(LKPD)
Kelompok :
Anggota :
1……………………………….
2. ………………………………
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap
jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Berdasarkan data yang telah disajikan, peserta didik dapat menjelaskan
konsep penurunan titik beku berdasarkan pengaruh massa zat pelarut
dengan benar dan tepat.
3.1.2.1 Berdasarkan data yang telah disajikan, peserta didik dapat menjelaskan
konsep penurunan titik beku berdasarkan pengaruh massa zat terlarut
dengan benar dan tepat.
1
Peta Konsep
Materi
2
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis dan ukuran zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel
zat terlarut. Sifat koligatif larutan meliputi :
• Penurunan tekanan uap (∆P)
• Kenaikan titik didih (∆Tb)
• Penurunan titik beku (∆Tf)
• Tekanan osmotik (π)
Suatu zat cair dikatakan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer (tekanan udara luar) di atas permukaan cairan. Adapun suatu
zat dikatakan membeku jika partikel-partikel zat itu berada dalam kisi-kisi
kesetimbangan sehingga tidak terjadi gerakan partikel, selain getaran di
tempatnya.
Penambahan zat terlarut non-volatil juga dapat menyebabkan penurunan
titik beku larutan. Gejala ini terjadi karena zat terlarut tidak larut dalam fasa
padat pelarutnya. Contohnya jika sirup dimasukkan ke dalam freezer maka gula
pasirnya akan terpisah dari es karena gula pasir tidak larut dalam es. Agar tidak
terjadi pemisahan zat terlarut dan pelarutnya ketika larutan membeku,
diperlukan suhu lebih rendah lagi untuk mengubah seluruh larutan menjadi fasa
padatnya.
Titik beku adalah titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal suatu
zat adalah suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atm
(keadaan normal). Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni
hingga membentuk larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami
penurunan. Misalnya, titik beku normal air adalah 0 oC. Namun dengan adanya
zat terlarut pada suhu 0 oC air belum membeku. Jadi selisih titik beku pelarut (Tf
3
o) dengan titik beku larutan (Tf) disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan
Titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut
dinamakan penurunan titik beku molal (Kf). Penurunan titik beku suatu larutan
dengan molalitas (m) tertentu dapan dniyatakan dengan persamaan sebagai
berikut.
∆𝐓𝐟 = 𝐦 𝐱 𝐊 𝐟
4
Prosedur Penggunaan Virtual Lab
Penurunan Titik beku larutan
1. Bukalah media virtual laboratorium yang berjudul “Titik Beku Larutan” pada
link berikut :
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-
freezingpoint/#/
Kemudian amati menu pada virtual lab tersebut. keterangan menu pada
virtual lab titik beku larutan sebagai berikut :
5
Massa pelarut yang 11 Zat pelarut (penambahan
5
ditambahkan (bisa bisa melalui nomor 11
langsung dituliskan atau ataupun langsung
digeser pada kolom menuliskan pada nomor 5)
kurangi pelarut)
12 Zat terlarut (penambahan
2. Pilihlah satu jenis pelarut yang akan digunakan, pada media tersebut terdapat
6 macam pelarut (gunakan menu ke 2)
3. Selanjutnya, tambahkan massa zat pelarut yang akan digunakan (gunakan
menu 5 untuk menuliskan jumlah massa yang ditambahkan atau dengan
mengeklik menu ke 11)
4. Pilih salah satu zat terlarut yang akan digunakan. Pada media tersebut
terdapat 16 zat terlarut (gunakan menu ke 6)
5. Tambahkan massa zat terlarut yang akan digunakan (gunakan menu 8 untuk
menuliskan jumlah massa yang ditambahkan atau dengan mengeklik menu
ke 12)
6. Lakukan pendinginan dengan cara menggeser panel pendinginan ke arah
kanan hingga full (sampai -273C) (gunakan menu ke 10)
7. Setiap melakukan percobaan, refresh halaman terlebih dahulu agar dihasilkan
data yang valid.
8. Catat data yang telah didapatkan ke dalam tabel hasil pengamatan
6
Kegiatan 1
Hasil Pengamatan
Analisis Data
1. Sebutkan massa zat pelarut yang anda gunakan dalam percobaan ini!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
7
2. Sebutkan titik beku larutan yang diperoleh dari masing – masing percobaan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
3. Dari titik beku larutan (Tf), hitunglah penurunan titik beku larutan pada
masing – masing percobaan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Buatlah grafik hubungan massa zat pelarut dan penurunan titik beku larutan
dengan massa zat pelarut sebagai sumbu X dan penurunan titik beku larutan
sebagai sumbu Y!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
8
Kegiatan 2
Hasil Pengamatan
Analisis Data
1. Sebutkan massa zat terlarut yang anda gunakan dalam percobaan ini!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
9
2. Sebutkan titik beku larutan yang diperoleh dari masing – masing percobaan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
3. Dari titik beku larutan (Tf), hitunglah penurunan titik beku larutan pada
masing – masing percobaan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Buatlah grafik hubungan massa zat terlarut dan penurunan titik beku larutan
dengan massa zat terlarut sebagai sumbu X dan penurunan titik beku larutan
sebagai sumbu Y!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
10
Kesimpulan
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….
11