1.) Wahyu dan Non-wahyu
Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya
dan kepada kitab-kitab-Nyaserta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.
Sebaliknya agama non-wahyu tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata aturan
ilahi di atas.
2. Misionaris dan Non-misionaris
Agama misionaris adalah agama yang ajarannya
mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh
manusia. Sedangkan agama non-misionaris tidak memuat tuntutan tersebut. Menurut Al-Masdoosi
agama yang tergolong misionaris hanya Islam. Akan tetapi pada perkembangan berikutnya, Kristen
dan Budha menjadi agama misionaris.
3. Rasial dan Universal
Dari segi rasial dan geografis agama di dunia terbagi ke dalam tiga golongan:
1) semitik, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam
2) arya, yaitu Hindu, Jainisme, Sikhiisme, dan Zoaterianisme
3) mongolia, yaitu Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme
2. Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi ?
Etika secara etimologis (berdasarkan asal-usul kata) berasal dari bahasaYunani, ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Secara istilah etikaadalah
ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagianahli yang lain mengemukakan
definisi etika sebagai teori tentang
laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yangdapat ditentukan akal.
Ahmad Amin, misalnya, mengartikan etika adalah ilmu yangmenjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnyadilakukan manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia didalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yangseharusnya
diperbuat.Soegarda Poerbakawatja, mengartikan etika sebagai filsafat nilai,kesusilaan tentang baik
buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan jugamerupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu
sendiri.Dalam
dikemukakan etika sebagaifilsafat praktis, yakni kaidah-kaidah rasa moral, ajaran tentang filsafat
rohaniumumnya.
Ensiklopedi Winkler
A Handbook of Christian Ethics
Berikutnya dalam
Encyclopedia Britanica
Selanjutnya Frankena, sebagaimana juga dikutip Ahmad Charris Zubairmengatakan bahwa etika
adalah sebagai
cabang filsafat, yaitu filsafat moralatau pemikiran filsafat tentang moralitas, problem moral, dan
pertimbanganmoral.
Dari definisi di atas kita dapat memahami etika dari empat sudut: objek,sumber, fungsi, dan sifat.
Pertama
,
pertama,
Kedua,
perbuatan-perbuatan yangtimbul dari seseorang yang tiada kehendak, dan tidak sadar waktu
diamelakukannya, tetapi dapat diikhtiarkan perjuangannya, untuk melakukanatau tidak
melakukannya di waktu dia sadar.
Kedua,
dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiranatau filsafat. Karena itu, etika
merupakan hasil dari pergumulan akal dalamupaya memahami perbuatan manusia dari sudut nilai
baik, buruk, benar,salah, layak tidak layak, sesuai dengan kemampuan penelitian akal manusia.Selain
itu, etika dalam penyusunan teori-teorinya juga
memanfaatkan berbagai ilmu yang membahas perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, s
osiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan sebagainya. Hal inimemungkinkan, karena berbagai ilmu
yang disebutkan itu memiliki objek pembahasan yang sama dengan etika, yaitu perbuatan manusia.
Ketiga,
dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagi penilai, penentu, dan penetap terhadap suatu
perbuatan yang dilakukan oleh manusia,yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk,
mulia, terhormat,hina, dan sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagaikonseptor
terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia.Peranan etika dalam hal ini tampak
sebagai wasit atau hakim, dan bukansebagai pemain. Ia merupakan suatu konsep atau pemikiran
mengenai nilai-nilai untuk digunakan dalam menentukan posisi atau status perbuatan yang
dilakukan manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilaiyang ada.
Berdasarkan arti akhlak secara bahasa, arti istilah akhlak yangdikemukakan oleh para ulama juga
mengacu pada masalah tabiat atau
kondisi batin yang mempengaruhi perilaku manusia. Berikut ini adalah pengertianakhlak secara
istilah dari sebagian para ulama:Ahmad Amin dalam bukunya
Al-Akhlak
mendefinisikan akhlak sebagai
Artinya segala sesuatu kehendak yangterbiasa dilakukan disebut akhlak.Ibn Maskawih dalam
kitabnya,
Tahzib al-
Akhlaq wa Tathirul A’raq
Ihya ‘Ulumuddin, mendefinisi akhlak sebagai: “Segala sifat yang tertanam dalam hati, yang
menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai
pertimbangan.”
Dari definisi-definisi tersebut di atas jelas bahwa akhlak adalah suatukeadaan yang tertanam dalam
jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan secara langsung dan berturut-
turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut. Keadaan jiwa itu, adakalanya merupakan sifat alamiy
ang didorong oleh fitrah manusia untuk melakukan suatu perbuatan atautidak melakukannya,
seperti rasa takut dan sebagainya. Selain itu,
suasana jiwa, adakalanya juga disebabkan oleh pengaruh adat istiadat yang berlakuseperti orang
yang membiasakan berkata benar secara terus menerus, maka jadilah suatu bentuk akhlak yang
tertanam dalam jiwa atau batin.Dari beberapa definisi dan uraian singkat di atas, kita dapat
mengambildua hal penting tentang akhlak,
yaitu:a. akhlak berpangkal pada hati, jiwa, atau kehendak; b. akhlak merupakan perwujudan perbuat
an sebagai kebiasaan (bukan perbuatan yang dibuat-buat, tetapi sewajarnya)
engan demikian, akhlak dalam ajaran Islam merupakan perbuatanmanusia sebagai ekspresi atau
ungkapan dari kondisi jiwa. Akhlak
meskipun berpangkal dari jiwa tapi ia tidak berhenti di dalam jiwa saja melainkanternyatakan dalam
perbuatan.Untuk meraih kesempurnaan akhlak, seseorang harus melatih diri danmembiasakannya
dalam hidup sehari-hari. Seseorang harus berlatih danmembiasakan diri berpikir dan berkehendak
baik, serta
membiasakan pemikiran dan kehendak baiknya itu dipraktikkan dalam wujud perbuatandalam hidup
sehari-hari.Dengan cara demikian seseorang akan meraih kesempurnaan akhlak,sebab akhlak
seseorang bukanlah tindakan yang direncanakan pada saat-saattertentu saja, namun akhlak
merupakan keutuhan kehendak dan perbuatanyang melekat pada jiwa seseorang yang tampak pada
perilakunya sehari-hari
Secara etimologis moral berasal dari bahasa Latin, mores, bentuk jamak darimore, artinya adat atau
kebiasaan. Secara terminologi moral adalahajaran tentang tindakan seseorang yang dalam hal sifat,
perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar atau
salah, baik atau buruk.Sidi Gazalba mengartikan moral sebagai kesesuaian dengan ide-
ide yangumum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yangwajar. Jadi moral
adalah tindakan yang umum sesuai dengan dan diterimaoleh lingkungan tertentu atau kesatuan
sosial tertentu.Sementara itu dalam
Pertama, perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang baik. Perasaan ini telah
ada dalam setiap diri manusia, siapa pun dan di
manapun ia. Karena itulah jika perasaan wajib itu tidak dilaksanakan maka iadisebut pelanggaran.
Manusia terlahir fitrah, yakni suci. Dalam arti punyakecenderungan terhadap kebaikan. Karena
fitrahnya ini manusia senantiasamempunyai suara batin untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang sesuaidengan hati nuraninya. Ketika suara batin ini tidak ditaati maka ia akanmerasa tidak
tenang dan tidak tenteram.
Kedua, objektif dan rasional. Kesadaran moral ini muncul berdasarkanakal. Dengan akalnya ini
manusia bisa mengetahui baik atau buruk suatu perbuatan dan itu berlaku secara universal, artinya
sama di setiap tempat dansama dalam pandangan setiap orang. Misalnya, menghormati orang
tua.Perbuatan itu berlaku objektif dan rasional. Perbuatan hormat kepada orangtua mempunyai nilai
yang baik di semua tempat dan di semua kebudayaan.Dan semua akal manusia menerima bahwa
perbuatan itu memang baik.
2. Pengertian Susila dan Budi Pekerti
Secara etimologis kata susila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu su dan sila. Su berarti baik, bagus,
dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup,atau norma. Secara terminologi, susila adalah aturan-
aturan hidup yang baik.Orang yang susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang
yang a susila adalah orang yang berkelakuan buruk. Susila biasanya bersumber pada adat yang
berkembang di masyarakat setempat tentang suatu perbuatan
itu tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan demikiansusila menunjuk pada arti perilaku
baik yang dilakukan seseorang.Sementara budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata
budi dan pekerti. Kata budi berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti sadar, yang menyadarkan,
alat kesadaran.
Budi secara istilah adalah yang ada padamanusia yang berubungan dengan kesadaran yang didorong
oleh akal.Sementara, pekerti apa yang terlihat pada manusia karena didorong
oleh perasaan. Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan
tingkah laku manusia.Selanjutnya kata susila sering disempitkan artinya menjadi
sopan, beradab, baik budi bahasanya. Tidak salah memang karena susilamenyangkut pula kesopanan
dan keadaban hanya saja yang termasuk kedalam susila itu bukan hanya sopan dan beradab serta
halus tutur katanya. Ituhanya sebagian saja