Anda di halaman 1dari 64

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mencit merupakan hewan mamalia rodensia (pengerat) yang masuk dalam
famili Muridae. Hewan mencit (mus muculus) sebagai hewan percobaan sering
digunakan dalam penelitian biologi, biomedis dan reproduksi. Alasan mencit
(mus muculus) sebagai hewan percobaan dikarenakan mencit (mus muculus)
memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain: (1) cepat
berkembangbiak (2) ukuran tubuhnya relatif lebih kecil dibandingkan berbagai
jenis hewan percobaan lainnya (3) mudah dipelihara dalam jumlah banyak (4)
karakter anatomi dan mudah diamati (5) mus musculus memiliki aktivitas
reproduksi yang panjang antara 2-14 bulan (6) variasi genetiknya cukup besar
Anatomi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari struktur organisme
hewan, tumbuhan, dan manusia. Pada definisi yang lain, anatomi adalah ilmu
yang mempelajari struktur atau susunan dari tubuh organisme dan hubungan
antar bagian yang satu dengan yang lainnya. Pada ilmu kedokteran, anatomi
hewan dilakukan dengan cara menguraikan organ tubuh menjadi bagian yang
lebih kecil. Bagian tubuh tersebut dipotong atau diiris, diangkat, dipelajari, dan
diperiksa menggunakan mikroskop.
Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara obat
dengan makhluk hidup. Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang obat yang meliputi sejarah, sumber, srfat-sifat fisika dan
kimiawi, cara meracik, efek fisiologik dan biokimiawi, mekanisme kerja,
absorpsi, biotransformasi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi, serta
penggunaan obat untuk terapi dan untuk penggunaan lainnya. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan ilmu farmakologi mengarah
kepada interaksi obat dengan organisme hidup serta aspek dari interaksi tersebut.
Untuk membantu pembelajaran mahasiswa biologi dan mahasiswa medis,
dibutuhkan media yang tepat , cepat interaktif. Selama ini memang sudah ada
pembelajaran dalam bentuk animasi dan film. Baik itu dari youtube, website,
ataupun media yang lainnya. namun penyampaian masih terhambat karena
media yang terpisah dan terintegrasi. Hal ini membuat para dosen dan
mahasiswa harus mencari terlebih dahulu sumber materi satu persatu
dikarenakan perbedaan media dan belum tentu materi yang didapatkan lengkap.
Oleh karena itu, penelitian ini digunakan untuk mengembangkan aplikasi

1
pembelajaran yang terintegrasi dengan materi anatomi dan farmokologi pada
hewan mencit 3D berbasis web. Dengan teknologi ini akan ditampilkan dalam
bentuk web lengkap dengan deskripsi tentang Anatomi dan farmakologi mencit
(mus muculus) . Maka atas dasar penelitian tersebut maka judul yang diangkat
adalah “Aplikasi Pembelajaran Anatomi Dan Farmakologi Mencit ( Mus
Muculus) Secara 3D Berbasis Web”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan indikator adanya permasalahan yang dijabarkan dalam latar
belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang dihadapi
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengembangkan aplikasi pembelajaran anatomi dan
farmokologi pada hewan mencit secara menarik, interaktif dan murah .

1.3. Batasan Masalah


Untuk menjawab permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini akan
dibatasi dalam ruang lingkup yang hanya akan membahas pembelajaran anatomi
dan farmakologi pada mencit dengan media aplikasi anatomi baik web maupun
3D

1.4. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk
mengembangkan aplikasi pembelajaran anatomi dan farmokologi pada hewan
mencit secara menarik, interaktif dan murah.

1.5. Manfaat Penelitian


Sedangkan untuk manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:
I. Manfaat bagi Mahasiswa Biologi :
Dengan adanya aplikasi ini, mahasiswa biologi dapat mempelajari dan
memahami bentuk dan bagian – bagian detail tentang sistem kerja tubuh
mencit (mus muculus) lengkap dengan nama latinnya secara 3 dimensi
dengan lebih detail dan murah.
II. Manfaat bagi Dosen Biologi :
Dengan adanya aplikasi ini, dosen biologi dapat memanfaatkannya
sebagai media pembelajaran kepada mahasiswa untuk mengetahui bentuk
dan bagian-bagian detail tentang sistem tubuh mencit.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Mencit


Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan atau struktur dari tubuh
manusia,hewansmaupunstumbuhan dengan hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya. Anatomi mencit (mus muculus) adalah ilmu yang
mempelajari struktur tubuh dengan cara menguraikan tubuh mencit (mus
muculus) menjadi bagian yang lebih kecil kebagian yang paling kecil.
Mencit sendiri merupakan kelompok hewan mamalia rodensia
(pengerat) yangsmasuk dalam famili Muridae. Hewan ini sering ditemukan di
dekat pemukiman dengan bentuk seperti tikus kecil. Di alam, hewan ini sering
dijumpai dengan warna hitam-keabuan sementara untuk hewan uji, warna tikus
ini diseleksi yang albino (putih). Hewan mencit sebagai hewan percobaan sering
digunakan dalam penelitian biologi, biomedis dan reproduksi. Alasan mencit
sebagai hewan percobaan dikarenakan mencit memiliki beberapa sifat yang
menguntungkan, antara lain:
1. Cepat berkembangbiak.
2. Ukuran tubuhnya relatif lebih kecil dibandingkan berbagai jenis hewan
percobaan lainnya.
3. Mudah dipelihara dalam jumlah banyak.
4. Karakter anatomi dan fisiloginya mudah diamati.
5. Mus musculus memiliki aktivitas reproduksi yang panjang (2-14 bulan).
6. Variasi genetiknya cukup besar.

Gambar 2.1 Anatomi Mencit secara menyeluruh

3
2.2.1 Mulut Mencit
Pada bagian mulut mencit terdiri dari dua bagian, yaitu (1) bagian luar
yang terdiri dari gusi, gigi,bibir dan pipi, (2) bagian dalam yang terdiri dari
rongga mulu yang dibatasi dengan tulang maksilaris, palatum dan juga
mandibularis yang terhubung dengan faring.selaput lendir yang terdapat di mulut
ditutupi oleh jaringan epitel berlapis yang terdapat kelenjat halus penghasil
lendir dibawahnya.

Gambar 2.2 Mulut Mencit

2.1.2 Faring Mencit


Faring sendiri adalah organ penghubung antar arongga mulut dan juga
kerongkongan. Terdapat tonsil atau kelenjar limfe yang mengandung limfosit
yang digunakan untuk pertahanan infeksi didalam lengkung faring. Terjadi
proses persimpangan antara pernafasan dan makanan, yang terletak di belakang
rongga mulut dan rongga hidung, tepat dibelakang tulang ruas.

Faring mencit di bagian dalamnya terdapat lengkung faring yang terdapat


tonsil  atau amandel yang tersusun atas kumpulan kelenjar limfe. Kelenjar
tersebut banyak mengandung limfosit yang berfungsi sebagai pertahanan
terhadap infeksi. Letak faring bersimpangan antara saluran respirasi dengan
saluran makanan.

2.1.3 Laring Mencit


Mencit sendiri memiliki laring yang berfungsi sebagai pembentukan suara
yang berada didepan faring sampai dengan ketinggian vertebra servikalis dan
masuk kedalam trakea. Pada pangkal trakea ditutupi oleh epiglotis yang tersusun
atas tulang tulang rawan.

4
2.1.4 Jantung Mencit
Terletak diatas rongga dada kiri dan diatas diafragma , jantung mencit
sendiri memiliki empat ruang yang berada didalam rongga dada dan dibungkus
dengan pericardia. Pericardia ini memiliki dua lapisan yang terdiri dari lamina
perietalis yang terletak di luar dan lamina viseralis yang menempel dengan
jantung. Keduanya berisi cairan pericardia.

Jantung sendiri memiliki empat ruang yaitu dua serambi da dua bilik.
Yang memiliki fungsi masing masing. Serambi sendiri berfungsi sebagai tempat
beredar darah dari jantung menuju ke bilik , sedangkan bilik memi.liki fungsi
memompa darah ke paru paru dan sirkulasi tubuh.

2.1.5 Paru Paru Mencit


Terdapat didalam rongga sebelah kanan dan kiri, paru paru mencit
berfungsi sebagai system pernafasan. Paru paru bagian kanan terdiri atas 3
kelompok alveolus yang merupakan dua lobus paru- paru, Di bagian dalam paru-
paru, bronkus bagian kanan memiliki tiga cabang, sementara bronkus bagian kiri
memiliki 2 cabang. Cabang dari bronkus dinamakan bronkiolus

2.1.6 Hati Mencit


Hatisberwarna coklatskemerahan dan terletak di bawah diafragma yaitu
di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalam darah apabila
makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati terdiri dari mengubah
zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam
tubuh, mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu
dan urin, menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen4.Sekresi
empedu, garam empedu dibuat di hati dibentuk dalam sistem
retikuloendothelium dialirkan ke empedu, pembentukan ureum, menyiapkan
lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.

2.1.7 Kandung Empedu


Kandung empedu merupakan organ dalam yang berbentuk buah pir ,
kantung empedu ini berfungsin sebagai penyimpan kurang lebih 50 ml empedu
yng dibutuhkan oleh mencit sebagai bantuan proses pencernaan. Empedu juga
terhubung dengan hati dan usus dua belas jari. Berwarna hijau , kandung
empedu ini dikarenakan berisi cairan empedu dan kandungan ini terletak
didalam lobus yang terletak dibawah hati dan berfungsi untuk membuat getah

5
empedu.

2.1.8 Lambung Mencit


Tersusun dari 3 bagian , lambung mencit terdiri dari kardia, fundus dan
antrum. Makanan masuk melalui kerongkongan serta melewati otot sfingter
yang dapat membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter akan
menghalangi masuknya isi lambung kedalam kerongkongan. Lambung itu
sendiri berfungsi untuk menampung makanan dan
menghancurkan/menghaluskanmakanan oleh peristaltic lambung dan getah
lambung.

2.1.9 Usus Dua Belas Jari Mencit


Usus dua belas jari (duodenum) merupakan usus pertama dalam usus
halus. Makanan masuk ke dalam duodenum dicerna oleh usus halus. Jika
duodenum sudah penuh, maka duodenum akan memberikan sinyal kepada
lambung untuk berhenti menyuplai sari makanan.

Gambar 2.3 Sistem Pencernaan

2.1.10 Usus Besar Mencit

6
Usus besar mencit terdiri atas dari kolon asendens (naik), kolon
transversum (mendatar), kolon desendens (menurun), dan kolon sigmoid (yang
berhubungan dengan rektum). Usus besar menghasilkan sekret yang berfungsi
menyerap air dan elektrolit dari tinja. Pada saat mencapai usus besar, isi usus
berbentuk cairan, namun pada saat mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

2.1.11 Ginjal Mencit


Ginjal pada mencit terletak pada dinding posterior abdomen yang terletak
di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai
vertebra lumbalis ke-3. Ginjal ini berbentuk biji kacang. Posisi ginjal sebelah
kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, ini dikarenakan terdapat lobus hepatis
dexter yang besar. Ginjal sendiri dibungkus oleh selaput tipis yang disebut
kapsula fibrosa yang terdapat cortex renalis di bagian luar dan berwarna coklat
gelap, sedangkan medulla renalis terdapat dibagian dalam dan berwarna coklat
terang. Medulla berbentuk kerucut dan disebut pyramides, renalis, puncak

kerucut dari kerucut menghadap kaliks yang terdiri dari lubang kecil dan disebut
papilla renalis. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan zat toksis ataupun racun,
mempertahankan keseimbangan dari cairan, sebagai penyeimbang kadar asam
dan juga basa dari cairan tubuh, penyeimbang garam dan zat dalam tubuh , serta
berfungsi untuk mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.

Gambar 2.4 Ginjal dan Alat Reproduksi Betina

7
2.1.12 Sistem Reproduksi Betina Mencit
Reproduksi betina pada mencit terdiri dari beberapa organ, ovarium,
uterus, saluran telur, vagina, dan klitoris. Bentuk ovarium sendiri yaitu bulat dan
melekat pada dinding rongga tubuh dengan selaput mesovarium. Ovarium
memiliki sepasang jenuh dengan calon sel telur ataupun oogonium. Ovarium ini
berfungsi untuk mematangkan oogonium yang akan berubah menjadi ovum
yang bergantian dari ovarium kanan dan juga kiri dengan ovulasi yang akan
dimasukkan dalam saluran oviduct. Saluran oviduct atau saluran telur ini adalah
tempat saluran kecil yang berliku. Anterionya memiliki tuba falopi yang
berfungsi sebagai tempat masuknya telur yang matangdari ovarium.
  Selaput penggantung oviduct disebut mesosalphink. Uterus
(endometrium) berdinding tebal, tersusun dari oviduct yang melebar pada bagian
posterior, dan mempunyai tipe bicornus (tanduk). Selaput penggantung uterus
disebut mesometrium. Jika uterus tampak menonjol maka mencit dalam keadaan
bunting. Vagina merupakan persatuan dari kedua uterus, yang lubang keluarnya
disebut vulva. Klitoris merupakan penonjolan kecil, anterior dari vulva dan
tempat bermuaranya uretra. Klitoris merupakan organ yang ekuivalen dengan
penis pada jantan.

2.1.13 Sistem Reproduksi Jantan Mencit


Organ reproduksi mencit jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan.
Alat kelamin mencit jantan tersusun atas alat kelamin dalam dan luar. Alat
kelamin luar berupa penis dan skrotum, sementara alat kelamin dalam berapa
testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.

Gambar 2.5 Alat Reproduksi Jantan Mencit

8
2.1.14 Keleton Mencit
Skeleton mencit normal terdiri atas:
1. Ekstrimitas anterior dan posterior yang meliputi 5 digiti pada metakarpus
dan metatarsus.
2. Vertebrae, yang terdiri atas 7 vertebrae cervicalis, 13 vertebrae thoracalis, 6
vertebrae lumbalis, 4 vertebrae sacralis, dan vertebrae caudales.
3. Sternum, terdiri atas manubrium sterni, corpus sterni (gladiolus), dan
processus xiphioid (xiphisternum).
4. Costae, terdiri atas 7 pasang rusuk sejati (costae verae), 3 pasang rusuk
palsu (costae spuriae), dan 2 pasang rusuk melayang (costae flunctuates).

Gambar 2.6 Skeleton Mencit

2.2 Farmakologi mencit


Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara obat
dengan makhluk hidup. Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang obat yang meliputi sejarah, sumber, srfat-sifat fisika dan
kimiawi, cara meracik, efek fisiologik dan biokimiawi, mekanisme kerja,
absorpsi, biotransformasi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi, serta
penggunaan obat untuk terapi dan untuk penggunaan lainnya.

9
Efek Farmakologi dari suatu obat dapat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor, antara lain : rute pemberian obat, bentuk sediaan, faktor
biologis (jenis kelamin, usia, berat badan, dll), toleransi atau riwayat
kesehatan, dan spesies.
Hewan mencit adalah tikus rumah biasa dan masuk ke dalam ordo
rodentia dan family Muridae. Mencit dewasa sendiri memilliki berat antara 25-
40 gram dan mempunyai berbagai warna. Mayoritas mencit laboratorium adalah
strain albino yang mempunyai warna bulu putih dan mata merah muda
(Hrapkiewicz et al, 1998).mencit sendiri adalah hewan yang tidak memiliki
kelenjar keringat, dengan jantung yang dibagi menjadi empat ruang dengan
dinding tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Percobaan dalam
menangani hewan yang akan diuji cenderung memiliki karakteristik yang
berbeda, seperti mencit lebih penakut dan fotofobik, cenderung sembunyi dan
berkumpul dengan sesama, mudah ditangani, lebih aktif pada malam hari
( nocturnal ), aktifitas terganggu dengan adanya manusia, suhu normal 37,4°C,
laju respirasi 163/menit sedangkan pada hewan tikus sangat cerdas, mudah
ditangani, tidak bersifat fotofobik, lebih resisten terhadap infeksi,
kecenderungan berkumpul dengan sesama sangat kurang atau diperlakukan
secara kasar akan menjadi liar dan galak, suhu normal 37,5°C, laju respirasi
210/menit pada mencit dan tikus persamaannya gigi seri pada keduanya sering
digunakan untuk mengerat / menggigit benda-benda yang keras. Dengan
mengetahui sifat-sifat karakteristik hewan yang akan diuji diharapkan lebih
menyesuaikan dan tidak diperlakukan tidak wajar. Didalam suatu dosis yang
dipakai untuk penggunaan suatu obat harus sesuai dengan data mengenai
penggunaan dosis secara kuantitatif, dikarenakan bila obat itu diaplikasikan
kepada manusia dilakukan perbandingan luas permukaan tubuh.

2.2.1 Rute Peberian Obat


Obat yang biasanya beredar di pasaran dan kita kenal secara umum
adalah obat dengan pemakaian melalui oral. Selain melalui oral, rute pemberian
juga dapat dilakukan secara intravena, intramuskular, intra peritoneal, intra
dermal, dan subkutan. Onset adalah waktu yang dibutuhkan oleh obat untuk
menimbulkan efek. Onset dihitung mulai saat pemberian obat hingga
munculnya efek pada pasien atau hewan percobaan. Durasi adalah lamanya
obat bekerja didalam tubuh. Durasi dapat diamati mulai saat munculnya efek
hingga hilangnya efek pada pasien atau hewan percobaan.
Rute pemberian obat ( Routes of Administration ) merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan fisiologis
anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh

10
karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda; enzim-enzim
dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut berbeda. Hal-hal
ini menyebabkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai lokasi kerjanya dalam
waktu tertentu akan berbeda, tergantung dari rute pemberian obat (Katzug, B.G,
1989).

1. Oral
Rute pemberian oral memberikan efek sistemik dan dilakukan
melalui mulut kemudian masuk saluran intestinal (lambung) dan
penyerapan obat melalui membran mukosa pada lambung dan usus. Cara
oral merupakan cara pemberian obat yang paling umum dilakukan karena
mudah, murah, dan aman. Pemberian per oral akan memberikan onset paling
lambat karena melalui saluran cerna danperlu melalui proses metabolisme
sehingga lambat diabsorbsi oleh tubuh. Selain itu, pemberian secara oral
membutuhkan dosis yang paling besar diantara rute
pemberiannya.Karena obat perlu melalui metabolisme di hati dan
eliminasi.
2. Intravena (IV)
Intravena (IV) dilakukan dengan penyuntikan melalui pembuluh
darah balik (vena), memberikan efek sistematik.Melalui cara intravenaini,
obat tidak mengalami absorpsi.Tetapi langsung masuk pada sirkulasi
sistemik. Karena itulah kadar obat yang dibutuhkan lebih sedikit.
3. Intraperitonial (IP)
Penyuntikan dilakukan pada rongga perut sebelah kanan bawah,
yaitu di antara kandung kemihdan hati. Cara ini hanya dilakukan untuk
pemberian obat untuk hewan uji, karena memiliki resiko infeksi yang
sangat besar. Intraperitonial akan memberikan efek yang cepat karena pada
daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah. Hewan uji dipegang pada
punggung supaya kulit abdomen menjadi tegang. Pada saat penyuntikan
posisi kepala lebih rendah dari abdomen. Suntikan jarum
membentuk sudut 10o menembus kulit dan otot masuk ke rongga
peritoneal.
4. Intramuskular (IM)
Suntikkan melalui otot, kecepatan dankelengkapan absorpsinya
dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam air. Preparat yang larut dalam
minyak diabsorbsi dengan lambat, sedangkan yang larut dalam air
diabsorbsi dengan cepat. Penyuntikan dilakukan pada otot gluteus
maximus atau bisep femoris. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat
akan dilepaskan secara berkala dalam bentuk depot obat. Intramuskular

11
memiliki onset lambat karena membutuhkan waktu untuk diabsorpsi
dalam tubuh. Dosis yang dibutuhkan untuk rute pemberian secara
intramuskuler cenderung sangat sedikit.

2.2.2 Faktor Biologis


Tetapi onset dan durasi dari suatu obat tidak hanya ditentukan dari
rute pemberian. Jenis kelamin, berat badan, usia, dan spesies hewan
percobaan yang digunakan juga berpengaruh pada kedua hal tersebut.Usia
hewan memiliki pengaruh yang nyata terhadap kerja obat. Hewan yang
berusia lebih muda tentu saja membutuhkan dosis yang lebih sedikit
dibanding yang lebih tua. Berat badan juga merupakan suatu faktor
yang berhubungan terhadap kerja obat. Hewan yang bobotnya lebih besar
memerlukan dosis yang lebih banyak daripada dosis rata-rata untuk
menghasilkan suatu efek tertentu. Begitupun sebaliknya. Berdasarkan jenis
kelamin, betina lebih peka terhadap efek obat tertentu daripada jantan.

2.2.3 Toleransi
Toleransi adalah penurunan efek farmakologik akibat pemberian
berulang. Berdasarkan mekanisme nya ada dua jenis toleransi, yakni
toleransi farmakokinetik dan toleransi farmakodinamik. Toleransi
farmakokinetik biasanya terjadi karena obat meningkat metabolismenya
sendiri, misalnya barbiturat dan rifampisin. Toleransi farmakodinamik
atau toleransi seluler terjadi karena proses adaptasi sel atau reseptor
terhadap obat yang terus-menerus berada di lingkungannya. Dalam hal ini
jumlah obat yang mencapai reseptor tidak berkurang, tetapi karena
sensitivitas reseptornya berkurang maka responnya berkurang.

2.3 Web
Dari semua pengertian diatas, aplikasi 3D anatomi mencit (mus muculus)
berbasis Web juga mencakup pengertian dari web. Web sendiri merupakan
halaman yang dapat diakses melalui browser atau mesin pencari dengan
menggunakan jaringan internet dan menampilkan informasi berupa konten
tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari semua itu dan ditampilkan
di browser.

Jenis Jenis Website :


 Website Statis : website statis adalah website yang isi kontennya tidak
berubah. Artinya jika kita ingin merubah isinya, maka kita harus mengedit
code code website berupa bahasa html css dsb.

12
 Website Dinamis : Website dinamis adalah website yang isi kontennya
dapat berubah. artinya jika kita mengubah isi konten website apapun dan
kapanpun karena isinya disimpan dalam database yang dapat berubah
secara dinamis sesuai keinginan dari pemilik website. Pada website
dinamis anda perlu memberikan kode PHP untuk berinteraksi dengan
Database. contohnya : Blogger.

Fungsi Fungsi Website :


 Untuk menyampaikan informasi ke publik mengenai hal hal yang unik
seperti ilmu pengetahuan dll.
 Sebagai media sosial untuk menghubungkan orang orang dari penjuru
dunia melalui internet.
 Sebagai media pembelajaran yang dapat menjadi alternatif orang orang
untuk belajar secara online.
 Sebagai media promosi untuk berjualan barang atau jasa.
Dari penjelasan diatas yang digunakan adalah XAMPP dan PHP.

2.4 XAMPP
XAMPP merupakan perangkat lunak yang dikembangkan dari LAMP
yang terdiri dari beberapa perangkat lunak seperti (Linux, Apache, MySQL,
PHP, dan PERL) sebagai project non profit yang dikembangkan oleh Apache
Friends. Apache Friends sendiri terdiri dari Tim Inti (Core Team), Tim
Pengembang (Development Team) dan Tim Dukungan (Support Tim) yang
didirikan Kai Oswalad Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002. Project
ini berguna untuk mempromosikan penggunaan Apache web browser. XAMPP
merupakan sebuah paket perangkat lunak (Linux, Apache, MySQL, PHP, dan
Perl) yang berisi platform perangkat lunak yang berbeda-beda dengan platform
gratis serta open source yang dikembangkan oleh perusahaan Apache Friends.
 Fungsi XAMPP
Seperti yang kita ketahui mengenai XAMPP, bahwa fungsi dari XAMPP
merupakan server yang berdiri sendiri (localhost), yang berisi software
Apache, MySQL, serta penerjemah dengan bahasa pemrograman PHP dan
juga Perl. Fungsi dari XAMPP ini hampir sama dengan makna kata XAMPP
yang telah dijelaskan di atas pada poin sejarah dan juga kepanjangan dari
XAMPP itu sendiri.

2.4 3D Blender

13
3D Blender adalah aplikasi grafik komputer yang memungkinkan untuk
memproduksi suatu gambar atau animasi berkualitas tinggi dengan
menggunakan geometri tiga dimensi. Tidak hanya membuat suatu model atau
animasi tiga dimensi, aplikasi 3D Blender sudah cukup mumpuni untuk digital
sculpting, mengedit video, 2D dan 3D tracking, postproduction bahkan untuk
membuat game. Aplikasi ini juga bisa di jalankan di berbagai macam platform
system operasi, seperti Microsoft Windows, Mac OS, Linux dan lain – lain.

Gambar 2.7 Logo Blender 3D

Seperti software editor pemodelan 3D yang lainnya, Blender memiliki


fitur – fitur yang serupa. Adapun beberapa fitur dasar untuk editor pemodelan
3D antara lain :
a. Modeling
Modeling merupakan proses untuk membentuk model yang akan
diciptakan. Modelling sendiri merupakan tahp awal dalam proses pembuatan
gambar atau animasi 3D.
b. Material dan Texturing
Tahap pemberian tektur dan sifat pada objek yang telah dibuat. Proses
ini memiliki peran penting dalam pembuatan suatu objek 3D agar tampak
lebih nyata.
c. Lighting
Ini merupakan tahap pencahayaab untuk objek 3D yang sudah dibuat ,
dengan ini objek 3d akan terlihat lebih nyata. Tanpa adanya pencahayaan
maka gambar akan tampak seperti melayang. Hal ini disebabkan karena tidak
adanya bayangan pada objek 3d yang membuat objek terlihat kaku.
d. Kamera
Blender menggunakan kamera untuk memberikan pandangan dari
kamera untuk obyek 3D. Kamera sendiri dapat dianimasikan (Aditya, 2007).

14
e. Environment dan Effect
Environment dan effect adalah tahap pemberian background dan efek –
efek tambahan yang akan semakin memperindah tampilan 3D yang dibuat.
Suatu karya berupa gambar 3D maupun animasi 3D akan lebih indah dan
menarik apabila memiliki background dan efek – efek di dalamnya (Aditya,
2007).

f. Particles
Particles adalah suatu fitur dalam blender yang berfungsi untuk
membuat berbagai macam efek tambahan yang sifatnya acak dan banyak,
misalkan membuat hujan, salju, pecahan, dan sejenisnya (Aditya, 2007).
g. Animasi
Setiap komponen objek, elemen, tekstur, dan efek dalam scene dapat
dianimasikan. Untuk membuat animasi 3D yang halus, tersedia fitur – fitur
tambahan yang harus dipelajari terlebih dahulu. Adapun dasar – dasar yang
dimaksudkan antara lain :
1. Keyframing
2. Animation curves
3. Spaces : Ipo Curve Editor, Action, NLA, Timeline
4. Pembuatan karakter untuk animasi
h. Rendering
Rendering adalah proses kalkulasi akhir dari keseluruhan proses dalam
pembuatan gambar atau animasi 3D. Rendering akan mengkalkulasikan
seluruh elemen material, pencahayaan, efek, dan lainnya sehingga akan
menghasilkan output gambar atau animasi yang realistic (Aditya, 2007).

2.5 QUIM
QUIM (Quality in Use Integrated Measurement) merupakan suatu
bentuk konsolidasi model untuk pengukuran usability. QUIM mengikuti
standar IEEE 1061 (1998), yang menguraikan metode untuk menetapkan
syarat mutu (quality requirements) seperti mengidentifikasi, implementasi,
menganalisis, dan mevalidasi proses dan metrik kualitas dari suatu produk
(Schneidewind, 1992; Yamada et al., 1995). Tujuan utama dari QUIM adalah
untuk menyediakan wadah dan kerangka kerja yang konsisten untuk faktor
usability, kriteria dan metrik untuk tujuan pendidikan dan penelitian.
Terdapat 10 faktor usability pada QUIM, diantaranya : Efficiency,
Effectiveness, Productivity, Satisfaction, Learnability, Safety, Trustfulness,
Accesibility, Universality, dan Usefulness.

15
Tabel. 2.1 Analisis Tingkat Usibility

Kode Komponen Penilaian Deskripsi

Sejauh mana pengguna merasa bahwa


1 Efficiency perangkat lunak tersebut dapat membantu
dalam pekerjaan yang pengguna kerjakan

Memungkinkan pengguna untuk mencapai


2 Effectiveness tugas tertentu dengan akurasi dan
kelengkapan

Menyangkut jumlah output yang berguna


3 Productivity yang diperoleh dari interaksi pengguna
dengan produk perangkat lunak

Mengacu pada tanggapan subjektif dari


4 Satisfaction pengguna tentang perasaan mereka ketika
menggunakan perangkat ini

Ukuran kepuasan pengguna terhadap


kemudahan perangkat lunak untuk dikuasai
5 Learnability
atau seberapa mudah fasilitas baru dalam
perangkat lunak dipelajari

Menyangkut apakah produk software


6 Safety
membatasi resiko membahayakan orang atau
sumber daya lainnya, seperti perangkat keras

16
atau informasi yang tersimpan/pencegahan
kesalahan

Mengacu kepada informasi yang tersedia di


7 Trustfulness
dalam aplikasi dapat dipercaya

Mengacu kepada kemampuan sebuah


8 Accesibility software yang akan digunakan oleh orang-
orang yang memiliki keterbatasan fisik

Menyangkut apakah produk software


9 Universality mengakomodasikan keragaman pengguna
dengan latar belakang budaya yang berbeda

Mengacu apakah software benar-benaran


berguna dalam menangani permasalahan
10 Usefulness yang diterima oleh user dan seberapa praktis
sebuah software mendukung tugas dari
pengguna

17
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

18
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Use Case Diagram


Untuk mengenal proses utama suatu sistem digunakan use case diagram.
Dengan use case diagram diketahui proses yang akan terjadi dalam visualisasi
3D ini. User dapat melakukan memilih fitur yang dijelaskan melalui use case.
Aplikasi Pembelajaran Anatomi dan Farmakolohi Mencit 3D Berbasis Web
merupakan aplikasi pembelajaran untuk pengetahuan tentang anatomi
mencit ,dimana user digambarkan sebagai aktor. Aktor tersebut memilih satu
satu dari tiga use case yakni, panduan aplikasi, metode pembelajaran dan tentang
aplikasi. Pada state panduan aplikasi akan muncul panduan serta cara
menajalankan aplikasi. Sedangkan pada state metode pembelajaran akan dapat
memilih objek anatomi ataupun farmakologi yang telah dipilih. Sehingga akan
muncul objek 3D disertai dengan pilihan menu deskripsi. Kemudian pada state

19
bantuan dan tentang tidak ada use case lagi didalamnya. Use case diagram ini
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Use Case Diagram

3.2 Activity Diagram


Activity diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event yang
terjadi dalam suatu use case. Activity diagram ini menggambarkan semua alur
aktifitas dalam aplikasi pembelajaran ini, mulai dari aktifitas dimulai sampai
aktifitas tersebut berakhir. Alur aktifitas dimulai saat user membuka aplikasi
pembelajaran anatomi dan farmakologi mencit. Setelah itu, akan masuk pada
menu utama, akan ada beberapa pilihan disana. Kemudian user dapat memilih
tiga pilihan menu utama yakni panduan anatomi, metode pembelajaran dan
tentang..

20
Gambar 3.2 Activity Diagram

21
3.3 Sequence Diagram
Untuk menggambarkan aspek urutan waktu pertama program itu
dijalankan dan juga menggambarkan aspek struktur objek yang mengirim dan
menerima instruksi digunakan sequence diagram. Sequence diagram digunakan
untuk memperlihatkan interaksi antar objek pada sebuah permaian yang disusun
pada sebuah urutan waktu. Interaksi antar objek pada Aplikasi Pembelajaran
Anatomi dan Farmakologi 3D Berbasis Web ini ditunjukkan pada diagram
berikut ini :

Gambar 3.3 Sequence Diagram dari use case Menu Utama

22
Gambar 3.4 Sequence Diagram dari use case panduan

Gambar 3.5 Sequence Diagram dari use case metode pembelajaran

23
Gambar 3.6 Sequence Diagram dari use case tentang

3.4 Rancangan Desain User Interface


3.4.1 Perancangan Tampilan Panduan Aplikasi
Pada menu utama ini terdapat beberapa menu panduan, metode
pembelajaran, dan tentang. Untuk panduan untuk menampilkan panduan tata
cara penggunakan aplikasi.

Gambar 3.7 User Interface Panduan Aplikasi

24
3.4.2 Perancangan Tampilan Metode Pembelajaran
Pada menu metode pembelajaran ada dua pilihan yaitu anatomi 3d
mencit serta farmakologi mencit. Anatomi 3D mencit berisikan informasi
tentang cara pembedahan serta membedakan jenis kelamin pada mencit yang
dilengkapi dengan gambar , sedangkan untuk farmakologi mencit berisikan
informasi tentang pemberian obat yang dilengkapi dengan gambar serta
deskripsi.

Gambar 3.8 Use Case Interface Anatomi mencit

25
Gambar 3.9 Use Case Interface Animasi Pembedahan

Gambar 3.10 Use Case Interface Jenis Kelamin

Gambar 3.11 Use Case Interface Farmakologi pemberian obat

26
Gambar 3.12 Use Case Interface Deskripsi Pemberian Obat

3.4.3 Perancangan Tampilan Menu Tentang


Pada form ini akan menampilkan beberapa informasi tentang Aplikasi
Pembelajaran 3D Anatomi dan Farmakologi Mencit Berbasis Web. Informasi
yang terdapat disini adalah tentang latar belakang kenapa aplikasi ini
diluncurkan serta informasi pembuat aplikasi. Untuk kembali ke menu utama
user tinggal menekan pilihan home.

Gambar 3.13 Use Case Interface Tentang Aplikasi

27
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB ini membahas mengenai Assimbly (poembuatan). Pembuatan


objek 3D menggunakan software Blender 3D. Adapun pembuatan aplikasi
menggunakan php dan html.
Pada bab ini akan menguraikan tentang bagaimana mengimplementasikan
yang merupakan tahapan untuk membangun pembuatan aplikasi pembelajaran
anatomi dan farmakologi mencit ini hingga aplikasi ini siap untuk digunakan.
Dengan tahapan dimulai dari pembuatan objek 3D, pembuatan objek 3D ini
sendiri berdasarkan referensi dari buku maupun konsultasi kepada dokter secara
langsung. Kemudian pembuatan userinterface yang digunakan unutk merancang
tampilan aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Dan yang terakhir yaitu membuat
halaman web yang digunakan sebagai media untuk menampilkan object 3D.
Selanjutnya dilakukan pengujian pertama , yaitu tentang fungsional untuk
mengetahui apakah aplikasi dapat menerima dan memproses perintah , dan
apakah aplikasi dapat memberikan keluaran sesuai dengan yang diinginkan.
Kemudian pengujian kompatibilitas untuk mengetahui apakah aplikasi dapat
berjalan pada software browser berbedah. Serta usibilitas dengan menyebarkan
kuisioner pada pengguan. Pengujian usibilitas ini untuk mengetahui apakah
aplikasi efektif dan dapat mudah dipahami oleh pengguna.

4.1 Assembly (Pembuatan) Objek 3D


Pembuatan objek 3D ini menggunakan aplikasi 3D maker yaitu software
blender. Untuk model 3D dalam aplikasi didasarkan oleh referensi dari buku,
internet maupun konsultasi langsung kepada dokter. Hasil dari objek 3D itu
nantinya akan ditampilkan pada web anatomi dan farmakologi mencit dan akan
di export menjadi ektensi html menggunakan blend4web.

28
Gambar 4.1 Proses Pembuatan Animasi 3D

4.2 Implementasi Aplikasi


Berikut ini adalah tampilan-tampilan dari aplikasi pembelajaran anatomi
dan farmakologi mencit (mus muculus).

4.2.1 Halaman Menu Utama


Pada bagian halaman utama terdapat logo aplikasi 3D “aplikasi
pembelajaran hewan” , lalu terdapat button disetiap sisi bagian atas aplikasi.
Untuk button sisi kanan digunakan untuk menampilkan modal yang berisi
deskripsi dari objek. Lalu untuk button bagian sisi kiri digunakan untuk
menampilkan sidebar yang berisi menu-menu pilihan untuk menampilkan objek
3 dimensi, panduan dan tentang. Tampilan menu utama dapat di lihat di gambar.

29
Gambar 4.2 Menu Utama

4.2.2 Halaman Mencit


Pada halaman utama terdapat menu berisi nama-nama sistem dan juga
submenunya jika menu itu di klik makan tampilan aplikasi akan berpindah ke
halaman penampil object 3D.

Gambar 4.3 Menu Mencit

30
4.2.3 Anatomi Mencit
Ketika pengguna memilih anatomi mencit maka system menampilkan
submenu utuh, animasi pembedahan, dan system reproduksi.
Untuk menampilkan object 3D anatomi mencit pengguna cukup menekan
submenu yang tersedia maka object 3d akan ditampilkan oleh aplikasi
berdasarkan submenu yang di pilih. Misal pengguna memilih utuh maka aplikasi
akan menampilkan seperti di gambar

Gambar 4.4 Tampilan Mencit Utuh

Pada submenu utuh ditampilkan 3D animasi bentuk mencit beserta organ


organ yang ada didalamnya. Animasi 3D ini menampilkan object 3d yang
nampak di belah maka pengguna dapat mengamati bagian dalamnya.
Pada menu animasi anatomi mencit adapula submenu 3D yang lain,
seperti animasi pembedahan. Apabila pengguna memilih animasi pembedahan
maka aplikasi akan menampilkan seperti di gambar

31
Gambar 4.5 Tampilan Animasi Pembedahan

Pada submenu ini maka akan ditampilkan video animasi proses


pembedahan mencit beserta dengan audio penjelasan cara pebedahan.

Gambar 4.6 Deskripsi Pembedahan

Selanjutnya terdapat submenu ketiga yang menampilkan object 3D beserta


Deskripsi yang membantu pengguna untuk memahami organ jantung.

32
Gambar 4.7 Tampilan Jantung Mencit

Gambar 4.8 Deskripsi Jantung Mencit

Kemudian ada pula submenu selanjutnya yang akan menampilkan


tampilan dari paru paru mencit yang membantu pengguna lebih muda
memahaminya disertai dengan deskripsi dari paru paru itu sendiri

33
Gambar 4.9 Tampilan Paru Paru Mencit

Gambar 4.10 Deskripsi Paru Paru Mencit

Untuk sub menu selanjutnya akan ditampilkan animasi 3D hati dari


mencit. Hal ini memberikan pengguna kemudahan dalam meneliti

34
Gambar 4.11 Tampilan Hati mencit

Ada pula tampilan deskripsi untuk animasi hati mencit yang menjelaskan
tentang fungsi dari hati mencit..

Gambar 4.12 Deskripsi Hati Mencit

Pada submenu berikutnya yaitu submenu lambung juga akan di tampilkan


gambar animasi 3d dari lambung mencit yang bias dilihat pada gambar dibawah.

35
Gambar 4.13 Tampilan Lambung mencit

Yang juga ada tampilan deskripsi dari lambung mencit yang akan
ditampilkan seperti gambar dibawah.

Gambar 4.14 Deskripsi Lambung Mencit

Untuk sub menu selanjutnya akan ditampilkan animasi 3D dari usu


mencit, dan juga berisi deskripi dari fungsi usus mencit dalam system
reproduksi.

36
Gambar 4.15 Tampilan Usus Mencit

Gambar 4.16 Deskripsi Usus mencit

Submenu selanjutnya menampilkan 3D animasi dari ginjal mencit,


adapula deskripsi dari fungsi ginjal mencit

37
Gambar 4.17 Tampilan Ginjal Mencit

Gambar 4.18 Deskripsi Ginjal Mencit

Pada submenu sistem reproduksi juga terdapat submenu ke-tiga yang


menampilkan object 3d yang lain, yaitu reproduksi jantan yang menampilkan
object 3d reproduksi jantan yang nampak maka pengguna mengamati bagian
dalamnya.

38
Gambar 4.19 Tampilan Reproduksi Jantan

Adapula box deskripsi menjelaskan tentang bagian reproduksi mencit


jantan. Bisa dilihat melalui gambar dibawah.

Gambar 4.20 Deskripsi Jantan

39
Juga terdapat reproduksi betina yang dapat pengguna pelajari. Dengan
dilengkapi deskripsi dari proses reproduksi mencit betina. Dapat dilihat pada
gambar

Gambar 4.21 Tampilan Reproduksi Betina

Gambar 4.22 Deskripsi Reproduksi Betina

40
4.2.4 Farmakologi Mencit
Apabila pengguna memilih menu farmakologi mencit maka akan keluar
submenu cara pemberian obat. Pada submenu cara pemberian obat akan ada 4
submenu ketiga yang muncul, yaitu sub cutan, intravena, oral dan peritoneal.
Apabila pengguna memilih submenu subcutan maka akan muncul video
animasi 3D tentang prosedur cara pemberian obat beserta audio penjelasan cara
pemberian obat secara subcutan. Ada pula deskripsi box tetang
penjelasandiatas.Tampilan submenu subcutan dan deskripsi dapat dilihat dari
gambar dibawah

Gambar 4.23 Tampilan Aplikasi Submenu Subcutan

41
Gambar 4.24 Deskripsi Subcutan

Pada menu farmakologi sendiri terdapat submenu intravena yang


mejelaskan cara pemberian suntikan obat secara intravena. Dalam submenu ini
juga akan muncul video animasi veserta audio penjelasan cara pemberian obat
secara intravena dan juga deskripsi. Tampilan seperti pada gambar.

Gambar 4.25 Tampilan Aplikasi Submenu Intravena

42
Gambar 4.26 Deskripsi Intravena

Untuk submenu oral sendiri juga akan muncul video animasi beserta audio
penjelasan cara pemberian obat secara oral. Video berdurasi singkat ini
mencakup tatacara pemberian obat secara oral.

Gambar 4.27 Tampilan Aplikasi Submenu Oral

43
Pada menu oral juga akan ada deskripsi tentang cara pemberian obat
secara oral. Bisa dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 4.28 Deskripsi Pemberian Obat Oral

Untuk submenu terakhir pada farmakologi adalah submenu


peritoneal. Jika pengguna memilih submenu ini juga akan ditampilkan
video berdurasi singkat beserta audio penjelasan tentang cara pemberian
obat secara peritoneal.

44
Gambar 4.29 Tampilan Aplikasi Submenu Peritoneal

Pada menu ini juga akan ada deskripsi pemberiian obat secara
peritoneal. Dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 4.30 Deskripsi Peritoneal

45
4.2.5 Halaman Menu Panduan
Pada menu panduan berisikan informasi cara penggunaan aplikasi untuk
memaksimalkan dalam melihat pergerakan kamera dan memutar objek 3D dan
fungsi – fungsi dari masing – masing perintah mouse atau keyboard. Tampilan
menu panduan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.31 Aplikasi Menu Panduan

4.2.6 Halaman Menu Tentang


Menu terakhir yang ada pada aplikasi adalah menu tentang. Dimana menu
tersebut dibuat untuk mengetahui kenapa aplikasi dibuat. Tampilan menu
tentang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

46
Gambar 4.32 Aplikasi Menu Tentang

4.3 Pengujian Fungsionalitas


Merupakan tahap pengujian. Pengujian ini dilakukan ketika tah assembly
(pembuatan) telah selesai dengan cara menjalankan aplikasi sehingga dapat
diketahui apakah aplikasi berjalan sesuai seperti yang diinginkan atau tidak.
Dilakukan pengujian berdasarkan fungsi dari program aplikasi tersebut.
System yang telah dibuat diuji secara langsung menggunakan browser.
Pengujian fungsional sendiri dilakukan untuk menguji validasi untuk konsolidasi
dan konsistensi dari system aplikasi tersebut. Cara pengujian dapat dilihat pada
table dibawah ini

Tabel 4.1 Uji Coba Aplikasi

47
No. Fitur Cara Pengujian Hasil Yang Hasil
Diharapkan

1. Form menu Membuka System berhasil


utama aplikasi menampilkan form
menu utama

Form menu
2. mencit Menekan tombol Menampilkan objek Berhasil
menu mencit 3D mencit

3. Form menu Menakan tombol Menampilkan objek Berhasil


utuh menu utuh 3D mencit secara
utuh

4. Form menu Menekan tombol Menampilkan video Berhasil


animasi menu animasi animasi
pembedahan pembedahan pembedahan mencit

5. Form menu Menekan tombol Menampilkan objek Berhasil


reproduksi menu reproduksi 3D reproduksi

6. Form menu Menekan tomol Menampilkan objek Berhasil


jantan menu jantan 3D kelamin jantan

7. Form menu Menekan tombol Menampilkan objek Berhasil


betina menu betina 3D kelamin betina

8. Form mnu Menekan tombol Menampilakan berhasil


farmakologi menu objek farmakologi
mencit farmakologi menci
mencit

9. Form menu Menekan tombol Menampilkan video Berhasil


sub cutan menu sub cutan animasi pemberian
obat sub cutan

10. Form menu Menekan tombol Menampilkan video Berhasil


intravena menu intravena animasi pemberian
obat intravena

11. Form menu Menakan tombol Menampilkan video Berhasil


oral menu oral animasi pemberian
obat oral
48
12. Form menu Menekan tombol Menampilkan video Berhasil
peritoneal menu peritoneal animasi pemberian
obat peritoneal
4.4Pengujian Kinerja Aplikasi
Untuk mengetahui performa dari Aplikasi Pembelajaran Anatomi Dan
Farmakologi Mencit (Mus Muculus) Secara 3D Berbasis Web. Dilakukan
pengujian kinerja dengan beberapa aspek antara lain, waktu pemrosesan,
pemakaian resource dan daya. Pada pengujian ini perangkat yang digunakan
memiliki spesifikasi berikut:
 Sistem operasi Windows 10 Profesional
 CPU intel core i3-6006u 2 GHz
 4 GB RAM
 Monitor ukuran 14”
Secara keseluruhan kinerja aplikasi sudah diuji dan hasil pengujian kinerja
aplikasi dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat


No Kinerja Yang Diuji Hasil

1. Ukuran file aplikasi (*.rar) 89,3 MB

2. Ukuran file aplikasi setelah diekstrak pada perangkat 137 MB

3. Waktu yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi 2 detik

4. Waktu yang dibutuhkan untuk membuka objek 3D 5 detik

5. Daya yang diperlukan untuk mengakses form 7%

4.5 Pengujian Usabilitas


pengujian usubilitas ini menggunakan metode QUIM (Quality In Use
Integrated Measurement) dimana responden diberikan beberapa pertanyaan
mengenai fungsi kebutuhan aplikasi yang mengacu pada 10 faktor yang sudah
ditetapkan pada metode QUIM.

Tabel 4.3 Kuisioner


Tida Cuku Sang
Sangat
katego k p Setuj at
Kode Kuisioner Tidak
ri Setuj Setuj u Setuj
Setuju
u u u

49
Apakah tampilan mudah
K1 a dipahami dan pemilihan
warna menarik ?
Apakah informasi seputar
hewan yang di berikan
K2 b,c,g
membantu menambah
pengetahuan ?
Apakah fitur pada aplikasi
K3 d,e
mudah dioperasikan
Apakah keseluruhan
K4 c,e,g
aplikasi ini memuaskan ?
Apakah tingkat kecepatan
K5 h,i
aplikasi memuaskan ?
Apakah menu dan sub
K6 f menu yang tersedia dapat
bekerja dengan baik ?
Apakah setelah
menggunakan aplikasi ini
K7 j
pengetahuan saudara/I
bertambah ?

Pengujian usibilitas pada penelitian dilakukan dengan metode kuisioner.


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat serta kegunaan yang telah di
buat. Kuisioner berisi 7 pertanyaan yang dibagikan kepada 30 responden dari
fakultas biologi universitas surabaya. Para responden diminta untuk memberikan
pendapat mengenai aplikasi pembelajaran yang telah dibuat. Hasil kuisioner
usibilitas dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.4 Presentase Responden


Nilai Nilai
No Pernyataan STS TS CS S SS Presentse
Total Ideal
1 K1 0 0 9 60 60 129 150 86%
2 K2 0 0 18 40 70 128 150 85%
3 K3 0 0 21 52 50 123 150 82%
4 K4 0 0 24 64 30 118 150 78%
5 K5 0 0 18 52 55 125 150 83%
6 K6 0 0 9 40 85 134 150 89%
7 K7 0 0 9 56 65 130 150 86%
Rata-rata 84%

Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

50
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
CS = Cukup Setuju

Dari presentase data diatas dapat simpulkan bahwa fitur yang ada pada
aplikasi masuk kedalam kategori sangat baik. Dikarena pengguna merasakan
informasi yang didapat pada aplikasi tersebut cukup membantu dalam proses
pembelajaran.

Tabel 4.5 Kategori Presentase

Presentase Kategori Presentase


20% - 36% Sangat Buruk
36% - 52% Buruk
52% - 68% Cukup
68% - 84% Baik
84% - 100% Sangat Baik

Selanjutnya terdapat tabel rekapitulasi tentang menjelaskan tentang hasil


responden mengenai kinerja pada aplikasi.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Responden


Kode Nilai Nilai
No Kategori Presentasi
Soal Total Ideal
1 Eficiency K1 129 150 86%
2 Efektiveness K2 128 150 85%
3 Satisfaction K2, K4 246 300 82%
4 Productivity K3 123 150 82%
5 Learnability K3, K4 241 300 80%
6 Safety K6 134 150 89%
7 Trustfulnes K2, K4 246 300 82%
8 Accesibility K5 125 150 83%
9 Universality K5 125 150 83%
10 Usefulness K7 130 150 86%
Rata-rata 84%

51
Hasil dari data diatas apabila disimpulkan kedalam duagram maka seperti
terllihat pada gambar dibawah.

Data Responden
100%
90%
80%
70%
60%
50%
Data Responden
40%
30%
20%
10%
0%
cy ess on ity lity ety es lity lity ess
cien ven facti ctiv abi Saf tfuln sibi rsa uln
Efi ekti atis odu arn s e e ef
f S r Le Tru Acc Univ Us
E P

Gambar 4.33 Diagram Data Responden

Berdasarkan pengolahan data responden maka , nilai presentase dari 10


fakto QUIM, mendapat hasil rata rata 84% , dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa aplikasi pembelajarann dapat mendukung kegiatan
pembelajaran mahasiswa biologi.

52
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

53
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian aplikasi pembelajaran anatomi dan


farmakologi mencit secara 3D berbasis WEB, dapat diambil kesimpulan bahwa
aplikasi berhasil dibuat dengan dukungan animasi 3D , Video dan deskripsi yang
mendukung pembelajaran dengan waktu 10-12 detik untuk menampilkan sebuah
objek 3D.

Berdasarkan hasil pengujian pada aplikasi melalui responden dihasilkan


presentase 84% dari 100% dengan jumlah sebanyak 30 responden, yang sangat
mendukung aplikasi pembelajaran.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian aplikasi pembelajaran anatomi dan farmakologi


mencit secara 3D berbasis Web didapatkan saran penyajian informasi masih
harus diperbaiki , guna memaksimalkan proses pembelajaran maahasiswa.

54
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

55
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Dimas.(Mei 2014). Anatomi dan fisiologi hewan. Manado, Sulawesi


Utara.

Tamam, Badrus MH.( Desember 2016). Anatomi marfologi dan fisiologi


klasifikasi nama ilmiah , nama latin mencit mus muculus.

Adil,E. I. M, L. Sjahfirdi, N. Anita & D. Kusmana.(2005). Pengantar praktikum


struktur hewan.

Hermawan.(Mei 2019). Pengertian Phpmyadmin.

Kurniansyah, Febi.(Mei 2015). Sejarah pengertian dan kegunaan aplikasi


blender 3D.

Permana, Yana. 2016. "Mengenal WebGL" [online], available at


(https://www.codepolitan.com/mengenal-webgl, diakses tanggal 16 April
2019).

56
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

57
LAMPIRAN

 Lampiran I. Hasil Pengujian Responden

Gambar I.1 Hasil Responden

58
Gambar I.2 Hasil Responden

59
Gambar I.3 Hasil Responden

60
Gambar I.4 Hasil Responden

61
Gambar I.5 Hasil Responden

62
Gambar I.6 Hasil Responden

63
 Lampiran II. Hasil Turnitin

Gambar II.1 Hasil Turniti

64

Anda mungkin juga menyukai