Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNIKASI THERAPEUTIK

NAMA : Fera Lara Sati


NIM : 1420121107

Cari dan Gali Potensi diri yang bisa membantu hubungan therapeutic perawat – klien
minimal 15 potensi diri’
Potensi diri dapat dipahami sebagai kemampuan dalam diri seseorang yang belum teraktualisasi,
belum dipraktikkan, dan belum digunakan. Artinya, potensi diri adalah tentang kemampuan
tersembunyi dihadapkan dengan peluang yang jika tidak dioptimalkan akan menjadi sia-sia dan
tiada berguna.
Potensi diri merupakan kemampuan atau kekuatan diri seseorang baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, akan tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara
maksimal oleh seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi diri adalah kemampuan dan kualitas
yang dimiliki seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal.
Darimana datangnya potensi diri? Jawaban umum yang sering diberikan adalah dari bakat dan
kerja keras. Sebagian orang berhasil mengembangkan potensinya dengan belajar dan kerja.
Sebagian yang lain memang berbakat dari lahir.

Misalnya, mencopet dalam kerumunan diperlukan skill, latihan dan pengalaman. Mencopet
adalah perbuatan merugikan orang lain, tapi orang yang sudah terlatih dan punya skill tingkat
dewa dalam mencopet telah berhasil mengembangkan potensi mencopet.

Contoh lain, berbicara di depan umum atau di depan layar adalah kemampuan yang tidak
dimiliki setiap orang. Sebagian orang memiliki potensi itu, sebagian lainnya tidak. Mereka yang
mengasah kemampuan public speaking akan mampu mengaktualisasikan potensinya berbicara di
depan umum.

Untuk lebih memahami tetang apa itu potensi diri, kita perlu menilik jenis-jenisnya.
Sebagaimana disinggung di awal, potensi memiliki beragam bentuk. Musik dan memasak adalah
potensi yang berbeda. Koki dan musisi profesional adalah orang-orang berhasil
mengaktualisasikan potensinya masing-masing.
Jenis-jenis potensi diri
Paparan berikutnya adalah tentang jenis-jenis potensi diri. Saya akan menjelaskan sekaligus
memberikan contohnya agar mudah dipahami pembaca. Jenis potensi diri disini dapat dipahami
sebagai kemampuan atau kecerdasan seseorang yang munculnya bisa dari bakat, bisa pula dari
belajar. Apa saja jenis-jenis kemampuan tersebut?

1. Kemampuan sosiologis
Yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap permasalahan sosial di sekitar.
Kepekaan ini mendorong dirinya untuk berpikir kritis dan emansipatoris. Simpati dan
empati merupakan wujud kepekaan yang dimiliki mereka yang punya potensi
kemampuan berpikir sosiologis, sehingga kemampuan ini harus dimiliki oleh semua
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan,bila menghadapi klien yg lg ada masalah
harus selalu peka
2. Kemampuan naturalis
Yaitu kemampuan yang seseorang untuk merasa peka terhadap lingkungan alam
sekitar. Orang yang punya potensi kemampuan naturalis akan merasa sakit apabila alam
disakiti. Tak hanya itu, potensi ini juga dapat digambarkan dengan adanya kemampuan
memahami kehidupan ekologi di bumi, bila ada klien yang butuh bantuan kita, kita harus
segera membantu nya karena kl kita ada pada posisi klien tersebut trus kita lama dalam
melakukan Tindakan pasti akan merasa tidak nyaman
3. Kemampuan musikal
Yaitu kecerdasan seseorang untuk menciptakan harmoni lewat suara. Suara
tersebut umumnya diciptakan lewat permainan alat musik. Skill memainkan alat musik
dan kecerdasan menghayati alunan nada merupakan beberapa contoh potensi yang hanya
dimiliki orang tertentu. Sebagai seorang perawat harus mampu menghibur klien, bila
klien terhibur dan merasa senang makan tingkat pemulihannya akan semakin cepat.
4. Kemampuan spasial
Yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan pemahaman akan ruang spasial.
Ruang spasial sering dikaitkan dengan pemetaan. Sopir profesional biasanya
mengembangkan potensi ini. Contoh, ketika ia lewat suatu jalan yang asing, masuk ke
dalam gang-gang yang sempit, ia tetap bisa keluar dari gang tanpa kesasar. Kemampuan
tersebut merupakan kemampuan spasial.
5. Kemampuan visual
Yaitu kecerdasan untuk menciptakan kreasi visual. Kreasi ini bisa berupa gambar,
lukisan, atau film. Tak hanya itu, mereka yang punya potensi ini dapat memahami suatu
teka-teki yang tampak secara visual, misalnya menerjemahkan makna dari sebuah
lukisan. Contoh lain untuk hubungan perawat – klien dengan melihat kita bisa
mengetahui keluhan yang dirasakan klien contoh keluhan nyeri untuk tingkat nyerinya
selain di tanyakan kita juga bisa melihatnya dari ekspresi klien tersebut.

6. Kemampuan manajerial
Manajerial adalah kemampuan untuk mengoordinasikan, mengatur dan
menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Contoh sebagai seorang perawat kita harus mampu menggerakan klien kea rah yang lebih
baik.
7. Communication skills adalah kemampuan
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Kemampuan ini selain dapat
diperoleh melalui perkuliahan juga dapat diasah melalui organisasi. Perkuliahan dengan
metode diskusi adalah sarana yang tepat untuk meningkatkan kemampuan lisan.
Sedangkan tugas dalam bentuk makalah atau paper adalah sarana yang tepat untuk
mengaplikasikan kemampuan menulis. Selain itu dengan mengikuti english club, atau
menjadi wartawan koran kampus juga dapat mengasah aplikasi communication skills ini.

8. Organizational skills adalah kemampuan mengorganisasikan.


Kemampuan ini lebih banyak diasah dari keikutsertaan di dalam organisasi
walaupun di perkuliahan juga dapat pula diperoleh kemampuan-kemampuan
mengorganisasikan ini. Tetapi dengan mengikuti organisasi maka seseorang biasanya
akan diserahi tanggung jawab untuk menjadi ketua panitia sebuah kegiatan, maka hal ini
akan mengasah kemampuan untuk mengorganisasikan suatu kepanitiaan.

9. Leadership adalah kemampuan memimpin.


Selain dapat diperoleh di kelas dengan menjadi pengurus kelas, leadership ini
lebih banyak diasah dengan mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra kampus.
Kemampuan memimpin ini nantinya di dunia kerja akan menjadi penting karena
seseorang harus dapat memimpin dirinya sendiri untuk dapat bekerja dengan baik dan
juga memimpin kelompok kerja di suatu organisasi atau perusahaan.

10. Logic adalah kemampuan untuk berpikir logis terhadap suatu permasalahan.
Kemampuan ini tentunya dapat diperoleh melalui matakuliah-matakuliah yang
mengandalkan penalaran. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan logis dan
terintegrasi. Masalah yang ada di dunia kerja tidaklah sama dengan masalah-masalah
yang ada ada di UTS atau UAS, tetapi lebih kepada masalah aktual yang ada di area kerja
suatu instansi atau perusahaan. Logic ini memerlukan suatu sikap bijaksana dalam
memecahkan masalah. Keseimbangan antara kerugian dan kemanfaatan dari suatu
pemecahan masalah.
11. Effort adalah suatu usaha yang pantang menyerah.
Kemampuan ini dalam dunia kerja sangat dibutuhkan. Maka sering dijumpai di
iklan lowongan kerja yang mensyaratkan ?dapat bekerja dalam tekanan? sebagai syarat
utama untuk dapat diterima di perusahaan yang bersangkutan. Di perkuliahan sering
dijumpai dosen yang memberikan tugas yang sangat banyak dan harus dikumpulkan pada
esok harinya. Ini juga sebagai latihan untuk dapat bekerja dalam tekanan. Di dunia
kerjapun sangat jamak dan sering seseorang karyawan mengalami tekanan yang teramat
sangat. Dikejar-kejar deadline dan target yang semakin meningkat adalah suatu hal yang
lumrah dan biasa, yang kadang membuat seseorang menjadi stress dan dalam tekanan
yang berat. Maka diperlukan jiwa yang matang dan tingkat kestabilan emosi yang baik.

12. Group Skills adalah kemampuan untuk bekerja dalam kelompok.


Ini penting karena semua pekerjaan akan selalu berhubungan dengan orang lain.
Bagaimanapun pintarnya seorang karyawan kalau tidak dapat bekerjasama dalam tim
maka tidaklah bermanfaat banyak. Maka sering disebutkan di iklan lowongan kerja, ?
dapat bekerja dalam kelompok? adalah syarat utama untuk dapat menjadi karyawan di
suatu perusahaan atau instansi. Ketika kuliah, kemampuan ini juga dapat diasah ketika
bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas. Kemampuan ini akan lebih
terasah apabila aktif dalam suatu organisasi, yang mengharuskan bekerja dalam sebuah
tim.

13. Ethics adalah kemampuan untuk belajar membedakan benar atau salah, lalu melakukan
apa yang benar.
Ethics atau etika dalam bekerja ini penting karena menurut sebuah penelitian 87%
orang yang kehilangan pekerjaan atau macet karirnya karena tidak memiliki etika kerja
yang baik. Di dalam dunia usahapun, orang akan enggan atau tidak mau untuk berbisnis
dengan penipu atau orang yang kabarnya adalah penipu. Di perkuliahan, etika ini ada
yang secara tersendiri menjadi matakuliah yakni etika bisnis, tetapi ada juga yang include
atau masuk dalam berbagai macam matakuliah yang lain seperti Al Islam. Tetapi secara
keseluruhan bahwa perkuliahan yang ada pada prinsipnya juga mengajarkan etika yang
baik, misalnya menghargai pendapat orang lain, disiplin dan lain-lain. Dalam melakukan
pelayanan terhadap klien kita harus memiliki etika yang baik.

14. Adaptability (Menyesuaikan Diri)


Orang yang dapat beradapatasi atau menyesuaikan diri dengan mudah dalam
suatu keadaan. Bisa melakukan tugas yang diberikannya pada saat itu juga. Dapat
menyesuaikan diri pula dengan perubahan yang tidak disangka tanpa sedikitpun merasa
kecewa. Bagi dirinya perubahaan adalah teman, bukanlah musuh. Dalam melakukan
pelayanan kepada klien perawat harus mampu menyesuaiakan diri dengan kliennya.

15. Analytical (Senang Menganalisa)


Terbiasa berbicara dengan menggunakan ataupun dalam bahasa data. Cenderung
memiliki pikiran yang berpola sebab akibat. Tidak dapat menerima rumor, harus disertai
dengan bukti yang jelas. Sebagai seorang perawat kita harus pintar dalam menganalisa
kasus klien kita

Anda mungkin juga menyukai