Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Kurikulum 2013 yang diberlakukan secara penuh mulai tahun pelajaran 2015/2016 sesuai instruksi dari menteri
pendidikan. Implikasi dari pernyataan tersebut adalah bahwa penyusunan dan pelaksanaan Kurikulum 2013 oleh
satuan pendidikan harus memperhatikan kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan pendidikan (internal) serta
lingkungan di daerah setempat. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran, Kurikulum 2013 memuat
komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran. Salah satu dari komponen tersebut adalah struktur dan
muatan Kurikulum. Muatan Kurikulum 2013 meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik, muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri pada satuan pendidikan.

 Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
pesertadidik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari
untuk memiliki kompetensi yang sama.

2.  Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) menjadi pembelajaran interaktif


(interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya).

3.   Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet)

4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif


mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains)

5.   Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)

6.   Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia

7.   Pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan pelanggan (user) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik

8.   Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran


ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines).

9.   Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif dan kritis.

B. Tujuan
 Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan bagi guru TIK atau KKPI dan satuan pendidikan
dalam merancang program bimbingan teknologi informasi dan komunikasi bagi peserta didik, sesama guru mata
pelajaran dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memanfatkan TIK sebagai sumber dan/atau sarana belajar di
sekolah.

C. Jenis Kegiatan BIMBINGAN TIK

a. Bimbingan Klasikal

b. Bimbingan Kelompok

c. Bimbingan Individu

D. Sasaran Bimbingan

a. Membimbing peserta didik minimal ( 150 siswa )

b. Memfasilitasi sesama guru ( 41 guru )

c. Memfasilitasi tenaga kependidikan ( 10 orang )

  

E. Hasil yang diharapkan

1.  Peserta Didik

Dengan bimbingan TIK diharapkan siswa/peserta didik mampu memanfaat Teknologi Informasi
dan Komunikasi sebagai sarana belajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.

2. Pendidik dan Tenaga Pendidikan

Dengan bimbingan TIK diharapkan pendidik/guru dan tenaga pendidikan mampu memanfaatkan
serta mengoperasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana pembelajaran dan
administrasi sekolah dalam rangka meningkatkan prestasi Kinerja Pegawai.

KEGIATAN BIMBINGAN TIK


 

Program guru TIK atau KKPI merupakan kegiatan bimbingan dan fasilitasi yang akan
dilaksanakan secara terjadwal bagi peserta didik, sesama guru dam tenaga kependidikan di
sekolah.

Program pembimbingan dan fasilitasi TIK atau KKPI untuk setiap periode disusun
dengan memperhatikan unsur-unsur :

a.       Kebutuhan peserta didik, sesama guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang
diketahui melalui pengungkapan individu dalam kepeminatan peningkatan kemampuan TIK
atau KKPI dan/atau berdasarkan uji kemampuan TIK atau KKPI.

b.      Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing sebanyak minimal
150 orang.

c.       Bidang-bidang bimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan kompetensi TIK


atau KKPI.

d.      Jenis-jenis bimbingan       : Bimbingan klasikal, kelompok, dan individu.

e.       Kegiatan pendukung         : Video Pembelajaran TIK atau KKPI.

f.       Frekuensi bimbingan         : Setiap peserta didik mendapatkan berbagai


bimbingan minimal lima kali dalam setiap semester, baik bimbingan dalam format
perorangan, kelompok maupun klasikal.

g.      Lama kegiatan                  : Setiap kegiatan (kegiatan bimbingan dan pendukung)


berlangsung sekitar 1 sampai 2 jam.

h.      Waktu kegiatan         : Kegiatan bimbingan dan pendukung dilaksanakan pada jam
pelajaran sekolah dan/atau diluar jam pelajaran sekolah.

i.        Kegiatan khusus     : Pada semester pertama setiap tahun ajaran baru diselenggarakan
bimbingan orientasi kelas/sekolah bagi peserta didik baru terkait dengan kemampuan TIK.

Pelaksanaan program satuan kegiatan yaitu kegiatan bimbingan dan kegiatan pendukung
merupakan ujung tombak kegiatan bimbingan dan fasilitasi TIK atau KKPI secara keseluruhan.
Tahap-tahap yang perlu di tempuh adalah :

a.         Tahap Perencanaan,
     Program satuan bimbingan dan kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis dengan
memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian.
b.        Tahap Pelaksanaan,
       Program tertulis satuan kegiatan (bimbingan atau pendukung) dilaksanakan sesuai
dengan perencanaannya.
c.         Tahap Penilaian,
       Hasil kegiatan diukur dengan nilai.
d.        Tahap Analisis Hasil
,      Hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian
lebih lanjut.
e.         Tahap Tindak Lanjut,
      Hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya,
melalui bimbingan dan atau kegiatan pendukung yang relevan.
 

URAIAN TUGAS GURU BIMBINGAN TIK

NO. URAIAN TUGAS HASIL

1. Menyusun rancangan pelaksanaan bimbingan teknologi Rencana Pelaksanaan


informasi dan bimbingan TIK bimbingan TIK

2. Melaksanakan bimbingan teknologi informasi dan Laporan bimbingan


bimbingan TIK per semester untuk : TIK untuk

a. peserta didik a. peserta didik

b. guru b. guru dan tenaga


kependidikan
c. tenaga kependidikan

3. Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan Instrumen evaluasi bimbingan


teknologi informasi dan bimbingan TIK TIK

4. Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan teknologi Data hasil evaluasi bimbingan
informasi dan bimbingan TIK TIK

5. Menganalisis hasil bimbingan teknologi informasi dan Data hasil analisis


bimbingan TIK

6. Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan Program tindak lanjut


memperbaiki bimbingan teknologi informasi dan
bimbingan TIK  

7. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap Surat Keputusan


proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional

8. Mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah Program pengembangan


berbasis teknologi informasi

9. Membimbing peserta didik dalam kegiatan Laporan kegiatan bimbingan


ekstrakurikuler ekstrakurikuler.

10. Melaksanakan pengembangan diri Sertifikat dan Laporan


kegiatan pengembangan diri
 

PENUTUP
 
A. Kesimpulan
 

Peran guru TIK dan guru KKPI dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sangat penting.
Pemenuhan tugas guru TIK dan Guru KKPI sebagai beban kerja yang dapat diekuivalenkan
dengan kewajiban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang guruTIK dan KKPI sesuai ketentuan. Keberhasilan
pemenuhan beban kerja guru TIK dan KKPI sesuai dengan ketentuan sangat bergantung pada
pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur yang terkait
B. Saran
 

Agar semua komponen sekolah dapat bekerja sama dengan baik agar program kerja ini bisa
berjalan secara efektif. Segala saran dan kritik diperlukan guna perbaikan untuk masa yang akan
datang

Anda mungkin juga menyukai