Makalah Kesulitan Belajar
Makalah Kesulitan Belajar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat serta karunia-Nya semata, kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Kesulitan dan Bimbingan Belajar ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan
kepada kami serta agar dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa Pendidikan
Luar Biasa offering B5 2015.
Terlepas dari berbagai kelebihan yang ada dalam makalah ini, tentu saja di dalamnya
masih banyak pula berbagai kekurangan, baik secara teknis maupun dalam penyajian. Oleh
karena itu, saran dan kritik akan kami terima dengan tangan terbuka dan lapang dada.
Akhirnya kepada Ibu Sinta Yuni Susilawati selaku dosen mata kuliah Belajar dan
Pembelajar serta semua teman-teman, kami sampaikan terimakasih atas support yang telah
diberikan hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesulitan Belajar 5
A. Pengertian Masalah Kesulitan Belajar 5
B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 5
C. Gejala Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar 6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan 14
Daftar Pustaka 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Mereka yang memiliki masalah dalam belajar, perlu di bantu agar bisa
kembali belajar dengan baik sebagaiman mestinya. Tentunya mereka yang sedang
mengalami kesulitan dalam belajar ini, disebabkan oleh berbagai faktor tertentu. Oleh
karena itu, sebagai seorang guru maupun calon guru sepatutnya mengetahui berbagai
faktor yang menjadikan penyebab kesulitan belajar peserta didiknya.
Maka dari itulah, kami membuat makalah tentang Kesulitan dan Bimbingan
Belajar agar dapat membantu para guru maupun calon guru untuk mengenali berbagai
masalah/kesulitan para peserta didiknya serta dapat menemukan jalan keluar atau
alternatif bantuan bagi para peserta didiknya yang sedang mengalami kesulitan dalam
belajar supaya bisa kembali belajar dengan baik.
Dalam makalah ini akan membahas tentang materi Masalah Kesulitan dan
Bimbingan Belajar, yang terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Apa pengertian, faktor penyebab, dan gejala dari kesulitan / masalah belajar?
2. Apa pengertian, fungsi, manfaat, dan tujuan dari bimbingan belajar ?
3. Bagaimana prosedur kesulitan dan bimbingan Belajar ?
4. Bagaimana prosedur bimbingan belajar / remidial ?
1.3 TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
2. Untuk mempelajari dan memperluas pengetahuan kita tentang materi Kesulitan dan
Bimbingan belajar serta pemecahannya.
3. Sebagai informasi dan bahan rujukan untuk kita, agar dapat menerapkannya kelak,
ketika kita sudah terjun langsung di lapangan dalam mengajar peserta didik,
3
sehingga dapat mengetahui masalah/kesulitan belajar siswa dan dapat menemukan
jalan keluarnya.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang berbagai masalah/kesulitan dalam belajar
peserta didiknya.
2. Dapat memberi dan berbagi informasi kepada teman-teman, khususnya bagi teman-
teman yang sedang belajar materi Kesulitan dan Bimbingan Belajar.
3. Dengan adanya makalah ini, kami berharap bisa membantu teman-teman supaya
bisa menemukan jalan keluar bagi para peserta didiknya kelak yang sedang
mengalami masalah dalam belajar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah sendiri sering diartikan sebagai adanya kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan. Blassic dan Jones, sebagaimana dikutip oleh Warkitri dkk (1990), menyatakan
bahwa kesulitan belajar adalah terdapatnya suatu jarak antara prestasi akademik yang
diharapkan dengan prestasi akademik yang diperoleh. Masalah belajar, kesulitan belajar,dan
hambatan belajar dapat terjadi pada siswa dalam semua tingkat kecerdasan. Masalah belajar
ini bisa terjadi dengan atau tanpa disadari oleh pelakunya. Masalah belajar bisa bersifat :
Fisiologis
Psikologis
Sosiologis
1. Faktor Internal
Faktor eksternal dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor fisik dan faktor nirfisik
Faktor fisik
a) Kelainan fisik
b) Fisik lemah
c) Penyakit yang sulit atau tidak dapat disembuhkan
d) Gangguan pada fungsi indera
e) Kelainan pada alat indra siswa
f) Kelelahan fisik
Faktor nirfisik
a) Minat yang rendah terhadap pelajaran yang diikuti atau mata pelajaran
tertentu
b) Motivasi belajar rendah
c) Kurang percaya diri
d) Disiplin pribadi yang rendah
e) Sering meremehkan persoalan
5
f) Sering mengalami konflik psikis
g) Integrasi kepribadian yang lemah
2. Faktor Eksternal
Faktor ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor instrumental dan faktor lingkungan
a) Faktor instrumental
a) Kompetensi guru yang masih kurang dan belum mendukung
b) Kurikulum yang terlalu sarat akan beban atau terlalu ringan sehingga
tidak menarik
c) Rancangan pembelajaran yang tidak disusun dengan baik oleh guru
d) Ruang belajar yang tidak memadai
e) Fasilitas belajar yang terbatas dan tidak mencukupi untuk
melakdanakan aktivitas belajar
f) Sumber belajar yang tidak tersedia atau tersedia tapi kurang sesuai
dengan kebutuhan
b) Faktor lingkungan
a) Lingkungan keluarga
Kurang harmonisnya keluarga sepeereti terjadi pertengkaran dalam
keluarga oleh orang tua, perceraian, dll dapat menyebabkan masalah
belajar bagi siswa.
b) Lingkunagan teman
Pergaulan terehadap teman sebaya dapat menjadi pengaruh besar
misal, apabila anak berteman dengan teman lain yang gemar belajar
maka anak ini pun perlahan-lahan akan menjadi seperti temannya,
begitu pula sebaliknya.
c) Lingkungan sekolah
Sekolah yang tidak menarik dapat menyababkan siswa tidak dapat
belajar secara baik. Misal, kondisi kelas yang kotor atau kondisi
sekolah (ruangan) ada yang rusak.
d) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat menjadi faktor pendukung karena siswa tidak
hanya belajar di lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat yang
dapat menjadi masalah dalam belajar seperti masyarakat selalu gaduh
pada saat malam hari sehingga siswa tidak dapat belajar dengan
suasana yang nyaman.
6
4. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar
5. Menunjukkan sikap yang kurang wajar
6. Menunjukkan perilaku yang menyimpang dari norma
7. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar
”Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan”.
Menurut Dewa Ketut Sukardi ada dua faktor yang timbul dalam kesulitan belajar,
yaitu :
Faktor endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal ini dapat
bersifat :
7
Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian.
Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.
Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini
meliputi :
8
Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa sering ditemukan siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini betapa pentingnya fungsi perbaikan
dalam kegiatan pengajaran. Tugas para guru/guru pembimbing adalah upaya untuk
memahami kesulitan belajar, mengetahui faktor penyebab, dan bersama siswa
menggali solusinya. Salah satu contoh, fungsi perbaikan dalam bimbingan belajar
adalah pengajaran remedial (remedial teaching).
9
Memudahkan guru pembimbing dalam memahami karakteristik
siswanya sebagai dasar untuk membantu pengembangan potensi
mereka bahkan sampai pada posisi penentuan bantuan kepada mereka.
1. Identifikasi kasus
2. Identifikasi Masalah
3. Diagnosis
a. faktor internal, faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti :
kondisi jasmani dan kesehatan, kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta
kondisi-kondisi psikis lainnya.
4. Prognosis
Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih
mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya, Hal ini
dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah
kedua dan ketiga. Proses mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih
dahulu dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang
kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus-kasus yang dihadapi.
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan
sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan
guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru
atau guru pembimbing itu sendiri. Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-
aspek kepribadian yang lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru
atau guru pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih
kompeten.
11
2. REMIDIAL
A. PENTINGNYA REMIDIAL
Remedial teaching yang merupakan salah satu bentuk bimbingan belajar dapat
dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut :
Menentukan tindakan yang harus dilakukan. Dalam langkah ini, dilakukan usaha-
usaha untuk menentukan karakteristik kasus yang ditangani tersebut. Apakah kasus
tersebut termasuk klasifikasi berat, cukup, atau ringan.
12
Pemberian layanan khusus yaitu bimbingan dan konseling. Tujuan dari layanan
khusus bimbingan konseling ini adalah mengusahakan agar siswa yang terbatas dari
hambatan mental emosional (ketegangan batin), sehingga kemudian siap menghadapi
kegiatan belajar secara wajar. Bentuk konseling di sini bisa berupa psikoterapi yang
dilakukan oleh psikolog / psikiater. Tetapi ada kalanya kasus ini dapat dilakukan oleh
guru sendiri.
Sebagai tindak lanjut dari langkah remedial teaching ada tiga kemungkinan :
a. Bagi kasus yang berhasil, maka selanjutnya diteruskan ke program berikutnya.
b. Bagi kasus yang belum berhasil sepenuhnya, diserahkan kepada pembimbing
untuk diadakan pengayaan.
c. Bagi kasus yang belum berhasil, perlu didiagnosis lagi untuk mengetahui letak
kelemahan remedial teaching untuk selanjutnya diadakan ulangan dengan
alternatif yang sama.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap pelajar pasti akan merasakan adanya hambatan atau masalah pada diri
mereka oleh karena itu setiap pendidik maupun peserta didik diharuskan untuk tau
dan mengerti tentang permasalahan tersebut karena setiap masalah/hambatan peserta
didik memiliki ciri-ciri yang dapat diketahui oleh pendidik.
Permasalahan yang dialami oleh peserta didik dapat diatasi dengan bimbingan
belajar maupun remidial, dalam penerapan bimbingan belajar maupun remidial ini
diharapkan peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif agar pesrta didik mampu
menambah pengatahuan dan memperbaiki pengatahuan yang sudah ia miliki.
14
DAFTAR PUSTAKA
15