Khutbah Gerhana Bulan Bahasa Indonesia - Tafakur Tentang Kebesaran Allah SWT
Khutbah Gerhana Bulan Bahasa Indonesia - Tafakur Tentang Kebesaran Allah SWT
TAFAKUR TENTANG KEBESARAN ALLAH SWT hal-hal tertentu. Hanya saja, sehebat apa pun kapasitas binatang, ia tetap
(Alif Budi Luhur) tidak akan mampu menciptakan peradaban agung lantaran tak mempunyai
akal sebagaimana dimiliki manusia.
ُ َ ََُ
إلح ْمد ِ يف ض وله رْ إلسم َإوإت َو َمإ ف ْإ َأل َ ف إ َ إلح ْم ُد هلل ّإلذي َل ُه
م َ
ِ ْ َِي ِ ِي ِ ِ Dengan demikian, pantaslah manusia (al-insân) selalu didefinisikan sebagai
َإأل ْرض َو َمإ َي ْخ ُر ُج م ْن َهإ َومإ ُ َ َ ََُْ ُ َ ْ ُ َ ْ َ
ِ إآلخرة إلح ِكيم إلخ ِب ري يعلم مإ ي ِلج ِ يف hayawân nâthiq, yakni hewan yang berpikir. Akal atau pikiran adalah kunci
ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ ِ ّ إلس َم ِإء َو َمإ َي ْع ُر ُج ِف َيهإ وهو َّ َيي ُل م َن pembeda. Hilangnya fungsi akal pada diri manusia berarti menutunkan
أشهد أن ال ِؤله.إلر ِحيم إلغفور ِ ِ derajatnya selevel dengan binatang, atau bahkan lebih rendah.
ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ ِّ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ ََ َ ُ َ ْ َ ُ َّ
وأشهد أن سيدنإ محمدإ عبده ورسوله، شيك له ِ ِؤال هللا وحده ال Al-Qur’an sendiri menyebut para ahli neraka yang tak mau menggunakan
َ َ ِّ َ َّ َ َ َّ َ ْ َ ْ َ َّ
إلل ُه َّم ف َص ِّل َو َسل ْم َعَل َس ِّي ِدنإ.إلرش ِإد إلد ِإِع ِبقو ِل ِه و ِفع ِل ِه ِؤَل akal, mata, dan telinganya untuk merenungkan ayat-ayat Allah sebagai:
ْي َل ُهم َ ْ إلتإبع َّ َ َ َ َ َّ َ ْ َ َ ْ ََ َ َ َ َّ َ ُ َ ُ َ ْ ُ ُ َ َ ْ ُ ُّ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ
إب وعَل ِ ِ ر و
ِ ْ َِ َ لص ل ن ي إدِ إله به
ِ إ ِ ح ص أ و ه
ِ ِ محم ٍد وع
آل َل أول ِئك كإألنع ِإم بل هم أضل أول ِئك هم إلغ ِإفلون
َّ َ ْ
إهللا َحق
ُ َّ َ
ِإتقو، ف َيإإ ُّي َهإ إل ُم ْس ِل ُم ْون،آب إ َّمإ َب ْعد
ُ َ َ بإ ْح َسإن ؤ ََل َي ْوم إ
لم
ْ
ِ َ ِ ُ َِ ٍ
َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ َّ ْ ُ َ َ َ ِ ُِ “Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
تق ِإته والتموتن ِإالوأنـتم مس ِلمون فقد قإل هللا تعإَل ِ يف ِكت ِإب ِه itulah orang-orang yang lalai. ”(QS al-A’raf: 971)
َ َ َّ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُّ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ ْ
إب و ِإذ تأذن ربكم ل ِي شكرتم أل ِزيدنكم ول ِي كفرتم ِؤن عذ ِ ي:َإلك ِري ِم Jamaah shalat gerhana bulan hafidhakumullâh,
َ
لش ِديد Imbauan untuk berpikir, merenung, atau mendayagunakan akal tersebar
Jamaah shalat gerhana bulan hafidhakumullâh, banyak dalam Al-Qur’an. Redaksinya pun bermacam-macam, ada yang
menggunakan akar kata fikr, dzikir, aql, fiqh, ‘ilm, nadhar, dan albâb.
Apa yang terlintas di benak kebanyakan orang ketika disebut kata “ibadah”?
Barangkali yang paling dominan adalah bayangan tentang seseorang Seluruhnya menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan potensi akal
mengerjakan shalat, puasa, haji, dzikir; mengenakan mukena, berhijab, baju manusia. Karena itu pula, merenungi ciptaan Allah bisa lebih utama
koko, peci, dan gambaran kegiatan formal dan aneka atribut lainnya. dibanding ibadah sunnah semalaman. Perintah tentang berpikir dan
Bayangan tersebut tidak sepenuhnya salah. Meskipun, kebanyakan menghayati ciptaan Allah datang langsung dari Al-Qur’an:
melupakan jenis ibadah lain yang sangat penting, tidak terlihat, namun ُ َ إلن َهإر َآل
َّ َ ْ َّ َ ْ َ َْ َ
ْ إأل َ إلس َم َّ ؤ َّن ف َخ ْلق
bernilai tinggi di sisi Allah ﷻ. وَل
ِي أل ِ إت
ٍ ي ِ و ل
ِ يإلل فَل
ِ ِ تإخو ضر و إت ِ إو ِْ َِْي
َ ُ َّ َ َ َ َ ْ ُ ُ ِ َّ َ َ ْ ُ ُ َ َّ َ ِ َ ً َ ُ ُ ً َ َ َ ى
Ibadah apakah itu? Yakni berpikir atau tafakur. Akal merupakan karunia وب ِهم ويتفكرون ِ إل ِذين يذكرون إَّلل ِقيإمإ وقعودإ وعَل جن،إب ِ إألل َب
terbesar Allah kepada manusia yang membedakannya dari semua binatang َ َ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ى َ َ ا ْ َْ َ َّ ف َخ ْلق
َ إلس َم
إطَل سبحإنك ِ ض ربنإ مإ خلقت هـذإ ب ِ ر إألو إتِ إو ِ ِي
dan benda-benda mati. Nyaris semua kemampuan fisik yang dimiliki َّ َ َ َ َ َ
manusia, juga dipunyai binatang, bahkan binatang bisa lebih andal dalam ف ِقنإ عذإب إلن ِإر
Kertas A4
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih Berbeda dengan fenomena biologis tertentu, misalnya bibit tumbuhan yang
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang bisa direkayasa, gerhana bulan adalah fenomena besar yang tak mungkin
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau dikendalikan manusia. Kenyataan tersebut kian menegaskan kelemahan
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang manusia sebagai hamba di hadapan Allah ﷻ.
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Tidak heran bila Imam al-Ghazali dalam Al-Adab fid Din menyerukan
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
seyogianya fenomena gerhana membuat orang semakin menampakkan
peliharalah kami dari siksa neraka. ”(QS Ali Imran: 919-911)
ketundukan diri kepada Allah ﷻ, bertobat dari kesalahan-kesalahan, serta
Rasulullah ﷺjuga bersabda: semakin meresapi kehadiran Ilahi dalam kehidupannya. Secara rinci, beliau
َْ ْ َ َ ُ َّ َ ْ َو َال َت َت َف َّك ُر،َف َّك ُروإ ف َخ ْلق هللا berujar:
ف ِؤنك ْم ل ْن تق ِد ُر ْوإ قد َر ُه،هللا
ِ ِيف إو ِ ِ ِي ُ َ َّ ُ َ َ َوإ ْظ َه ُإر، َد َوإ ُم ْإل َف َزع:آدإب إلخسوف
َوت ْرك، َو ُم َبإد َرة إلت ْو َب ِة،إلج َز ِع ِ ِ َ
“Berpikirlah tentang ciptaan Allah, dan jangan kalian memikirkan Allah ُ َو ْإست ْش َعإر، َو ُط ْو ُل إلق َيإم ف ْي َهإ،إلص ََلة َّ ش َع ُة إلق َيإم ؤَل ْ ُ َو،إلم َلل
karena kalian pasti tak memiliki kemampuan untuk itu. ”(HR Abu Syekh dari ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َِ ِ
Ibnu ‘Abbas) َ
إلحذ ِر
Kita memang dilarang memikirkan hakikat Dzat Allah yang memang mustahil
“Perilaku yang semestinya ditunjukkan saat terjadi gerhana bulan:
dicapai, tapi manusia diperintah untuk memikirkan makhluk-makhluk-Nya,
senantiasa memiliki rasa takut, menampakkan rasa gelisah, segera
termasuk bumi, bulan, matahari, serta fenomena gerhana.
bertobat, tidak bersikap mudah bosan, segera melaksanakan shalat,
Jamaah shalat gerhana bulan hafidhakumullâh, berlama-lama dalam shalatnya, dan merasakan adanya peringatan. ”
Gerhana bulan merupakan bagian dari fenomena alamiah. Namun, di balik Bagi Imam al-Ghazali, peristiwa gerhana adalah momen merenungi
itu ada kekuatan besar yang tampak ketika kita mau merenunginya. Gerhana keagungan Allah yang Mahaagung. Kedahsyatan kekuasaan-Nya yang
bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup berhasil dihayati selanjutnya akan mengondisikan kalbu untuk selalu
oleh bayangan bumi. Peristiwa tersebut berlangsung bila bumi berada di merendah di hadapan-Nya, gelisah dengan dosa-dosa, betah dalam upaya
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama. Saat itu cahaya mendekatkan diri, lalu berlanjut dengan memperbanyak istighfar alias
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. memohon ampun kepada Allah.
Fenomena alam ini mengindikasikan bahwa bumi, bulan, matahari, serta Gerhana adalah bagian dari ayat kauniyah Allah, di samping ayat qauliyah
seluruh tatanan angkasa bergerak sesuai garis orbit sebagaimana berupa Al-Qur’an. Di dalamnya ada ilmu yang melimpah. Beruntunglah bagi
sunnatullah. Keteraturan dan keharmonisan ini menandakan bahwa Allah orang-orang yang mau merenungkan ayat jenis ini yang gejalanya ada di
Maha Mengatur. Kehebatan fakta astronomis ini sukar disangkal lantaran mana-mana dan kapan saja: di sekeliling atau bahkan di dalam diri kita
mustahil manusia mengintervensi fenomena gerhana. sendiri, serta dalam tiap detak jantung dan tarikan napas.
Kertas A4
آلئكته يصلون عَل إلن ِن يآ إيهإ إل ِذين آمنوإ صلوإ تعإَل ِؤن هللا وم ِ BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat
ُ َ َْ ُ َّ َ ِّ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َّ َ ِّ َ
َعل ْي ِه َو َسل ُم ْوإ ت ْس ِل ْي ًمإ .إللهم صل عَل سي ِدنإ محم ٍد صَل هللا علي ِه