Disusun Oleh
1. Winardi Pebriansyah (211410029)
Sementara itu, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat berbeda mengenai
makna syūra.
Menurut Mahmud Al-Khalidi, kata syūra memiliki makna berkumpulnya manusia untuk
menyimpulkan hal yang benar dengan mengungkapkan berbagai perkara dalam satu
permasalahan untuk memperoleh petunjuk dalam mengambil keputusan.
Sedangkan menurut Suprianto (2010), kata syūra menurut istilah berarti menyatukan
pendapat yang berbeda-beda berkenaan dengan masalah tertentu dengan cara mengujinya dari
berbagai pendapat hingga sampai kepada pendapat yang paling benar dan baik.
Syūra bukan berarti seseorang meminta nasihat kepada orang lain, melainkan nasihat secara
timbal-balik yang disampaikan melalui diskusi. Dalam dunia politik, musyawarah diartikan
sebagai proses untuk mencurahkan segala potensi dan akal supaya dapat dipilih satu pikiran
yang paling benar. Pilihan atau keputusan dalam proses musyawarah harus diterima dan
menjadi tanggung jawab setiap peserta musyawarah.
Sementara itu, dalam buku Manajemen Bahasa menjelaskan musyawarah adalah rapat yang
sifatnya mencari mufakat atau sepakat. Dalam definisi ini, lebih menekankan adanya unsur
perundingan untuk menghasilkan keputusan dengan suara bulat.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa musyawarah
merupakan bentuk dari kedewasaan diri dalam upaya menyelesaikan masalah, karena dalam
musyawarah kita dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan tidak mementingkan diri
sendiri.
b. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan.
c. Dalam musyawarah, pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati nurani
yang jujur.
d. Pembicaraan harus dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani.