Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fina Fatmasari

NIM : 19061101075
MK : Ekonomi Digital

1. Tanspormasi ekonomi digital diberbagai negara yaitu :


Perkembangan dan transformasi digital secara global menggunakan enam perspektif
yaitu :
• Teknologi
• Ekonomi
• Sosial-budaya-politik-hukum
• Pendidikan dan ketenagakerjaan
• Pelayanan publik, serta
• Pertahanan dan keamanan.
Secara umum, revolusi digital didorong oleh empat tipe teknologi, yang meski bukan
inovasi baru, perkembangannya begitu pesat sehingga membawa dampak yang sangat besar
bagi kehidupan masyarakat (McKinsey, 2016), yaitu:
• Mobile Internet: Telepon pintar atau gawai mobil lainnya telah mengambil alih peranan
telepon rumah atau gawai yang memakai fixed-line bagi masyarakat yang mengakses
internet.
• Cloud Computing: Jaringan internet dan aksesibiltas yang lebih cepat dan relatif murah
membawa dampak yang sangat besar bagi daerah-daerah yang terpencil dan terisolasi.
Diawali pada 2014, untuk pertama kalinya informasi dapat diproses tidak ha nya
melalui jaringan IT lama atau tradisional, tetapi juga melalui cloud.
• Internet of Things (IoT): Pada 2015, terdapat sebanyak 18,2 juta internet-connected
devices. Pada 2020, jumlahnya meningkat men jadi 50 juta devices. Sensor yang lebih
murah, actuator yang lebih cepat, dan jaringan internet yang semakin cepat dan luas
mem buat lebih banyak daerah, termasuk yang terpencil, yang terhu bung satu sama
lain. Dampaknya, tumbuh jenis-jenis bisnis, cara produksi, dan penerapan teknologi
haru, seperti alat pengangkut/ transportasi tanpa pengemudi (driverless cars), drones,
dan smart homes.
• Big Data and Advanced a Pada 2016 saja, traffic internet mencapai 1 zettabyte
ekuivalen dengan data sebesar 1 triliun gigabyte. Setiap detik terdapat pertukaran
informasi dan komputer dengan daya tinggi yang dapat membantu manusia dalam
proses pengambilan keputusan. Selain itu, pertukaran informasi itu da pat membantu
bisnis karena proses informasi rantai pasok men jadi lebih efisien. Hal ini terjadi dalam
semua aspek kehidupan manusia, baik di industri kesehatan, industri energi dan
tambang, maupun perdagangan retail.
a) Australia
Menurut Digital Evolution Index, Australia masuk kuadran Stall Out, yaitu
negara yang telah mencapai transformasi digital level yang tinggi, tetapi memiliki
potensi risiko tertinggal karena laju transformasinya yang lambat (Mastercard, 2017).
Secara umum, Australia sudah mem persiapkan diri dalam Revolusi Industri 4.0. Hal
itu terbukti dengan di bentuknya Digital Transformation Agency (DTA) yang
mempersiapkan transformasi ke digital.
Kebjikan dari trasnpormasi ekonomi digital di Australia :
• Pada September 2017, pemerintah Australia mengumumkan bahwa mereka
akan membuat Strategi Ekonomi Digital Nasional dan mengeluarkan
consultation paper yang menguraikan agenda digital pemerintah dan cakupan
strategi mereka. Mereka menerima pendapat publik (siapa pun dapat
memberikan opini) untuk isu ini dan mengumpulkan lebih dari 160 respons.
Consultation paper tersebut menyatakan bahwa pemerintah Australia
mendukung transformasi digital dan akan memberikan intervensi seperlunya
saja karena industri yang ada sudah beradaptasi dengan baik dan tidak
membutuhkan intervensi. Strategi Ekonomi Digital Nasional tersebut bertujuan
untuk: (1) membangun kekuatan kompetitif Australia dan mengembangkan
kekuatan baru, (2) mengembang kan kemampuan bisnis digital terdepan, (3)
menggerakkan budaya dan pola pikir yang mendukung respons positif terhadap
perubahan, dan (4) mengatasi kesenjangan digital untuk membantu semua
orang Australia berhasil dalam ekonomi digital.
Berikut ini contoh beberapa kebijakan pemerintah Australia :
• Reformasi Digital Internal Pemerintah
• Memfasilitasi dan Mendukung Ekonomi Digital Australia
• Membangun Kekuatan Kompetitif untuk Menaikkan Produktivitas dan
Kapabilitas Bisnis Digital
• Memberdayakan Warga Australia melalui Melalui Keterampilan dan inklusi
digital
b) Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
RRT termasuk negara yang transformasi digitalnya berkembang pesat dan dapat
dipertimbangkan sebagai digital elite. RRT masuk kuadran Stand Out, yang berevolusi
secara tinggi dalam perkembangan digital dan maju secara cepat. Ekonomi digital RRT
telah menjadi salah satu tulang punggung RRT.Pemerintah RRT mengeluarkan
program 'Internet Plus' pada 2015 yang terdiri dari action plans untuk mengintegrasi
internet dengan berbagai industri di RRT. Tujuannya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.Kesiapan digital RRT sudah sangat maju. RRT sudah menjadi salah satu
investor dan pengadopsi teknologi digital terbesar di dunia. RRT mempunyai 42%
share e-commerce global serta menjadi rumah dari se pertiga unicorn di dunia.
Beberapa action yang telah berjalandan sejalan dengan Internet Plus adalah:
• Pada Juni 2017, Shanghai membuka internet shipping port pertama RRT yang
mengintegrasi perusahaan e-commerce dalam hal pengi riman logistik, data analytics,
jasa finansial dan legal terkait, serta ruang kantor di satu tempat yang sama.
• Provinsi Zhejiang mengadakan program pilot untuk pengembang. an aplikasi online
untuk social security cards yang dapat digunakan masyarakat untuk membayar asuransi
kesehatan.
• Pemerintah menyediakan dana untuk bisnis internet baru. pendaftaran pemerintah.
• Pemerintah juga bersedia memfasilitasi komersialisasi teknologi baru melalui
perusahaan milik negara.
• Pemerintah RRT mendukung bidang transformasi digital dan perkembangan bisnis
digital. Mereka memberikan ruang untuk bereksperimen kepada pemain bisnis digital
sebelum membuat peraturan yang resmi.
c) Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat adalah negara terdepan dalam perkembangan digital meski saat ini
menghadapi persaingan ketat dengan RRT. Hampir sama dengan Australia, AS juga
masuk kuadran Stall Out, yang telah menca pai level tertinggi dalam evolusi digital,
tetapi memiliki potensi risiko tertinggal karena pertumbuhan transformasi digital yang
melambat.
Pemerintah AS cukup mendukung kemajuan ekonomi digital.Di an taranya, US
Secretary of Commerce pada 2015 mengeluarkan Digital Economy Agenda untuk
membantu bisnis dan konsumen agar dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital.
Kesiapan Digital AS AS saat ini berada dalam 'digital plateau': dalam hal digital sangat
maju, tetapi kemajuannya melambat. Hal ini terlihat dalam Digital Evolution Index
2017 yang dibuat oleh Tufts University dan Mastercards. AS dikategorikan masuk
kuadran Stall Out, yaitu negara yang digital ad vancement-nya sangat maju, tetapi
tingkat kemajuan digitalnya melam bat (Mastercard, 2017).
d) Uni Emirat Arab (UAE)
Posisi UAE sama seperti RRT masuk kuadran Stand Out, yaitu negara yang
dapat dipertimbangkan sebagai digital elite dan dapat berevolusi tinggi dan maju secara
transformasi digital. Uni Emirat Arab menjadi negara di Timur Tengah yang masuk
kuadran ini setelah Arab Saudi.Pemerintahan UAE mendukung transformasi digital, di
antaranya melalui program Vision 2021, Centennial 2071, Fourth Industrial Revolution
Strategy, dan Strategy for Artificial Intelligence 2031. Di jajaran kabinet nya, UAE juga
mempunyai Minister of State for Artificial Intellegence. Orang pertama yang ditunjuk
saat itu berusia 27 tahun (Arabian Business, 2017).
Kesiapan digital UAE dinilai sangat maju. Kebijakan Pemerintah UAE sangat
mendukung pengembangan ekonomi digital. Hal itu dapat dilihat dari program yang
telah dikeluarkan. Selain itu terdapat UAE retreat di Dubai pada 2016 untuk
membicarakan post oil phase, termasuk bidang teknologi dan inovasi (Government,
2019) Dokumen 'Fourth Industrial Revolution (4IR) Strategy' dikeluarkan pada
September 2017 oleh Ministry of Cabinet Affairs and the Future. Tujuannya adalah
agar UAE menjadi pemimpin hub global dan lab terbuka untuk aplikasi Revolusi
Industri keempat.
e) India
Peran pemerintah dalam transformasi digital yaitu pemerintahan India
mendukung transformasi digital. Salah satu bentuk nya adalah program pemerintah
Digital India yang diluncurkan pada Juli 2015. Untuk digital government, terdapat
program identitas biometrik yang disebut Aadhaar. Pada 2017, Aadhaar sudah
mempunyai lebih dari 1 miliar pengguna (tidak wajib) dan telah terhubung dengan
berbagai dokumen penunjang, serta digunakan untuk pembuatan lebih dari 300 juta
akun bank murah Jan Dhaan untuk menunjang financial inclusion.
Perkembangan ekonomi digital India saat ini melejit walaupun starting point-
nya belum tinggi. Ia mempunyai potensi untuk berkembang pesat karena pasarnya
besar. India mempunyai potensi ekonomi digital yang besar karena penduduk dan
pasarnya besar.
Kebijakan Pemerintah India :
Pemerintah India mempunyai program Digital India yang diluncur kan pada Juli
2015 dengan tujuan untuk mentransformasi India men jadi bangsa yang berdaya secara
digital. Menurut Minister of State for Electronics and IT, program Digital India
berpotensi menambah PDB India 20-30% hingga 2025. Beberapa pencapaian dan
program di antaranya:
• Identitas Digital (Digital Identity)
• Infrastruktur Digital (Digital Infrastructure)
• Demokrasi Digital (Digital Democracy)
• Pembayaran Digital (Digital Payments)
• Inklusi Digital (Digital Inclusion)
• Literasi Digital, Pendidikan, dan Keterampilan (Digital Literacy, Education
and Skilling)
• Kesehatan Digital (Digital Health)
• Ekonomi dan Industri Digital (Digital Economy and Industri)
Kesiapan transpormasi ekonami digital di Indonesia dilihat dari aspek :
1) Infrastruktur
Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi untuk dapat
menang pada era digital melalui berbagai dukungan dan upaya, misalnya meningkatkan
anggaran infrastruktur untuk pengembangan digital yang meliputi peningkatan rasio
elektrifikasi dan pembangunan proyek Palapa Ring untuk kualitas jaringan internet,
program internet masuk desa/pembuatan sistem informasi desa dan kawasan (Sideka),
dan target Indonesia Go Digital 2020. menurut data dari ESDM peningkatan capaian
rasio yang dialiri oleh listrik di tiap daerah di Indonesia berkembang sangat cepat.
Dimulai pada 2014 (84%) hingga 2018 (98,3%), diharapkan pada 2019 hampir semua
daerah di Indonesia telah teraliri listrik. Selanjutnya, untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia, pemerintah mengesahkan Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun
2018-2027, dengan target jumlah pembangkit listrik mencapai 56 GW. Berdasarkan
RUPTL PT PLN, pembangkit te naga listrik di Sumatra ditargetkan akan memiliki
kapasitas sebesar 15.990 MW pada 2027.
2) Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana pembangunan ekonomi pada 2019, pemerintah Republik Indonesia
berfokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Tujuannya meningkatkan
daya saing manusia Indonesia di kancah dunia. Indonesia dapat secara maksimal
memanfaatkan potensi bonus de mografi dan jumlah SDM yang dimiliki. Dalam
memanfaatkan potensi tersebut, Indonesia perlu melakukan peningkatan kualitas, baik
dari sisi kemampuan maupun bakat, agar menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat
menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dengan baik.
3) Otoritas kebijakan
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam mendukung,
memfasilitasi, dan mendorong tumbuh dan berkembangnya transformasi digital.
Contohnya, pada April 2018 pemerintah Indonesia secara res mi meluncurkan peta
jalan (road map) yang disebut 'Making Indonesia 4.0' yang mengacu pada revolusi
industri dalam bidang manufaktur dan industri. Melalui Kementerian Perindustrian,
peta jalan tersebut akan diimplementasikan ke sejumlah strategi dalam rangka
memanfaatkan potensi transformasi digital yang ada (Kemenperin, 2018). Transfomasi
digital ini difokuskan pada lima teknologi penggerak utama, yaitu arti ficial
intelligence, human-machine interface, robotic, sensor, dan internet of things.
2. Perkembangan ekonomi digital di Indonesia dilihat dari :
1) Star up digital
Startup adalah perusahaan yang bekerja utuk memecahkan solusi yang tidak
jelas dan kesuksesan yang tidak dijamin (Forbes (2013). Kemudian ada juga pengertian
startup dari Robehmed, yaitu usaha bisnis baru yang bertujuan untuk mengembangkan
model bisnis yang layak untuk memenuhi kebutuhan pasar. Titik awal munculnya
jumlah startup secara masif di Indonesia di awali dengan terbentuknya ekosistem
ekonomi digital. Hal tersebut di mulai sejak 2009, ketika Tokopedia pertama kali
mendapatkan suntikan dana dari East Ventures yang merupakan investor pendanaan
untuk startup. Selanjutnya, pada tahun yang sama Plasa.com (yang sekarang menjadi
Belanja.com) mendapatkan investasi atau suntikan modal oleh PT Telekomunikasi
Indonesia.
Startup digital Indonesia menjadi lebih matang pada 2014 ketika Northstar
group (perusahaan asal Singapura) memberikan modal segar kepada Go-Jek. Pada
2015, Presiden Joko Widodo mengadakan kun jungan kerja ke Silicon Valley di
Amerika Serikat dengan membawa pimpinan atau CEO startup seperti Nadiem
Makarim (Go-Jek), William Tanuwijaya (Tokopedia), dan Andrew Darwis (KasKus).
Dari hasil kunjungan tersebut, diperoleh investasi sebesar US$ 1 miliar di Indonesia.
Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki empat unicorn atau per usahaan dengan
valuasi senilai lebih dari US$ 1 miliar, yaitu Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan
Tokopedia.
Pemerintah juga memiliki beberapa program pengembangan startup, misalnya
Bekraf dengan program 'Bekraf for Pre-Startup' dan Kominfo dengan program '1.000
Startup'.'Bekraf for Pre-Startup' dirancang khusus untuk pre-incubation karena kegiatan
tersebut lebih fokus kepada pembinaan individu dari awal hingga pembentukan tim
yang siap untuk masuk dalam tahapan inkubasi. Kominfo melalui program '1.000
Startup' be kerja sama dengan Kibar menargetkan untuk mencetak sebanyak
1.000startup pada 2020. Program yang dijalankan Kominfo terdiri atas lima tahapan,
yaitu penanaman pola pikir (ignition), workshop, pembentukan tim (hacksprint),
bootcamp, dan networking.
2) E-commerce
E-commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli produk di platform
layanan online melalui internet. Pada dasarnya e-commerce menggunakan berbagai
macam teknologi, seperti transfer secara elektronik, internet marketing, pemrosesan
transaksi secara online, serta pertukaran data elektronik/electronic data interchange
(EDI). Secara umum, konsep utama dari e-commerce adalah perdagangan yang proses
transaksinya menggunakan peranta nik lain dalam ruang virtual yang saling terhubung
satu sama. Sejarah perkembangan e-commerce di Indonesia tidak dapat lepas dari
IndoNet yang pada 1994 berfungsi sebagai internet service provider (ISP).
Indonesia juga memiliki asosiasi atau wadah komunikasi antarpelaku industri
e-commerce di Indonesia yang bernama Asosiasi E-commerce Indonesia atau
Indonesian E-commerce Association (idEA). idEA resmi didirikan di Indonesia pada
Mei 2012 di Jakarta. Ada sembilan pendi ri utama idEA yang merupakan sembilan
perusahaan e-commerce besar di Indonesia. Kesembilan perusahaan yang dimaksud
adalah Berniaga. com, Bhineka.com, Blanja.com, Blibli.com, Gramedia.com, Kaskus.
com, Multiply.com, OLX.co.id, dan Tokopedia.com (idEA, 2012). idEA dibentuk
sebagai suatu jembatan yang menjalin hubungan antarpemain industri dengan para
mitra industri, termasuk pemerintah, karena ber hubungan dengan regulasi dan juga
kebijakan terkait e-commerce atau hubungan dengan asosiasi-asosiasi lainnya.
Hadirnya idEA menjadi jawaban atas pertumbuhan pesat e-commerce di
Indonesia sehingga diperlukan iklim industri yang sehat dan sarana komunikasi yang
terpadu. Pada Januari 2019, ada 317 perusahaan yang tergabung menjadi anggota idEA
yang terdiri dari sektor bank (tujuh perusahaan), periklanan (delapan belas perusahaan),
dailydeals (enam perusahaan), directory (satu perusahaan), infrastruktur (29
perusahaan), logistik (21 perusahaan), marketplace (54 perusahaan), online retail (142
perusahaan), payment gateaway (21 perusahaan), dan juga travel (dela pan perusahaan).
3) Financial Technology
Financial Technology atau biasa dikenal dengan nama Fintech adalah teknologi
yang menjadi perantara dan penghubung antara masyarakat umum dan sektor finansial.
Secara umum, definisi dari Fintech berhulbungan dengan penggunaan teknologi
sebagai solusi atas masalah keuangan. Perkembangan banyak perusahaan startup
fintech semakin mempermudah konsumen dalam memberikan layanan yang supercepat
secara lebih efisien. Dengan kata lain, hadirnya fintech dapat menjadikan masyarakat
Indonesia menjadi cashless society atau setidaknya meminimalkan penggunaan uang
kertas. Transaksi jarak jauh yang dahulu biasa dilakukan dalam waktu yang lama kini
dapat diselesaikan hanya dalam hitungan detik tanpa mengenal jarak. Pada awalnya,
fintech dibuat atas dasar pengalaman personal para pengguna kartu kredit atau debit.
Banyak konsumen yang mengeluh untuk pergi ke ATM untuk membayar tagihan
mereka atau bahkan hanya untuk memeriksa tabungan mereka. Oleh karena itu,
mulailah dibuat aplikasi di ponsel pintar untuk mempermudah akses konsumen dalam
aktivitas bisnis ataupun belanja secara daring dan real time.
Secara umum, ada beberapa jenis fintech yang berkembang di Indonesia. Jenis
yang dimaksud adalah (1) online payment, (2) pinjaman peer-to-peer (P2P), (3)
teknologi asuransi (insuretech), (4) aggregator, (5) crowdfunding.
4) Prospek Financial Teknologi di Indonesia
Google melakukan riset yang mengungkapkan bahwa pada 2025, per tumbuhan
ekonomi digital Indonesia akan naik empat kali lipat dan menyentuh nilai US$ 100
miliar atau Rp 1.448 triliun (Google, 2018). Sebagian besar pertumbuhan tersebut
didorong oleh adanya fintech, e commerce, dan transportasi daring. Faktor kunci yang
memungkinkan pertumbuhan ini adalah hadirnya pembayaran daring dan e-money.
Saat ini, semakin sering masyarakat Indonesia melakukan pembayaran se cara cashless
atau nontunai. Penggunaan alat pembayaran ini juga se makin populer, seiring
meningkatnya aplikasi e-money dan penelusuran tentang cara penggunaannya di mesin
pencarian Google. Sekitar 46% orang Indonesia mengatakan bahwa mereka mencari
informasi tentang e-money. Selanjutnya, Google memprediksi bahwa pertumbuhan
jumlah aplikasi fintech naik enam kali lipat sejak 212.
5) On-Demand Service (ODS).
On-demand services adalah suatu layanan yang dibentuk berdasarkan
permintaan. Dalam konteks Tl, on-demand services adalah fasilitas dan fitur layanan
yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan komputasi awan, menyimpan,
menggunakan software, dan sumber daya lain nya secara instan (Technopedia,
2019).Kurir dan Logistik. Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, aplikasi
penggunaan teknologi dan sistem digital masuk sektor bisnis transportasi dan logistik,
ser ta mengubah proses bisnis yang ada. Sejumlah tantangan tantangan bermunculan
terkait penggunaan teknologi artificial intelligence (AI), internet of things (loT), dan
juga otomatisasi yang selanjutnya berpengaruh ke sistem sup ply chain dan logistic
yang sudah ada.tantangan bermunculan terkait penggunaan teknologi artificial
intelligence (AI), internet of things (loT), dan juga otomatisasi yang selanjutnya
berpengaruh ke sistem sup ply chain dan logistic yang sudah ada.

3. Peran otoritas daerah dan pusat terkait keamanan Data (GOJEK,GRAB)


Perkembangan ekonomi berbasis digital suatu negara tergantung pada kebijakan
pemerintah atau otoritas terkait. Dukungan dan fasilitas dari otoritas pada pengembangan
ekonomi digital memegang peran penting dalam memajukan ekonomi digital. Di Indonesia ada
banyak otortas yang mengatur atau bersinggungan dengan ekonomi berbasis digital. Beberapa
otoritas di antaranya.
1) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kemkominfo mengatur
bidang pemanfaatan teknologi informasi transaksi elektronik
2) Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Bekraf mengatur ekonomi kreatitif dalam enam
belas sektor, termasuk ekonomi berbasis digital
3) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pemerintah mengeluarkan Paket
Kebijakan ke-XVI mengenai peta jalan sistem perdagangan nasional berbasis
elektronik (road map e-com mence) dan ditindaklanjuti dengan keluarnya Perpres 74
Tahun 2017. Implementasi perpres ini dilaksanakan oleh pihak terkait dan
dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
4) Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kemendag mengatur mekanisme pelaporan
data kegiatan usaha e-commerce dan perdagangan berjangka aset kripto.
5) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemenhub mengatur transportasi berbasis
daring.
6) Bank Indonesia (BI). BI mengatur sistem pembayaran yang berbasis digital.
7) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mengatur penyelenggara layanan keuangan yang
berbasis digital.
Meningkatnya kegiatan yang memanfaatkan teknologi berbasis di gital tentu
meninggalkan jejak digital yang dapat dikumpulkan dan hal itu dapat dianalisis untuk
mengetahui perilaku, kegemaran, dan sebagai nya. Hal ini menjadi sumber informasi yang
penting, yang rupanya juga memiliki potensi untuk 'diperjualbelikan'. Misalnya, berapa
banyak tele marketing yang menghubungi kita dalam satu hari! Artinya, mereka me miliki
sedikit banyak informasi tentang calon konsumen yang mereka peroleh dari pihak lain. Untuk
mengurangi risiko tersebut, beberapa re gulasi dilakukan oleh pemerintah dan DPR sebagai
upaya untuk melin dungi data konsumen. Dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, terdapat beberapa pasal yang mengatur bebe rapa hal terkait data
pribadi seseorang, seperti yang disebutkan dalam pasal 26 ayat (1) bahwa penggunaan setiap
informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan
atas persetujuan orang yang bersangkutan. Lebih jauh, dalam penjelasan pa sal tersebut
disebutkan bahwa dalam pemanfaatan teknologi informasi, perlindungan data pribadi
merupakan salah satu bagian dari hak pribadi (privacy rights).
Hak pribadi mengandung pengertian sebagai berikut:

• Hak pribadi merupakan hak untuk menikmati kehidupan pribadi dan bebas dari segala
macam gangguan.
• Hak pribadi merupakan hak untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa
dimata-matai.
• Hak pribadi merupakan hak untuk mengawasi akses informasi tentang kehidupan
pribadi dan data seseorang.
a. Undang-undang tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik. Di dalamnya, ada banyak aturan tentang kewajiban
penyelenggara sistem elektronik. Pada Peraturan Presiden tersebut, dalam Pasal
15 ayat (1) disebutkan bahwa penyelenggara sistem elektronik wajib: Menjaga
rahasia, keutuhan, dan ketersediaan data pribadi yang dikelolanya;
b. Menjamin bahwa perolehan, penggunaan, dan pemanfaatan data pribadi
berdasarkan persetujuan pemilik data pribadi, kecuali di tentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan; dan
c. Menjamin penggunaan atau pengungkapan data dilakukan berdasarkan
persetujuan dari pemilik data pribadi tersebut dan sesuai dengan tujuan yang
disampaikan kepada pemilik data pribadi pada saat perolehan data.
Contoh Gojek
Fenomena maraknya ojek online yang mestinya menjadi sarana sharing
transportation (sharing economy), tetapi menjadi pekerjaan penuh waktu bagi banyak driver
di Indonesia menimbulkan masalah baru. Berbagai konflik terjadi di berbagai daerah. Konflik
atau tarik-menarik kepen tingan antara ojek online dan ojek konvensional tidak dapat
dihindari karena mereka berebut order dalam mencari rezeki. Meski sudah hampir enam
tahun sejak kemunculan ojek online atau transportasi berbasis online di Indonesia, hingga kini
masih selalu terjadi kontroversi. Hal tersebut berhubungan dengan eksistensi ojek online yang
ditolak oleh moda transportasi konvensional lain dan munculnya ketidakjelasan regulasi dan
perizinan dari pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia.

Dinamika dan konflik terkait transportasi online terjadi di bebe rapa kota besar di
Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Di Jakarta, awal munculnya konflik terjadi
pada 2015 ketika terjadi pergo lakan dalam masyarakat Jakarta terkait aturan main ojek
online. Seiring dengan kepopuleran ojek online yang kian naik daun, banyak pihak me
nyampaikan protes keras terhadap ojek online yang mengganggu moda transportasi
konvensional di Jakarta. Sebagai contoh, di daerah Kalibata City, Jakarta Selatan sempat
terjadi protes keras pada 6 Juli 2015 dari ojek pangkalan (opang) yang menolak hadirnya ojek
online. Di Medan, puncak konflik transportasi online berawal dari sweeping yang dilakukan
oleh pengemudi becak mo tor (bentor) yang dilanjutkan dengan memecahkan salah satu helm
pengemudi ojek online yang terjadi pada 22 Februari 2017. Hal itu menimbulkan bentrokan
antara pengemudi bentor dan ojek online. Jumlah pendapatan yang berkurang merupakan
alasan utama transportasi kon vensional merasa terancam oleh ojek online.
Dari berbagai gejolak yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia terkait
kehadiran transportasi online, selanjutnya per 1 November 2017, pemerintah melalui
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mem berlakukan peraturan terkait ojek online.
Peraturan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 ten
tang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam
Trayek (PM 108) yang mengatur ojek dan taksi online. Dengan hadirnya peraturan tersebut,
tarif atas, tarif bawah, stiker, wilayah operasi, hingga sertifikasi registrasi uji tipe (SRUT)
diatur. Selanjutnya, pada 2019 dibuatlah Peraturan Menteri Perhubungan No. 12 Tahun 2019
tentang perlindungan keselamatan pengguna sepeda motor yang digunakan untuk
kepentingan masyarakat.

Dengan munculnya peraturan baru, Pemerintah Daerah dan Organisasi Angkutan


Darat (Organda) setempat semakin yakin dalam melakukan zonasi khusus untuk transportasi
online. Zonasi wilayah sendiri terbagi menjadi dua, yaitu zona hijau dan zona merah.

• Zona hijau adalah wilayah yang diperbolehkan bagi pengemudi ojek online untuk
menjemput dan mengantar penumpang.
• Zona merah merupakan istilah yang diberikan pada suatu daerah atau wilayah yang di
dalamnya angkutan transportasi online di larang untuk menjemput dan mengantar
penumpang. Biasanya lokasi titik pengantaran dan penjemputan yang diperbolehkan
adalah sejauh 100 meter dari zona merah.

Anda mungkin juga menyukai