Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK

1. PUTRI NINGSIH JOANNA 2. NELVANG ENCYKA SO 3. SARTIKA HULU


CAROLIM

4. SILFANUS FAIRNESS LAN 5. ARYA CORNELIUS 6. WALTER EBEN


MENDROFA BUAYA HAREFA

GAYA LORENTZ
❖ Pengertian
Gaya lorentz ditemukan oleh Herdik Antoon Lorentz pada 1853-1928. Gaya lorentz adalah gaya yang berasal
dari gabungan antara dua gaya. Kedua gaya tersebut adalah gaya magnetik dan gaya elektrik yang terdapat di
sebuah medan elektromagnetik. Gaya lorentz dapat timbul karena adanya muatan listrik di suatu medan magnet.

Herdik Antoon Lorent


❖ Rumus Gaya Lorentz

❖ Contoh Soal
1. Sebuah kawat tembaga sepanjang 4cm dialiri arus listrik sebesar 5 A. Kawat tersebut membentuk
sudut 30º dengan arah medan magnet. Jika besar medan magnet adalah 0.2 T, berapakah besar
Gaya Lorentz tang timbul?
Diketahui : Penyelesaian :
B = 0.2 T F = B.I.L.sin 
1
I = 5A F = 0.2 x 5 x (4x102) x 2
L = 4 cm = 4 x 102 m F = 2 x 102
1
Sin  = sin 30º = 2 = 0.02 N
Ditanya : F….?

❖ Penerapan/Konsep Gaya Lorentz Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Penerapan gaya Lorentz pada motor listrik
2. Penerapan gaya Lorentz pada Galvanometer
3. Penerapan gaya Lorentz pada Relai (Alat dengan sebuah sakelar)
4. Penerapan gaya Lorentz untuk kereta Maglev
5. Penerapan gaya Lorentz untuk Video Recorder

❖ Menentukan Arah Gaya Lorentz


1. Gaya Lorentz Pada Kawat Berarus
Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah pada medan magnet, maka akan terjadi gaya magnetik
yang maksimal (sin 90º = 1). Perlu diketahui bahwa besarnya sudut α tidak mempengaruhi arah pada
gaya magnetik.

Untuk kaidah tangan kanan gaya Lorentz


yang pertama menggunakan tiga jari,
dimana:
Ibu jari = arah arus listrik (I)
Jari telunjuk = arah medan magnet (B)
Jari tengah = arah gaya Lorentz (F)
2. Gaya Lorentz Pada Kawat Sejajar yang Memiliki Arus Listrik

F1 = gaya tarik menarik-menarik atau tolak-


menolak pada kawat 1 (Newton)
F2 = gaya tarik menarik-menarik atau tolak-
menolak pada kawat 2 (Newton)
I1 = kuat arus yang mengalir pada arus 1 (Ampere)
I2 = kuat arus yang mengalir pada arus 2
(Ampere)
µ0 = permeabilitas vakum ()
I = panjang kawat (meter)
α = jarak antara kedua kawat (meter)

Pada saat ada dua buah kawat yang memiliki panjang I kemudian dialiri arus listrik sebesar I dan kedua kawat
tersebut diletakkan pada medan magnetik sebesar B, maka akan terjadi gaya magnetik. Gaya elektrik yang terjadi
adalah tarik-menarik maupun tolak-menolak bergantung pada arah arus listrik yang berasal dari masing-masing
kawat. Ketika kedua kawat tersebut mempunyai arah arus yang sama atau searah, maka akan terjadi gaya tarik-
menarik. Sebaliknya, ketika kedua kawat tersebut mempunyai arah arus yang berlawanan, maka akan timbul gaya
tolak-menolak atau saling berlawanan.

3. Gaya Lorentz Pada Muatan Bergerak di dalam Medan Magnet


Pada saat tedapat muatan listrik q bergerak dengan kecepatan v pada medan magnet B, maka akan
terjadi gaya magnetik dan dapat dihitung dengan rumus:
FLorentz = qvB x sin α
Keterangan:
q = muatan listrik (Coloumb)
v = kecepatan gerak (m/s)
B = medan magnet (Tesla)
α = sudut yang dibentuk B dan v

Untuk arah pada gaya Lorentz yang satu ini adalah tegak lurus dengan arah pada medan magnet serta
arah kecepatan benda. Arah gaya ini akan bergantung pada muatan partikelnya. Perhatikan gambar di
bawah ini, sesuai dengan kaidah tangan kanan, jika muatan q memiliki nilai positif, maka arah v akan
sejajar dengan I. Sementara itu, jika muatan q bernilai negatif, maka v akan berlawanan dengan I.

Anda mungkin juga menyukai