ENSEFALITIS
Pembimbing
dr. Nasir Okbah. Sp.S
DEFINISI
Ensefalitis
Adalah suatu peradangan
biasanya oleh virus yang
dapat menyebabkan
kerusakan parenkim otak.
ETIOLOGI
Herpes virus
KLASIFIKASI
FAKTOR RESIKO
• Umur. Beberapa jenis ensefalitis lebih lazim atau lebih parah pada anak-
anak atau orang tua.
ANATOMI
• Cerebrum (Telencephalon)
• Cerebral Hemisper
Otak adalah pusat integrasi tertinggi dari SSP dan
merupakan segmen yang paling dibedakan dari otak
manusia. Pada dasarnya terdiri dari dua struktur: dua
cerebral hemisfer dan beberapa ganglia basalis. Yang
terakhir ini memiliki beberapa peranan dalam aktivitas
motorik, terutama inisiasi dan gerakan lamban. Mereka
terletak jauh di dalam hemisfer dan tidak dapat dilihat
sampai otak dipotong. Kedua cerebral hemisfer
dipisahkan oleh fisura longitudinal dan terdiri dari
bagian utama dari substansi yang terlihat pada otak.
• Lobus Cerebral
Permukaan otak dibentuk oleh gyri yang
dipisahkan oleh sulcus. Kedua sulcus lateral dan
sulcus sentralis dapat membagi hemisfer menjadi
empat lobus :
- Lobus frontal
- Lobus parietalis
- Lobus temporal
- Lobus occipital
• Diencephalon
Diencephalon adalah wilayah otak yang
terletak di antara cerebral hemisfer dan
mengelilingi ventrikel ketiga. Ini terdiri dari
thalamus, yang merupakan pusat sentral jalur
sensorik (nyeri, suhu, tekanan, sentuhan, serta
pendengaran) dan hipotalamus di bawahnya.5
• Midbrain (Mesencephalon)
Mesencephalon adalah bagian terkecil dari otak,
terletak di antara diencephalon dan pons. Daerah
di atas adalah tectum yang terdiri dari empat
proyeksi, tecti lamina. Keduanya terdiri dari
colliculi superior, keempat yang lebih rendah
adalah colliculi inferior. Empat colliculi tersebut
merupakan corpora quadrigemina. Yang
memberikan jalur refleks akustik dan optik ke
sumsum tulang belakang.
• Medulla Oblongata
Medula oblongata (myencephalon, medula),
sekitar 4 cm, antara otak dan tulang belakang
pada foramen magnum. Pada anterior
memiliki alur median (sulcus media, fissura
mediana anterior), dari traktus-traktus
pyramidalis
PATOFISIOLOGI
Virus / BakterI
Mengenai CNS
Ensefalitis
MANIFESTASI KLINIS
Kejang
Demam Kesadaran
menurun
TRIAS
ENSEFALITIS
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan
Sifat atau komposisi jaringan dapat ditentukan
dengan melihat kepadatan atau nilai Hounsfield. Ada
empat kategori kepadatan secara umum, yaitu
pengapuran tulang atau yang sangat padat dan putih
terang, kepadatan jaringan lunak yang menunjukkan
berbagai nuansa warna abu-abu, kepadatan lemak
yang berwarna abu-abu gelap dan udara yang
berwarna hitam.
3. Pemeriksaan laboratorium :
- Pemeriksaan darah lengkap, ditemukan jumlah
leukosit meningkat.
- Pemeriksaan cairan serobrospinal :cairan jemih,
jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi
oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau
meningkat
• Pemeriksaan lainnya :
- EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau
perlambatan.
PENATALAKSANAAN
• Ampisillin 4 x 3-4 g per oral selama 10 hari.
ENSEFALITIS • Cloramphenicol 4 x 1g/24 jam intra vena
SUPURATIVA selama 10 hari .
• Penisillin G 12-24 juta unit/hari dibagi 6 dosis selama 14 hari
• - Penisillin prokain G 2,4 juta unit/hari intra muskulat +
probenesid 4 x 500mg oral selama 14 hari.
• Bila alergi penicillin :
ENSEFALITIS SIFILIS • - Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari
• - Eritromisin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari
• - Cloramfenicol 4 x 1 g intra vena selama 6 minggu
• - Seftriaxon 2 g intra vena/intra muscular selama 14 hari.
• Pengobatan simptomatis
•Analgetik dan antipiretik : Asam mefenamat 4 x 500 mg
ENSEFALITIS VIRUS •Anticonvulsi : Phenitoin 50 mg/ml intravena 2 x sehari.
• Pengobatan antivirus diberikan pada ensefalitis virus dengan
penyebab herpes zoster-varicella.
• Asiclovir 10 mg/kgBB intra vena 3 x sehari selama 10 hari atau
200 mg peroral tiap 4 jam selama 10 hari.
• Malaria serebral
• Kinin 10 mg/KgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam
hingga tampak perbaikan.
ENSEFELITIS • - Toxoplasmosis
• Sulfadiasin 100 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
PARASIT •
•
Pirimetasin 1 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
Spiramisin 3 x 500 mg/hari
• - Amebiasis
• Rifampicin 8 mg/KgBB/hari .
minggu.
KOMPLIKASI
• Kemungkinan komplikasi ensefalitis termasuk
kejang, kerusakan otak yang menyebabkan
hilangnya sensasi, koordinasi dan kontrol di
daerah-daerah tubuh tertentu, dan / atau
kesulitan bicara, dan kematian. Selaput yang
mencakup dan melampirkan otak (meninges)
juga mungkin terlibat, dan membran ini dapat
mengalami peradangan
(meningoencephalitis).
DIAGNOSIS BANDING
• Cerebral abses
Abses otak disebabkan terutama oleh penyebaran infeksi
telinga tengah atau mastoiditis. Bisa soliter atau multipel.
• Cerebral infark
Infark serebri disebabkan oleh oklusi pembuluh darah
serebral, hingga terbentuk nekrosis iskemik jaringan otak.
Penyebabnya bisa oleh karena trombosis ataupun emboli.
Pada stadium awal sampai 6 jam sesudah onset, tak tampak
kelainan pada CT scan, kadang-kadang sampai 3 hari belum
tampak gambaran yang jelas pada CT. Sesudah 4 hari, tampak
pada CT, area hipodens.
PROGNOSIS
• Angka kematian untuk ensefalitis berkisar antara 35-
50%. Pasien yang pengobatannya terlambat atau
tidak diberikan antivirus (pada ensefalitis Herpes
Simpleks) angka kematiannya tinggi bisa mencapai
70-80%. Pengobatan dini dengan asiklovir akan
menurukan mortalitas menjadi 28%. 6
• Sekitar 25% pasien ensefalitis meninggal pada
stadium akut. Penderita yang hidup 20-40%nya akan
mempunyai komplikasi atau gejala sisa