Anda di halaman 1dari 4

III.

METODE PENGAMBILAN DATA

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.


Menurut Sugiyono dalam Dewi Sadiyah (2014) menyatakan bahwa metode
deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara
menyeluruh, luas dan mendalam. Metode ini bertujuan untuk melukiskan
secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat (Sadiah, 2014).
Alasan menggunakan metode penelitian deskriptif ini karena dengan
metode deskriptif dapat menggambarkan secara umum usaha agribisnis yang
ada di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Rancabali Kabupaten Bandung, di
antaranya: (a) gambaran umum usaha agribisnis Pondok Pesantren Al-Ittifaq
Rancabali Kabupaten Bandung; (b) unit usahatani berdasarkan komoditas
yang dikembangkan; (c) proses penentuan keputusan usaha agribisnis
kopontren Alif; (d) Manajemen rantai pasok dan logistic usaha agribisnis
kopontren Alif; dan (e) peran kopontren Alif dalam pengembangan usaha
petani mitra.
Metode ini diharapkan dapat memberikan keterangan yang lebih jelas
mengenai fakta-fakta yang ada di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Rancabali
Kabupaten Bandung sehingga tercapai tujuan dari laporan kunjungan ini.

1. Jenis Data
Berdasarkan sifatnya, data yang dikumpulkan dan diolah dalam
penelitian adalah jenis data kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan
merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah
dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sehingga, jenis data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data-data tentang gambaran umum
usaha Agribisnis Kopontren Alif di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Rancabali
Kabupaten Bandung.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber
data primer dan sumber data skunder.
a. Sumber Data Primer

Menurut Sadiah (2014), Sumber primer adalah ragam kasus yang


baik berupa orang, barang, binatang atau lainnya yang menjadi subjek
penelitian (sumber informasi pertama, first hand dalam mengumpulkan
data penelitian). Dalam hal ini, data primer bersumber dari penggagas
kopontren Alif dan cucu pendiri Pondok Pesantren Al-Ittifaq.
b. Sumber Data Skunder
Menurut Sadiah (2014: 93-94), sumber data sekunder adalah ragam
kasus baik berupa orang, barang, binatang atau lainnya yang menjadi
sumber informasi penunjang (scound hand) yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
Adapun data skundernya diambil dari bahan pustaka berupa buku-
buku dan jurnal penelitian orang lain yang berkaitan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu proses pengumpulan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen dan dokumentasi lokasi berupa: buku, catatan-catatan,
arsip, jurnal, laporan penelitian, mading dan lain-lain.
b. Obervasi
Observasi dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan, meneliti
dan mengamati terhadap segala alur dan profil usaha agribisnis yang
dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq.
c. Wawancara
Wawancara ini ditujukan kepada pemandu yang membimbing kita
selama berkeliling lokasi pesantren. Hal ini dilakukakan untuk memperkuat
data observasi yang didapat.
d. Studi Pustaka
Selain data yang diperoleh di lapangan, dalam penyusunan laporan
ini juga melakukan pengumpulan data dan informasi yang bersumber dari
buku- buku atau sejenisnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat
sumber data yang diperoleh di lapangan melalui dokumentasi, observasi
dan wawancara.

4. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain (Sugiono, 2006: 244).
Analisis data secara kualitatif menurut M.B. Miller & A.M. Huberman
(1984) yang dikutip oleh Dewi Sadiah (2014: 100-101), memiliki langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Reduksi Data (difokuskan pada hal-hal yang pokok)
Dalam proses reduksi (rangkuman) data, dilakukan pencatatan di
lapangan dan dirangkum dengan mencari hal-hal penting yang dapat
mengungkap tema permasalahan. Catatan yang diperoleh di lapangan
secara deskripsi, hasil konstruksinya disusun dalam bentuk refleksi. Atau
data yang diperoleh di lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian
atau laporan yang terinci. Laporan ini akan terus-menerus bertambah dan
akan menambah kesulitan bila tidak segera dianalisis mulanya. Laporan-
laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilah hal-hal yang pokok,
difokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema atau polanya.

b. Display Data
Display (kategorisasi) data artinya mengkategorikan pada satuan-
satuan analisis berdasarkan fokus dan aspek permasalahan yang diteliti.
Atau data yang bertumpuk-tumpuk, laporan lapangan yang tebal, dengan
sendirinya akan sukar melihat gambaran keseluruhan untuk mengambil
kesimpulan yang tepat. Untuk hal-hal tersebut harus diusahakan membuat
berbagai macam matriks, grafik, network dan charts.
c. Menyimpulkan dan Verifikasi
Langkah yang terakhir adalah menyimpulkan dan verifikasi
(dibuktikan), dengan data-data baru yang memungkinkan diperoleh
keabsahan hasil penelitian. Atau sejak awal peneliti harus berusaha untuk
mencari makna data yang dikumpulkannya. Dari data yang diperoleh
peneliti mencoba mengambil kesimpulan yang masih sangat tentatif,
kabur, diragukan, tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu
lebih “grounded”. Jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Kesimpulan secara keseluruhan dapat diambil
setelah pengumpulan data berakhir. Maka dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 1.1.

Data Reduksi Display Kesimpulan


Collection Data Data & Verifikasi

Alur Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai