Anda di halaman 1dari 6

INBOUND LOGISTIC DAN OUTBOUND LOGISTIC PADA PERUSAHAAN TOYOTA

MANAJEMEN OPERASI

Disusun Oleh :
Muhammad Faisal Farhan (1) 130217161

KELAS PARALEL A
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
2022/2023
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

Gudang Garam didirikan oleh Surya Wonowidjojo di Kediri, Jawa Timur pada tahun 1958. Tahun 1971
Bentuk badan hukum Gudang Garam diubah menjadi Perseroan Terbatas. Gudang Garam adalah
produsen rokok kretek terkemuka yang identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra
utama perdagangan rempah di dunia.

Dengan total penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan
beragam dengan persentase perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 68% laki-laki dewasa di
Indonesia adalah perokok. Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun 2015 Gudang Garam
memiliki pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,5% dengan produk-produk yang sudah dikenal luas
oleh masyarakat di seluruh Nusantara.

Tahun 1990 Perseroan dengan sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (BEI)
dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 39.500 hingga Rp 64.000 per lembar saham
sepanjang tahun 2015.

Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 36.900 orang yang terlibat dalam produksi
rokok, pemasaran dan distribusi di akhir tahun 2015. Perusahaan juga memilliki 67 kantor perwakilan
daerah dengan 282 titik distribusi di seluruh Indonesia dan armada penjualan lebih dari 7.000
kendaraan, termasuk sepeda motor untuk melayani pasar.

Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota Kediri, dengan
jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional sekaligus lokasi kantor
pusat Perseroan. Fasilitas produksi kedua berlokasi di Gempol, Jawa Timur yang berjarak 50 kilometer
dari Surabaya. Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok
yang ada.

Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin (LTN) serta
produk tradisional sigaret kretek tangan. Gudang Garam mengoperasikan fasilitas percetakan kemasan
rokok, dan di samping itu juga memiliki empat anak perusahaan yang sudah beroperasi komersial yaitu:
• PT Surya Pamenang, produsen kertas karton untuk kemasan rokok
• PT Surya Madistrindo, distributor tunggal produk Perseroan
• PT Surya Air, penyedia layanan jasa penerbangan tidak berjadwal
• PT Graha Surya Media, penyedia jasa hiburan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan,


mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku, proses
produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya. 

Tujuan utama Supply Chain Management adalah mengelola, dan mengkoordinasi supply &


demand secara efektif. Dengan demikian, masalah-masalah yang mungkin timbul di proses SCM bisa
tertangani dengan efektif dan efisien. Supply Chain Management  memiliki beberapa fungsi yang dapat
membantu perusahaan untuk mengelola produk dan material secara akurat.

Fungsi utama dari SCM adalah untuk mengonversi bahan baku menjadi sebuah produk jadi yang dapat
dijual kepada konsumen akhir. Pada umumnya, Fungsi utama dari Supply Chain Management ini
berhubungan dengan berbagai biaya fisik seperti biaya material, biaya penyimpanan, biaya khusus
produksi, biaya untuk transportasi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, fungsi SCM adalah sebagai
perantara antara pasar dan rantai pasok. Dalam hal ini, SCM bertujuan untuk memastikan bahwa rantai
pasok yang berada di pasar telah terdistribusi dengan baik. Fungsi terakhir SCM adalah pengendalian
dan pemberian instruksi agar sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. Hal ini diperlukan agar
perusahaan dapat mengikuti perkembangan pasar dengan mendengar aspirasi konsumen terkait
produk supply chain yang tersedia di pasar.

 Inbound Logistic
Seperti yang diketahui bahwa inbound adalah sebuah proses untuk memasukan barang ke
dalam gudang. Proses inbound gudang lebih fokus pada hal-hal seperti transportasi, proses
penyimpanan barang dan penerimaan barang di gudang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam melakukan proses inbound yaitu,

1. Kenali jenis barang : hal ini sangat penting untuk mengetahui jenis barang agar dapat menentukan
value dan memutuskan apakah barang tersebut cocok disimpan dalam gudang. Menyesuaikan jenis
barang dengan proses penyimpanan barang yang tepat agar tidak terjadi kerusakan.

2. Waktu pengiriman barang : mengetahui waktu kirim barang akan memudahkan penerimaan barang
di gudang. Warehouse bisa disiapkan terlebih dahulu untuk melakukan proses inbound gudang agar
benar-benar siap. Sehingga, bisa mengurangi risiko kendala di gudang.

3. Lokasi penyimpanan barang : Layanan warehouse biasanya memiliki beberapa jenis gudang untuk
disewakan. Secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gudang dedicated dan gudang sharing.
Fungsi warehouse dedicated adalah menyimpan barang untuk 1 perusahaan secara khusus.
Sedangkan, fungsi warehouse sharing adalah bisa menyimpan barang lebih dari 1 perusahaan.

4. Tujuan barang tersebut disimpan : ada beberapa tujuan suatu barang disimpan, misalnya barang
disimpan untuk persediaan hingga pengecekan barang seperti pengecekan kemasan, tanggal
kadaluarsa, banyaknya jumlah dll.
5. Proses inbound : operator gudang bisa melakukan input packing list ke sistem yang dimiliki oleh
layanan sewa gudang tersebut. Setelah itu, barang bisa dimasukkan ke gudang sambil mencocokan
data dengan kondisi barang.

Secara garis besar, inbound meliputi penerimaan produk dari pembeli, mengecek kondisi dan kualitas
produk, mendata stok produk dan mengirim laporan ke pembeli.

 Outbound Logistic
Outbound logistik adalah proses mengeluarkan produk dari gudang ke pelanggan. Proses distribusi
outbound dilakukan berdasarkan permintaan konsumen dengan menyediakan barang tepat waktu.
Terdapat perusahaan yang langsung mengirimkan produk ke pelanggan berdasarkan pesanan, dan ada
juga perusahaan yang bekerja sama dengan distributor dan pusat pelaksanaan yang menggunakan
perusahaan telekomunikasi atau operator swasta. Beda dengan inbound logistik, outbound logistik harus
memperhatikan kondisi produk dengan baik maka dari itu dalam sistem pengirimannya membutuhkan
perhatian khusus agar produk sampai dengan aman. Dalam outbound logistik adapun juga manajer yang
bertanggung jawab dalam jalannya proses outbound logistik yang bertugas untuk mengatur pengiriman
antara produsen dan pelanggan & mengatur pengiriman ke berbagai kota tujuan. Proses outbound logistik
adalah sebagai berikut:

1. Jumlah dan jenis produk : produsen perlu mempertimbangkan jumlah dan jenis produk yang akan
didistribusikan. Hal ini bertujuan untuk merencanakan pengiriman yang tepat. Layanan outbound
menangani produk jadi yang bisa saja lebih rentan kerusakan. Maka, perlu perhatian khusus mengenai
rencana pengiriman yang aman. Ini mungkin akan berpengaruh pada biaya kemasan tambahan dalam
proses outbound.

2. Daftar pesanan : Proses outbound dilakukan berdasarkan permintaan konsumen agar bisa
menyediakan produk tepat waktu. Produsen mengirim daftar pesanan dari konsumen ke admin
layanan warehouse, kemudian data masuk ke sistem. Maka, dimulainya proses outbound.
3. Outbound : Perusahaan bisa menekan biaya penyimpanan dan pengiriman dengan manajemen yang
tepat. Caranya adalah dengan menentukan waktu pengiriman yang tepat dan mengoptimalkan proses
distribusi outbound. Pengiriman yang tertunda dapat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Maka,
penting memastikan pilihan ekspedisi yang tepat. Selanjutnya, klien akan mendapat nomor resi untuk
pelacakan status pengiriman. Dalam proses ini juga dilakukan pengecekkan kembali terhadap produk
agar produk tersebut sampai kepada konsumen dalam keadaan yang baik dan aman, jika produk
tersebut dalam kondisi baik dan aman maka akan didistribusikan ke konsumen atau pelanggan.

Bisa disimpulkan bahwa proses outbound dimulai dari penyediaan stok produk dari segi jumlah dan jenis
produknya, lalu mendaftar setiap pesanan konsumen, lalu melakukan pengecekkan produk apakah dalam
kondisi baik dan aman, dan mengirimkannya kepada konsumen dengan memperhatikan ekspedisi yang
digunakan agar bisa tiba dengan tepat waktu ke konsumen.
BAB III
PEMBAHASAN

PT. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota Kediri, dengan
jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional yang ramai sekaligus lokasi
kantor pusat perseroan. Fasilitas produksi kedua berjarak 130 kilometer dari kota Kediri, tepatnya di
Gempol. Dari kedua fasilitas produksi ini perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok di
masa mendatang. Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan
nikotin serta produk tradisional sigaret kretek tangan. PT. Gudang Garam memiliki fasilitas percetakan
kemasan rokok, dan di samping itu juga memiliki empat anak perusahaan utama yaitu PT Surya
Pamenang. yang memproduksi kertas karton untuk kemasan rokok Gudang Garam, PT Surya
Madistrindosebagai distributor tunggal produk perseroan, PT Graha Surya Media yang menyediakan
layanan berupa kegiatan hiburan serta pengembangan media, dan PT Surya Air sebagai penyedia
layanan jasa penerbangan tidak berjadwal.

Bisa dilihat pada diatas. Untuk aliran informasi bisa diartikan sebagai berikut, pelanggan akan mencari
produknya di toko, apabila di toko tidak tersedia, maka pelanggan bisa menelepon langsung ke bagian
Customer Service. CS kemudian meneruskan informasinya tersebut kepada resepsionis perusahaan. Dari
resepsionis, informasi ini kemudian akan diterima oleh bagian pemasaran yang akan mengecek
ketersediaan produk dibagian pemasaran. Apabila di bagian pemasaran tersedia, maka produk tersebut
akan dikirimkan melalui gudang dan didistribusikan kepada pelanggan baik itu melalui toko ataupun
penjualan langsung. Namun, apabila barang atau produk tidak tersedia, bagian pergudangan akan
mengecek kembali di gudang utama untuk mencari produk yang diinginkan. Dari sini, produk bisa
diketahui apakah masih tersedia atau tidaknya. Apabila tidak tersedia, maka yang terjadi adalah
pemberitahuan informasi bahwa produk tersebut bisa dipesan terlebih dahulu dengan resiko bahwa
pelanggan harus menunggu beberapa waktu kemudian. Namun ini akan berbeda apabila produk
tersebut sudah tidak tersedia atau tidak diproduksi lagi, maka bagian customer service maupun toko dan
distributor langsung memberikan informasi tersebut kepada para pelanggannya. Aliran rantai pasok ini
kemudian yang menjadi kunci kesuksesanPT. Gudang Garam, Tbk. dalam menguasai pangsa pasar rokok
di Indonesia, selain penerapan yang terintegrasi dengan ERP dan dukungan teknologiinformasi yang
memadai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai