Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ANATOMI MARMUT

Oleh:

Nama : Agung Bagaskoro Dwiputro


NIM : D1A022098
Kelompok : 4D
Asisten : Azkiy Pratama Nur Azis

LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN DASAR


PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PETERNAKAN
PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI PETERNAKAN
PURWOKERTO
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hewan mamalia merupakan hewan vertebrata yang memiliki rambut di
tubuhnya. Hewan mamalia dapat dinyatakan sebagai hewan bertulang
belakang, berdarah panas, bernapas dengan paru-paru dan mempunyai
neocortex pada otaknya.

Hewan mamalia juga dikenal sebagai hewan yang berkembang biak dengan
cara melahirkan, namun ada juga yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Mamalia memiliki banyak ciri yang beraneka ragam dari bentuk, warna, dan
ukuran.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari rambut yang ada di tubuhnya, dan
dari bentuk karakteristiknya. Salah satu karakteristik hewan mamalia, yaitu dari
bentuk wajah yang bisa digunakan sebagai pembeda dari setiap hewan
mamalia.

Salah satu hewan mamalia yang akan dibahas adalah marmut, merupakan
hewan dengan classis Mammalia. Ada beberapa bagian marmut, yaitu Caput,
Cerviks, Tuncus, Ekstremitas liberae, Cavum oris, Nares anteris, Vibrissac, Auri
culae, Porus acurticus externus, Thorax, Dorsum, Abdomen, Rimaoris, Glutea,
Ekstremitas anterior, dan Ekstremitas posterios.

1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami Tractus Digestivus

2. Mahasiswa dapat memahami Intestinum Tenue

3. Mahasiswa dapat memahami Intestinum Crussum


II. TINJAUAN PUSTAKA

Istilah mamalia berasal dari Bahasa Latin 'mamma' yang berarti putting (Carl
Linnaeus ,1758). Meski berasal dari kata puting, tidak semua mamalia memiliki
puting susu. Mamalia menghasilkan susu dari kelenjar (glandula mammae) yang
terdapat di daerah perut atau dada. Tetapi selain itu juga pada kelompok hewan
mamalia mempunyai struktur anatomi yang cukup menarik untuk dipelajari karena
secara anatomis struktur tubuh dari hewan mamalia memiliki ciri-ciri khusus, dan
baik struktur, perkembangan dan susunannya lebih sempurna. Pada mamalia
umumnya bagian-bagian tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas.

Tubuh mamalia berbentuk bilateral simetris. Terdapat glandula mamae yang


dapat menghasilkan kelenjar susu untuk memberikan makan apada anaknya.
Morfologi mamalia dapat dibedakan atas kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
(cauda) (Sherrington, 2012).Mamalia kebanyakan melahirkan keturunannya, namun
terdapat beberapa yang tergolong dalam monotremata termasuk dalam mamalia
yang bertelur. Mamalia memiliki integument yang terdiri dari 3 lapisan dimana
lapisan paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam
adalah hypodermis. Pada lapisan hypodermis, tersusun atas jaringan adiposa dan
fungsinya adalah untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi sehingga
ketebalannya bervariasi.

Marmut termasuk dalam kelompok Mammalia, yaitu hewanyang memiliki kelenjar


mammae yang fungsinya untuk menyusui anaknya sebagaimakanan utama setelah
mereka dilahirkan. Ciri lain yang khas dari Mammalia adalah tubuhnya dilindungi
oleh rambut, kulit mengandung bermacam-macam kelenjar, jarikaki mempunyai
cakar, kuku, dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat,menggali tanah
atau loncat dan termasuk hewan berdarah panas (Brotowidjoyo, 1990).
III. HASIL

3.1. Tractus Digestivus


GAMBAR KETERANGAN
1. Pharynx

2. Oesophagus

3. Ventrikulus

4. Cardia

5. Fundus

6. Phylorus

7. Curvatora Mayor

8. Curvatora Minor

9. Lien

10. Pankreas

11. Intestinum Tenu

12. Duodenum

13. Jejenum

14. Ileum

15. Intestinum Crassum

16. Caecum

17. Colon

18. Rectum

19. Taenia

20. Hustra

21. Incisura

22. Anus
IV. PEMBAHASAN

4.1. Tractus Digestivus

Tractus digestivus (alimentary canal) merupakan saluran yang


berkesinambungan dari mulut sampai anus, dimulai dari regio caput, melalui regio
colli, cavitas thoracis, cavitas abdominis, cavitas pelvis, dan berakhir di regio
perinealis. Panjang saluran ini bervariasi, dari 5- 17 m pada orang hidup sampai 7-
9 m pada cadaver (Tortora dan Nielsen, 2017).

Permukaan mucosa tractus digestivus sangat luas, misalnya kombinasi


mucosa intestinum tenue dan intestinum crassum seluas > 200 m2 (sebesar
lapangan tenis) (Abbas et al., 2018). Luas ini akan bertambah jika ditambahkan
dengan luas tractus digestivus yang lain.

Usus terdiri atas usus halus (intestinum tennue) dan usus tebal (intestinum
Crassum). Usus halus terdiri atas duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum.
Dalam gelung duodenum terdapat gld. pankreas. Usus halus merupakan bagian
saluran pencernaan yang sangat penting, karena di dalamnya diselesaikan
pencernaan bahan pakan dan hasil akhirnya diserap. Mukosa usus mempunyai
permukaan absorpsi yang luas karena adanya villi (villus = jonjot). Villi itu tetap
utuh karena regenerasi sel-sel dalam crypte (kripte) yang merayap ke arah puncak
villi dan dilepaskan ke dalam lumen bila siklus hidupnya telah habis. Tiap villus
terdiri atas selapisan luar sel-sel epitel kolumner yang meliputi sejumlah
pembuluh-pembuluh darah dan limfe atau lakteal. Sel-sel epitel kolumner itu
mempunyai permukaan 28 dasar yang rata serta halus dan bertumpu pada
membrana dasar dan sebuah batas bergaris yang terdiri dari sejumlah besar
mikrovilli. Mikrovilli merupakan juluran-juluran permukaan sel yang sangat
memperluas permukaan absorpsi mukosa usus ( Siswanto, 2017).

Usus tebal terdiri atas caecum (usus buntu), colon, rektum dan anus.
Terdapat variasi yang besar dalam ukuran organ ini bagi berbagai hewan.
Herbivora mempunyai caeca yang sangat besar. Organ ini paling besar terdapat
pada herbivora non- ruminansia, seperti kuda, dan fermentasi bahanbahan nabati
terjadi di sini. Absorpsi hasil-hasil fermentasi, air dan elektrolit terjadi dalam
caecum dan colon, dan isinya lambat laun memperoleh konsistensi yang lebih
padat. Isi caecum diangkut ke dalam dan sepanjang colon secara berselang- selang
dan terus ke dalam rectum. Intestinum crassum tidak mempunyai villi, tetapi
terdapat sel-sel piala yang mensekresi mukous. Lapisan otot longitudinal tidak
utuh, terbagi atas 3 pita atau taenia coli sepanjang intestinum ( Siswanto,2017)

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Tractus digestivus merupakan merupakan saluran yang berkesinambungan dari


mulut sampai anus, dimana Permukaan mucosa tractus digestivus sangat luas,
misalnya kombinasi mucosa intestinum tenue dan intestinum crassum seluas > 200
m2 (sebesar lapangan tenis)

2. Usus halus terdiri atas duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum. Dalam gelung
duodenum terdapat gld. pankreas. Usus halus merupakan bagian saluran
pencernaan yang sangat penting, karena di dalamnya diselesaikan pencernaan bahan
pakan dan hasil akhirnya diserap. Mukosa usus mempunyai permukaan absorpsi
yang luas karena adanya villi

3. Usus tebal terdiri atas caecum (usus buntu), colon, rektum dan anus. Terdapat variasi
yang besar dalam ukuran organ ini bagi berbagai hewan. Herbivora mempunyai
caeca yang sangat besar. Organ ini paling besar terdapat pada herbivora non-
ruminansia, seperti kuda, dan fermentasi bahanbahan nabati terjadi di sini.

5.2. Saran
1. Sebaiknya saat kegiatan pemisahan organ dalam marmut, mahasiswa
juga harus diperlihatkan cara pemisahannya.

2. Waktu untuk menjawab pertanyaan saat pretest ditambah lagi

VI. DAFTAR PUSTAKA


Siswanto. 2017. Diktat Fisiologi Venteriner II. Pencernaan. 1(1):27-29
Widjaja, H.2007. Anatomi Abdomen. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Husairi, A., D. D. Sanyoto, Ida. Yuliana, R. Panghiyangani, Asnawati, dan
Triawanti.2020. SISTEM PENCERNAAN-TINJAUAN ANATOMI,
HISTOLOGI,BIOLOGI,FISIOLOGI DAN BIOKIMIA. CV IRDH. Purwokerto

Anda mungkin juga menyukai