Anda di halaman 1dari 19

Catatan: Sistem Bilangan Biner

Sistem bilangan biner adalah bentuk


kode bilangan yang salah satu
aplikasinya diterapkan pada
pemenuhan pengolahan teknologi
• Model Referensi TCP/IP digital, walaupun pengolahan data
- Merupakan protokol komunikasi yang efektif dan efisien menggunakan
data standar yang digunakan sistem bilangan oktal dan hexa-
secara luas. decimal.
- Memiliki 4 lapisan dalam
menjelaskan proses komunikasi Kode bilangan biner adalah bilangan
data di dalam jaringan. biner yang hanya terdiri atas 2
- Menggabungkan lapisan aplikasi, bilangan, yaitu 0 dan 1. Sementara
presentasi dan sesi ke dalam satu Oktal adalah bilangan yang terdiri dari
lapisan (lapisan aplikasi) 8 bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6
- Menggabungkan lapisan data link dan7, dan kode bilangan hexa-
dan fisik ke dalam satu lapisan desimal adalah bilangan yang terdiri
(Lapisan Network Access) dari 16 bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Terdapat dua cara akses jaringan,
yaitu : Permasalahan yang sering timbul
1. Akses jaringan adhoc / peer to adalah bagaimana cara melakukan
peer. Antar host yang saling konversi diantara satu sistem bilangan
berkomunikasi memiliki level ke sistem bilangan lainnya seperti
kewenangan yang sama. Setiap konversi dari desimal menjadi biner
host memposisikan diri untuk atau sebaliknya, dan juga konversi ke
dapat berkomunikasi dengan host sistem bilangan yang lain. Selain itu
lain, tidak dapat diatur ataupun juga berkaitan dengan operasi-operasi
mengatur host lain dalam yang berlaku padanya.
berkomunikasi. Biasanya
komunikasi ini berlaku untuk Untuk aplikasi pada model
komunikasi pc ke pc, seperti pengalamatan logika jaringan
aplikasi sharing file dan sharing komputer, perlu dipahami cara
printer. melakukan konversi biner-desimal
2. Akses Client Server, pada akses maupun sebaliknya. Salah satu cara
ini terdapat server, yaitu suatu yang dapat digunakan untuk
host yang bertugas untuk melakukan konversi ini adalah dengan
memberikan layanan teknis terlebih dahulu membuat bilangan
aplikasi jaringan terhadap host lain perpangkatan dua. Karena alamat IP
yang berfungsi sebagai client yang versi empat setiap segmennya hanya
memanfaatkan layanan yang terdiri atas 8 bit, maka cukup sampai
disediakan oleh server. Contoh perpangkatan dua pangkat tujuh.
dari layanan ini adalah aplikasi
data terpusat (data server), Print 7 6 5 4 3 2 1 0
2 2 2 2 2 2 2 2
server, dll
128 64 32 16 8 4 2 1
Untuk melakukan konversi dari sistem Untuk melakukan konversi dari
bilangan desimal ke sistem bilangan bilangan biner ke sistem bilangan
biner, dapat dilakukan dengan desimal, maka salah satu cara yang
mengurangi angka desimal dengan dapat dilakukan adalah dengan
bilangan perpangkatan dua, dimulai menempatkan bit-bit biner tersebut
7 pada kolom yang telah disediakan,
dari sebelah kiri (bit ke-8 atau 2 ).
Apabila bilangan desimal tersebut selanjutnya totalkan angka
dapat dikurangi dengan bilangan perpangkatan dua yang pada bit
perpangkatan dua tersebut, maka bit biner-nya mengandung angka 1.
tersebut bernilai 1, selanjutnya
sisanya kembali dikurangi dengan Contoh : 10101010 (biner) akan
perpangkatan dua selanjutnya di dikonversikan ke sistem bilangan
sebelah kanannya, sebaliknya apabila desimal, maka penyelesaiannya
bilangan desimal tersebut tidak dapat adalah :
di kurangi dengan angka
perpangkatan dua tersebut, maka bit 8 7 6 5 4 3 2 1 Bit ke
yang bersangkutan bernilai 0. Perpan
128 gkatan
64
32
16
8
4
2
1
Contoh : 100 (desimal) akan di 2
konversikan ke sistem bilangan biner, 1 0 1 0 1 0 1 0 Angka
maka penyelesaiannya adalah : Biner

Bit Dari tabel terlihat bahwa angka


8 7 6 5 4 3 2 1
ke perpangkatan dua yang bit binernya
mengandung angka 1 adalah angka
Perpang
katan 2

128, 32, 8 dan 2, maka bilangan-


bilangan tersebut ditotalkan menjadi
128
64
32
16

128+32+8+2 = 170.
8
4
2
1

Maka 10101010 (biner) = 170


100-64, sisa 36

(desimal)
Konversi
36-32 sisa 4

4-4 sisa 0
100-128

4.3. Pengalamatan
Pengalamatan digunakan
4-16
4-8

0-2
0-1

sebagai identitas unit pengirim (source


address) dan unit penerima
(destination address), dan bersifat
dari 100
Biner

0 1 1 0 0 1 0 0 unik. Beberapa model pengalamatan


telah ada, diantaranya :
- Nama Komputer (NetBIOS
Name) digunakan oleh Microsoft
Dari konversi diatas, dapat diketahui, - Alamat IP digunakan oleh UNIX
bahwa bilangan desimal 100 apabila - Alamat Media Access Control
dikonversikan kedalam sistem (MAC) (alamat fisik)
bilangan biner akan menghasilkan
angka 01100100.
Ketiga pengalamatan diatas lain seperti yang digambarkan pada
memiliki hubungan satu dengan yang gambar 4.15.

Gambar 4.15 Hubungan Tiga Jenis Pengalamatan Komputer

Namun untuk mengirimkan paket menggunakan format dotted


data ke sistem yang berbeda, decimal, contoh 192.168.0.1
dibutuhkan sistem pengalamatan yang
bersifat universal dan dapat dikenali NetBIOS
oleh masing- masing sistem. - Bersifat Logical Address
Alamat IP dipilih sebagai sistem - Non-Routable
pengalamatan yang universal karena - Non-Subnetting
memiliki karakteristik yang lebih baik - Format Address, contohnya:
dibandingkan sistem pengalamatan Komputer1
yang lain.
Alamat MAC
Karakteristik Alamat IP - Bersifat Physical Address
- Bersifat Logical Address - Routable
- Routable - Non-Subnetting
- Subnetting - Format Address: enam
- Format Address: 4 segmen segmen bilangan hexadecimal,
bilangan biner 8 bit yang contoh 00-D0-59-10-F8-45.
dipisahkan dengan “titik” (dot).
Format penulisannya
Gambar 4.16 Pengalamatan pada ProtocolTCP/IP

Dalam mengimplementasikan Sehingga apabila dikonversikan ke


komunikasinya, TCP/IP menggunakan dalam sistem bilangan desimal, akan
Alamat IP (IP Address) sebagai menjadi :
identitas logikal network.
Alamat IP merupakan suatu 0.0.0.0 s/d 255.255.255.255
model pengalamatan jaringan
komputer yang digunakan pada Untuk memudahkan pembacaan
TCP/IP. dan penulisan, alamat IP biasanya
Format dari alamat IP harus unik direpresentasikan dalam bilangan
dan mempunyai format dalam Decimal (dotted decimal).
bilangan biner yang terdiri dari 32-bit Satu susunan alamat IP terdiri
dan dibagi atas 4 kelompok masing- atas 2 bagian, yaitu Network ID dan
masing 8-bit bilangan biner (atau Host ID, susunannya tergambar
sering disebut dengan istilah oktal). seperti pada gambar berikut :

Range alamatnya berkisar dari:


00000000.00000000.00000000.00000000
sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111
Gambar 4 - 15 Pembagian Format Alamat IP

Bit Network-ID berperan dalam - Jumlah Network:


identifikasi network ID, yang 28 Network
menunjukan identitas network tersebut - Jumlah Host / Network :
dalam hubungan dengan network (224 )-2 Host = 16.774.214 Host
lainnya. - Network Address 0.0.0.0 dan
Sedangkan Bit Host-ID berperan 127.0.0.0 termasuk kedalam
dalam identifikasi host dalam suatu kelompok Address khusus.
network. - Contoh : 11.12.13.14

4.3.1. Kelas Alamat IP Kelas B mempunyai spesifikasi :


Untuk mengklasifikasikan penggunaan
alamat IP, maka telah dibentuk
Standar Kelas Alamat IP yang terdiri
atas 5 kelas (Kelas A,B,C,D dan E),
dan yang digunakan untuk jaringan
komputer publik hanya kelas A, B dan
C, sedangkan Kelas D dan E
digunakan untuk Multicast. - Network-ID :
16-bit (Oktal Pertama dan ke-2)
- Host-ID :
Kelas A mempunyai spesifikasi : 16-bit (Oktal Ke-3 dan ke-4)
- Format Bit :
Bit pertama dan kedua pada oktal
pertama = 10
- Range Network :
128.0.0.0 – 191.255.0.0
- Netmask :
255.255.0.0
- Network-ID : - Jumlah Network :
8-bit (Oktal Pertama) 2 16 Network
- Host-ID : - Jumlah Host / Network :
24-bit (Oktal Ke-2 hingga ke-4) (2 16 ) -2 Host = 65.535
- Format Bit : - Contoh : 130.131.132.133
Bit pertama oktal pertama = 0
- Range Network :
0.0.0.0 – 126.0.0.0
- Netmask : Kelas C mempunyai spesifikasi :
255.0.0.0
4.3.2. Kelas Alamat Khusus
Selain alamat yang dipergunakan
untuk identitas host, ada beberapa
jenis alamat yang digunakan untuk
- Network-ID : keperluan khusus dan tidak boleh
24-bit (Oktal Pertama dan ke-2) digunakan untuk identitas host.
Host-ID :
16-bit (Oktal Ke-3 dan ke-4) 1. Alamat Network
- Format Bit : Alamat ini digunakan sebagai
Bit pertama, kedua dan ketiga identitas network pada jaringan
pada oktal pertama = 110 Internet.
- Range Network : Misal:
192.0.0.0 – 223.255.255.0 - 10.10.10.0/24
- Netmask : - 192.168.0.0/24 , dll
255.255.255.0
- Jumlah Network Address : Alamat IP ini diperoleh dengan
(2 24 )2 Network Address membuat seluruh bit host-ID pada 2
- Jumlah Host / Network : oktal terakhir menjadi 0.
256-2=254 Host
Penentuan alamat jaringan (alamat
Kelas D mempunyai spesifikasi: awal pada range network) dapat pula
Jika 4 bit pertama adalah 1110, ditentukan dengan cara menggunakan
Alamat IP merupakan Kelas D yang perkalian (operasi “and” pada
digunakan untuk alamat multicast aritmatika logika gerbang dasar
address, yakni sejumlah komputer digital) antara biner alamat IP dengan
yang memakai bersama suatu aplikasi nilai masking yang digunakan.
(bedakan dengan pengertian alamat Operasi “and” merujuk pada tabel
jaringan (network address) yang ????
mengacu kepada sejumlah komputer
yang memakai bersama suatu Tabel 4.1 Operasi “and”
network).
A B A AND B
Salah satu penggunaan multicast 0 0 0
address yang sedang berkembang 0 1 0
saat ini di Internet adalah untuk 1 0 0
aplikasi videoconference real-time 1 1 1
yang melibatkan lebih dari dua host
(multipoint), menggunakan Multicast Berikut diberikan contoh untuk
Backbone (MBone). mendapatkan alamat jaringan.

Sedangkan pada Kelas E, empat bit Alamat IP Host = 167.205.9.35 (Kelas


pertama adalah 1111 atau sisa dari B)
seluruh kelas. Pemakaiannya Network Address = 167.205.0.0
dicadangkan untuk kegiatan
eksperimental. Apabila digunakan operasi “and”,
maka pernyataan diatas dihasilkan
dari :
Alamat IP : yang ada didalam Local Area
167.205.9.35 (dotted decimal) Network. Alamatnya adalah
10100111.11001101.00001001.00100011 255.255.255.255, Misal: Host
(biner) dengan Alamat IP 167.205.9.35
atau 167.205.240.2, broadcast
Masking : address-nya adalah
255.255.0.0 (dotted decimal) 167.205.255.255 (alamat IP
11111111.11111111.00000000.00000000 terakhir dari jaringan 167.205.0.0).
Sehingga untuk penyelesaian kasus 2. Direct Broadcast
diatas diperoleh hasil sebagai berikut. Alamat Broadcast untuk jaringan
tertentu yang didapat dari Alamat
10100111.11001101.00001001.00100011
IP terakhir dari jaringan tersebut
11111111.11111111.00000000.00000000and
10100111.11001101.00000000.00000000 (formula broadcast address).

Dari perhitungan/konversi di peroleh 3. Masking


angka biner 10100111.11001101. Masking adalah teknik yang
00000000.00000000 sebagai alamat digunakan untuk melakukan masking /
network, apabila di konversikan ke filter pada proses pembentukan
bilangan desimal (dotted decimal), routing, sehingga dapat diketahui
nilai tersebut adalah 167.205.0.0 suatu alamat IP termasuk dalam satu
jaringan atau tidak. Netmask didapat
Fungsi dari alamat network adalah dengan cara mengubah semua bit-bit
untuk menyederhanakan informasi Network-ID menjadi 1 dan semua bit-
routing pada Internet. Router cukup bit host-ID menjadi 0.
melihat alamat network (167.205) Penulisan masking lainnya selain
untuk menentukan ke jaringan mana menggunakan format yang disebut
paket data harus dikirimkan netmask adalah dengan
menggunakan istilah prefix atau
2. Alamat Broadcast genmask, yaitu dengan menuliskan
Address ini digunakan untuk jumlah bit network dari masking, pada
pengiriman informasi yang harus akhir penulisan Alamat IP dengan
diketahui oleh seluruh host yang diawali dengan slash (/).
terdapat pada suatu jaringan. Pada
komunikasi antar jaringan, alamat Contoh:
broadcast berlawanan fungsi dengan Alamat IP 167.205.1.2 dengan
alamat jaringan. Alamat broadcast netmask 255.255.0.0 dapat pula ditulis
digunakan untuk pengiriman data dengan 167.205.1.2/16.
yang mewakili seluruh anggota
network untuk network lain. Jenis Dari format penulisan Alamat IP,
informasi yang di-broadcast biasanya maka dapat diketahui range dari
adalah informasi routing. networknya yang terdiri dari Network
Address, Available/Useable Address
Ada dua jenis alamat broadcast: (Range Alamat IP host) dan Broadcast
1. Local Broadcast Address.
Alamat broadcast yang digunakan
untuk menghubungi semua host
Misalnya tertulis : 192.168.1.0/24, Kelompok Alamat IP yang tidak
maka dapat diartikan sebagai : termasuk alamat Private, dapat
Network Address: 192.168.1.0 dikategorikan Alamat Public.
(alamat IP awal), hasil dari proses
“and” antara alamat IP dengan 4.3.4. Range Network
masking. Sebuah network dalam
Broadcast Address: realisasinya terdiri atas tiga komponen
192.168.1.255 (alamat IP terakhir), alamat, yaitu :
nilai ini didapat dari formula: 1. Network Address
2. Available Address/ Useable
Network Address + (Jumlah host -1) Address
3. Broadcast Address
n
Jumlah host dapat diketahui dari 2 ,
dengan n adalah bit host (angka 0) Network Address dan Broadcast
pada masking. Address tidak dapat digunakan
sebagai alamat pada host. Hal ini
Netmask : 255.255.255.0, pada dikarenakan keduanya mewakili
contoh dituliskan /24, Angka 24 network secara keseluruhan dalam
memberikan informasi bahwa komunikasinya.
Network-ID dari Network Address di Network Address mewakili network
atas menggunakan 24-bit pertama ketika penerimaan paket data. Apabila
dari 32-bit Alamat IP. paket data dikirimkan ke alamat ini,
Range Alamat IP host: maka asumsinya paket data ini
192.168.1.1 s/d 192.168.1.254 dikirimkan ke seluruh network, bukan
hanya ke satu host saja.
4.3.3. Alamat Private dan Public Sedangkan Broadcast Address
IP Private merupakan alamat IP mewakili network ketika pengiriman
khusus yang digunakan untuk paket data. Apabila paket data
lingkungan LAN, artinya apabila dikirimkan dari alamat ini, maka host
dihubungkan langsung pada penerima akan mendeteksi bahwa
Internetworking alamat IP ini tidak pengirimnya bukan satu host,
dikenali. Sedangkan Alamat IP yang melainkan dari satu network.
dikenali di Internet disebut IP Public. Kedua alamat ini tidak dapat
diberikan kepada host (seperti ditulis
Kelompok alamat yang masuk pada sub bab sebelumnya mengenai
kategori Alamat Private adalah: address khusus). Kalaupun
- 10.0.0.0 dipaksakan untuk diberikan, maka
- 172.16.0.0 s/d 172.31.0.0 sistem akan menolak untuk
- 192.168.0.0 s/d 192.168.255.0 menerapkannya.
Sedangkan Available Address
Agar komputer pada lingkungan adalah sekumpulan Alamat IP yang
LAN ini dapat terkoneksi ke Internet, dapat diterapkan sebagai alamat host.
dilakukan dengan penerapan Network
Address Translation (Pembahasan Dalam penulisannya Alamat IP
ada di Bab Firewall). menggunakan Dotted Decimal, akan
tetapi proses pada formula-nya
mengunakan sistem bilangan biner.
Karenanya untuk dapat
menyelesaikan formula network, Sebelumnya konversikan dulu dotted
sebelumnya dotted decimal harus decimal mejadi binary :
dikonversikan ke biner pada setiap Alamat IP 10.10.10.1 =
segmen-nya. 00001010. 00001010.00001010.00000001

Untuk dapat menentukan masking 255.255.255.0 =


kapasitas sebuah network, formula 11111111.11111111. 11111111.00000000
yang dapat digunakan adalah:
- Network Address
00001010. 00001010.00001010.00000001
1. Network Address : 11111111.11111111. 11111111.00000000 and
“And” kan antara Alamat IP 00001010. 00001010.00001010.00000000
dengan bit dari masking yang
digunakan. Hasil binary diatas apabila dikonversi
ke dotted decimal, akan menjadi
2. Broadcast Address : 10.10.10.0, jadi network addressnya
[Segmen yang mengandung bit adalah 10.10.10.0.
host (0) pada Network Address
+ jumlah host] -1. - Broadcast Address
- Network address merupakan [0 + 28) – 1
angka yang didapat dari [0 + 256) – 1
formula sebelumnya. = 255
- Jumlah host didapat dari Jadi broadcast addressnya adalah
perpangkatan dua untuk bit 10.10.10.255.
host pada masking.
Contoh untuk masking : - Available Address =
255.255.255.0 (dotted 10.10.10.1 s/d 10.10.10.254
decimal) apabila
dikonversikan pada binary, Sehingga sebuah network setelah
akan menjadi 11111111. menjalani proses subentting akan
11111111.11111111.000000 menjadi beberapa subnetwork yang
00, disana terlihat jumlah bit range-nya lebih kecil.
host (angka ”0”) adalah Subnetting dilakukan dengan
sejumlah 8 buah, maka beberapa alasan, diantaranya adalah :
jumlah host pada network 1. Menghemat penggunaan alamat
yang bersangkutan adalah IP, terutama public.
28 = 256 Alamat IP untuk 2. Mengurangi tingkat kongesti
host. (kemacetan) komunikasi data
didalam jaringan.
3. Available Address dimulai dari 3. Mengatasi perbedaan hardware
satu alamat IP setelah Network dan media fisik yang digunakan
Address sampai satu address dalam suatu network.
sebelum broadcast address. 4. Memecah Broadcast Domain.
Contoh Kasus : Adapun proses dari subnetting ini
Untuk menentukan range network dari dapat dilakukan dengan cara
alamat IP 10.10.10.1 masking memindahkan atau menggeser garis
255.255.255.0 adalah: pemisah antara bagian network dan
bagian host dari suatu alamat IP (yang Namun apabila tidak dilakukan
difungsikan oleh masking). pengubahan masking, maka
Beberapa bit dari bagian host-ID penggunaan masking /24 untuk 5 host
dialokasikan menjadi bit tambahan (pc) akan dirasa tidak efektif, karena
pada bagian network-ID. Network banyak alamat IP yang tidak
Address pada satu jaringan tunggal digunakan dalam network tersebut.
dipecah menjadi beberapa Apabila sebuah network dengan
subnetwork tentunya dengan range range tertentu akan dibagi menjadi
yang lebih kecil. beberapa subnetwork dengan rincian
Proses Subnetting dapat range masing-masing subnetwork
membuat sejumlah network tambahan terdiri dari jumlah host yang beragam,
dengan mengurangi jumlah maka pemecahannya dapat dilakukan
maksimum host yang ada dalam tiap dengan urutan:
network tersebut, sehingga akan 4. Tentukan range network awal
menjadikan beberapa host yang 5. Tentukan range network setiap
tadinya berada dalam satu network, subnetwork (dengan cara
bisa jadi setelah dilakukan proses menentukan masking untuk tiap
subnetting akan menjadi berbeda subnetwork, ditentukan dengan
network, sehingga untuk n
cara 2 dengan n adalah jumlah bit
mengkoneksikannya diperlukan host).
bantuan dari fungsi router. 6. Urutkan prioritas pemberian
Penyelesaian yang menghendaki alokasi alamat IP dari subnetwork
proses subnetting dapat dilakukan yang range-nya lebih luas.
dengan beberapa langkah. 7. Berikan alokasi alamat IP
berdasarkan prioritas.
Contoh :
Network 222.168.0.0/24 dapat Dari network diatas Network
didefinisikan mempunyai range 222.168.0.0/24 apabila akan dibagi
network mulai dari 222.168.0.0 s/d menjadi 4 subnetwork, maka untuk
222.168.0.255, dengan available menentukan range network untuk
address sebanyak 254 buah. setiap subnetwork dapat diselesaikan
Dengan alasan effisiensi dengan solusi :
penggunaan alamat IP, misalnya
apabila pengalamatan tersebut - Menentukan range setiap
diterapkan pada network yang jumlah subnetwork: [256] / 4 = 64.
host-nya relatif sedikit dari range - Jadi panjang setiap subnetwork
network, misalnya akan diterapkan adalah 64 alamat IP, atau dapat
pada network yang mempunyai host menggunakan masking /26.
sebanyak 5 host, maka range network - Tentukan range tiap subnetwork.
tersebut dapat diubah agar menjadi subnetwork 1.
efisien, dengan cara mengubah 222.168.0.0/26 - 222.168.0.63/26
maskingnya, asalnya /24 diubah
menjadi /29 (yang hanya memuat 8
alamat IP, 2 alamat IP digunakan subnetwork 2.
untuk network address dan broadcast 222.168.0.64/26 - 222.168.0.127/26
address, dan 6 alamat IP untuk
available address). subnetwork 3.
222.168.0.128/26-222.168.0.191/26 Network b. Terdiri atas 15 pc =>
15+2=17 (jumlah pc+2 (network
subnetwork 4. address dan broadcast address))
222.168.0.192/26-222.168.0.255/26 => di bulatkan ke perpangkatan 2
selanjutnya, yaitu 32 (masking =
Sebagai catatan, untuk /27).
pengecekan, maka network address
pada subnetwork pertama harus sama Network c. Terdiri atas 25 pc =>
dengan network address awal, dan 25+2= 27 (jumlah pc+2 (network
broadcast address subnetwork address dan broadcast address))
terakhir harus sama dengan broadcast => di bulatkan ke perpangkatan 2
address network awal. selanjutnya, yaitu 32 (masking =
Untuk lebih jelas lagi, contoh /27).
kedua adalah proses subnetting yang
menginginkan subnetwork dengan Network d. Terdiri atas 35 pc =>
lingkup (range) nya bervariasi antara 35+2= 37 (jumlah pc+2 (network
satu subnetwork dengan subnetwork address dan broadcast address))
lainnya. => di bulatkan ke perpangkatan 2
Contohnya dari network selanjutnya, yaitu 64 (masking =
192.168.0.0/24 akan dibuat distribusi /26).
alamat untuk beberapa subnetwork
dengan rincian sebagai berikut: - Urutkan prioritas pemberian alokasi
Network a. Terdiri atas 5 pc Alamat IP dari subnetwork yang
Network b. Terdiri atas 15 pc range-nya lebih luas.
Network c. Terdiri atas 25 pc urutan subnetwork : D- C- B- A.
Network d. Terdiri atas 35 pc
- Berikan alokasi Alamat IP
Solusi untuk menentukan range setiap berdasarkan prioritas.
subnetwork: Subnetwork D:
222.168.0.0/26 – 222.168.0.63/26
- Tentukan identitas / range network
awal : Subnetwork C:
/24 = 256 alamat IP (192.168.0.0 – 222.168.0.64/27– 222.168.0.95/26
192.168.0.255)
Subnetwork B:
- Tentukan range network setiap 222.168.0.96/26-222.168.0.127/26
subnetwork (dengan cara menentukan
masking untuk tiap subnetwork, Subnetwork A:
n 222.168.0.128/26–222.168.0.191 /26
ditentukan dengan cara 2 , dengan n
adalah bit host).
Network a. Terdiri atas 5 pc => Alamat IP yang belum teralokasikan:
5+2= 7 (jumlah pc+2 (network 222.168.0.192 sampai dengan
address dan broadcast address)) 222.168.0.255. Alamat IP yang
=> di bulatkan ke perpangkatan 2 belum teralokasikan ini dapat di-
selanjutnya, yaitu 8 (masking = subnettingkan lagi, dengan syarat
/29). range subnetwork yang dibuat
selanjutnya tidak lebih besar dari di terapkan pada network interface
subnetwork terkecil sebelumnya. card.

4.3.5. Menerapkan Pengalamatan Pada sistem operasi Windows, Menu


Alamat IP sebagai pengalamatan logic Network Connection pada Control
berbasis IP merupakan satu jenis Panel merupakan salah satu cara
addressing yang banyak digunakan melakukan / memberikan konfigurasi
oleh hampir semua pengguna jaringan network. Adapun langkah untuk
komputer. Hal ini di karenakan melakukan setting network pada
banyaknya pengguna jaringan sistem operasi microsoft windows
komputer yang menghubungkan dilakukan:
networknya dengan Internetwork. 1. Masuk ke Sub Menu Network
Untuk Sistem Operasi Microsoft Connection dari Control Panel
Windows, maupun pada sistem
operasi lainnya yangterhubung
jaringan, implementasi pengalamatan

Gambar 4 - 16 Halaman Control Panel


Gambar 4 - 17 Halaman Network Connection

2. Pilih network yang akan diikuti/di 3. Pada Wizard Local Area


konfigurasi pengalamatannya, misal Connection Properties, sorot item
Local Area Connection untuk Internet Protocols (TCP/IP),
koneksi yang menggunakan kemudian pilih Properties.
wireline.

Gambar 4 - 18 Local Area Connection Properties


4. Berikan alamat IP sesuai rencana yang diberikan oleh DHCP
penerapan topologi. Untuk hal ini Server.
dapat dilakukan dua cara, yaitu : - Atau pilih radio button “Use the
- Pilih Radio button “Obtain an following alamat IP” untuk set
alamat IP Automatically”, untuk alamat IP secara manual oleh
setting alamat IP automatis Network Administrator.

Gambar 4 - 19 WIzard TCP/IP Properties

Setelah diset, maka pilih Tab OK dimaksud (akses melakui klik


untuk konfirmasi persetujuan. kanan – status dari network
yang hendak dilihat status
5. Selanjutnya Alamat IP yang telah konfigurasi network-nya). Untuk
diset digunakan sebagai identitas informasi lebih jelas dapat
untuk host yang bersangkutan. dilihat dari akses radio button
Details (Gambar 4.21 b dan c).
6. Untuk pengecekan dapat dilakukan - Menggunakan terminal dengan
dengan beberapa cara, diantaranya perintah : “ipconfig /all”.
adalah : - Pada versi microsoft windows
- Melakukan pengecekan ulang 98, informasi dapat dilihat juga
pada jendela Internet Protocol dari akses ”winipcfg”.
(TCP/IP) Properties untuk
konfigurasi network yang telah
diberikan, dari wizard Control
Panel (Gambar 4.21 a)
- Informasi dari jendela “Support”
pada status network yang
(a)

(b)
(c )

Gambar 4 - 20 Informasi konfigurasi network dari jendela support network

Gambar 4 - 21 Tampilan Pengecekan Konfigurasi Network


Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar diatas distribusi DHCP Server, opsi Yes


memperlihatkan tanggapan dari akan muncul sebagai informasi
pemberian sintaks ipconfig /all. bahwa alamat IP didapat dari
Sebetulnya walaupun tidak distribusi DHCP server, sebaliknya
ditambahkan opsi /all, informasi opsi No akan tampil sebagai
konfigurasi network akan tampil, informasi bahwa IP diberikan
namun hanya terdiri atas alamat ip, secara manual.
masking dan gateway (apabila diset) e. IP Address: Alamat IP yang
dari deskripsi hardware yang dialokasikan untuk kartu jaringan
digunakan. tersebut.
Gambar diatas f. Subnetmask: masking IP yang
memperlihatkan informasi konfigurasi dialokasikan untuk kartu jaringan
network yang pada saat tersebut aktif tersebut.
akan ditampilkan semuanya, akan g. Default Gateway: Alamat IP yang
tetapi untuk network yang pada saat diset sebagai tujuan pelemparan
tersebut tidak aktif, maka yang tampil data, apabila tujuan dari paket
hanya deskripsi hardware dari kartu data tersebut tidak tercantum pada
jaringan yang digunakannya saja. tabel routing lokal.
Pada tanggapan perintah
tersebut ada beberapa parameter Perintah tanpa opsi ”/all” akan
yang tampil, yaitu bagian yang menampilkan identitas kartu jaringan
menyatakan interface yang sedang di yang pada saat itu aktif saja, akan
monitor (misal Ethernet adapter Local tetapi apabila perintah ipconfig
Area Network). Hardware ini terdiri diikuti oleh opsi ”/all”, maka akan
atas informasi network yang telah ditampilkan identitas dari seluruh kartu
diberikan pada interface tersebut, jaringan yang telah diset.
yang terdiri atas : Selanjutnya, untuk mengetahui status
a. Media State: Status media yang ketersambungan host tersebut dengan
digunakan, apakah sedang host lain, dapat ketahui melalui
terpasang atau tidak. beberapa cara, yaitu :
b. Description: Jenis kartu jaringan 1. Melihat status ketersambungan
yang digunakan sesuai dengan network (informasi lebih lengkap
yang telah terdeteksi oleh sistem. pada Microsoft Windows Vista).
c. Physical Address: Alamat fisik dari 2. Menggunakan tools ”ping”,.
kartu jaringan. 3. Menggunakan software monitoring
d. DHCP Enable: Cara pemberian jaringan
alokasi alamat IP, apakah
diberikan secara manual atau dari
Gambar 4 - 22 Tools Ping

Utilitas ping digunakan untuk alamat IP yang telah di-set untuk kartu
mengecek apakah jaringan kita sudah jaringan pada komputer
bisa berfungsi dan terhubung dengan (192.168.188.1).
baik. Sintaks dari perintah ping Namun seandainya jika kita
adalah sebagai berikut: melakukan ping untuk nomor IP yang
tidak dikenal (misalnya ping
ping [alamat ip]/[host- 192.168.188.3, seperti yang terlihat
name] -option pada gambar), maka akan dikeluarkan
pesan Request timed Out yang
Misalkan pada gambar 4.23 terlihat berarti nomor IP tidak dapat dijangkau
perintah ”ping localhost” (nama yang dari host tersebut.
otomatis di-set untuk komputer TTL adalah Time To Live, yaitu
sendiri). Jika kita melihat pesan ”Reply batasan waktu agar paket data
from IP 127.0.0.1 ” besarnya berapa tersebut tidak mengambang di
bytes dan waktunya berapa detik, itu jaringan (karena destinasi/tujuan tidak
menandakan bahwa perintah untuk ditemukan).
menghubungkan ke localhost dapat
berjalan dan diterima dengan baik, hal
ini juga sama dengan apabila
dilakukan pengetesan koneksi ke
Tanggapan dari tools ”ping” Kalaupun masing-masing host
setidaknya ada 4 macam : tidak terdapat dalam satu network,
1. Reply from [alamat host tujuan] akan tetapi tetap menginginkan
[kapasitas pengiriman] [waktu melakukan komunikasi, maka harus
pengiriman] [TTL], Tanggapan ini ada penghubung antar keduanya,
menandakan terjadi koneksi dalam teknis jaringan komputer
antara host pengirim dan host penghubung yang dimaksud adalah
penerima ”ping” perangkat yang disebut Router, yang
2. Request timed out, tidak terjadinya bertugas melakukan IP Forwarding
koneksi antara kedua host, antar network.
penyebabnya belum dapat di
pastikan, atau penyebabnya masih 4.4. Routing
bersifat umum, walaupun Alamat Ukuran satu network antara
IP tujuan termasuk satu network beberapa host dapat diketahui apabila
dengan pengirim. masing - masing host yang
3. Hardware Error, adanya berkomunikasi mempunyai network
kerusakan pada NIC yang address yang sama.
terpasang pada host pengirim.
4. Destination Host Unreachable, Kalaupun ada dua host atau lebih
kedua host yang berkomunikasi yang tidak terdapat dalam satu
tidak terdapat dalam satu network, network, akan tetapi tetap
atau tidak adanya route antara menginginkan melakukan komunikasi,
kedua host apabila tidak terdapat maka harus ada perangkat
dalam satu network. penghubung antara mereka. Dalam
teknis jaringan komputer perangkat
Host yang dapat berkomunikasi penghubung yang dimaksud adalah
adalah host yang terdapat dalam satu Router, yang bertugas melakukan
network logika. routing antar network.

Selain dari tools / perintah ping ini, Routing merupakan proses


dapat pula digunakan software penyampaian data dari satu host ke
monitoring jaringan, walaupun host yang lainnya yang tergabung
berbeda cara dalam melakukan dalam jaringan komputer.
pengecekan koneksi, namun Proses routing ini terjadi pada
pengujian koneksi dari perintah ping lapisan network, dengan protokol
maupun menggunakan software Internet Protocol.
monitoring jaringan, keduanya sama-
sama menggunakan protokol SNMP 4.4.1. Berdasarkan Prosesnya
(Simple Network Management Berdasarkan Prosesnya routing
Protocol) (lihat sub-bab ...). dapat di kelompokkan menjadi dua
macam yaitu, yaitu :
Ukuran satu network antara 1. Routing Langsung
beberapa host dapat diketahui apabila 2. Routing Tak Langsung
masing - masing host yang
berkomunikasi mempunyai network
address yang sama.

Anda mungkin juga menyukai