DINAS KESEHATAN Jln. Bung Karno Kompleks KTC Kec. Taliwang – Kode Pos: 84355 Telp – Fax – E-mail: sekretariat@dikes.SUMBAWA BARATbaratkab.go.id
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PERTEMUAN PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) TATALAKSANA KASUS MALARIA DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Sejalan dengan resolusi WHA Nomor 60.18 tahun 2007 tentang eliminasi malaria bagi setiap negara dan Kesepakatan regional Asia Pacific Malaria Elimination Network (APMEN) tahun 2014, Pemerintah telah menetapkan eliminasi malaria di Indonesia pada tahun 2030 dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 293/2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia dan Surat Edaran Mendagri No.443.41/465/SJ tanggal 8 Februari 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Indonesia. Suatu Daerah dinyatakan eliminasi malaria apabila sudah memenuhi 3 Kriteria antara lai, Annual Paracite Incidence (API) <1/1000 penduduk, Slide Positivity Rate (SPR) <5% dan 3 (tiga) tahun berturu-turut tidak ditemukan kasus penularan setempat (indigeneous) Kabupaten SUMBAWA BARAT ditargetkan eliminasi malaria pada tahun 2024 bersama 3 (tiga) Kabupaten lain yaitu Kabupaten Sumbawa, Lombok Barat dan Lombok Utara. sehingga pada tahun 2025 NTB sudah Eliminasi Malaria. Kasus malaria di Kabupaten Sumbawa Barat sampai dengan bulan September 2022 yang terlapor ke laporan Sistem Infomarsi Surveilans Malaria (SISMAL) sebanyak 125 kasus. yang terdiri dari 71 kasus pada Puskesmas Tongo, Puskesmas Seteluk 33 kasus, Brang Rea 7 Kasus, Taliwang 6 kasus, Maluk 3 Kasus, Sekongkang 2 Kasus, RSUD Asy- Syifa 1 Kasus, Poto Tano 1 kasus dan Jereweh 1 kasus. Annual Paracite Incidence (API) Malaria di Kabupaten Sumbawa Barat s/d bulan September 2022 = 0.8/1000 Penduduk, sedangkang kasus Indigenous sebanyak 117 kasus. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pencaiapan eliminasi malaria di Kabupaten Sumbawa Barat antara lain, Tingginya mobilisasi penduduk dari luar Kabupaten Sumbawa Barat yang berasal dari beberapa daerah Endemis Malaria. Adapun faktor lainnya adalah kepatuhan para penderita Malaria untuk menuntaskan pengobannya masih rendah. Pengendalian malaria harus dilakukan secara komprehensif dengan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah KLB. Untuk mencapai hasil yang optimal dan berkualitas upaya tersebut harus dilakukan teringtegrasi dengan layanan dasar dan program lainnya. Penitikberatan pada tatalakasanaan kasus malaria yang berkualitas diharapkan akan memberikan kontribusi langsung upaya menuju bebas malaria di Indonesia. Pembentukan Kelompok Kerja Tatalaksana Kasus Malaria diharapkan dapat menjadi role model tatalaksana malaria dan diharapkan dapat membantu tenaga medis dan petugas kesehatan lainnya yang melakukan tatalaksana kasus malaria. Pertemuan terselenggara bekerjasama dengan Global Fund Malaria yang diikuti oleh 2 Narasumber dan 24 Peserta yang terdiri dari, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas, RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat, dan organisasi profesi IDI, PPNI, PATELKI dan IAI Sumbawa Barat. Melalui kesempatan ini saya ingin semua tenaga kesehatan aktif dan perhatian terhadap permasalahan malaria, obat-obatan malaria harus tersedia dengan cukup, laboratoriumnya harus tersedia dengan cukup dan berfungsi dengan baik. Petugas kesehatan di Puskesmas dan jaringan/ jejaringnya bersama kader kesehatan harus aktif melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Malaria kepada masyarakat (termasuk merujuk masyarakat bergejala ke Fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan tindakan medis selanjutnya). Pastikan pasien meminum obat secara tuntas. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada Narasumber dari Provinsi NTB yaitu Ketua PAPDI Wilayah NTB (dr.I Made Riastana, Sp.PD) dan Ketua Pokja Tatalaksana Kasus Malaria Provinsi NTB (dr. I Ketut Artastra, MPH) yang akan memfaslitasi pertemuan ini, kemudian kepada peserta semua saya meminta agar dapat mengikuti kegiatan hingga akhir nanti. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Pertemuan pada siang ini saya nyatakan dibuka. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam penutup …………..