Anda di halaman 1dari 25

PROTEKSI BUSBAR

HAL HAL TENTANG BUSBAR


Apakah yang dimaksud busbar?
Penyebab gangguan pada busbar
Proteksi yang cocok untuk busbar
Seleksi rasio CT
Tipe gangguan
Mengatasi gangguan
Polaritas CT
CT yang cocok, yaitu CT kelas X (anti staurasi),
Stabilitas rasio CT pada rele diferensial
Contoh gambar proteksi busbar
pilot wire supervision relay
Rujukan
Apakah arti dari busbar?
• “Bus” berasal dari kata dalam
bahasa latin yaitu
“OMNIBUS” (bersifat umum
untuk semua)
• Pusat sambungan untuk
mengalirkan daya atau arus
ke segala arah.
• Berlaku hukum KCL (Kirchoff
Current Law), Total arus
dating=total arus pergi
PENYEBAB GANGGUAN
1. Kerusakan isolasi karena
overvoltage atau gangguan obyek
lainnya (misalnya : debu, kotoran),
dll
2. Isolasi yang melemah, karena
usia pemakaian, lingkungan
(biasanya karena uap garam atau
karat), dll.
Proteksi yang cocok
• Membandingkan arus masuk dan keluar, maka
dipakailah rele diffrensial
Alasan lainnya, mengapa rele differensial?
• Jarak antar terminal berjauhan.
• Sesuai prinsip relay differensial, rele bekerja
berdasarkan perbandingan arus masuk dan
keluar. Maka jarak terminal, atau deteksi arus
bus tidak menjadi masalah. Kalau menggunakan
metoda tegangan, akan ada masalah tegangan
jatuh sepanjang aliran kabel.
Contoh kesalahan pemilihan CT
(TUGAS)
PR YA, SALAHNYA DIMANA?
LAKUKAN ANALISA
MENGGUNAKAN PRINSIP
HUKUM KCL. INGAT KULIAH
RANGKAIAN LISTRIK.
Contoh sambungan yang benar. (tugas)
Pemilihan ratio CT

Perhatikan ratio CT, sedemikian


hingga arus masuk sama dengan
arus keluar. Tugas: lakukan
Analisa sesuai dengan hukum
arus Kirchoff (KCL)
Jenis gangguan Busbar

Secara umum, ada dua macam gangguan :


1. Gangguan internal
2. Gangguan eksternal.

Sesuai prinsip selektivitas sistem proteksi, maka sistem


proteksi busbar, tidak boleh bereaksi apabila terjadi
gangguan eksternal.
Contoh gangguan Internal
(terjadi diantara CT input rele proteksi)
Contoh gangguan eksternal (terjadi
diluar wilayah proteksi)
Pada peristiwa gangguan eketernal,
apabila rele proteksi differensial busbar
bekerja. Hal ini biasanya terjadi karena CT
mengalami kejenuhan, karena arus pada
sisi primer terlalu tinggi.
PERBAIKAN …
• Apabila salah satu CT mengalami saturasi, Ketika terjadi
gangguan eksternal. Maka rele differensial harus
menahan diri untuk tidak bekerja.
• Umumnya dengan cara dipasang resistansi yang dikenal
sebagai “stabilizing resistance” yang terpasang secara
seri dengan coil rele differensial. Nilai resistansinya tinggi,
seberapa tinggi tergantung pada perhitungan, biasanya
beberapa kilo ohm
• Nilai “stabilizing resistance” dipilih sedemikian hingga,
Ketika terjadi kejenuhan CT (hal terburuk Ketika arus
mencapai maksimum dan CT satuarsi 100%), arus yang
lewat koil rele differensial, cukup kecil, dibawah arus
pickup nya.
Contoh koreksi untuk
mengatasi salah deteksi

“stabilizing
resistance”
KONVENSI/KESEPAKATAN TANDA DOT PADA
POLARITAS CT

• Tanda Dot atau polaritas CT, untuk


menunjukkan arah arus pada sekunder
CT.
• Aturan yang disepakati adalah
“Ketika arus masuk pada dot disisi primer,
maka pada tanda dot disisi sekunder, arah
arus keluar. Dan sebaliknnya pada arus
masuk.”
Mengapa harus menggunakan
CT anti saturasi (kelas X)?
CT yang memiliki class proteksi, seperti
5P10,5P20 akan menyebabkan rele bekerja
tidak semstinya. Karena:
1.Dua atau lebih CT, misalnya yang memiliki class
5P10, masing masing akan menghasilkan arus
sekunder yang berbeda, pada arus gangguan
10 kali nominal.
2.Meskipun tipe CT dan merknya sama, seiring
dengan waktu pasti akan tetap bermasalah.
3. Jarak antar CT yang masuk ke rele
differensial pasti memiliki jarak kabel yang
berbeda, pasti memiliki impedasi berbeda.
Sehingga menyebabkan tiap CT akan
memiliki level kejenuhan yang berbeda.
Sehingga untuk mengatasi hal ini digunakan CT
kelas X (CT anti saturasi)
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN PADA PEMASANGAN CT
ANTI SATURASI

1.CT anti saturasi (anti jenuh), tetap akan jenuh juga apabila tingkat arusnya
terlampaui. Maka dalam pemasangannya harus memperhatikan “knee point
voltage”. Bentuk kurvanya mirip knee (dengkul), pada kirva magnetisasi trafo CT.
2.Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Arus maksimum gangguan.
b. konsumsi daya relay (relay burfen, dalam VA)
c. Resistansi belitan sekunder dan resistansi kabel
d. Tetap harus ditambah factor koreksi atau factor keamanan, biasanya 110% -
150%
PERHITUNGAN KNEE POINT
Rumus tegangan “knee point” minimum:

Vkp = K*If(s)*(Rct+Rb).

Vkp = tategangan knee point.


If(s) =Arus gangguan maksimum, yang terukur pada sisi
sekunder =If(s)/CT ratio.
Rct = Resistansi belitan sekunder CT.
Rb = sresistansi atau burden lainnya (kabel dan konsumsi
daya rele proteksi.
K = sfaktor safety atau koreksi, biasanya 150 -200%.
Misalnya K=2, artinya pada arus dua kali maksimum yang
mungkin, CT belum saturasi.
Rasio “stability”
(Stability Ratio)

Rasio yang dihitung dari besarnya arus


maksimum dibagi dengan arus pickup
gangguan rele diffrensial.

S = (IF,EXT,MAX)/(IF,INT,MIN)
Contoh skema rele proteksi diffrensial bus.
(SR adalah “stabilizing resistance)
PILOT WIRE SUPERVISION
(secara prinsip mirip dengan proteksi bus, tetapi jaraknya berjauhan)
PENGGUNAAN METROSIL
• Penggunaan resistansi tinggi, sebagai stabilizing resistor dapat
menyebabkan munculnya tegangan tinggi yang dapat merusakkan
isolasi sistem proteksi.
• Maka dipasanglah resistor nonlinear, yang bersifat resistansi akan turun
apabila tegangan antar terminalnya naik. Mirip arrester pada tegangan
tinggi.
• Digunakanlah "METROSILS”.
• Metrosil sebenarnya merk, tetapi karena kebiasaan disebut saja
metrosil, seharusnya “resistor nonlinear”
• Prmilihannya tergantung pada tegangan dan arus kerjanya.
• Untuk tahu lebih jauh, googling saja ya.
RUJUKAN
• Berbagai sumber bacaan
• WWW.GOOGLE.COM

Anda mungkin juga menyukai