Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anggi Dian Wahyuni Putri

Nim: PO7120121007

1. Sistem peredaran darah

 Peredaran Darah Besar

Secara singkat, urutan peredaran darah besar dimulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke
jantung. Tujuan dari siklus peredaran darah besar adalah untuk memompa darah bersih dari jantung
yang kaya oksigen ke seluruh tubuh untuk mengedarkan oksigen yang digunakan untuk metabolisme.
Darah dari jantung akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh arteri (pembuluh balik).
Kemudian setelah oksigen diserap oleh sel tubuh darah menjadi kotor dan dipompa kembali ke
jantung.

Urutana peredaran darah besar:

Darah bersih masuk dari serambi kiri ke bilik kiri

Darah bersih dari bilik kiri jantung dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta
Selanjutnya darah kotor dari seluruh tubuh masuk melalui vena cava ke serambi kanan

Darah kotor masuk dari serambi kanan ke bilik kanan

Darah dari bilik kanan kemudian akan masuk pada sistem peredaran darah kecil

Urutan peredaran darah besar: bilik kiri → aorta → arteri → tubuh → vena → serambi kanan

 Peredaran Darah Kecil

Lintasan yang dilalui darah pada sistem peredaran darah kecil secara singkat meliputi jantung ke paru
– paru kemudian kembali ke jantung. Tujuan dari peredaran darah kecil adalah memompa darah kotor
menuju ke paru – paru.

Darah dari jantung dipompa ke paru – paru, selanjutnya darah kotor dalam paru – paru akan menyerap
oksigen dan membuang karbon dioksida melalui pertukaran gas di alveolus. Oksigen (O2) yang
dihirup dari udara bebas akan diikat hemoglobin di eritrosit/sel darah merah. Sedangkan
karbondioksida (CO2) akan masuk ke paru – paru untuk dikeluarkan saat menghembuskan nafas.
Sehingga, darah yang berasal dari paru – paru adalah darah bersih (mengandung banyak oksigen).
Darah yang kaya oksigen akan dibawa ke jantung.
Lintasan aliran darah pada peredaran darah kecil:

darah kotor masuk dari serambi kanan ke bilik kanan

darah kotor dari bilik kanan jantung dipompa ke paru – paru melalui arteri pulmonalis

darah bersih dari paru – paru masuk ke serambi kiri melalui vena pulmonalis

darah bersih masuk dari serambi kiri akan diteruskan ke biliki kiri

darah dari bilik kiri kemudian akan masuk pada sistem peredaran darah besar

Urutan peredaran darah kecil: bilik kanan → arteri pulmonalis → paru – paru → vena
pulmonalis → serambi kiri

2. Macam- macam suara nafas tambahan

1. Mengi atau Wheezing

Merupakan suara tinggi yang terjadi saat Anda menarik atau mengembuskan napas. Kondisi ini dapat
menjadi tanda dari adanya penyempitan pada saluran udara.

Mengi atau wheezing umumnya disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.
Namun, kondisi pernapasan demikian juga bisa terjadi akibat penyakit lain, seperti:

 Alergi
 Bronkitis
 Emfisema
 Epiglottitis
 GERD
 Gagal jantung
 Kanker paru
 Sleep apnea
 Radang paru-paru
 Respiratory Syncytial Virus (RSV)
 Masalah pada pita suara
 Benda asing yang tersangkut di kotak suara atau kerongkongan

Mengi juga bisa terjadi akibat beberapa hal lain, seperti merokok dan efek samping obat

2. Rales atau Crackles

Rales digambarkan sebagai suara yang menggelegak seperti saat sendawa. Kondisi ini pun
digambarkan sebagai napas berbunyi klik ataupun berderak, yang berasal dari paru-paru.

bunyi yang berlainan, non kontinu akibat penundaan pembukaan kembali jalan napas yang menutup.
Terdengar selama : inspirasi.

 Fine crackles / krekels halusTerdengar selama : akhir inspirasi. Karakter suara : meletup,
terpatah-patah.Penyebab : udara melewati daerah yanglembab di alveoli atau bronchioles /
penutupan jalan napas kecil. Suara seperti rambut yang digesekkan.
 Krekels kasarTerdengar selama : ekspirasi. Karakter suara : parau, basah, lemah, kasar, suara
gesekan terpotong.Penyebab : terdapatnya cairan atau sekresi pada jalan nafas yang besar.
Mungkin akan berubah ketika klien batuk.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan pernapasan rales atau crackles, di antaranya:

 Radang paru-paru
 Penyakit jantung
 Fibrosis paru
 Fibrosis kistik
 PPOK
 Bronkitis
 Asbestosis
 Perikarditis

3. Stridor

Digambarkan seperti suara yang keras, berisik, dan mencicit yang terjadi saat Anda menarik napas.
Kondisi ini merupakan tanda bahwa terdapat suatu hal yang menghalangi saluran udara.

Pernapasan stridor bisa diakibatkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut:

 Laringomalasia
 Kotak suara yang sempit
 Pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal pada pita suara bagian bawah
 Infeksi trakea
 Epiglotitis

4. Rhonchi

Rhonchi merupakan suara yang terdengar seperti mendengkur. Suara pernapasan ini memiliki nada
yang rendah, dan umumnya terdengar saat menarik napas.

bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi.Penyebab : gerakan udara melewati jalan
napas yang menyempit akibat obstruksi napas

 Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi
disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang high pitch (menciut) misalnya pada
asma dan low pitch oleh karena secret yang meningkat pada bronkus yang besar yang dapat
juga terdengar waktu inspirasi.
 Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu inspirasi
seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh secret di dalam alveoli atau
bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan kasar. Ronki halus dan sedang dapat
disebabkan cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru, sedangkan ronki
kasar misalnya pada bronkiekstatis.

Perbedaan ronchi dan mengi.Mengi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih kecil salurannya,
terdengar bersuara tinggi dan bersiul. Biasanya terdengar jelas pada pasien asma.Ronchi berasal dari
bronki dan bronkiolus yang lebih besar salurannya, mempunyai suara yang rendah, sonor. Biasanya
terdengar jelas pada orang ngorok.

5. Whooping

Whooping merupakan suara yang muncul saat Anda mengalami batuk yang kronis. Ketika terdengar
suara “whoop” yang muncul saat Anda menarik napas, ini merupakan gejala pertusis atau batuk rejan.

Selain itu, pernapasan whooping juga bisa menjadi tanda dari adanya infeksi menular di sistem
pernapasan.

6. Pleural Friction Rub


Ini merupakan suara yang terdengar kasar dan muncul karena adanya peradangan maupun gesekan
pada pleura.

Selain itu, pleural friction rub juga bisa menjadi tanda beberapa kondisi lain, seperti adanya cairan di
pleura, pneumonia, bahkan tumor paru.

3. Macam-macam suara nafas normal

suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring ke alveoli,
dengan sifat bersih

• Suara nafas normal :

a) Bronchial : sering juga disebut dengan “Tubular sound” karenasuara ini dihasilkan oleh udara yang
melalui suatu tube (pipa), suaranya terdengar keras, nyaring, dengan hembusan yang lembut. Fase
ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi, dan tidak ada henti diantara kedua fase tersebut. Normal
terdengar di atas trachea atau daerah suprasternal notch.

b) Bronchovesikular : merupakan gabungan dari suara nafas bronchial dan vesikular. Suaranya
terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi. Suara
ini terdengar di daerah thoraks dimana bronchi tertutup oleh dinding dada.

c) Vesikular : terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi,
ekspirasi terdengar seperti tiupan.

Anda mungkin juga menyukai