PENDAHULUAN
1
pembelajaran yang terintegrasi dengan materi anatomi dan farmokologi pada
hewan mencit 3D berbasis web. Dengan teknologi ini akan ditampilkan dalam
bentuk web lengkap dengan deskripsi tentang Anatomi dan farmakologi mencit
(mus muculus) . Maka atas dasar penelitian tersebut maka judul yang diangkat
adalah “Aplikasi Pembelajaran Anatomi Dan Farmakologi Mencit ( Mus
Muculus) Secara 3D Berbasis Web”
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2.1 Mulut Mencit
Pada bagian mulut mencit terdiri dari dua bagian, yaitu (1) bagian luar
yang terdiri dari gusi, gigi,bibir dan pipi, (2) bagian dalam yang terdiri dari
rongga mulu yang dibatasi dengan tulang maksilaris, palatum dan juga
mandibularis yang terhubung dengan faring.selaput lendir yang terdapat di mulut
ditutupi oleh jaringan epitel berlapis yang terdapat kelenjat halus penghasil
lendir dibawahnya.
4
2.1.4 Jantung Mencit
Terletak diatas rongga dada kiri dan diatas diafragma , jantung mencit
sendiri memiliki empat ruang yang berada didalam rongga dada dan dibungkus
dengan pericardia. Pericardia ini memiliki dua lapisan yang terdiri dari lamina
perietalis yang terletak di luar dan lamina viseralis yang menempel dengan
jantung. Keduanya berisi cairan pericardia.
Jantung sendiri memiliki empat ruang yaitu dua serambi da dua bilik.
Yang memiliki fungsi masing masing. Serambi sendiri berfungsi sebagai tempat
beredar darah dari jantung menuju ke bilik , sedangkan bilik memi.liki fungsi
memompa darah ke paru paru dan sirkulasi tubuh.
5
empedu.
6
Usus besar mencit terdiri atas dari kolon asendens (naik), kolon
transversum (mendatar), kolon desendens (menurun), dan kolon sigmoid (yang
berhubungan dengan rektum). Usus besar menghasilkan sekret yang berfungsi
menyerap air dan elektrolit dari tinja. Pada saat mencapai usus besar, isi usus
berbentuk cairan, namun pada saat mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
kerucut dari kerucut menghadap kaliks yang terdiri dari lubang kecil dan disebut
papilla renalis. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan zat toksis ataupun racun,
mempertahankan keseimbangan dari cairan, sebagai penyeimbang kadar asam
dan juga basa dari cairan tubuh, penyeimbang garam dan zat dalam tubuh , serta
berfungsi untuk mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.
7
2.1.12 Sistem Reproduksi Betina Mencit
Reproduksi betina pada mencit terdiri dari beberapa organ, ovarium,
uterus, saluran telur, vagina, dan klitoris. Bentuk ovarium sendiri yaitu bulat dan
melekat pada dinding rongga tubuh dengan selaput mesovarium. Ovarium
memiliki sepasang jenuh dengan calon sel telur ataupun oogonium. Ovarium ini
berfungsi untuk mematangkan oogonium yang akan berubah menjadi ovum
yang bergantian dari ovarium kanan dan juga kiri dengan ovulasi yang akan
dimasukkan dalam saluran oviduct. Saluran oviduct atau saluran telur ini adalah
tempat saluran kecil yang berliku. Anterionya memiliki tuba falopi yang
berfungsi sebagai tempat masuknya telur yang matangdari ovarium.
Selaput penggantung oviduct disebut mesosalphink. Uterus
(endometrium) berdinding tebal, tersusun dari oviduct yang melebar pada bagian
posterior, dan mempunyai tipe bicornus (tanduk). Selaput penggantung uterus
disebut mesometrium. Jika uterus tampak menonjol maka mencit dalam keadaan
bunting. Vagina merupakan persatuan dari kedua uterus, yang lubang keluarnya
disebut vulva. Klitoris merupakan penonjolan kecil, anterior dari vulva dan
tempat bermuaranya uretra. Klitoris merupakan organ yang ekuivalen dengan
penis pada jantan.
8
2.1.14 Keleton Mencit
Skeleton mencit normal terdiri atas:
1. Ekstrimitas anterior dan posterior yang meliputi 5 digiti pada metakarpus
dan metatarsus.
2. Vertebrae, yang terdiri atas 7 vertebrae cervicalis, 13 vertebrae thoracalis, 6
vertebrae lumbalis, 4 vertebrae sacralis, dan vertebrae caudales.
3. Sternum, terdiri atas manubrium sterni, corpus sterni (gladiolus), dan
processus xiphioid (xiphisternum).
4. Costae, terdiri atas 7 pasang rusuk sejati (costae verae), 3 pasang rusuk
palsu (costae spuriae), dan 2 pasang rusuk melayang (costae flunctuates).
9
Efek Farmakologi dari suatu obat dapat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor, antara lain : rute pemberian obat, bentuk sediaan, faktor
biologis (jenis kelamin, usia, berat badan, dll), toleransi atau riwayat
kesehatan, dan spesies.
Hewan mencit adalah tikus rumah biasa dan masuk ke dalam ordo
rodentia dan family Muridae. Mencit dewasa sendiri memilliki berat antara 25-
40 gram dan mempunyai berbagai warna. Mayoritas mencit laboratorium adalah
strain albino yang mempunyai warna bulu putih dan mata merah muda
(Hrapkiewicz et al, 1998).mencit sendiri adalah hewan yang tidak memiliki
kelenjar keringat, dengan jantung yang dibagi menjadi empat ruang dengan
dinding tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Percobaan dalam
menangani hewan yang akan diuji cenderung memiliki karakteristik yang
berbeda, seperti mencit lebih penakut dan fotofobik, cenderung sembunyi dan
berkumpul dengan sesama, mudah ditangani, lebih aktif pada malam hari
( nocturnal ), aktifitas terganggu dengan adanya manusia, suhu normal 37,4°C,
laju respirasi 163/menit sedangkan pada hewan tikus sangat cerdas, mudah
ditangani, tidak bersifat fotofobik, lebih resisten terhadap infeksi,
kecenderungan berkumpul dengan sesama sangat kurang atau diperlakukan
secara kasar akan menjadi liar dan galak, suhu normal 37,5°C, laju respirasi
210/menit pada mencit dan tikus persamaannya gigi seri pada keduanya sering
digunakan untuk mengerat / menggigit benda-benda yang keras. Dengan
mengetahui sifat-sifat karakteristik hewan yang akan diuji diharapkan lebih
menyesuaikan dan tidak diperlakukan tidak wajar. Didalam suatu dosis yang
dipakai untuk penggunaan suatu obat harus sesuai dengan data mengenai
penggunaan dosis secara kuantitatif, dikarenakan bila obat itu diaplikasikan
kepada manusia dilakukan perbandingan luas permukaan tubuh.
10
karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda; enzim-enzim
dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut berbeda. Hal-hal
ini menyebabkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai lokasi kerjanya dalam
waktu tertentu akan berbeda, tergantung dari rute pemberian obat (Katzug, B.G,
1989).
1. Oral
Rute pemberian oral memberikan efek sistemik dan dilakukan
melalui mulut kemudian masuk saluran intestinal (lambung) dan
penyerapan obat melalui membran mukosa pada lambung dan usus. Cara
oral merupakan cara pemberian obat yang paling umum dilakukan karena
mudah, murah, dan aman. Pemberian per oral akan memberikan onset paling
lambat karena melalui saluran cerna danperlu melalui proses metabolisme
sehingga lambat diabsorbsi oleh tubuh. Selain itu, pemberian secara oral
membutuhkan dosis yang paling besar diantara rute
pemberiannya.Karena obat perlu melalui metabolisme di hati dan
eliminasi.
2. Intravena (IV)
Intravena (IV) dilakukan dengan penyuntikan melalui pembuluh
darah balik (vena), memberikan efek sistematik.Melalui cara intravenaini,
obat tidak mengalami absorpsi.Tetapi langsung masuk pada sirkulasi
sistemik. Karena itulah kadar obat yang dibutuhkan lebih sedikit.
3. Intraperitonial (IP)
Penyuntikan dilakukan pada rongga perut sebelah kanan bawah,
yaitu di antara kandung kemihdan hati. Cara ini hanya dilakukan untuk
pemberian obat untuk hewan uji, karena memiliki resiko infeksi yang
sangat besar. Intraperitonial akan memberikan efek yang cepat karena pada
daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah. Hewan uji dipegang pada
punggung supaya kulit abdomen menjadi tegang. Pada saat penyuntikan
posisi kepala lebih rendah dari abdomen. Suntikan jarum
membentuk sudut 10o menembus kulit dan otot masuk ke rongga
peritoneal.
4. Intramuskular (IM)
Suntikkan melalui otot, kecepatan dankelengkapan absorpsinya
dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam air. Preparat yang larut dalam
minyak diabsorbsi dengan lambat, sedangkan yang larut dalam air
diabsorbsi dengan cepat. Penyuntikan dilakukan pada otot gluteus
maximus atau bisep femoris. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat
akan dilepaskan secara berkala dalam bentuk depot obat. Intramuskular
11
memiliki onset lambat karena membutuhkan waktu untuk diabsorpsi
dalam tubuh. Dosis yang dibutuhkan untuk rute pemberian secara
intramuskuler cenderung sangat sedikit.
2.2.3 Toleransi
Toleransi adalah penurunan efek farmakologik akibat pemberian
berulang. Berdasarkan mekanisme nya ada dua jenis toleransi, yakni
toleransi farmakokinetik dan toleransi farmakodinamik. Toleransi
farmakokinetik biasanya terjadi karena obat meningkat metabolismenya
sendiri, misalnya barbiturat dan rifampisin. Toleransi farmakodinamik
atau toleransi seluler terjadi karena proses adaptasi sel atau reseptor
terhadap obat yang terus-menerus berada di lingkungannya. Dalam hal ini
jumlah obat yang mencapai reseptor tidak berkurang, tetapi karena
sensitivitas reseptornya berkurang maka responnya berkurang.
2.3 Web
Dari semua pengertian diatas, aplikasi 3D anatomi mencit (mus muculus)
berbasis Web juga mencakup pengertian dari web. Web sendiri merupakan
halaman yang dapat diakses melalui browser atau mesin pencari dengan
menggunakan jaringan internet dan menampilkan informasi berupa konten
tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari semua itu dan ditampilkan
di browser.
12
Website Dinamis : Website dinamis adalah website yang isi kontennya
dapat berubah. artinya jika kita mengubah isi konten website apapun dan
kapanpun karena isinya disimpan dalam database yang dapat berubah
secara dinamis sesuai keinginan dari pemilik website. Pada website
dinamis anda perlu memberikan kode PHP untuk berinteraksi dengan
Database. contohnya : Blogger.
2.4 XAMPP
XAMPP merupakan perangkat lunak yang dikembangkan dari LAMP
yang terdiri dari beberapa perangkat lunak seperti (Linux, Apache, MySQL,
PHP, dan PERL) sebagai project non profit yang dikembangkan oleh Apache
Friends. Apache Friends sendiri terdiri dari Tim Inti (Core Team), Tim
Pengembang (Development Team) dan Tim Dukungan (Support Tim) yang
didirikan Kai Oswalad Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002. Project
ini berguna untuk mempromosikan penggunaan Apache web browser. XAMPP
merupakan sebuah paket perangkat lunak (Linux, Apache, MySQL, PHP, dan
Perl) yang berisi platform perangkat lunak yang berbeda-beda dengan platform
gratis serta open source yang dikembangkan oleh perusahaan Apache Friends.
Fungsi XAMPP
Seperti yang kita ketahui mengenai XAMPP, bahwa fungsi dari XAMPP
merupakan server yang berdiri sendiri (localhost), yang berisi software
Apache, MySQL, serta penerjemah dengan bahasa pemrograman PHP dan
juga Perl. Fungsi dari XAMPP ini hampir sama dengan makna kata XAMPP
yang telah dijelaskan di atas pada poin sejarah dan juga kepanjangan dari
XAMPP itu sendiri.
2.4 3D Blender
13
3D Blender adalah aplikasi grafik komputer yang memungkinkan untuk
memproduksi suatu gambar atau animasi berkualitas tinggi dengan
menggunakan geometri tiga dimensi. Tidak hanya membuat suatu model atau
animasi tiga dimensi, aplikasi 3D Blender sudah cukup mumpuni untuk digital
sculpting, mengedit video, 2D dan 3D tracking, postproduction bahkan untuk
membuat game. Aplikasi ini juga bisa di jalankan di berbagai macam platform
system operasi, seperti Microsoft Windows, Mac OS, Linux dan lain – lain.
14
e. Environment dan Effect
Environment dan effect adalah tahap pemberian background dan efek –
efek tambahan yang akan semakin memperindah tampilan 3D yang dibuat.
Suatu karya berupa gambar 3D maupun animasi 3D akan lebih indah dan
menarik apabila memiliki background dan efek – efek di dalamnya (Aditya,
2007).
f. Particles
Particles adalah suatu fitur dalam blender yang berfungsi untuk
membuat berbagai macam efek tambahan yang sifatnya acak dan banyak,
misalkan membuat hujan, salju, pecahan, dan sejenisnya (Aditya, 2007).
g. Animasi
Setiap komponen objek, elemen, tekstur, dan efek dalam scene dapat
dianimasikan. Untuk membuat animasi 3D yang halus, tersedia fitur – fitur
tambahan yang harus dipelajari terlebih dahulu. Adapun dasar – dasar yang
dimaksudkan antara lain :
1. Keyframing
2. Animation curves
3. Spaces : Ipo Curve Editor, Action, NLA, Timeline
4. Pembuatan karakter untuk animasi
h. Rendering
Rendering adalah proses kalkulasi akhir dari keseluruhan proses dalam
pembuatan gambar atau animasi 3D. Rendering akan mengkalkulasikan
seluruh elemen material, pencahayaan, efek, dan lainnya sehingga akan
menghasilkan output gambar atau animasi yang realistic (Aditya, 2007).
2.5 QUIM
QUIM (Quality in Use Integrated Measurement) merupakan suatu
bentuk konsolidasi model untuk pengukuran usability. QUIM mengikuti
standar IEEE 1061 (1998), yang menguraikan metode untuk menetapkan
syarat mutu (quality requirements) seperti mengidentifikasi, implementasi,
menganalisis, dan mevalidasi proses dan metrik kualitas dari suatu produk
(Schneidewind, 1992; Yamada et al., 1995). Tujuan utama dari QUIM adalah
untuk menyediakan wadah dan kerangka kerja yang konsisten untuk faktor
usability, kriteria dan metrik untuk tujuan pendidikan dan penelitian.
Terdapat 10 faktor usability pada QUIM, diantaranya : Efficiency,
Effectiveness, Productivity, Satisfaction, Learnability, Safety, Trustfulness,
Accesibility, Universality, dan Usefulness.
15
Tabel. 2.1 Analisis Tingkat Usibility
16
atau informasi yang tersimpan/pencegahan
kesalahan
17
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
18
BAB 3
METODE PENELITIAN
19
bantuan dan tentang tidak ada use case lagi didalamnya. Use case diagram ini
adalah sebagai berikut :
20
Gambar 3.2 Activity Diagram
21
3.3 Sequence Diagram
Untuk menggambarkan aspek urutan waktu pertama program itu
dijalankan dan juga menggambarkan aspek struktur objek yang mengirim dan
menerima instruksi digunakan sequence diagram. Sequence diagram digunakan
untuk memperlihatkan interaksi antar objek pada sebuah permaian yang disusun
pada sebuah urutan waktu. Interaksi antar objek pada Aplikasi Pembelajaran
Anatomi dan Farmakologi 3D Berbasis Web ini ditunjukkan pada diagram
berikut ini :
22
Gambar 3.4 Sequence Diagram dari use case panduan
23
Gambar 3.6 Sequence Diagram dari use case tentang
24
3.4.2 Perancangan Tampilan Metode Pembelajaran
Pada menu metode pembelajaran ada dua pilihan yaitu anatomi 3d
mencit serta farmakologi mencit. Anatomi 3D mencit berisikan informasi
tentang cara pembedahan serta membedakan jenis kelamin pada mencit yang
dilengkapi dengan gambar , sedangkan untuk farmakologi mencit berisikan
informasi tentang pemberian obat yang dilengkapi dengan gambar serta
deskripsi.
25
Gambar 3.9 Use Case Interface Animasi Pembedahan
26
Gambar 3.12 Use Case Interface Deskripsi Pemberian Obat
27
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
Gambar 4.1 Proses Pembuatan Animasi 3D
29
Gambar 4.2 Menu Utama
30
4.2.3 Anatomi Mencit
Ketika pengguna memilih anatomi mencit maka system menampilkan
submenu utuh, animasi pembedahan, dan system reproduksi.
Untuk menampilkan object 3D anatomi mencit pengguna cukup menekan
submenu yang tersedia maka object 3d akan ditampilkan oleh aplikasi
berdasarkan submenu yang di pilih. Misal pengguna memilih utuh maka aplikasi
akan menampilkan seperti di gambar
31
Gambar 4.5 Tampilan Animasi Pembedahan
32
Gambar 4.7 Tampilan Jantung Mencit
33
Gambar 4.9 Tampilan Paru Paru Mencit
34
Gambar 4.11 Tampilan Hati mencit
Ada pula tampilan deskripsi untuk animasi hati mencit yang menjelaskan
tentang fungsi dari hati mencit..
35
Gambar 4.13 Tampilan Lambung mencit
Yang juga ada tampilan deskripsi dari lambung mencit yang akan
ditampilkan seperti gambar dibawah.
36
Gambar 4.15 Tampilan Usus Mencit
37
Gambar 4.17 Tampilan Ginjal Mencit
38
Gambar 4.19 Tampilan Reproduksi Jantan
39
Juga terdapat reproduksi betina yang dapat pengguna pelajari. Dengan
dilengkapi deskripsi dari proses reproduksi mencit betina. Dapat dilihat pada
gambar
40
4.2.4 Farmakologi Mencit
Apabila pengguna memilih menu farmakologi mencit maka akan keluar
submenu cara pemberian obat. Pada submenu cara pemberian obat akan ada 4
submenu ketiga yang muncul, yaitu sub cutan, intravena, oral dan peritoneal.
Apabila pengguna memilih submenu subcutan maka akan muncul video
animasi 3D tentang prosedur cara pemberian obat beserta audio penjelasan cara
pemberian obat secara subcutan. Ada pula deskripsi box tetang
penjelasandiatas.Tampilan submenu subcutan dan deskripsi dapat dilihat dari
gambar dibawah
41
Gambar 4.24 Deskripsi Subcutan
42
Gambar 4.26 Deskripsi Intravena
Untuk submenu oral sendiri juga akan muncul video animasi beserta audio
penjelasan cara pemberian obat secara oral. Video berdurasi singkat ini
mencakup tatacara pemberian obat secara oral.
43
Pada menu oral juga akan ada deskripsi tentang cara pemberian obat
secara oral. Bisa dilihat pada gambar dibawah.
44
Gambar 4.29 Tampilan Aplikasi Submenu Peritoneal
Pada menu ini juga akan ada deskripsi pemberiian obat secara
peritoneal. Dapat dilihat pada gambar dibawah.
45
4.2.5 Halaman Menu Panduan
Pada menu panduan berisikan informasi cara penggunaan aplikasi untuk
memaksimalkan dalam melihat pergerakan kamera dan memutar objek 3D dan
fungsi – fungsi dari masing – masing perintah mouse atau keyboard. Tampilan
menu panduan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
46
Gambar 4.32 Aplikasi Menu Tentang
47
No. Fitur Cara Pengujian Hasil Yang Hasil
Diharapkan
Form menu
2. mencit Menekan tombol Menampilkan objek Berhasil
menu mencit 3D mencit
49
Apakah tampilan mudah
K1 a dipahami dan pemilihan
warna menarik ?
Apakah informasi seputar
hewan yang di berikan
K2 b,c,g
membantu menambah
pengetahuan ?
Apakah fitur pada aplikasi
K3 d,e
mudah dioperasikan
Apakah keseluruhan
K4 c,e,g
aplikasi ini memuaskan ?
Apakah tingkat kecepatan
K5 h,i
aplikasi memuaskan ?
Apakah menu dan sub
K6 f menu yang tersedia dapat
bekerja dengan baik ?
Apakah setelah
menggunakan aplikasi ini
K7 j
pengetahuan saudara/I
bertambah ?
Keterangan :
50
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
CS = Cukup Setuju
Dari presentase data diatas dapat simpulkan bahwa fitur yang ada pada
aplikasi masuk kedalam kategori sangat baik. Dikarena pengguna merasakan
informasi yang didapat pada aplikasi tersebut cukup membantu dalam proses
pembelajaran.
51
Hasil dari data diatas apabila disimpulkan kedalam duagram maka seperti
terllihat pada gambar dibawah.
Data Responden
100%
90%
80%
70%
60%
50%
Data Responden
40%
30%
20%
10%
0%
cy ess on ity lity ety es lity lity ess
cien ven facti ctiv abi Saf tfuln sibi rsa uln
Efi ekti atis odu arn s e e ef
f S r Le Tru Acc Univ Us
E P
52
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
53
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
54
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
55
DAFTAR PUSTAKA
56
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
57
LAMPIRAN
58
Gambar I.2 Hasil Responden
59
Gambar I.3 Hasil Responden
60
Gambar I.4 Hasil Responden
61
Gambar I.5 Hasil Responden
62
Gambar I.6 Hasil Responden
63
Lampiran II. Hasil Turnitin
64