GAYA LORENTZ
❖ Pengertian
Gaya lorentz ditemukan oleh Herdik Antoon Lorentz pada 1853-1928. Gaya lorentz adalah gaya yang berasal
dari gabungan antara dua gaya. Kedua gaya tersebut adalah gaya magnetik dan gaya elektrik yang terdapat di
sebuah medan elektromagnetik. Gaya lorentz dapat timbul karena adanya muatan listrik di suatu medan magnet.
❖ Contoh Soal
1. Sebuah kawat tembaga sepanjang 4cm dialiri arus listrik sebesar 5 A. Kawat tersebut membentuk
sudut 30º dengan arah medan magnet. Jika besar medan magnet adalah 0.2 T, berapakah besar
Gaya Lorentz tang timbul?
Diketahui : Penyelesaian :
B = 0.2 T F = B.I.L.sin
1
I = 5A F = 0.2 x 5 x (4x102) x 2
L = 4 cm = 4 x 102 m F = 2 x 102
1
Sin = sin 30º = 2 = 0.02 N
Ditanya : F….?
Pada saat ada dua buah kawat yang memiliki panjang I kemudian dialiri arus listrik sebesar I dan kedua kawat
tersebut diletakkan pada medan magnetik sebesar B, maka akan terjadi gaya magnetik. Gaya elektrik yang terjadi
adalah tarik-menarik maupun tolak-menolak bergantung pada arah arus listrik yang berasal dari masing-masing
kawat. Ketika kedua kawat tersebut mempunyai arah arus yang sama atau searah, maka akan terjadi gaya tarik-
menarik. Sebaliknya, ketika kedua kawat tersebut mempunyai arah arus yang berlawanan, maka akan timbul gaya
tolak-menolak atau saling berlawanan.
Untuk arah pada gaya Lorentz yang satu ini adalah tegak lurus dengan arah pada medan magnet serta
arah kecepatan benda. Arah gaya ini akan bergantung pada muatan partikelnya. Perhatikan gambar di
bawah ini, sesuai dengan kaidah tangan kanan, jika muatan q memiliki nilai positif, maka arah v akan
sejajar dengan I. Sementara itu, jika muatan q bernilai negatif, maka v akan berlawanan dengan I.