MENGGUNAKAN MESIN
CUTTING LVD
Disusun oleh :
NIS : 1901816502
dan Manufaktur
NEGERI 7 SEMARANG
2023
INTISARI
Rizal, Amin. 2022. Proses cutting material pelat logam di perusahaan semarang. Laporan
Kompetensi keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 7 Semarang. Pembimbing Sucipto, S.pd.
Alasan dibuatnya laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan sebagai salah satu
bentuk untuk memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan sebagai bentuk
pertanggung jawaban siswa terhadap sekolah setelah melakukan praktik kerja lapangan
selama enam bulan terhitung dari Juni-Desember 2023. Laporan praktik kerja lapangan juga
bertujuan membetuk pola pikir yang konstruktif untuk siswa, dan sebagai jembatan untuk
sanggup menaikan jenis keahlian yang dipunyai oleh para siswa supaya nantinya dapat di
implementasikan serta dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di laporan praktik kerja lapangan ini akan ada permasalahan yang akan dibahas yaitu
mengenai bagaimana proses cutting material pelat logam, yang bertujuan agar pembaca
mengerti seperti apa itu proses cutting, mesin apa yang digunakan dalam proses cutting
hingga prodak yang dihasilkan dari proses cutting. Manfaat setelah mengetahui proses cutting
adalah dapat mengerti proses dari awal barang mentah hingga menjadi lembaran pelat pelat
berukuran sesuai standar.
1. Observasi
Pengambilan data yang dilakukan penulis dengan cara pengamatan secara
langsung pada objek yang dijadikan bahan laporan, pengamat mengamati cara
kerja, proses kerja dari sebelum melewati proses kerja hingga selesai melewati
proses kerja.
2. Wawancara
Metode pengambilan data yang dilakukan penulis dengan cara bertanya langsung
kepada user atau karyawan dan pembimbing laporan.
3. Praktik
Pengambilan data secara langsung di lapangan hanya dengan mengamati cara
kerja, lalu setelah itu mempraktikan job sheet yang diberikan.
i
4. Studi literatur
Metode pencarian data dengan cara mencari dan mempelajari literatur atau
Pustaka yang berkaitan dengan judul laporan, baik dari buku, e-book, makalah,
maupun website.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menerangkan tentang latar belakang, indentifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penilitian.
Dalam bab ini menjelaskan kajian Pustaka dari berbagai sumber yang didapat dan penjabaran
dari pokok pembahasan masalah, kerangka berpikir, hipotesis tindakan.
Dalam bab ini menjelaskan tentang perencanaan, Tindakan, dan observasi dalam melakukan
penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang pembahasan proses pemotongan material
pelat logam (cutting).
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang simpulan dari seluruh isi laporan serta saran yang ditujukan
untuk industri.
KESIMPULAN
*************************************************
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan dengan judul “Proses Pemotongan material pelat logam menggunakan mesin
cutting LVD” di sebuah perusahaan semarang telah di setujui pada
Tanggal :
Di : Semarang
iii
PENGESAHAN INDUSTRI
Laporan dengan judul “PROSES CUTTING MATERIAL PELAT LOGAM
MENGGUNAKAN MESIN CUTTING LVD” di perusahaan semarang ini telah
diperiksa oleh pembimbing industri dan telah disahkan
Pada tanggal :
Ditetapkan : Semarang
Mengetahui
HRD Manager
iv
PENGESAHAN SEKOLAH
Pada tanggal :
Ditetapkan : Semarang
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
1. Jika kamu ingin dunia berubah, jadilah perubahan itu sendiri. (Mahatma
Gandhi)
2. Satu-satunya cara untuk menghindari efek pujian, yang bisa dilakukan adalah
terus bekerja. (Albert Einstein)
3. Semua mimpi kita akan menjadi kenyataan jika kita punya keberanian untuk
mengejarnya (Walt Disney)
4. Bangun mimpimu sendiri atau orang lain akan mempekerjakanmu untuk
membangun mimpinya (Farrah Gray)
5. Yang membuatku terus berkembang adalah tujuan-tujuan hidupku
(Muhammad Ali)
6. Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat
mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Edison)
7. Janganlah hanya bermimpi setinggi yang kalian inginkan, tapi segera lah
bangun dan gapailah mimpi tersebut (Amin Rizal)
Persembahan:
1. Orang tua tercinta yang selalu memberi motivasi dan dukungan kepada
penulis.
2. Keluarga besar jajaran SMK negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang,
yang telah mendidik,dan memberikan imu yang sangat bermanfaat.
3. Keluarga besar industri yang telah memberikan motivasi kerja serta bekal
ilmu yang sangat berguna.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai tanah air tercinta penulis
5. Teman teman yang telah membantu, memberikan masukan dan kritikan
secara langsung maupun secara tidak langsung.
6. Pembaca tercinta yang berkenan ingin membaca laporan penulis.
vi
PRAKATA
Puji ayukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia
nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, Penulis sampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu;
Penulis menyadari bahwa laporan ini masi terdapat kekurangan, maka kritik dan saran
yang dapat membangun akun selalu di terima dengan senang hati. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi Civitas Akademika SMK Negeri 7 Semarang maupun pembaca pada
umumnya.
Semarang,
2022
Amin Rizal
NIS. 1901816502
vii
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………i
INTISARI ………………………………………………………………………………..ii
PENGESAHAN INDUSTRI…………………………………………………….……….v
PRAKATA……………………………………………………………………………….viii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih,
melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil. Benda
yang umum digunakan untuk memotong adalah pisau, gergaji dan gunting. Pada
umumnya setiap benda yang tajam mampu memotong benda yang memiliki tingkat
kekerasan lebih rendah dan diaplikasikan dengan gaya yang signifikan.
Pengerjaan pemotongan sendiri sebenarnya tidaklah sulit, namun bukan berarti
bisa dilakukan sembarangan. Material yang dipotong berbentuk lembaran memiliki
permukaan yang halus. Pada saat memotongnya, mungkin saja permukaan akan penyok
atau dan terkena goresan, tentunya hal ini akan sangat berbahaya. Apalagi jika
pemotongan pelat menggunakan gerinda atau gunting besi. Hal Ini membutuhkan
kejelian yang tajam pada saat memotongnya. Ukuran lembaran pelat yang lebar
menyebakan kesulitan saat menyesuaikan ukuran yang dibuat pada marking. Lembaran
pelat merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung aktifitas sehari – hari
bagi masyarakat dan industri, banyaknya kasus kerusakan pelat seperti kebocoran
produk, penyok, bengkak atau menggelembung, terkorosi, dan jenis kerusakan lainnya,
hal ini sangat mengganggu dan berdampak secara ekonomi (Sambodo A W, 2017). Salah
satu penyebab dari banyaknya kasus tersebut adalah hasil pemotongan pelat dan
pemilihan material yang kurang baik.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dapat diatasi menggunakan mesin
cutting LVD. Mesin cutting LVD ialah sebuah mesin khusus yang di proyeksikan dapat
membantu proses pemotongan dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
menggunakan mesin konvensional untuk proses pemotongan (Ahmad B J, 2017). Mesin
cutting LVD yang merupakan salah satu proses permesinan nonkonvesional yang
memanfaatkan hidrolik yang terionisasi menjadi penghantar listrik dan dialirkan menuju
busur 2 wolfram dengan suhu yang sangat tinggi yang digunakan untuk memotong
material yang umumnya terbuat dari logam (Al Antoni Akhmad, 2009). Pemotongan
1
plate yang dilakukan dengan mesin cutting LVD menghasilkan hasil potongan yang jauh
lebih halus. Mesin cutting LVD bekerja dengan menggunakan pisau potong yang cara
pengoperasiannya dengan menginjak pedal lalu di sesuaikan dengan marking potong.
Permasalahan dari proses produksi yang umum saat ini yaitu masih banyak
perusahaan yang masih menggunakan alat potong untuk memotong material. Hal ini
mengakibatkan proses manufaktur saat pemotongan belum maksimal dan untuk gerakan
dari alat potong tidak konstan karena mesin masih dioperasikan secara manual
menggunakan tangan (Endi Cahyono, 2017). Karena alat potong ini masih sebagian besar
menggunakan tenaga manusia, ada beberapa aspek yang terabaikan yaitu keseragaman
ukuran Panjang/lebar plate, perbedaan titik pemotongan dan kelurusan pemotongan yang
nantinya akan berpengaruh pada kualitas hasil potongan berupa tingkat kehalusan
(Ahmad Ridho Kistanto, 2018).
Pemotongan plate menggunakan mesin bekerja agar menghasilkan potongan
plate yang baik. Dalam pembuatan sebuah plate menggunakan mesin plasma LVD ini
dibutuhkan pemilihan bahan yang tepat, sehingga alat ini mampu bekerja secara optimal.
Serta pengoperasiannya sangat sederhana, agar semua orang dapat menggunakan alat
tersebut. Mesin cutting LVD dapat digunakan pada industri-industri kecil, praktik di
perkuliahan maupun di sekolah menengah kejuruan.
Marking pada plate yang akan dipotong menggunakan mesin cutting LV harus
presisi sesuai ukuran yang diperlukan, karena sistem kerja dari cutting LVD yang
memotong sesuai garis lurus dan membutuhkan kejelian saat memotongnya, untuk itu
diperlukan kontruksi penyiku yang kokoh dan presisi serta mampu menahan dan
menjadikan siku pada benda kerja yang terdapat pada mesin, salah satu komponen yang
perlu mendapat perhatian khusus dalam pembuatannya adalah stopper dan penyiku mesin
cutting LVD
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan antara lain:
1. Begitu susahnya memotong material menggunakan alat potong biasa
2. Alat potong yang digunakan memotong memakan waktu yang banyak dan hasil
kurang maksimal
2
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas tidak semua komponen dibahas dalam laporan
proyek akhir ini, dikarenakan banyaknya masalah diantaranya keterbatasan pengetahuan
penulis, keterbatasan dana, serta keterbatasan waktu. Maka penulis hanya membatasi
pada proses pemotongan material pelat logam menggunakan mesin cutting LVD. Untuk
itu diharapkan didapat hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, maka didapat beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa bahan yang digunakan dalam proses pemotongan material pelat logam?
2. Mesin dan alat perkakas apa yang digunakan dalam proses pemotongan pelat?
3. Bagaimana proses pemotongan material pelat logam?
4. Bagaimana hasil akhir dari proses potong pelat logam?
E. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari proses pembutan cekam
pada Pipe Plasma Cutting adalah:
1. Mengetahui bahan yang digunakan untuk memotong pelat.
2. Mengetahui komponen pada mesin yang digunakan dalam proses pembuatan cekam.
3. Mengetahui proses pemotongan pelat logam.
4. Mengetahui produk jadi dari material yang dipotong.
F. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari proses pembuatan cekam, antara lain sebagai
berikut:
1. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi teknologi dibidang Teknik Mesin.
2. Menambah pengetahuan dalam bidang pemotongan.
3. Meningkatkan kecerdasan hard skill
4. Merangsang masyarakat umum untuk selalu kreatif dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
Gaya pemotongan yang ditimbulkan untuk memotong pelat ini digerakkan oleh tuas
yang berhubungan langsung dengan pisau atas. Posisi pelat yang dipotong terletak
pada pisau bawah yang tetap. Jenis gunting tuas bermacam-macam sesuai dengan tipe
dan bentuknya masing-masing. Salah satu jenis gunting tuas mempunyai ketebalan
pemakanan sebesar tebal pisau yang digunakan. Pemotongan ini terdapat pada jenis
gunting tuas meja. Gunting tuas meja ini mempunyai sisa pemotongan sebesar 5 mm
sesuai tebal mata pisau yang digunakan. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang tepat
sewaktu pemotongan harus dilebihkan sebesar tebal mata pisau.
7
pemotongan yaitu, pemotongan dengan menggunakan oxy flame cutting dan las busur
plasma.
Mesin Shearing adalah mesin yang berfungsi untuk melakukan proses pemotongan
plat secara mekanis. Proses pemotongan plat ini memanfaatkan Gaya geser dengan
menggerakkan pisau potong yang menjepit plat logam. Gerakan potong ini mengikuti sudut
tertentu untuk memudahkan proses pemotongan.
Mesin Gunting Hidrolik/Shears Hydraulic
Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik. Tenaga hidrolik
yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang digerakkan oleh motor listrik.
Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan program pada panel box control hidraulik.
Dengan program hidraulik ini pelayanan untuk operasional mesin potong menjadi lebih
sederhana. Kemampuan menggunting atau memotong plat dengan mesin hidraulik ini sampai
mencapai ketebalan pelat 5-20 mm (sesuai spesifikasi mesin).
mesin potong hidraulik ini, sebagai penekannya menggunakan actuator kerja ganda (double
acting) dengan silinder sebanyak dua buah. Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin
yang berhubungan langsung dengan pisau atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang
digerakkan secara hidraulik. Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah
actuator ini disusun diantara celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar
yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper.
Keterangan:
1. Pump-Motor Mounting
2. Connection Box
3. Knife Clearance
4. Pedal
5. Side Gauge
6. Table Bracket
7. Operating Panel
8. Table
9. Finger Guard
10. Aggregate
Prinsip kerja mesin shearing ini menggunakan gaya geser untuk proses
pemotongan. Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas
ditekan hidrolik sampai memotong pelat.
Shear Angle
Posisi mata pisau atas dimiringkan untuk mengurai besarnya gaya geser
sewaktu tejadinya proses pemotongan, sehingga luas penampang pelat yang yang
dipotong mengecil (lihat gambar diatas). Hasil pemotongan dari mesin shearing ini
dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau.
Suaian antara ke dua mata pisau harus berdasarkan jenis pelat yang akan dipotong,
agar mendapatkan hasil pemotongan yang baik.
Blade/Knife Clearance
10
2.3 Material
2.3.1 Faktor-faktor pemilihan material
Adapun hal–hal yang harus di perhatikan dalam memilih material dalam
pembuatan suatu alat :
1. Kekuatan material
Yang dimaksud dengan kekuatan material adalah kempuan material yang di
pergunakan untuk menahan bebean yang ada baik beban punter maupun beban lentur.
11
Setiap potongan yang sudah diolah melalui proses cutting tadi memiliki
karakteristik tertentu, biasanya potongan potongan material pelat logam disebut juga
dengan panel. Setiap panel memiliki ukuran yang berbeda-beda tergantung kegunaan
dan fungsi. Beberapa panel yang penulis amati ada beberapa, yaitu;
1. top head
12
2. kupingan bowl
3. apron
4. kanal
5. frame
BAB III
METODOLOGI
3.5.2. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat dalam setiap
kegiatan selama magang di perusahaan guna memproleh
data. Yaitu seperti pada tanggal 22 juli 2022 penulis mengamati cara memilih material
3.5.4. dokumentasi
Dalam metode dokumentasi penulis dapat mengumpulkan data dengan cara memperoleh
seperti saat penulis mengambil gambar depan Perusahaan untuk menjadikannya pada cover
laporan praktik.
3.6 Tindakan
Adapun tahap terakhir dari Penelitian Tugas Akhir ini adalah tahap penulisan laporan.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.6.1. Melakukan Konsultasi Terhadap Pembimbing Tugas Akhir Konsultasi
3) Selesai
BAB 1V
PEMBAHASAN