Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TIPE PROCESS ORIENTED


GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL)

PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

Oleh:
Kelompok 7 / PKA 2019
Andang Nur Huda (19030194010)
Putri Nur Azizah (19030194042)
Fadhilatur Rochmatin (19030194056)
Shinta Taqiyyah Nabilah Nuha (19030194073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA XXXX
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Hidrolisis Garam
Sub Materi : Sifat dan Jenis Hidrolisis Garam
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghubungkan pH-nya
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.11.1 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam
4.11.1 Menyajikan data hasil percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.11.1.1 Melalui fenomena yang disajikan, peserta didik dapat menganalisis sifat garam
dengan benar
3.11.1.2 Melalui pertanyaan yang disajikan, peserta didik dapat memahami konsep
hidrolisis garam dengan benar
4.11.1.1 Berdasarkan gambar hasil percobaan yang telah disajikan, peserta didik dapat
menyajikan data hasil percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
dengan benar

E. MATERI PEMBELAJARAN
Jenis Garam dan Reaksi Hidrolisis
Sifat asam, basa, atau netral dari garam terjadi akibat adanya interaksi antara ion
garam dengan air. Di dalam air, garam akan terionisasi dan apabila ion garam bereaksi
dengan air maka terjadi reaksi hidrolisis. Beberapa kemungkinan reaksi hidrolisis yang
dapat terjadi adalah sebagai berikut.
- Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+, menyebabkan konsentrasi ion
H+ lebih besar daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat asam
- Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH-, menyebabkan konsentrasi
ion H+ lebih kecil daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat basa.
- Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam
air tidak berubah dan larutan bersifat netral

1. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat


Garam yang anionnya berasal dari asam lemah dan kation yang berasal dari basa
kuat jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion yang berasal dari asam lemah
anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan
bersifat basa.
Adanya ion OH- yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi
ion H+ di dalam air lebih sedikit daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat
basa.
Contoh :
CH3COONa (aq) → CH3COO- (aq) + Na+ (aq)
Ion CH3COO- bereaksi dengan air
CH3COO- (aq) + H2O (l) → CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya
sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, garam yang anionnya berasal dari
asam lemah dan kationnya berasal dari basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial)
dan bersifat basa.

2. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah


Garam yang anionnya berasal dari asam kuat dan kation nya berasal dari basa
lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion yang berasal dari basa lemah.
Kation tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H + yang menyebabkan
larutan bersifat asam.
Adanya ion H+ yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi
ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat
asam.
Contoh :
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH4OH (aq) + H+ (aq)
Hidrolisis ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya
sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, garam yang anionnya berasal dari
asam kuat dan kationnya berasal dari basa lemah akan terhidrolisis sebagian atau parsial
dan bersifat asam.

3. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah


Garam yang anionnya berasal dari asam lemah dan kationnya berasal dari basa
lemah di dalam air akan terionisasi, dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air
atau mengalami reaksi hidrolisis. Oleh karena kedua ion garam tersebut masing-masing
menghasilkan ion H+ dan ion OH- maka sifat larutan garam ini ditentukan oleh nilai
tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut. Hidrolisis garam yang berasal dari
asam lemah dan kation yang berasal dari basa lemah merupakan hidrolisis total, sebab
kedua ion garam mengalami reaksi hidrolisis dengan air.
Contoh :
NH4CN (aq) → NH4+ (aq) + CN- (aq)
• Ion NH4+ bereaksi dengan air
NH4+ (aq) + H2O (l) ⇌ NH4OH (aq) + H+ (aq)
• Ion CN- bereaksi dengan air
CN- (aq) + H2O (l) ⇌ HCN (aq) + OH- (aq)
Jika Ka > Kb maka larutan bersifat asam dan jika Ka < Kb maka larutan bersifat basa

4. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat


Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang anionnya berasal dari asam
kuat dan kation yang berasal dari basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab
jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna
membentuk ion-ion semula. Jadi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu
sehingga larutan bersifat netral.
Contoh :
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Pendekatan : Scientific Learning
Metode : Diskusi kelompok

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


a. Media Pembelajaran
1. Power point
2. Buku Kimia kelas XI SMA
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
b. Alat pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Proyektor
4. Alat tulis
c. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Materi Hidrolisis Garam
2. Buku Kimia kelas XI SMA
3. e-book :
https://drive.google.com/file/d/1DsrW5hrPrAYizJfTCsm3TGHr0H3rZj66/view
?usp=sharing

H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Jenis Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, menyapa dan 10 menit
menanyakan kabar peserta didik.
- “Assalamualaikum Wr.Wb anak – anak,
selamat pagi. Bagaimana kabar kalian hari
ini?”
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
menurut agama dan kepercayaannya masing –
masing.
- “Baik, sebelum kita memulai pembelajaran
hari ini, ketua kelas silahkan untuk dipimpin
berdoa.”
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
- “Baik, ibu akan mengecek kehadiran kalian
dulu ya. Apakah ada yang tidak masuk hari ini?
Baik ibu akan mengabsen kalian satu persatu.”
4. Guru menyampaikan apersepsi kepada peserta
didik tentang materi konsep asam basa
- “Adakah yang masih ingat, pertemuan
sebelumnya kita membahas materi apa?”
- “Adakah yang bisa menyebutkan bagaimana
sifat dalam larutan asam dan larutan basa?”
- “Pertemuan sebelumnya kita juga membahas
tentang indikator asam basa. Salah satu
indikator asam basa adalah kertas lakmus,
adakah yang bisa menyebutkan bagaimana
perubahan yang dihasilkan oleh kertas lakmus
ketika diuji dengan larutan asam dan larutan
basa?”
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
menayangkan contoh fenomena hidrolisis garam di
kehidupan sehari-hari yaitu sabun cuci melalui
power point pada proyektor dan menanyakan
pendapat peserta didik terkait sabun cuci.
(Mengamati)

- “Apakah kalian pernah mencuci baju


menggunakan deterjen bubuk?”
- “Bagaimana rasanya ketika kalian mencuci
dengan deterjen? Apakah tangan kalian terasa
panas?”
- “Kira – kira apa yang menyebabkan tangan
kalian menjadi panas?”
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan
pembelajaran.
- “Pada hari ini kita akan mempelajari materi
tentang hidrolisis garam”
- “Sebelumnya ibu akan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan kita capai hari ini.”
Kegiatan Inti Fase 1 : Eksplorasi 30 menit
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok dengan masing – masing kelompok
beranggotakan 4 siswa.
- “Ibu akan membagi kalian menjadi 2 kelompok,
dengan masing – masing kelompok
beranggotakan 4 siswa.”
2. Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
- “Ibu akan membagikan LKPD kepada masing –
masing kelompok”
3. Guru memberikan amplop pada setiap kelompok
yang berisi kartu peran siswa dalam kelompok
(manager, reflector, recorder dan presenter)
- “Ibu akan membagikan kartu peran kepada
masing – masing dari kalian. Kartu ini berisi
peran kalian dalam kelompok. Ibu akan
menjelaskan masing – masing perannya
(memberikan penjelasan tentang peran).
Apakah bisa dimengerti?”
4. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk
membaca sebentar LKPD yang telah diberikan
dengan materi yang sama setiap kelompoknya
- “Silahkan dibaca sebentar LKPD nya. Ibu beri
waktu 2 menit untuk membaca sekilas LKPD
hidrolisis garan.”
5. Guru meminta peserta didik untuk melakukan
diskusi terkait fenomena yang telah disajikan yaitu
tentang soda kue. (5 menit)
- “Silahkan dibuka pada bagian fenomena.
Pahami fenomena tersebut lalu diskusikan
pertanyaan – pertanyaan dibawahnya bersama
kelompok kalian masing – masing. Ibu beri
waktu 5 menit untuk mengerjakan.”
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menyampaikan pertanyaan.
(Menanya)
- “Jika ada hal yang masih kurang jelas, silahkan
bertanya kepada Ibu ya.”

Fase 2 : Penemuan Konsep


7. Guru membimbing peserta didik untuk
menganalisis hubungan jawaban-jawaban
pertanyaan tentang sifat asam, basa, dan netral
pada garam. (10 menit)
8. Guru meminta peserta didik untuk
membandingkan antara jawaban yang diperoleh
dengan pengetahuan awal yang dimiliki.
(Mengumpulkan informasi)
9. Guru memperhatikan kemajuan peserta didik, jika
peserta didik mengalami kesalahan, guru
mengoreksi jawaban peserta didik.
Fase 3 : Aplikasi
10. Guru meminta peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan yang telah mereka dapat dengan
menganalisis contoh – contoh hidrolisis garam
dalam kehidupan beserta sifat – sifatnya. (5 menit)
11. Guru mempersilahkan peserta didik dalam
kelompok menjawab pertanyaan - pertanyaan yang
terdapat pada LKPD (Mengasosiasi)
12. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. (10
menit)
- “Oke sudah selesai diskusinya, Ibu minta untuk
perwakilan kelompok menyampaikan hasil
diskusinya”
13. Guru meluruskan hasil diskusi peserta didik dan
memberikan penguatan konsep
(Mengkomunikasikan)
Penutup 1. Guru meminta salah satu peserta didik 5 menit
menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan
ini.
- “Pembelajaran hari ini telah selesai, tetapi ibu
mau salah satu dari kalian untuk menyimpulkan
hasil dari pembelajaran hari ini terlebih
dahulu.”
2. Guru meminta peserta didik membaca buku untuk
menguatkan materi yang telah dipelajari hari ini.
- “Agar lebih memahami materi hidrolisis
garam, tolong dibaca buku yang kalian punya
atau dari e-book yang sudah saya bagikan.”
3. Guru menginformasikan terkait materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
- “Jangan lupa dirumah dipelajari materi
larutan penyangga untuk pertemuan
selanjutnya.”
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
- “Sebelum kita mengakhiri pembelajaran hari
ini, silahkan ketua kelas dipimpin untuk berdoa
agar pembelajaran yang diperoleh hari ini
dapat bermanfaat.”
5. Guru memberikan salam dan meninggalkan kelas.
- “Terimakasih atas hari ini, sekian
pembelajaran yang dapat ibu sampaikan.
Wassalamualaikum wr.wb.”

I. PENILAIAN

1. Sikap sosial
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
2. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Soal LKPD
b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian

Anda mungkin juga menyukai