Anda di halaman 1dari 24

PROSES CUTTING MATERIAL PELAT LOGAM

MENGGUNAKAN MESIN

CUTTING LVD

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan guna memenuhi syarat menempuh Ujian Akhir

Sekolah Tahun pelajaran 2022/2023

Disusun oleh :

Nama : Amin Rizal

NIS : 1901816502

Kompetensi Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam

dan Manufaktur

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NEGERI 7 SEMARANG

2023
INTISARI

Rizal, Amin. 2022. Proses cutting material pelat logam di perusahaan semarang. Laporan
Kompetensi keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 7 Semarang. Pembimbing Sucipto, S.pd.

Alasan dibuatnya laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan sebagai salah satu
bentuk untuk memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan sebagai bentuk
pertanggung jawaban siswa terhadap sekolah setelah melakukan praktik kerja lapangan
selama enam bulan terhitung dari Juni-Desember 2023. Laporan praktik kerja lapangan juga
bertujuan membetuk pola pikir yang konstruktif untuk siswa, dan sebagai jembatan untuk
sanggup menaikan jenis keahlian yang dipunyai oleh para siswa supaya nantinya dapat di
implementasikan serta dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Di laporan praktik kerja lapangan ini akan ada permasalahan yang akan dibahas yaitu
mengenai bagaimana proses cutting material pelat logam, yang bertujuan agar pembaca
mengerti seperti apa itu proses cutting, mesin apa yang digunakan dalam proses cutting
hingga prodak yang dihasilkan dari proses cutting. Manfaat setelah mengetahui proses cutting
adalah dapat mengerti proses dari awal barang mentah hingga menjadi lembaran pelat pelat
berukuran sesuai standar.

Metode pembuatan laporan memerlukan data yang dipakai untuk mendukung


pembuatan laporan praktik kerja lapangan diperoleh dari :

1. Observasi
Pengambilan data yang dilakukan penulis dengan cara pengamatan secara
langsung pada objek yang dijadikan bahan laporan, pengamat mengamati cara
kerja, proses kerja dari sebelum melewati proses kerja hingga selesai melewati
proses kerja.
2. Wawancara
Metode pengambilan data yang dilakukan penulis dengan cara bertanya langsung
kepada user atau karyawan dan pembimbing laporan.
3. Praktik
Pengambilan data secara langsung di lapangan hanya dengan mengamati cara
kerja, lalu setelah itu mempraktikan job sheet yang diberikan.
4. Studi literatur
Metode pencarian data dengan cara mencari dan mempelajari literatur atau
Pustaka yang berkaitan dengan judul laporan, baik dari buku, e-book, makalah,
maupun website.

Pembuatan laporan di buat dalam beberapa tahapan tahapan berikut;


BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menerangkan tentang latar belakang praktik kerja lapangan, tujuan praktik
kerja lapangan, tujuan penulisan laporan, alasan penulisan judul, pembatasan laporan, metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI
Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang sejarah perusahaan,visi misi dan value
perusahaan, struktur organisasi, lokasi dan tata letak perusahaan, program kedisiplinan
perusahaan.
BAB III LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan tentang materi materi pendukung pada bab selanjutnya,
diantaranya berisi tentang materi pengertian proses cutting, klasifikasi mesin cutting LVD
dan fungsinya, jenis jenis material pelat, dan jenis jenis hasil potongan pelat.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang proses pemotongan material pelat logam
(cutting).
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang simpulan dari seluruh isi laporan serta saran yang ditujukan
untuk industri.
KESIMPULAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan dengan judul “Proses Pemotongan material pelat logam menggunakan mesin
cutting LVD” di sebuah perusahaan semarang telah di setujui pada

Tanggal :

Di : Semarang

Ketua Kompetensi Keahlian, Guru Pembimbing

Chandra suryawan, S.Pd Drs. Sucipto

NIP. 19641112007011020 NIP. 198203252011011013


PENGESAHAN INDUSTRI
Laporan dengan judul “PROSES CUTTING MATERIAL PELAT LOGAM
MENGGUNAKAN MESIN CUTTING LVD” di perusahaan semarang ini telah
diperiksa oleh pembimbing industri dan telah disahkan

Pada tanggal :

Ditetapkan : Semarang

Pembimbing Industri I Pembimbing Industri II

Sakhadi Joko Suyanto

Supervisor SC Line Supervisor welding line

Mengetahui

Dodik Catur Prasetyo

HRD Manager
PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul “PROSES CUTTING MATERIAL PELAT LOGAM


MENGGUNAKAN MESIN CUTTING LVD” di Perusahaan Semarang telah disahkan pada

Pada tanggal :

Ditetapkan : Semarang

Kepala SMK Negeri 7 Semarang,

Haris Wahyudi, S.PD, M.PD

NIP. 19752212 200003 1 002


MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:

1. Jika kamu ingin dunia berubah, jadilah perubahan itu sendiri. (Mahatma
Gandhi)
2. Satu-satunya cara untuk menghindari efek pujian, yang bisa dilakukan adalah
terus bekerja. (Albert Einstein)
3. Semua mimpi kita akan menjadi kenyataan jika kita punya keberanian untuk
mengejarnya (Walt Disney)
4. Bangun mimpimu sendiri atau orang lain akan mempekerjakanmu untuk
membangun mimpinya (Farrah Gray)
5. Yang membuatku terus berkembang adalah tujuan-tujuan hidupku
(Muhammad Ali)
6. Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat
mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Edison)
7. Janganlah hanya bermimpi setinggi yang kalian inginkan, tapi segera lah
bangun dan gapailah mimpi tersebut (Amin Rizal)

Persembahan:

1. Orang tua tercinta yang selalu memberi motivasi dan dukungan kepada
penulis.
2. Keluarga besar jajaran SMK negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang,
yang telah mendidik,dan memberikan imu yang sangat bermanfaat.
3. Keluarga besar industri yang telah memberikan motivasi kerja serta bekal
ilmu yang sangat berguna.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai tanah air tercinta penulis
5. Teman teman yang telah membantu, memberikan masukan dan kritikan
secara langsung maupun secara tidak langsung.
6. Pembaca tercinta yang berkenan ingin membaca laporan penulis.
PRAKATA

Puji ayukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia
nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, Penulis sampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu;
1. HRD perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan;
2. Kepala SMK Negeri 7 Semarang yang telah memberikan izin dalam melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan;
3. Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur yang telah
memberi motivasi dan pengarahan kepada penulis selama pelaksanaan dan
penyusunan laporan praktik kerja lapangan;
4. Pembimbing Praktik Kerja Lapangan di industri yang telah membimbing penulis
selama melaksanakan Praktik kerja Lapangan;
5. Pembimbing penyusunan laporan yang telah membimbing dari awal sampai akhir
hingga terselesaikannya laporan Praktik Kerja Lapangan ini;
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Lapangan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masi terdapat kekurangan, maka kritik dan
saran yang dapat membangun akun selalu di terima dengan senang hati. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi Civitas Akademika SMK Negeri 7 Semarang maupun pembaca pada
umumnya.

Semarang,
2022

Amin Rizal
NIS. 1901816502
ABSTRAKSI
PROSES CUTTING MATERIAL PELAT LOGAM
MENGGUNAKAN MESIN CUTTING LVD

Laporan : Kompetensi keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur Sekolah


Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang.

Tujuan utama penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu bentuk untuk memenuhi
persyaratan untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan sebagai bentuk pertanggung jawaban
siswa terhadap sekolah setelah melakukan praktik kerja lapangan selama enam bulan
terhitung dari Juni-Desember 2023.
Selain itu laporan itu juga memberikan gambaran bagaimana proses cutting material
logam pada proses manufaktur. Mulai dari bahan material utuh, kemudian olah sedemikian
rupa menghasilkan panel (potongan pelat) sesuai ukuran pada gambar.
Cutting (pemotongan) adalah proses pemindahan benda padat menjadi dua atau lebih,
melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil. Proses cutting
(pemotongan logam) dalam proses manufaktur adalah serangkaian urutan dari lembaran pelat
logam kemudian dipotong menjadi material yang sudah disesuaikan ukurannya menurut
gambar kerja.
Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang
ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat langsung
dikerjakan, sebab terlebih dahulu harus di potong menurut gambar bukan komponen yang
akan dibentuk pengerjaan. Pembentukan pelat dalam bentuk lembaran ini kurang efektif
apabila dikerjakan secara langsung. Proses pemotongan pelat-pelat ini dapat dilakukan
dengan berbagai macam teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing.
Peralatan potong yang digunakan untuk pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau
kemampuan pemotongan tersendiri. Biasanya untuk pemotongan pelat-pelat tipis,
pemotongannya dapat digunakan alat-alat potong manual seperti; gunting tangan, gunting
luas, pahat dan sebagainya. Untuk ketebalan pelat di atas 1,2 mm sangat sulit dipotong secara
manual dan pemotongan digunakan mesin mesin potong.
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………………i

INTISARI ………………………………………………………………………………..ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………………….iv

PENGESAHAN INDUSTRI…………………………………………………….……….v

PENGESAHAN SEKOLAH …………………………………………………………….vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………………vii

PRAKATA……………………………………………………………………………….viii

ABSTRAKSI……………………………………………………………………………..ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang praktik kerja lapangan (PKL)


SMK sebagai institusi pendidikan diharapkan dapat mencetak lulusan-lulusan
generasi penerus bangsa yang sanggup menguasai ilmu pengetahuan secara teoritis,
praktis, dan aplikatif. Untuk menciptakan tenaga kerja yang unggul dan memiliki
kemampuan serta keahlian yang mumpuni, SMK Negeri 7 Semarang sebagai salah satu
SMK Negeri terbaik se-Indonesia berusaha membentuk dan melatih lulusan-lulusan yang
ada untuk siap terjun ke dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan akademik yang berfokus pada
kemampuan untuk mengembangkan dan menempa ilmu yang telah dipelajari selama
menjalani 4 tahun sekolah. Kegiatan ini dapat menambah pengalaman siswa khusus nya
di jurusan Teknik Fabrikasi Logam & Manufaktur SMK Negeri 7 Semarang dan
memberikan wawasan mendalam terkait dunia kerja sebelum lulus dari bangku sekolah
kelak.
Zaman semakin berkembang dari waktu ke waktu, terutama dengan semakin
canggihnya teknologi yang ada. Dengan semakin canggihnya teknologi, persaingan dalam
dunia kerja juga menjadi lebih ketat karena individu-individu telah memiliki skill
mumpuni dan beragam yang dibutuhkan sebagai bekal untuk meghadapi persaingan
tersebut. Untuk mengantisipasi persaingan yang ada, siswa SMK Negeri 7 Semarang
dituntut mempersiapkan diri dengan menimba pengalaman melalui kegiatan PKL, agar
tidak hanya matang dari segi teori, tapi juga siap dalam praktiknya.
Industri kerja merupakan hal yang kompleks karena para praktikan akan dihadapkan
pada situasi yang berbeda-beda dan permasalahan yang rumit. Dan dari kegiatan PKL
inilah siswa SMK Negeri 7 Semarang dapat belajar bagaimana mengatasi permasalahan
yang berbeda pada setiap perusahan sehingga membentuk mental yang kuat jika menemui
masalah serupa karena kita sudah pernah merasakan tekanannya. Dengan semua ilmu
yang didapatkan selama PKL, akan membuat siswa menjadi lebih baik karena
pengalaman, dan kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja telah diperoleh.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Dengan adanya praktik kerja lapangan bisa menjadi sarana siswa untuk memantapkan
keterampilan siswa yang sudah di dapat berupa teori kemudian diwujudkan secara nyata, lalu
siswa juga dapat melatih kedisiplinan, rasa tanggung jawab dan sikap professional dalam
bekerja, sehingga menambah pengalaman dalam persiapan terjun langsung ke dunia kerja
yang sesungguhnya
Kemudian dengan adanya praktik kerja lapangan dapat membantu siswa memahami
pengertian PKL, beradaptasi, serta berkompetisi dengan bekerja secara maksimal, serta
membantu siswa dalam memahami etika, tata tertib, dan variasi lokasi PKL. Praktik kerja
lapangan juga bisa menjadi sarana untuk melatih softskill dan hardskill.
Di industri tempat praktik kerja lapangan, dapat memperoleh ilmu bagaimana cara
mengoperasikan mesin cutting lvd dan bagaimana mengolah hasil potongan. Sehingga bisa
membedakan untuk prodak a menggunakan ukuran pela tapa saja.
1.3. Tujuan Penulisan Laporan
Setelah dilaksanakan praktik kerja lapangan, setiap siswa diwajibkan untuk membuat
laporan PKL atau disebut laporan magang. Laporan ini sebagai salah satu bukti bahwa siswa
tersebut telah melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan. Laporan ini juga menjadi bukti
tertulis atas pemenuhan kewajiban siswa setelah praktik kerja lapangan, dan juga menjadi
salah satu syarat sebelum kelulusan.
1.4. Alasan Pemilihan Judul
Ketika melaksanakan praktik kerja lapangan di sebuah industri di semarang, jenis
pekerjaan yang dilakukan pada saat itu cukup banyak di setiap divisi atau bagian pekerjaan.
Diantaranya dari memotong pelat, membending press pelat, welding komponen,
mengoperasikan welding spot, mengoperasikan mesin bending bowl, grinding corner,
mengoperasikan mesin laser cutting, meng assembly komponen part menjadi produk kompor,
meja, dan wastafel.
Dari semua pekerjaan tersebut ada satu bagian yang menurut saya menarik untuk
dipelajari, dan juga masih relevan dengan kompetensi keahlian, yaitu memotong pelat
(cutting). Maka, penulis memilih judul laporan sesuai pekerjaan yang dominan, yaitu
“PROSES CUTTING MATERIAL PELAT LOGAM MENGGUNAKAN MESIN
CUTTING LVD”. Hal ini dipertimbangkan bahwa penempatan di divisi tersebut paling lama
diantara divisi lain, dan materi ini lebih dikuasai dan sesuai dengan kompetensi keahlian.

1.5. Pembatasan laporan


Dalam pembuatan laporan, penulis hanya membatasi meliputi
-pengertian cutting material logam
-proses cutting atau pemotongan material pelat logam dan cara pengolahannya

1.6. Metode Pengumpulan Data


Data yang dipakai untuk mendukung pembuatan laporan praktik kerja lapangan
diperoleh dari:
1) Observasi
Pengambilan data yang dilakukan penulis dengan cara pengamatan
secara langsung pada objek yang dijadikan bahan laporan, pengamat
mengamati cara kerja, proses kerja dari sebelum melewati proses kerja
hingga selesai melewati proses kerja. Pada metode observasi, penulis
melihat bagaimana operator mesin cutting memasukan program untuk
di tembak pada lembaran pelat pada tanggal 20 juli 2022
2) Wawancara
Metode pengambilan data yang dilakukan penulis dengan cara
bertanya langsung kepada user atau karyawan dan pembimbing
laporan. Yaitu penulis bertanya kepada pak sakhadi selaku supervisor
stainless centre bagaimana Langkah Langkah kerja dari prodak table
dimulai dari di pemotongan pelat, kemudian di bending(penekukan)
lalu di welding (penyambungan pelat), hingga assembly(perakitan)
pada tanggal 22-25 agustus 2022
3) Praktik
Pengambilan data secara langsung di lapangan hanya dengan
mengamati cara kerja, lalu setelah itu mempraktikan job sheet yang
diberikan. Contohnya saat penulis memperhatikan cara mas yayas
selaku operator mesin welding spot mengoperasikan mesin welding
spot, lalu saya mencoba mengoperasikan mesin welding spot tersebut
untuk beberapa job sheet pada tanggal 26 september 2022.

4) Studi literatur
Metode pencarian data dengan cara mencari dan mempelajari literatur
atau Pustaka yang berkaitan dengan judul laporan, baik dari buku, e-
book, makalah, maupun website. Disini saya mencoba mencari artikel
lebih detail tentang proses cutting yang akan saya buat laporan.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan


Guna mempermudah dalam pembahasan serta uraian untuk
menentukan gambaran tentang sistem penyusunan laporan ini, maka diberikan
garis besar sistematika penyusunannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menerangkan tentang latar belakang praktik kerja lapangan,
tujuan praktik kerja lapangan, tujuan penulisan laporan, alasan penulisan
judul, pembatasan laporan, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI


Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang sejarah perusahaan,visi misi
dan value perusahaan, struktur organisasi, lokasi dan tata letak perusahaan,
program kedisiplinan perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI


Dalam bab ini menjelaskan tentang materi materi pendukung pada bab
selanjutnya, diantaranya berisi tentang materi pengertian proses cutting,
klasifikasi mesin cutting LVD dan fungsinya, jenis jenis material pelat, dan
jenis jenis hasil potongan pelat.

BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang proses pemotongan material
pelat logam (cutting).

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang simpulan dari seluruh isi laporan serta saran yang
ditujukan untuk industri.

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah perkembangan industri di Indonesia termasuk yang cukup pesat, dibuktikan
dengan berkembangnya industri-industri asli dari Indonesia yang semakin berani bersaing
dengan industri luar negeri seperti jepang, india, Argentina, dan lain lain. Perkembangan ini
tidak terlepas dari pengelolaan manajemen yang baik sehingga menghasilkan produk yang
lebih baik sehingga konsumen pun semakin terpuaskan dengan layanan dari industri tersebut.

2.1 Sejarah Singkat


Berdiri pada tanggal 6 oktober 1983 dengan akta notaris no.5/1983 dan dikuatkan
oleh departemen kehakiman yang mengeluarkan akta no. C2-10.183.H.T.01.04.1992.
Awalnya perusahan ini beroperasi sebagai perusahaan distribusi dan berupa perusahaan yang
masih kecil. Kemudian pada tahun 1983, karena perkembangan teknologi dan adanya
peluang memproduksi sendiri produk-produk food service equipment (peralatan tata boga),
maka didirikanlah yang diambil dari nama sebagai perusahan manufaktur. Perintis awal
sekaligus pemodal awal perusahaan ini adalah bapak Thendy Susanto, Bapak Andreas Sidik
Maringka, Bapak Zakaria Chandra dan bapak Ishak candra dengan posisi Direktur Eksekutif
dipegang oleh Bapak Thendy Susanto, sisanya sebagai pendamping sekaligus shareholder.
Dalam perkembangannya orientasi perusahaan ini diharapkan mampu didkelola
dengan pola management professional. Hasil yang diperoleh dari orientasi ini adalah
meningkatkan hubungan Kerjasama dengan investor asing.
Dari group yang ada kerja praktik dilakukan yang merupakan perusahaan terbesar dari
unit atau perusahaan lain dalam satu group, sehingga penulisan laporan yang penulis lakukan
dilaksanakan. Dibawah ini adalah alamat dan infromasinya untuk menghubungi untuk
menghungi:
a. Alamat : JL raya terboyo no 19,Kawasan Industri Terboyo Megah, Kota
Semarang, Jawa Tengah
b. No Telepon : (024)6580523
c. No. Fax : (024)6580522

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


A. Visi

Inspire and innovate company


(menjadi perusahaan yang menginspirasi dan selalu berinovasi)
B. Misi
1. Serving customer with hearth, provide comprehensive solutions and
support customer’s bussines growth in food service industry.
(melayani dengan sepenuh hati, menyediakan solusi dan dukungan bagi
pertumbuhan usaha pelanggan di bidang industri jasa boga)

2. Develop capabilities to Generate and aactualize new ideas by creating


mindset.
(mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan
mewujudkannya melalui pola pikir kreatif)

3. Commited to best value, international standart quality products built


with latest technology and eco-friendly.
(berkomitmen mneyediakan produk terbaik, berkualitas standar internasional
dengan teknologi terkini yang ramah lingkungan)

4. Create market opportunities through high value brand with one nayati
spirit
(dengan suatu semangat kebersamaan, mampu menciptakan peluang pasar
melalui merek yang terpercaya)

5. Penetrate global market through business alliance with understanding of


global knowledge and culture supported by comprehensive logistic
strategy using IT networks
(menembus pasar global melalui Kerjasama bisnis dengan memahami
wawasan dan budaya setempat yang didukung strategi logistik dengan
menggunakan jaring teknologi informasi)

6. Inspire and Develop Global corporate value using world class HR system
Mempersiapkan dan mengembangkan tenaga kerja global dengan budaya
perusahaan yang didukung oleh sistem “megatami yang mana

C. Value

1. commitment (komitmen)

 Mematuhi semua kebijakan, peraturan dan sistem manajemen yang


berlaku
 Melakukan tugas yang diberikan dan mempertanggungjawabkan
hasilnya yang terbaik
 Memenuhi janji atas kesepakatan Bersama
 Memperlihatkan ketekunannya, upaya kegigihan tanpa memandang
hambatan
2. curiosity (rasa ingin tahu)

 Menciptakan ide baru yang kreatif.


 Mengembangkan lingkungan kerja yang menghargai pertanyaan dan
ide.
 Aktif mencari umpan balik, dan melakukan tindak lanjut
pengembangannya.
 Suka untuk belajar hal-hal baru terutama di bidangnya

3. competency (kompetensi)

 Upaya untuk mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan jabatan


dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
 Semangat untuk selalu memberikan hasil terbaik

4. courtesy (kesopanan)

 Menjaga perilaku sesuai dengan etika kesopanan dikehidupan sehari-


hari dalam berhubungan dengan sesame kolega maupun customer.
 Menghargai batas privasi orang lain
 Memperhatikan dan menghormati ketika sedang mendengarkan dan
memberi tanggapan kepada orang lain.
 Memberikan kontribusi untuk membangun sikap dan semangat positif
dalam tim.

5. caring (kepedulian)

 Proaktif memberikan solusi kepada pelanggan internal maupun


external.
 Peduli terhadap sesama rekan kerja, lingkungan dan asset perusahaan.
 Membangun kepercayaan dengan menghargai ide dan kontribusi dari
setiap orang.

D. 5R – 5S

5R/5S adalah bentuk rumus kedisiplinan di industri, yaitu sebagai berikut

1. Seiri(ringkas)
Pemilahan barang yang diperlukan dan barang yang tidak diperlukan
sesuai dengan kepentingannya.
2. Seiton (rapi)
Menempatkan barang yang diperlukan ditempat yang sudah disediakan
sesuai kebutuhan dan membelikan barang/ memberi tanda.
3. Seiso (resik)
Membersihkan lingkungan, alat, mesin dan segala sesuatu yang menjadi
tanggung jawab semua
4. Seiketsu (rawat)
Merawat apa yang telah baik, apa yang telah dilakukan sebelumnya dan
memantapkan ringkas, rapi, resik
5. Shitsuke (rajin)
Memastikan bahwa semua orang mematuhi peraturan 5s (kedisiplinan)

Manfaat 5R/5S

Manfaat kepada karyawan

 Memupuk sikap berdisiplin dan kesadaran terhadap tempat kerja


 Mendorong ke arah kerja yang lebih bersih dan rapi
 Meningkatkan semangat kerja tim

Manfaat kepada mesin/peralatan

 Masalah mesin atau kerusakan bisa diketahui dengan cepat


 Memastikan ketetapan pengukutan yang lebih baik
 Menambah ketepatan pengukuran yang lebih baik

Manfaat kepada barang baku

 Memastikan pemrosesan yang lancer


 Memperbaiki dan meningkat profuktivitas
 Mengurangi space roam

Manfaat kepada barang jadi dan pelanggan

 Menghasilkan image yang baik dan bersih kepada semua pendatang


 Kualitas barang yang tinggi
 Mempromosikan 5Ssebagai salah sekolah 1 system yang terbaik

E. Struktur Perusahaan
F. PDCA CYCLE
PDCA adalah proses pemecahan masalah berkelanjutan dimana standart yang
sudah dilakukan harus segera di evaluasi dan dibuatkan standart yang lebih tinggi.

PLAN > adalah indentifikasi masalah menentukan sasaran perencanaan yang mantap
DO > adalah laksanakan pekerjaan/Tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
CHECK > adalah periksa hasil pekerjaan apakah telah sesuai dengan rencana
ACTION > adalah standarisasi prosedur dan dokumentasi dan susunan rencana baru

G. PERATURAN PERUSAHAAN

 JAM KERJA
Jam kerja perusahaan adalah 8 jam kerja perhari, dan 5 hari kerja perminggu. Jadi
total 40 jam perminggu

 PROSEDUR LEMBUR
1. Pada saat perusahaan membutuhkan extra kerja diluar jam kerja resmi
2. Pelaksanaan kerja lembur dapat dilaksanakan atas usulan sekurang kurangnya
kepala line, disetujui oleh atasan langsung nya dan diketahui oleh personel section
head, melalui prosedur yang akan ditetapkan oleh perusahaan.
 CUTI
Cuti adalah hak untuk tidak masuk kerja dengan menerima upah sesuai ketentuan
Undang-undang

Kapan cuti muncul?


1. Setelah mempunyai masa kerja 1tahun /12 bulan secara terus menerus
2. Setelah ditetapkannya menjadi karyawan tetap

 TUNJANGAN HARI RAYA


1. Perusahaan akan memberikan THR kepada karyawan yang telah bekerja di
perusahaan selama 12 bulan/1 tahun
2. Bagi karyawan yang masa kerjanya kurang dari 3 bulan atau lebih tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan (termasuk masa percobaan) akan dihitung secara
proporsional, dengan rumus seagai berikut
3. Besarnya THR bagi karyawan dengan masa kerja 3 bulan atau lebih tetapi kurang
dari 12 bulan termasuk masa percobaan akan dihitung secara proporsional, dengan
rumus sebagai berikut:
Masa kerja (dalam bulan) × upah tetap / 12

 SURAT PEMBINAAN
perusahaan menetapkan empat bentuk pendisiplinan (sanksi) utama, yaitu:
-teguran
-surat peringatan (SP)
-skorsing, dan
-pemutusan hubungan kerja (PHK)

 JENIS JENIS PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA


Hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan dapat berakhir karena sebab
sebab atau alasan sebagai berikut:
1. Dalam masa percobaan
2. Pengunduran diri karyawan
a. Karyawan berhak mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan atas
kemauannya sendiri dengan mengajukan
b. Dalam hal karyawan tidak masuk kerja dalam waktu sekurang kurangnya 5
hari kerja berturut turut tanpa pembeitahuan atau ijin yang sah dan telah
dipanggil secara tertulis oleh perusahaan atau izin yang sah dan telah
dipanggil secara tertulis oleh perusahaan sebanyak dua kali, maka karyawan
tersebut dikualifikasikan mengundurkan diri dengan memperhatikan ketentuan
undang-undang.
3. Berakhirnya kontrak
4. Usia pensiun
5. Sakit selama 12 bulan berturut turut
6. Karyawan meninggal dunia
7. Karyawan melakukan pelanggaran/ PHK sepihak oleh perusahaan

BAB III
TINJAUAN PRAKTIK
3.1 Pengertian proses cutting
Proses cutting adalah tahapan-tahapan yang dilalui dalam suatu pengerjaan dimana
menggunakan alat untuk memotong suatu bahan/material yang akan dipotong sesuai
standarisasi produk. Di dalam proses cutting ini lah material nantinya akan melalui proses
selanjutnya hingga menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan.

3.2 jenis jenis material cutting


1. ss
2. ms black
3. aluminized
4. perforated
5. kuningan

2.2 macam macam hasil potongan cutting


1. top head
(140 ×547, 140×520, 140×532, 140×697, 140×682)
untuk komponen penguat dalam produk table, pan rack
2. kupingan bowl
(224×368, 224×388, 224×538)(199×386)(249×539)(274×538)
untuk membuat wastafel
3. apron
(188×463, 188×613, 188×883, 188×783, 188×1083)
untuk penguat side dari produk kompor
4. kanal
(71×485, 71×585, 71×885, 71×1185)
Untuk penyangga samping pada rak meja (sisi pendek)
5. frame
(77×465, 77×765, 77×1165)
Untuk penyangga samping pada rak meja (sisi Panjang)
3.3 mengenal mesin cutting LVD

Anda mungkin juga menyukai