Anda di halaman 1dari 4

1.

Ringkasan kasus
Ny. E 24 tahun G1P0A0 datang ke Rs Sembiring melalui ruang v katas rujukan dari
bidan tanggal 05 september 2022 pukul 09.00 wib dengan keluhan air ketuban sudah
pecah pukul 22.00 wib namun perut belum terasa kencang. HPHT 02 desember 2021
TTP 09 September 2022 dengan usia gestasi 39 minggu.
Pemeriksaan VT :
a. Pembukaan 4 cm
b. His 2x/10/10
c. Djj 145 x/i
d. Ketuban masih keluar sedikit-sedikit

a. Klien masuk VK pukul dengan keluhan air ketuban sudah pecah pukul 22.00 wib
namun perut belum terasa kencang. Diagnosa utama : G1P0A0 24 tahun usia
gestasi 39 minggu janin tunggal hidup intra uterine, letak lintang, KPD 12 jam
inpartu kala I fase laten. Konsul dengan dokter SpOG didapatkan hasil Tindakan
SC.
b. Klien masuk ruang OK pukul 10.30 wib untuk dilakukan SC
c. Klien dari OK pindah ke ruang Hibrida pukul 11.30 wib dengan keadaan umum
baik TD : 120/80 MmHg Nadi : 84 x/i RR: 20X/I Suhu : 36,5 c.

No Data Focus Etiologi Masalah Diagnosa


1 DS : luka post nyeri akut nyeri akut
 Klien mengeluh operasi SC luka post SC
nyeri diarea perut
post op sc.
 Nyeri muncul saat
bergerak.
 Nyeri terasa seperti
ditekan
 Klien mengeluh
nyeri diarea
abdomen post SC.
 Skala nyeri 5
 Nyeri muncul
setiap 5 menit
sekali dan hilang
timbul
DO :
 Terlihat meringis
dan memegang
area nyeri
TD : 120/80 Mmhg
N : 80 x/i
RR : 22 x/i
T : 36,5 C
2. DS nyeri hambatan hambatan
 Klien mengatakan mobilitas mobilitas
nyeri saat bergerak ditempat tidur ditempat tidur
 klien tidak mampu
mengarah kekanan
dan kekirih
DO
 terdapat luka
operasi sepanjang
kurang lebih 10
cm.
 klien terlihat bad
trest
 aktifitas dibantu
keluarga

No Diagnosa keperawatan Evaluasi


1. Resiko infeksi : S (Subjektif)
Beresiko mengalami Data yang diperoleh dari respon pasien secara
peningkatan terserang verbal
organisme patogenik. a. Pasien mengatakan tidak ada demam.
b. Pasien mengatakan tidak ada bengkak
pada luka operasinya.
O (Objektif)
Data yang diperoleh dari respon pasien secara
non verbal atau melalui pengamatan perawat
a. Tidak terdapat cairan berbau busuk pada
luka sc pasien.
b. Kadar sel darah putih dalam batas normal.
A (Assesment)
interpretasi dari data subjektif dan objektif untuk
menentukan tindak lanjut serta penentuan apakah
implementasi yang diberikan akan dilanjutkan
atau sudah terlaksana dengan baik
a. Tujuan tercapai apabila respon pasien sesuai
dengan tujuan dan kriteria hasil.
b. Tujuan belum tercapai apabila respon pasien
tidak sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan.
P (Planing)
a. Pertahankan kondisi pasien apa bila tujuan
tercapai.
b. Lanjutkan intervensi apabila ada tujuan yang
belum mampu di capai oleh pasien

Alat dan bahan serta langkah dilakukan tindakan penggantian perban.


Alat dan bahan Langkah langkah mengganti perban
 Sarung tangan (handscoon) steril. 1. Siapkan alat yang diperlukan (jangan
 Satu set alat (gunting, pinset, dan dibuka), agar kesterilan tetap terjaga.
klem). 2. Dekatkan kantong tempat sampah,
 Kasa atau perban khusus anti air. untuk mencegah kontaminasi.
 Kom. 3. Atur posisi pengidap luka senyaman
 Salep antiseptik. mungkin, agar tidak terjadi gerakan
 Larutan antiseptik. tiba-tiba yang dapat menyebabkan
 Larutan pembersih. kontaminasi luka dan peralatan.
 Nacl/aquabides. 4. Cuci tangan, untuk menghilangkan
 Plester kuman, bakteri, maupun virus yang
menempel di permukaan kulit.
5. Kenakan handscoon bersih (sekali
pakai). Pemakaian handscoon dapat
mencegah perpindahan kuman, bakteri,
maupun virus dari balutan kotor ke
tangan.
6. Lepaskan perban secara perlahan lalu
bersihkan bekas perban dengan
menggunakan kapas bersih, untuk
mengurangi tegangan pada tepi luka.
Jika menggunakan penutup jenis staples,
biasanya akan dilakukan pelepasan
staples.
7. Angkat balutan, bila terdapat drainase
angkat balutan satu persatu, agar dapat
mencegah penarikan drainase.
8. Jika balutan lengket, lepaskan dengan
memberikan larutan steril, untuk
mencegah kerusakan pada permukaan
epidermal.
9. Jika terdapat drainase, lakukan
observasi karakter serta jumlah drainase
pada balutan, agar dapat mengkaji luka.
10. Buang balutan kotor ke kantong plastik
(sampah) yang telah disediakan, untuk
mengurangi perpindahan kuman,
bakteri, maupun virus ke orang lain.
11. Tuangkan larutan antiseptik di atas kasa
steril, agar dapat mempermudah
pekerjaan selama ganti balutan.
12. Observasi kondisi luka serta drainase,
untuk menentukan status penyembuhan
luka.
13. Bersihkan luka dengan larutan
Nacl/antiseptik dengan cara pegang kasa
yang dibasahi dalam larutan dengan
pinset (gunakan kasa terpisah untuk
setiap usapan ketika membersihkan luka
serta bersihkan dari dalam ke luar luka),
dengan menggunakan pinset steril dapat
mencegah kontaminasi jari yang
memakai handscoon.
14. Pakai kasa baru untuk mengeringkan
luka dengan cara mengusapkan secara
perlahan, agar dapat mengurangi
kelembapan pada luka.
15. Pasang perban kering pada luka. Balut
beberapa kali jika diperlukan, dan
pastikan luka tertutup sempurna.
16. Tempelkan plester atau pengikat di atas
balutan luka, dan pastikan perban telah
kencang dan tidak akan bergeser.
17. Lepaskan handscoon dan buang di
tempat yang sudah disediakan.
18. Cuci tangan hingga bersih.

Anda mungkin juga menyukai