum dari Digital PR adalah meningkatkan
percakapan positif tentang institusi di dunia digital dan mengurangi percakapan negatif atau
netral.
Narasi adalah cara menyampaikan key message ke dalam sebuah cerita yang menarik dan
mudah dimengerti oleh target audiens. Narasi harus mengandung unsur-unsur seperti latar
belakang, konflik, solusi, dan hasil. Narasi juga harus sesuai dengan tone of voice dan brand
personality institusi. Narasi harus dibuat dengan mempertimbangkan konteks dan kebutuhan
target audiens. Narasi harus dapat membangun koneksi emosional dan rasional dengan target
audiens. Narasi harus dapat membedakan institusi dari kompetitor atau pesaing lainnya.
Membuat Konten
Konten adalah bentuk penyajian key message dan narasi yang akan disebarkan melalui
Digital PR. Konten harus dirancang dan diproduksi sesuai dengan narasi yang telah dibuat
sebelumnya. Konten juga harus relevan dan menarik bagi target audiens. Format dan jenis
konten yang dapat digunakan untuk Digital PR bervariasi, seperti teks, gambar, video, infografis,
podcast, webinar, dll. Konten harus disesuaikan dengan saluran dan platform komunikasi yang
akan digunakan.
Mendistribusikan Konten
Konten yang telah dibuat harus didistribusikan ke target audiens melalui berbagai saluran
dan platform komunikasi yang ada di dunia digital. Pada dunia kehumasan dan pemasaran
digital, dikenal model PESO yang dikemukakan oleh Dietrich (2014) yaitu Paid, Earned, Shared,
dan Owned media.
Paid Media: media yang memberikan pemberitaan atau ulasan tentang institusi secara
berbayar atau dengan imbalan tertentu, seperti iklan konten atau kegiatan kehumasan.
Earned Media: media yang memberikan pemberitaan atau ulasan tentang institusi secara
sukarela atau tanpa bayaran, seperti media online, portal berita, forum online, dll.
Shared Media: media yang dimiliki dan dikendalikan oleh pihak lain yang memiliki
pengaruh atau kredibilitas di dunia digital, seperti key opinion leader (KOL), influencer, blogger,
dll.
Owned Media: media yang dimiliki dan dikendalikan oleh institusi, seperti website,
newsletter, media sosial, dll.
Monitoring adalah kegiatan mengamati dan mengukur dampak dari Digital PR terhadap
target audiens dan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi adalah kegiatan menilai dan
menyimpulkan hasil dari monitoring. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara berkala
(harian, mingguan, bulanan) untuk mengetahui sejauh mana Digital PR berhasil atau tidak.
Beberapa metrik atau indikator yang dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi adalah
jumlah kunjungan website, jumlah pengikut media sosial, jumlah interaksi (like, comment,
share), jumlah pemberitaan atau ulasan di media online, sentimen positif atau negatif terhadap
institusi, dll.
Digital PR merupakan salah satu cara untuk meningkatkan visibilitas, reputasi, dan interaksi
dengan audiens di dunia digital. Digital PR membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam
membuat konten dan mendistribusikannya ke target audiens. Digital PR juga membutuhkan
monitoring dan evaluasi untuk mengetahui dampak dan hasil dari strategi komunikasi yang
dilakukan. Digital PR adalah sebuah proses yang dinamis dan terus berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan audiens. Oleh karena itu, institusi harus terus belajar dan
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia digital. Dengan demikian, institusi dapat
memanfaatkan Digital PR sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan dan misinya.
Daftar Pustaka
Barnes, N. G., & Mattson, E. (2010). Social media and college admissions: The first longitudinal
study. Journal of College Admission, 212, 7-13.
Coombs, W. T., & Holladay, S. J. (2012). The handbook of crisis communication. John Wiley &
Sons.
Dietrich, G. (2014). Spin Sucks: Communication and Reputation Management in the Digital
Age. Que Publishing.
Grunig, J. E., & Hunt, T. (1984). Managing public relations. Holt, Rinehart and Winston.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of social media. Business horizons, 53(1), 59-68.
Phillips, D., & Young, P. (2009). Online public relations: A practical guide to developing an
online strategy in the world of social media. Kogan Page Publishers.
Solis, B., & Breakenridge, D. K. (2009). Putting the public back in public relations: How social
media is reinventing the aging business of PR. FT Press.