Oleh:
Kelompok 7 / PKA 2019
Andang Nur Huda (19030194010)
Putri Nur Azizah (19030194042)
Fadhilatur Rochmatin (19030194056)
Shinta Taqiyyah Nabilah Nuha (19030194073)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghubungkan pH-nya
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
E. MATERI PEMBELAJARAN
Jenis Garam dan Reaksi Hidrolisis
Sifat asam, basa, atau netral dari garam terjadi akibat adanya interaksi antara ion
garam dengan air. Di dalam air, garam akan terionisasi dan apabila ion garam bereaksi
dengan air maka terjadi reaksi hidrolisis. Beberapa kemungkinan reaksi hidrolisis yang
dapat terjadi adalah sebagai berikut.
- Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+, menyebabkan konsentrasi ion
H+ lebih besar daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat asam
- Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH-, menyebabkan konsentrasi
ion H+ lebih kecil daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat basa.
- Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam
air tidak berubah dan larutan bersifat netral
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Pendekatan : Scientific Learning
Metode : Diskusi kelompok
Jenis Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, menyapa dan 10 menit
menanyakan kabar peserta didik.
- “Assalamualaikum Wr.Wb anak – anak,
selamat pagi. Bagaimana kabar kalian hari
ini?”
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
menurut agama dan kepercayaannya masing –
masing.
- “Baik, sebelum kita memulai pembelajaran
hari ini, ketua kelas silahkan untuk dipimpin
berdoa.”
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
- “Baik, ibu akan mengecek kehadiran kalian
dulu ya. Apakah ada yang tidak masuk hari ini?
Baik ibu akan mengabsen kalian satu persatu.”
4. Guru menyampaikan apersepsi kepada peserta
didik tentang materi konsep asam basa
- “Adakah yang masih ingat, pertemuan
sebelumnya kita membahas materi apa?”
- “Adakah yang bisa menyebutkan bagaimana
sifat dalam larutan asam dan larutan basa?”
- “Pertemuan sebelumnya kita juga membahas
tentang indikator asam basa. Salah satu
indikator asam basa adalah kertas lakmus,
adakah yang bisa menyebutkan bagaimana
perubahan yang dihasilkan oleh kertas lakmus
ketika diuji dengan larutan asam dan larutan
basa?”
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
menayangkan contoh fenomena hidrolisis garam di
kehidupan sehari-hari yaitu sabun cuci melalui
power point pada proyektor dan menanyakan
pendapat peserta didik terkait sabun cuci.
(Mengamati)
I. PENILAIAN
1. Sikap sosial
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
2. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Soal LKPD
b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian