Anda di halaman 1dari 8

ETIKA MAHASISWA KETIKA

BERINTERAKSI DENGAN DOSEN

ETIKA MAHASISWA KETIKA BERINTERAKSI DENGAN DOSEN

Adi Gunawan Silalahi

Adelia Sakinah Rahmah

Elvan Dito Siregar


A. Definisi Etika Komunikasi

Setiap orang perlu memahami etika dalam berkomunikasi terhadap


lawan komunikasi-nya. Terutama mahasiswa, dalam berkomunikasi,
mahasiswa diharuskan melakukannya secara tepat dan profesional,
dikarenakan di dunia kerja akan dituntun profesionalisme yang tinggi. 1
Menurut arti etimologi, “komunikasi” bermula dari kata latin yaitu
“communis” yang memiliki kata dasar “common” dan memiliki arti sama.

Korespondensi dapat diketahui melalui definisi yang berbeda, termasuk:

1. Komunikasi adalah cara paling umum untuk membentuk penyampaian,


pengumpulan, dan penyusunan pesan yang dilakukan oleh satu atau dua
orang dengan alasan khusus. 2
2. Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan amanat atau kabar yang
dilakukan oleh beberapa orang menggunakan kaidah yang akurat dengan
tujuan agar pesan yang diharapkan dapat dirasakan.3
3. Everett M. Rogers menyatakan, Komunikasi adalah cara paling umum
untuk memindahkan pemikiran dari sumber ke setidaknya satu penerima
dengan tujuan akhir untuk mengubah cara mereka berperilaku.4

Korespondensi dapat dicirikan sebagai penyampaian data dimulai dengan


satu individu kemudian ke yang berikutnya. Menurut pandangan Islam, jelas
Allah SWT membantu manusia untuk menanamkan, memanfaatkan akal dan
kemampuan berbahasa yang diberikan oleh Allah SWT terhadap kita. Dalam
Al-Qur'an disampaikan pada Q.S Ar-Rahman 55:1- 4)

‫ َعلَّ َمهُ ْالبَيَان‬. َ‫ق اِإْل ْن َسان‬


َ َ‫ َخل‬. َ‫ َعلَّ َم ْالقُرْ آن‬. ُ‫لرَّحْ ٰ َمن‬

Yang artinya : “Tuhan yang maha pemurah(1) Yang telah mengajarkan Al-
Quran (2) Dia menciptakan Manusia (3) Yang mengajarinya berbicara (4)
1
Dikdik Febianto, Firli Nur Fadhillah, Ghani Wiharlan, Mugia Rizky Nugraha, “Pendahuluan”, Etika
Mahasiswa Dalam Berkomunikasi dengan Dosen Menggunakan Aplikasi Wassap, vol. 2, 2019,
192.
2
Sendjaja, Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarta, Univesitas Terbuka, 1993, 8.
3
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, PT. Rosda Karya, 2008, 67.
4
Reni Agustina Harahap, S. ST. , M. Kes. , Fauzi Eka Putra, M. I. Kom. , Komunikasi Kesehatan,
Jakarta, Prenamedia Group, 2019, 3.
B. Etika Dosen

Dosen merupakan salah satu jalan hidup yang bermartabat dan secara
sadar dipilih oleh seorang yang hendak terjun langsung dengan maksud upaya
meningkatkan kualitas anak bangsa. 5Oleh karena itu dosen diharapkan untuk
terus-menerus bekerja pada kemampuan dan kualitas mereka di dalam
kampus. Mengenai masalah tersebut seorang pengajar pada saat melakukan
komitmen dan kewajibannya.

Jika perlu, moral skolastik (dosen) diubah menjadi pedoman atau kontrak
kerja yang membatasi, diikuti oleh sanksi ilmiah dan staf bagi orang-orang
yang mengabaikannya. Misalnya, jika komitmen utama seorang guru adalah
untuk bekerja pada bagian mental mahasiswa, ketidakhadiran seorang dosen
dalam pengalaman yang berkembang mengabaikan moral ilmiah serta
menyalahgunakan pedoman tanggung jawab, kewajiban, dan
ketidakprofesionalan. Dengan cara ini, harus ada dukungan yang kuat dan
kantor atau yayasan yang disetujui.

C. Etika Mahasiswa

Mahasiswa selaku salah satu komponen civitas akademik yang


melambangkan objek dan bersamaan subjek dalam sistem pembelajaran pula
wajib memegang, menguasai dan menghargai etika akademik terutama saat
mereka sedang melakukan korelasi dengan dosen ataupun dengan mahasiswa
yang lain nya pada saat mereka berada didalam area kampus
Bagi seorang mahasiswa, akhlak dapat menjadi metode pengendalian
dalam melakukan suatu kegiatan. Mahasiswa harus tahu tentang tugas moral
dalam hidup mereka dan bagaimana mereka harus memiliki pilihan untuk
bermoral dalam situasi mereka saat ini. 6Dengan demikian, makna moral harus
lebih dirasakan dan diterapkan secara sungguh-sungguh dalam membentuk
kepribadian pengganti suatu negara di kemudian hari..

5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Cetakan Ketujuhbelas), Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya, 2013, 3.
6
Dr. Weny S. S., M.S., Pembelajaran Etika dan Penampilan bagi Milennial Abad 21, Medan,
Guepedia, 2021, 18.
D. Etika dalam berinteraksi dengan dosen
1. Memahami tipe dosen
2. Setiap dosen mempunyai kepribadian dan watak yang beragam. Oleh
karena itu, sebelumnya kita harus mengindentifikasi dan memahami tipe
dosen yang ingin kita ajak berinteraksi
3. Mengetahui jam sibuk dosen

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya dosen memiliki banyak waktu


sibuk, contohnya sedang melakukan perkuliahan, rapat, seminar, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu sebelum menghubungi dosen kita harus
mengetahui kondisi dosen tersebut apakah sedang melakukan kegiatan
atau tidak. Maka dari itu, kita harus mengindari untuk menghubungi dosen
apabila yang bersangkutan sedang sibuk dan jangan menghungi dosen jika
waktu masih terlalu pagi atau sudah larut malam.

4. Bersikap sopan ketika menghubungi dosen

Sopan santun merupakan ketentuan penuh saat berinteraksi dengan


siapapun, terutama saat berinteraksi dengan dosen. 7Ketika kita ingin
mengontak dosen baik itu menggunakan sms, whatsapp maupun telepon
langsung, maka kita wajib menggunakan bahasa dan tutur kata yang sopan
dan santun.

E. Cara – cara berkomunikasi dengan dosen secara langsung

Komunikasi dapat gagal apabila amanat yang diantarkan tidak


diterima dengan baik oleh partner bicara kita. Oleh karena itu ada perspektif-
perspektid yang harus kira jaga saat berkomunikasi dengan dosen, yaitu :

1. Body languange (gestur)

Gestur atau yang disebut dengan gerak tubuh, dapat digunakan untuk
memberikan pesan terhadap orang lain. Gestur yang dimaksud yaitu :

7
Dr. Weny S. S., M.S., Pembelajaran Etika dan Penampilan bagi Milennial Abad 21, Medan,
Guepedia, 2021, 19.
penampilan, cara duduk, cara berdiri, posisi tangan, kaki dan lain
sebagainya. Gesture merupakan jenis komunikasi sehari-hari yang
berperan penting dalam sistem komunikasi manusia. Oleh karena itu gestur
mempunyai skor tertinggi dalam berkomunikasi dengan dosen.

2. Cara berbicara

Cara berbicara anda sangat berpengaruh terhadap sesorang yang akan


mendengarkan atau menerima informasi dari anda. Ada beberapa yang
harus diperhatikan dalam cara berbicara, yaitu :

a) Volume suara, cobalah untuk berbicara dengan menggunakan volume


yang sesuai dengan telinga orang lain. Jika terlalu keras, maka orang
akan risih, dan bila terlalu kecil, maka orang akan merasa sulit untuk
menerima pesan yang anda maksud
b) Ritme bicara, irama bicara yang terlalu cepat akan menyulitkan
seseorang untuk memahaminya, dan jika irama terlalu lambat akan
membuat sesorang akan resah dan kehilangan kesabaran serta
membuat lawan bicara menjadi bosan, oleh karena itu ubahlah tempo
berbicara sedemikian rupa sesuai dengan hal yang dibicarakan.
c) Nada bicara atau intonasi, kesalahan nada bicara akan menimbulkan
suatu permasalahan, cara berbicara dengan nada yang tinggi
menunjukkan seseorang sedang marah, sedangkan nada bicara yang
rendah akan menunjukkan seseorang yang pemalu. Mengendalikan
perasaan ketika berbicara akan mempengaruhi nada bicara (intonasi).
Intonasi mampu menggarisbawahi hal-hal yang penting dalam suatu
pembicaraan
3. Gaya bicara

Setiap orang memiliki gaya bicara yang berbeda, yang harus difokuskan
adalah dengan siapa Anda berbicara. Jika Anda berbicara dengan guru,
dosen, anda harus menggunakan bahasa yang formal dan ramah,
menghindari cara berbicara yang berbelit-belit dengan guru dan tidak
mengganggu pembicaraan guru, maka berbicaralah setelah pembicara
berbicara atau bergantian.
4. Bahasa lisan
Bahasa lisan merupakan alat khusus verbal yang paling sedikit menuntut
dan paling umum digunakan. 8Bahasa baku lebih cocok digunakan pada
situasi formal misalnya berbicara dengan dosen, guru atau orang yang
lebih tua yang patut dihormati.

F. Berkomunikasi dengan dosen melalui media sosial (medsos)

Media sosial merupakan sebuah jenis transformas digital ,


dengan para konsumen dapat dengan mudah berpartisipasi, dalam social
media semua orang dapat berkreasi dengan sesuka hati dengan menampilkan
ide kreatifnya. 9Dan juga digunakan sebagai sarana interaksi online di internet
untuk berkomuniasi secara interaktif. Mahasiswa dan dosen juga dapat
memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajarannya, bisa berupa
youtube, facebook, telegram, whatstapp, dan sebagainya. Salah satu contoh
media sosial yang kami ambil yaitu media whatstapp.
1. Berkomunikasi dengan dosen melalu whatsapp
Whatsapp digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dengan dosen
melalui chat atau call. Berbicara tentang bagaimana cara yang baik, dan
sopan untuk menghubungi dosen itu sebenarnya tergantung. Etika
memang merupakan hal esensial yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi. Etika juga merupakan suatu nilai yang bersifat subjektif,
nilai yang dianggap baik dan sopan bagi satu orang tidak sama dengan
yang lain. Sebelum menghubungi bapak/ibu dosen berikut hal-hal yang
perlu diperhatikan :
a) Kenali karakter dosen yang akan kamu hubungi
Kalau kamu di ampu oleh beliau disuatu mata kuliah, akan lebih
memudahkan kamu memahami personality / karakter komunikasi
dosenmu. Tapi itu bukan hal yanng mutlak, karena karakter berbicara
dengan berkirim pesan dengan seseorang bisa sangat berbeda. Maka
dari itu kenali karakter dosenmu terlebih dahulu
8
Srijanti, Purwanto S. K, Primi Artinigrum, Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana,
Jakarta, 2007, 194-195.
9
Saiful Millah, M. Ag. , Takwil Wali Nikah Via Medsos, Banjarmasin, A-Empat, 2021, 26.
b) Menggunakan bahasa baku
Penggunaan pronomina yang tepat (kata ganti orang : saya, beliau, dll)
dan memperhatikan huruf kafital dan tanda baca yang benar. Meskipun
dosen yang akan dihubungi memiliki humble personality bukan berarti
kamu diizinkan menjadi tidak sopan.10
Berikut contoh yang dapat digunakan untuk mengirim pesan kepada
dosen antara lain:
a. Perkenalan identitas
1. Selamat pagi/siang/sore/malam
2. Asslamualaikum
3. Nama
4. Angkatan
5. Kelas mata kuliah
6. NIM
7. Permohonan maaf karena telah mengganggu waktu beliau
b. Isi
1. Berikan penjelasan singkat mengenai isu apa yang akan kamu
tanyakan
2. Tidak bertel-tele, dan mudah dipahami

c. Penutup
a. Ucapkan terima kasih
b. Ucapkan semoga mereka sehat.

.
10
Dewi Anzelina, M.Pd., Suvriadi Panggabean, M.Si, Rabitah Hanum Hasibuan, M P, Khairunnisa,
M.pd., Wiene Surya Putra, M.Pd, Ridha Maulido, M.Pd., Maulana Arafat Lubis, M.Pd,
Pengembangan Sistem Pembelajaran Teori, Praktik, Trend dan Isu di Pendidikan Dasar, Jawa
Barat, CV Adanu Abimata, 2021, 101.
BIOGRAFI KONTRIBUTOR PENULIS DAN EDITOR BUKU

Biografi Kontributor Buku

Adi Gunawan Silalahi, Sibolga,20 April 2003,


Nim:0702212056, SI-1. Alumni : SMP Negeri 3 Sibolga,
SMK Swasta Muhamadiyah 13 Sibolga. Hobi : Bermain
Sepak Bola. Cita-cita: Pebisnis

Adelia Sakinah Rahmah, 03 Juni 2003,


Nim:0702213074, SI-1. Alumni : SMKS Asga Mandiri
Medan Johor. Hobi : Badminton. Cita-cita : CEO

Elvan Dito Siregar, 02 Oktober 2002, NIM : 0702213062,


SI – 1, Alumni : SMP Negeri 9 Medan, SMA Swasta
Teladan Cinta Damai, Hobi Menonton Film, Cita-cita
Menjadi Software Engineer

Anda mungkin juga menyukai