Anda di halaman 1dari 25

 

ENSEFALITIS

Cintakasih Pribadina M.C


1102007069

Pembimbing
dr. Nasir Okbah. Sp.S
 

DEFINISI

Ensefalitis
Adalah suatu peradangan
biasanya oleh virus yang
dapat menyebabkan
kerusakan parenkim otak.
 

EPIDEMIOLOGI dan INSIDENSI


• Insiden ensefalitis di seluruh dunia sulit untuk
ditentukan. Sekitar 150-3000 kasus, yang
kebanyakan ringan dapat terjadi setiap tahun di
Amerika Serikat. Kebanyakan kasus herpes virus
ensefalitis di Amerika Serikat. St Louis ensefalitis
adalah tipe yang paling umum, ensefalitis
arboviral di Amerika Serikat, dan ensefalitis
Jepang adalah tipe yang paling umum di bagian
lain dunia.
• Ensefalitis lebih sering terjadi pada anak-anak
dan orang dewasa muda.
 

ETIOLOGI

Herpes virus

Arbovirus ditularkan oleh


nyamuk kutu dan serangga
lainnya

Rabies ditularkan melalui gigitan


hewan
 

KLASIFIKASI

• Hal ini terjadi ketika virus langsung


menyerang otak dan saraf tulang
Ensefalitis belakang. Hal ini dapat terjadi
setiap saat (ensefalitis sporadis),
primer sehingga menjadi wabah (epidemik
ensefalitis).

Hal ini terjadi ketika virus


Ensefalitis

pertama menginfeksi bagian


lain dari tubuh kemudian
sekunder memasuki otak
 

FAKTOR RESIKO
• Umur. Beberapa jenis ensefalitis lebih lazim atau lebih parah pada anak-
anak atau orang tua.

• Sistem kekebalan tubuh semakin lemah. Jika memiliki defisiensi imun,


misalnya karena AIDS atau HIV, melalui terapi kanker atau transplantasi
organ, maka lebih rentan terhadap ensefalitis.

• Geografis daerah. Mengunjungi atau tinggal di daerah di mana virus


nyamuk umum meningkatkan risiko epidemi ensefalitis.

• Kegiatan luar. Jika memiliki pekerjaan outdoor atau mempunyai hobi,


seperti berkebun, joging, golf atau mengamati burung, harus berhati-hati
selama wabah ensefalitis.

• Musim. Penyakit yang disebabkan nyamuk cenderung lebih menonjol di


akhir musim panas dan awal musim gugur di banyak wilayah Amerika
Serikat.
 

ANATOMI
• Cerebrum (Telencephalon) 
• Cerebral Hemisper
Otak adalah pusat integrasi tertinggi dari SSP dan
merupakan segmen yang paling dibedakan dari otak
manusia. Pada dasarnya terdiri dari dua struktur: dua
cerebral hemisfer dan beberapa ganglia basalis. Yang
terakhir ini memiliki beberapa peranan dalam aktivitas
motorik, terutama inisiasi dan gerakan lamban. Mereka
terletak jauh di dalam hemisfer dan tidak dapat dilihat
sampai otak dipotong. Kedua cerebral hemisfer
dipisahkan oleh fisura longitudinal dan terdiri dari
bagian utama dari substansi yang terlihat pada otak.
 

• Lobus Cerebral
Permukaan otak dibentuk oleh gyri yang
dipisahkan oleh sulcus. Kedua sulcus lateral dan
sulcus sentralis dapat membagi hemisfer menjadi
empat lobus :
- Lobus frontal
- Lobus parietalis
- Lobus temporal
- Lobus occipital
 

• Lobus frontal terletak di depan sulcus


sentralis, lobus parietalis terletak dibelakang.
Lobus temporal terletak di bawah sulcus
lateral, dan sulcus parieto-occipital
memisahkan parietalis lobus dari lobus
occipital. Jauh di dalam sulcus lateral terletak
insula, dilindungi oleh lobus frontal, parietal,
dan temporal. Insula ini sering dianggap
sebagai lobus kelima. Tidak diketahui
fungsinya pada otak manusia.
 

• Diencephalon 
Diencephalon adalah wilayah otak yang
terletak di antara cerebral hemisfer dan
mengelilingi ventrikel ketiga. Ini terdiri dari
thalamus, yang merupakan pusat sentral jalur
sensorik (nyeri, suhu, tekanan, sentuhan, serta
pendengaran) dan hipotalamus di bawahnya.5 
 

• Midbrain (Mesencephalon) 
Mesencephalon adalah bagian terkecil dari otak,
terletak di antara diencephalon dan pons. Daerah
di atas adalah tectum yang terdiri dari empat
proyeksi, tecti lamina. Keduanya terdiri dari
colliculi superior, keempat yang lebih rendah
adalah colliculi inferior. Empat colliculi tersebut
merupakan corpora quadrigemina. Yang
memberikan jalur refleks akustik dan optik ke
sumsum tulang belakang.
 

• Pons dan Cerebellum 


Pons dan cerebellum bersama-sama membentuk
bagian metencephalon dari otak belakang
(rhombencephalon). Cerebellum terletak pada fossa
cranial posterior dibawah lobus occipital pada
cerebrum, dipisahkan oleh tentorium cerebelli. Bentuk
permukaan anterior dari keempat ventrikel. Yang
menghubungkan ke otak tengah, pons, dan medula
oblongata oleh peduncles cerebellar. Fungsi otak kecil
adalah mengkoordinasikan aktivitas otot (koordinasi
antagonis otot kelompok, e. g., fleksor / ekstensor).
Bekerjasama dengan ganglia basalis dalam pergerakan.
 

• Medulla Oblongata 
Medula oblongata (myencephalon, medula),
sekitar 4 cm, antara otak dan tulang belakang
pada foramen magnum. Pada anterior
memiliki alur median (sulcus media, fissura
mediana anterior), dari traktus-traktus
pyramidalis
 

PATOFISIOLOGI
Virus / BakterI

Mengenai CNS

Ensefalitis

Kejaringan susuna saraf pusat

TIK meningkat Kerusakana susunan saraf pusat

nyeri kepala - gangguan penglihatan kejang spastic


- gangguan bicara
mual, muntah - gangguan pendengaran resiko cedera
- kelemahan gerak
BB turun

nutrisi kurang - gangguan sensorik motorik


 

MANIFESTASI KLINIS

Kejang 

Demam Kesadaran
menurun

TRIAS
ENSEFALITIS
 

• Bila berkembang menjadi abses serebri akan


timbul gejala-gejala infeksi umum dengan
tanda-tanda meningkatnya tekanan
intrakranial yaitu : nyeri kepala yang kronik
dan progresif, muntah, penglihatan kabur,
kejang, kesadaran menurun. Pada
pemeriksaan mungkin terdapat edema papil.
Tanda-tanda defisit neurologis tergantung
pada lokasi dan luasnya abses.
 

DIAGNOSIS
• Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan
Sifat atau komposisi jaringan dapat ditentukan
dengan melihat kepadatan atau nilai Hounsfield. Ada
empat kategori kepadatan secara umum, yaitu
pengapuran tulang atau yang sangat padat dan putih
terang, kepadatan jaringan lunak yang menunjukkan
berbagai nuansa warna abu-abu, kepadatan lemak
yang berwarna abu-abu gelap dan udara yang
berwarna hitam.
 

  2. MRI ( Magnetic Resonance Imaging )


Gambaran ensefalitis pada MRI di dapatkan :
• Perubahan patologis yang biasanya bilateral pada bagian
medial lobus temporalis dan bagian inferior lobus
frontalis ( adanya lesi ).  
• Lesi isointens atau hipointens berbentuk bulat cincin,
noduler atau pola homogen dan menyangat dengan
kontras, tempat predileksi pada hemisfer ( grey-white
 junction), pada T1WI.
• Hiperintens lesi pada T2WI dan pada flair tampak
hiperintens .
 

  3. Pemeriksaan laboratorium : 
- Pemeriksaan darah lengkap, ditemukan jumlah
leukosit meningkat.
- Pemeriksaan cairan serobrospinal :cairan jemih,
 jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi
oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau
meningkat

• Pemeriksaan lainnya : 
- EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau
perlambatan.
 

PENATALAKSANAAN
• Ampisillin 4 x 3-4 g per oral selama 10 hari.
ENSEFALITIS • Cloramphenicol 4 x 1g/24 jam intra vena
SUPURATIVA selama 10 hari .
• Penisillin G 12-24 juta unit/hari dibagi 6 dosis selama 14 hari
• - Penisillin prokain G 2,4 juta unit/hari intra muskulat +
probenesid 4 x 500mg oral selama 14 hari.
• Bila alergi penicillin :
ENSEFALITIS SIFILIS • - Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari
• - Eritromisin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari
• - Cloramfenicol 4 x 1 g intra vena selama 6 minggu
• - Seftriaxon 2 g intra vena/intra muscular selama 14 hari.

• Pengobatan simptomatis
•Analgetik dan antipiretik : Asam mefenamat 4 x 500 mg
ENSEFALITIS VIRUS •Anticonvulsi : Phenitoin 50 mg/ml intravena 2 x sehari.
• Pengobatan antivirus diberikan pada ensefalitis virus dengan
penyebab herpes zoster-varicella.
• Asiclovir 10 mg/kgBB intra vena 3 x sehari selama 10 hari atau
200 mg peroral tiap 4 jam selama 10 hari.
 

• Malaria serebral
• Kinin 10 mg/KgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam
hingga tampak perbaikan.
ENSEFELITIS • - Toxoplasmosis
• Sulfadiasin 100 mg/KgBB per oral selama 1 bulan

PARASIT •


Pirimetasin 1 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
Spiramisin 3 x 500 mg/hari
• - Amebiasis
• Rifampicin 8 mg/KgBB/hari .

Amfoterisin 0,1- 0,25 g/KgBB/hari intravena 2 hari


ENSEFALITIS •

sekali minimal 6 minggu


- Mikonazol 30 mg/KgBB intra vena selama 6
FUNGUS •

minggu.

RIKETSIOSIS • - Cloramphenicol 4 x 1 g intra vena selama 10 hari


- Tetrasiklin 4x 500 mg per oral selama 10 hari.
SEREBRI •
 

KOMPLIKASI
• Kemungkinan komplikasi ensefalitis termasuk
kejang, kerusakan otak yang menyebabkan
hilangnya sensasi, koordinasi dan kontrol di
daerah-daerah tubuh tertentu, dan / atau
kesulitan bicara, dan kematian. Selaput yang
mencakup dan melampirkan otak (meninges)
 juga mungkin terlibat, dan membran ini dapat
mengalami peradangan
(meningoencephalitis).
 

DIAGNOSIS BANDING
• Cerebral abses
Abses otak disebabkan terutama oleh penyebaran infeksi
telinga tengah atau mastoiditis. Bisa soliter atau multipel.

• Cerebral infark
Infark serebri disebabkan oleh oklusi pembuluh darah
serebral, hingga terbentuk nekrosis iskemik jaringan otak.
Penyebabnya bisa oleh karena trombosis ataupun emboli.
Pada stadium awal sampai 6 jam sesudah onset, tak tampak
kelainan pada CT scan, kadang-kadang sampai 3 hari belum
tampak gambaran yang jelas pada CT. Sesudah 4 hari, tampak
pada CT, area hipodens.
 

PROGNOSIS
• Angka kematian untuk ensefalitis berkisar antara 35-
50%. Pasien yang pengobatannya terlambat atau
tidak diberikan antivirus (pada ensefalitis Herpes
Simpleks) angka kematiannya tinggi bisa mencapai
70-80%. Pengobatan dini dengan asiklovir akan
menurukan mortalitas menjadi 28%. 6 
• Sekitar 25% pasien ensefalitis meninggal pada
stadium akut. Penderita yang hidup 20-40%nya akan
mempunyai komplikasi atau gejala sisa

Anda mungkin juga menyukai