VW191902 (3 SKS)
Minggu ke-9
By : Ragil Purnamasari S.T., M.T., M.Sc.
Bahan Ajar
9 Satuan, Vektor, Skalar
10 Gerak
11 Newton
14 Momentum
Satuan
Pernyataan yang menjelaskan
arti dari suatu besaran
Which one is
Istilah dalam pengukuran accuracy or
precision?
KETELITIAN (ACCURACY)
Harga terdekat suatu pembacaan instrumen
dari variabel yang diukur terhadap harga
sebenarnya sehingga tingkat kesalahan
pengukuran menjadi lebih kecil
KETEPATAN (PRECISION) 1 2 3 4
Tingkat kesamaan nilai pada sekelompok Contoh:
pengukuran atau sejumlah nilai dimana Papan fiberglass memiliki lebar 5,2 ±
pengukuran dilakukan secara berulang 0,1 cm
dengan instrumen yang sama
KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY) Lebar sebenarnya
antara 5,1 – 5,3
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai
pengukuran dimana nilai sebenarnya dari Persen
besaran obyek yang diukur terletak ketidakpastian
0,1
x 100% = 2%
5,2
Aturan dalam operasi pengukuran (+, -, x, /)
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
Hasil operasi hanya boleh memiliki Hasil operasi hanya boleh memiliki angka
angka desimal sebanyak angka desimal penting sebanyak angka penting paling
paling sedikit yang dimiliki oleh angka- sedikit yang dimiliki oleh angka-angka
angka yang dijumlahkan atau yang dikalikan atau dibagi
dikurangkan Contoh :
Contoh : 5.5 x 6.35 maka hasilnya adalah 35
123 + 5.67 maka hasilnya adalah (5.5 memiliki 2 angka penting)
128 (123 memiliki 0 angka desimal) 13 / 4.5 = 2.9 (kedua angka memiliki
1.002 – 0.999 = 0.003 (kedua 2 angka penting)
angka memiliki 3 angka desimal)
Besaran
• Sistem gravitasi
Sistem Statik • Sistem teknis
METERAN
Skala meteran dalam cm/inchi
Ketelitian 1mm (0,1 cm)
Biasanya digunakan oleh tukang kayu atau tukang batu
Alat Ukur - Panjang
JANGKA SORONG
Skala jangka sorong dalam cm/mm
Ketelitian 0,1mm (0,01 cm)
Memiliki 2 skala; skala utama & nonius
Bentuknya mirip dengan kunci inggris
CARA MEMBACA
Langkah-langkah:
1. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada
gambar terlihat skala nol utama terletak pada
skala 2,4cm;
2. Tentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit
dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala
nonius bernilai 7 × 0,01 cm = 0,07 cm;
3. Jumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil
pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm.
Alat Ukur - Panjang
MIKROMETER SEKRUP
Skala mikrometer sekrup dalam cm/mm
Ketelitian 0,01mm (0,001 cm) → 10x lebih teliti
dari jangka sorong
Diciptakan oleh William Gascoigne
CARA MEMBACA
Langkah-langkah:
1. Lihat terlebih dahulu skala utama. Pada
gambar terlihat skala utama terletak pada
angka 5,5cm;
2. Lihat skala geser. Skala geser yang sejajar
dengan garis melintang di skala utama
adalah angka 26. Jadi, skala geser
bernilai 26 × 0,01 cm = 0,26 cm;
3. Jumlahkan skala utama dan skala geser.
Hasil pengukuran = 5,5 cm + 0,26 cm =
5,76 cm.
Alat Ukur
ALAT UKUR
ALAT UKUR MASSA ALAT UKUR WAKTU
LISTRIK
Sumber Kesalahan Pengukuran
Kesalahan Umum Kesalahan manusia menafsirkan nilai
• Loading effect
• Setting yang tidak tepat
• Ketidak tepatan penggunaan alat ukur
Note:
Dalam menghitung berat besi, kadangkala konversi
perhitungannya lebih mengarah ke parameter berat (kg)
daripada ke parameter jumlah batang (misal : lonjoran)
Aplikasi Besaran dalam Teknik Sipil
Berat Besi = Volume (m3) x massa jenis kg/m3
Luas penampang = 1/4 (π) d2 Diameter (Ø) 16 mm
Massa jenis besi = 7850 kg/m3
VEKTOR
Perbedaan Vektor dan Skalar
SKALAR
Perbedaan Vektor dan Skalar
VEKTOR
Perbedaan Vektor dan Skalar
SKALAR
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor digunakan dalam rancang bangun dasar arsitektur untuk perhitungan
panjang, sudut, dan letak
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor digunakan untuk menentukan komponen-komponen dasar di dalam
bangunan tersebut
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor digunakan untuk mengetahui perhitungan pasti dari rangka
bangunan, contoh : penempatan pilar pondasi
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor digunakan untuk menentukan garis siku-siku dilapangan,
garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan
memanfaatkan dalil phytagoras
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor digunakan untuk menentukan kekuatan gaya yang bekerja
pada struktur bangunan di atas tanah, perhitungan arah vektor
gaya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya keruntuhan
bangunan
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor sebagai dasar untuk menghitung momen balok
dan dimensi balok
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor sebagai dasar penentuan perhitungan kemiringan
atap
Aplikasi Vektor dalam Bidang Teknik Sipil
Vektor digunakan untuk mengukur tinggi gedung dan memperkirakan tinggi
pembangunan gedung dengan memperhitungkan sudut elevasi dan sudut
pandang bangunan
Penulisan Notasi Vektor
Gambar :
A B
Titik A : Titik pangkal vektor
Titik B : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang AB = |AB| : Besarnya (panjang) vektor → menggunakan tanda harga mutlak
Notasi Vektor
A Huruf tebal
A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring
Komponen Vektor
Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada garis dalam ruang
yang diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari kepala vektor ke garis
koordinat x dan y.
Ay
Ax
Pembahasan:
Jika vektor A merupakan vektor perpindahan mobil sejauh 20 km dengan arah 30˚
ke utara terhadap arah barat. Kemudian vektor A diproyeksikan terhadap sumbu x
dan y, sehingga diperoleh komponen vektor Ax berada pada sumbu x negatif dan
bernilai negatif serta komponen vektor Ay berada pada sumbu y dan bernilai positif.
Penjumlahan Vektor
Metode Geometris
Penjumlahan vektor yang dilakukan dengan menyatakan vektor-vektor
dalam sebuah diagram yang disesuaikan dengan besar vektor
(artinya harus menggunakan skala dalam penggambarannya).
Misalnya:
Skala 1cm = 5 m
A = 8 cm
B = 6 cm
R R=A+B=B+A
(Hukum Komutatif)
Penjumlahan Vektor
Metode Jajaran Genjang
Penjumlahan dua buah vektor yang dilakukan dengan cara
menggambarkan kedua vektor saling berhimpitan pangkalnya
sebagai dua sisi yang berdekatan dari sebuah jajaran genjang.
Nilai penjumlahannya:
Dimana:
A = besar vektor pertama
B = besar vektor kedua
C = besar vektor hasil penjumlahan
Ө = sudut terkecil antara vektor A dan B
Penjumlahan Vektor
Metode Analitik (Dua Dimensi)
Penjumlahan vektor-vektor dengan cara menguraikan komponen-komponen vektor
berdasarkan arahnya. Rumusnya penjumlahan ini adalah:
Dimana:
R = besar vektor resultan Contoh soal:
Rx = jumlah total vektor dalam arah sumbu x Seorang tukang pos meninggalkan
kantor pos dan berkendara sejauh 22
Ry = jumlah total vektor dalam arah sumbu y
km ke arah utara. Ia kemudian
REMEMBER !!! melanjutkan ke arah 60˚ ke selatan dari
arah timur sepanjang 47 km.
Berapakah perpindahan tukang pos
dari kantor pos?
Penjumlahan Vektor
Metode Analitik (Dua Dimensi)
Penjumlahan Vektor
Metode Analitik (Dua Dimensi)
REMEMBER !!!
Penjumlahan Vektor
Metode Analitik (Dua Dimensi)
Pengurangan Vektor
Pengurangan vektor dapat dimasukkan ke dalam aljabar dengan
mendefinisikan negatif suatu vektor sebagai sebuah vektor lain yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
A – B = A + (-B)
-A
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor 3D
Jika terdapat dua buah vektor tiga dimensi, yaitu vektor A dan B. Maka kedua
vektor tersebut dapat dituliskan dalam komponen dan vektor satuan.
Contoh:
A = Axi + Ayj + Azk
B = Bxi + Byj + Bzk
Resultan vektor:
R=A+B
= (Ax+Bx) i + (Ay+By) j + (Az+Bz) k
= Rxi + Ryj + Rzk
Contoh soal:
Diketahui:
A = 7i -6j ; B = -3i + 12 j
Berapakah A + B dan A – B?
Perkalian Vektor
Aturan perkalian vektor tidaklah sama dengan perkalian skalar, karena vektor
memiliki besar dan arah.
R
R = A+ B
R = 3 satuan + 5 Satuan
R = 8 satuan
CONTOH
2. Dua buah vektor A dan B, saling tegak lurus memiliki besar 3 satuan dan 4
satuan, jika vektor A menuju ke sumbu X positif dan B menuju ke Y positif hitung
besar dan arah resultan vektor tersebut !
Diketahui : A = 3 satuan
B = 4 satuan
Ditanya : besar dan arah Vektor Resultan
2 2
R = A + B + 2 AB cos
A R
R = 32 + 4 2 + 2.3.4(cos 90 )
R = 5 Satuan
3
tg a = = 0,75
4
a=? a = arc.tg 0,75
a = 37 0
Soal
1. Sebuah buldozer berturut-turut bergerak memuat barang 8 km ke arah Timur, 5 km ke
arah Selatan, 3 km ke arah Barat, dan 4 km ke arah Utara.
(a) Berapa jauh perpindahan buldozer tersebut?
(b) Gambar vektor perpindahannya secara grafik!
2. Jika diketahui A = 7i – 6j, B = -3i + 12j, dan C = 4i – 4j. Berapakah?
(a) A + B + C
(b) A – B
(c) A – C
3. Dua gaya masing-masing sebesar 100 N dan 80 N membentuk sudut 60˚ menarik
sebuah obyek, hitunglah resultan gayanya!
D
D
Thank you