Penyusun :
1.Darren 7.Hotibul
2.M Ryan Eka Putra 8.Maki
3.Marcello 9.Nopal
4.Wahyu Ersanto 10.Fadil Julianto
5.Fahri El Shi 11.Alfandi
6.Rifat Adly
LATAR BELAKANG HADIST
Al-Hadist merupakan sumber ajaran Islam, yang kedua dari Al-Qur’an. Dilihat dari
sudut periwayatannya, jelas antara Hadits dan Al-Qur’an terdapat perbedaan. Untuk
Al-Qur’an semua periwayatannya berlangsung secara mutawatir. Sedangkan
periwayatan Hadits sebagian berlangsung secara mutawatir dan sebagian lagi
berlangsung secara ahad. Sehingga mulai dari sinilah timbul berbagai pendapat
dalam menilai kualitas hadits. Sekaligus sumber perdebatan dalam kancah ilmiah,
atau bahkan dalam kancah-kancah non ilmiah. Akibatnya bukan kesepakatan yang
didapatkan, akan tetapi sebaliknya perpecahan yang terjadi.
Oleh karena itu timbul sebuah pertanyaan apakah hadist dapat dijadikan sebuah
hujjah atau tidak..?? maka penulis mencoba membahas beberapa hal yang terkait
dengan al-hadits sebagaimana terangkum dalam rumusan masalah sebagai berikut.
Dalam kedudukannya sebagai penjelas, hadits kadang-kadang memperluas hukum
dalam Al-Qur’an atau menetapkan sendiri hukum di luar apa yang ditentukan Allah dalam
Al-Quran.
KEDUDUKAN HADIST
Kedudukan Hadits sebagai bayani atau menjalankan fungsi yang menjelaskan hukum Al-
Quran, tidak diragukan lagi dan dapat di terima oleh semua pihak, karena memang untuk
itulah Nabi di tugaskan Allah SWT. Namun dalam kedudukan hadits sebagai dalil yang
berdiri sendiri dan sebagai sumber kedua setelah Al-Quran, menjadi bahan perbincangan
dikalangan ulama. Perbincangan ini muncul di sebabkan oleh keterangan Allah sendiri
yang menjelaskan bahwa Al-Quran atau ajaran Islam itu telah sempurna. Oleh karenanya
tidak perlu lagi ditambah oleh sumber lain.
Bila kita lihat dari fungsinya hubungan Hadits dengan Al-Qur’an sangatlah berkaitan.
Karena pada dasarnya Hadits berfungsi menjelaskan hukum-hukum dalam Al-Qur’an
dalam segala bentuknya sebagaimana disebutkan di atas. Allah SWT menetapkan
hukum dalam Al-Qur’an adalah untuk diamalkan, karena dalam pengalaman itulah
terletak tujuan yang digariskan. Tetapi pengalaman hukum Allah diberi penjelasan oleh
Nabi. Dengan demikian bertujuan supaya hukum-hukum yang ditetapkan Allah dalam Al-
Qur’an secara sempurna dapat dilaksanakan oleh umat.
Apa isi hadist: Hadis sebagai kitab berisi berita tentang sabda, perbuatan dan
sikap Nabi Muhammad sebagai Rasul. Berita tersebut didapat dari para sahabat
pada saat bergaul dengan Nabi.
Apa fungsi dari hadist: Salah satu fungsi hadis yang paling utama adalah
memperjelas isi di dalam Al-Qur'an. Hadis berfungsi untuk memperjelas isi Al-Qur'an,
agar umat Islam lebih mudah memahami dan menjalankan segala perintah Allah
SWT.
1. Hadits Qauli
Hadits yang berdasarkan segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan
kepada Rasulullah adalah hadits qauli. Hadits ini berisi berbagai tuntunan, petunjuk
syara', peristiwa, dan kisah yang berkaitan dengan aspek akidah, syariat, maupun
akhlak.
2. Hadits Fi'li
Selanjutnya, hadits yang berdasarkan segala perbuatan yang disandarkan kepada
Rasulullah SAW adalah hadits fi'li. Hadits ini mengandung berita tentang perbuatan
Rasulullah SAW yang menjadi panutan perilaku para sahabat pada saat itu. Sekaligus,
menjadi panduan bagi umat muslim untuk meneladaninya.
3. Hadits Taqriri
Hadits ini mengandung ketetapan Rasulullah SAW terhadap apa yang datang atau
dilakukan oleh para sahabatnya. Seperti, sikap Rasulullah yang membiarkan suatu
perbuatan yang dilakukan oleh para sahabatnya tanpa mengintervensi atau pun
membenarkannya.
4. Hadits Hammi
Jenis hadits selanjutnya adalah hadits yang berupa keinginan atau hasrat Rasulullah
SAW yang belum terealisasikan, seperti halnya saat berpuasa tanggal 9 Asyura.
5. Hadits Ahwali
Hadits ahwali pada dasarnya hadits yang tidak mencakup empat hadits sebelumnya.
Hadits kategori ini biasanya menceritakan sifat dan kepribadian serta keadaan fisik
Rasulullah SAW
6. Hadits Qudsi
Secara bahasa, qudsi bermakna suci. Sebab itu, hadits qudsi didefinisikan oleh
sejumlah ulama sebagai sesuatu yang diberitakan Allah SWT kepada Rasulullah
SAW selain Al Quran yang isinya disusun oleh Rasulullah SAW.
9."Seandainya anak cucu adam mempunyai harta sepuluh lembah, tentu dia masih
ingin memiliki yang ketiga. Padahal yang mengisi perut anak cucu adam itu hanyalah
tanah." (HR. Muslim)
Dari Aisyah, Rasulullah bersabda, "Orang yang ahli dalam Al-Qur'an akan
berada bersama Malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang
terbata-bata membaca Al-Qur'an sedang ia bersusah payah
(mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali." (HR. Al-Bukhari, Nasa’i,
Muslim, Abu Daud, Tarmidzi, dan ibnu Majah)