i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nilai-nilai musyawarah
dan demokrasi global” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Afifi Saefudin, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila, selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Afif Saefudin, M.S.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan penulisan.............................................................................................1
BAB II.................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Pengertian musyawarah..................................................................................2
B. Nilai-nilai yang terkandung dalam musyawah...............................................4
C. Pengertian demokrasi global...........................................................................5
BAB III................................................................................................................7
PENUTUP...........................................................................................................7
KESIMPULAN...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian musyawarah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah merupakan
pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah.
Musyawarah memiliki tujuan untuk mencapai mufakat atau persetujuan. Pada dasarnya,
prinsip dari musyawarah adalah bagian dari demokrasi sehingga saat ini sering dikaitkan
dengan dunia politik demokrasi. Dalam demokrasi Pancasila di Indonesia, penentuan hasil
dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Apabila tidak ada jalan keluar atau
mengalami kebuntuan, biasanya akan dilaksanakan voting atau pemungutan suara. Dari
pengertian itu dapat disimpulkan, musyawarah adalah suatu sistem pengambilan keputusan
yang melibatkan banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga
tercipta satu keputusan yang disepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh peserta
yang mengikuti musyawarah.
Musyawarah ialah cara merumuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak orang
banyak, artinya pengambilan suatu keputusan berdasarkan kehendak orang bnyak
sehingga kebulatan berpendapat tercapai. Suatu keputusan tidak tidak harus berdasarkan
kemenanganatas dasar suara terbanyak, akan tetapi suatu keputusan diutamakan
kebulatan pendapat yangberdasarkan atas kata sepakat atau mufakat.
1. Ciri-ciri musyawarah
Adapun ciri-ciri musyawarah yang antara lain yaitu:
1. Berdasarkan kepentingan bersama.
2. Hasil keputusan harus dapat diterima dengan akal sehat sesuai hati nurani
3. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan
anggota lain. Dalam proses musyawarah pertimbangan moral lebih diutamakan
dan bersumber darihati nurani yang luhur.
2. Tujuan musyawarah
2
Adapun tujuan musyawarah antara lain yaitu:
a. Musyawarah dilaksanakan untuk membuka pintu kesulitan dan memberikan
kesempatan untuk melihat sebuah perkara dari berbagai sudut pandang.
Sehingga, keputusan yang diambil dan dan dihasilkan sesuai dengan standar
dan persepsi seluruh anggota. Keputusan yang diperoleh dengan musyawarah
akan lebih berbobot karena di dalamnya terdapat pendapat, pemikiran, dan
ilmu dari para anggota.
3
B. Nilai-nilai musyawarah
Adapun nilai-nilai mendasar atau nilai-nilai yang harus ada dikala kita melakukan
musyawarah antara lain:
a. Nilai Kebersamaan
b. Musyawarah harus dilakukan secara bersama-sama. Hal ini dilakukan agar tujuan
musyawarah bisa tercapai.
c. Meskipun setiap anggota rapat memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hal
ini tidak menjadi masalah.
d. Karena dalam musyawarah itu mengutamakan kepentingan bersama bukan
kepentingan pribadi.
e. Nilai Kebebasan Mengutarakan Pendapat
f. Bebas adalah tidak mendapatkan tekanan dari orang lain. Oleh sebab itu, seluruh
peserta rapat memiliki kebebasan dalam mengutarakan pendapatnya masing-
masing.
g. Namun, perlu diingat pendapat tersebut harus logis, sesuai norma, dan tidak
menyinggung perasaan orang lain.
h. Nilai Menghargai Pendapat Orang Lain.
i. Setiap anggota rapat harus mendengarkan dan menghargai pendapat orang
lain selama rapat atau musyawarah berlangsung.
j. Jika tidak setuju dengan pendapat orang lain, maka boleh menolak tetapi dilakukan
dengan cara yang baik.
k. Hal ini dilakukan agar musyawarah berjalan dengan lancar. Selain itu, perpecahan
atau permusuhan bisa dihindari oleh anggota rapat.
l. Nilai Lapang Dada atau Berjiwa Besar.
m. Sebelum mengambil keputusan, ada banyak pendapat-pendapat yang diusulkan
oleh peserta musyawarah. Pendapat-pendapat ini bisa berbeda dan saling
bertentangan.
4
n. Bila keputusan musyawarah telah diambil, maka keputusan tersebut wajib ditaati
dan dilaksanakan oleh peserta musyawarah.
C. Demokrasi global
Pengertian demokrasi adalah sebuah system pemerintahan atau tata Negara yang
memberikan hak yang sama kepada setiap warga negaranya sebagai bentuk kedaulatan
rakyat dan Negara. Sehingga Negara yang menganut sistem demokrasi menempatkan
kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyatnya. Seperti di Negara Indonesia kita
tercinta ini. Karena dalam demokrasi pemerintahan berada di tangan rakyat, maka
seluruh rakyat memiliki kesetaraan hak untuk berpartisipasi dalam system pemerintahan.
Yaitu dengan mendapatkan kesempatam atau peluang yang sama untuk dipilih dan
memilih tanpa membeda-bedakan status sosia, SARA (suku, agama, ras, antargolongan),
dan lain sebagainya.negara dengan system demokrasi memiliki lembaga
penyelenggaraan Negara sebagai representasi dari rakyatnya. Lembaga-lembaga
penyelenggaraan tersebyt dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu; legislatif, aksekutif, dan
yudikatif yang selanjutnya kita sebut dengan trias politica. Yang merupakan lembaga
penyelenggaraan Negara dengan kedudukan yang setara dan bersifat independen.
Adapun prinsip-prinsip demokrasi yang terpenting ada tiga, yaitu:
1. Persamaan diantara warga Negara, setiap warga Negara memiliki kesetaraan
dalampraktik politik
2. Keterlibatan warga Negara dalam mengambil keputusan politik
5
memilih pihak dalam pemerintahan.
4. Ciri perwakilan, yaitu dalam mengatur negaranya, kedaulatan rakyat diwakilkan
olehbeberapa orang yang telah dipilih oleh rakyat itu sendiri.
5. Ciri kepartaian, yaitu partai menjadi sarana/media untuk menjadi bagian dalam
pelaksanaan system demokrasi.
6. Ciri kekuasaan, yaitu adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan.
7. Ciri tanggung jawab, yaitu adanya tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih
untuk ikut dalam pelaksanaan suatu system demokrasi.
Adapun macam-macam demokrasi antara lain sebagai berikut:
Demokrasi pancasila, yaitu salah satu bentuk demokrasi yang penyelenggaraannya
didasarkan atas aspirasi, keinginan, serta kepentingan masyarakat, bukan atas dasar
perseorangan atau kelompok.
Demokrasi liberal, yaitu salah satu bentuk demokrasi yang diselenggarakan atas
dasar kebebasan. Yaitu dengan memberikan keleluasaan atau kebebasan kepada
rakyatnya dan tidak turut campur terhadap kehidupan warga negaranya.
Demokrasi komunis, yaitu bentuk demokrasi yang mengatur atau mengurus
seluruh kehidupan warga negaranya dan segala sesuatunya akan dijadikan milik
Negara. Bahkan untuk mencapai visinya itu segala cara bias dilakukan sperti
pemerasan dan pemaksaan.
Demokrasi terpimpin, yaitu salah satu bentuk demikrasi yang memberikan
keleluasaaan kepada rkyatnya namun diatur dan diarahkan oleh pimpian
Negara.Bentuk ini disebut juga sebagai semi otoriter atau pimpinan tunggal.
Demokrasi langsung, yaitu bentuk demokrasi yang memberikan keleluasaan
kepada masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam menganbil keputusan.
Demokrasi tidak langsung, yaitu kebalikan dari demokrasi langsung. Yaitu
masyarakat tidak dapat menyampaikan kehendaknya secara langsung.
6
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
- Https://gurupendidikan.com/2014/nilai-nilai-musyawarah
- Https://evitary99.blogspot.com/2010/demokrasiglobal
- Https://ketutsupeksa.blogspot.com/2015/nilai-musyawarah