Anda di halaman 1dari 2

Nama : Puspa Devina Anggraeni

Kelas : MBI-3B

NIM : 45120121

1. Penggunaan dan resiko:


● Usance Letter of Credit.
Usance L/C merupakan L/C yang mengharuskan eksportir menerima L/C untuk
menarik wesel berjangka (long bill of exchange) dan bukan wesel unjuk (sight draft)
sebagaimana lazimnya. Artinya eksportir penerima L/C memberikan kelonggaran
pembayaran secara kredit kepada pembeli (importir) yang bersangkutan (lazimnya
antara 30 hari s/d 180 hari). L/C ini dapat dicairkan terlebih dahulu sebelum waktu
jatuh tempo, namun terdapat potongan (discount) yang dikenakan atas penarikan
tersebut. Usance L/C ini diterbitkan oleh bank, untuk menjamin transaksi tertentu,
biasanya dalam jumlah yang besar.
Resiko:
1. Adanya beban biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan L/C (mahal).
2. Waktu jatuh tempo L/C terlalu lama bagi eksportir, padahal di sisi lain eksportir
juga membutuhkan dana untuk produksi.
3. Adanya proses padat karya atau penggunaan tenaga kerja yang lebih dibandingkan
dengan tenaga mesin.

● Documents Against Acceptance.


Documents Against Acceptance (D/A) adalah dokumen resmi yang digunakan untuk
mengotorisasi penyajian pembayaran pada pesanan yang tertunda. Dengan D/A
collection, eksportir memberikan kredit kepada importir dengan menggunakan time
draft. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada importir untuk mengklaim
barang-barang setelah mereka menandatangani time draft. Dengan menerima wesel
tersebut, importir menjadi wajib secara hukum untuk membayar pada tanggal tertentu.
Pada saat jatuh tempo, bank importir menghubungi importir untuk pembayaran. Setelah
menerima pembayaran, bank importir mengirimkan dana ke bank eksportir untuk
pembayaran kepada eksportir.
Resiko:
1. Adanya batasan peran bank, dan mereka tidak menjamin pembayaran.
2. Tidak sesuai untuk pengiriman udara atau pengiriman konsinyasi laut secara
langsung.
3. Tidak ada jaminan dari bank, sehingga importir bisa saja melakukan pembatalan
2. Dua resiko politik bagi eksportir:
1. Terjadinya perang yang menghambat proses pengiriman barang (bahkan hingga
tertunda).
2. Adanya campur tangan pemerintah terhadap kontrak perdagangan yang berdampak
pada kerugian oleh eksportir.
3. Organisasi pemerintah yang gagal dalam pembayaran.
4. Adanya perubahan ekonomi yang cepat yang berakibat pada tidak dibayarnya
eksportir hingga dampak terburuknya adalah kebangkrutan.

Anda mungkin juga menyukai