AN NABAWI
Karya :
Syeikh Sholih bin Muhammad al Faqir
al Umari
Penerjemah:
Mutakharrij PP Al Husaini Angkatan 26
DAFTAR ISI
Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. Sholawat beserta salam
senantiasa tercurahkan kepada Sayyiduna Muhammad yang jujur lagi
terpercaya. Dan semoga sholawat salam juga tercurahkan kepada keluarga
dan sahabatnya semua.
Adapun setelah itu ;
Ini adalah ringkasan yang sangat dijabarkan yang menjelaskan
sebagian dari faidah-faidah dan masalah-masalah yang dipahami sebagian
orang dengan pemahaman yang salah. Dan Insya Allah kami akan
menjelaskan pemahaman-pemahaman yang salah ini dan kami akan
menyebutkan dalil-dalil shohih yang menunjukan kesalahan tersebut.
Ringkasan ini berisi:
Telaga “Sawah” juga surut. Telaga tersebut adalah telaga yang besar dan
tiba-tiba mengering pada malam dilahirkannya Nabi Muhammad SAW.
10 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
Ta’ala dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan membuat
perkumpulan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi Muhammad
SAW bersabda, “Tidaklah sebuah kaum berkumpul dalam satu rumah dari
rumah-rumah Allah dalam keadaan membaca kitab Allah dan saling
mengajarkannya melainkan turun pada mereka ketenangan. Rahmat
menyelimuti mereka dan mereka dikelilingi malaikat. Allah mengingat
mereka sebagai golongan yang berada di sisi-Nya””. (H.R. Muslim)
Disini dapat kita pahami hadits Nabi Muhammad SAW mengenai
keutamaan berkumpul untuk membaca al Quran al Karim dan
mempelajarinya. Penggalan ayat yang berupa يتلون ويتدارسونtermasuk
af’alul khamsah yang menunjukan makna jamak dan perkumpulan.
11 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
HUKUM PERAYAAN MAULID NABAWI
Wajib bagi kita untuk memahami bahwa perayaan maulid nabi terdiri
dari 2 unsur :
12 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
2) Imam Bukhori meriwayatkan bahwa Abu Lahab sangat bergembira
dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Lalu dia memerdekakan budak
perempuan nya karena sangat bergembira dengan kelahiran keponakannya
yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan setelah Abu Lahab wafat, saudaranya
yaitu Abbas melihatnya dalam mimpi. Lalu beliau bertanya kepada Abu
Lahab mengenai keadaan nya. Abu Lahab menjawab, “Sesungguhnya Allah
meringankan siksaku setiap hari Senin. Allah memperbolehkan aku untuk
menghisap air dari jempolku dengan sebab aku memerdekakan budakku
karena bergembira dengan lahirnya keponakanku di dunia”.
Ini adalah hadits shohih dalam kitab al Bukhori yang menunjukkan
keagungan faidah bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Padahal Abu Lahab adalah orang kafir yang kekal didalam neraka namun
diringankan siksa baginya karena kegembiraannya dengan Nabi
Muhammad SAW satu kali. Lalu bagaimana dengan orang muslim dan
mukmin yang bahagia dengan Nabi Muhammad SAW setiap waktunya?
Unsur Kedua: Mengungkapkan kegembiraan dengan kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Ini juga dianjurkan dan di syariatkan dalam agama
kita. Tidaklah seseorang mengingkarinya melainkan dia adalah orang yang
bodoh.
Mengungkapkan kegembiraan dengan lahirnya Nabi Muhammad
SAW telah ada dalilnya dalam hadits Nabawi.
Dalil pertama:
ْ َ ذَاك:َسئل النبي محمد صلى هللا عليه وسلم ع َْن ص َْو ِم ي َْو ِم ا ِالث ْني ِْن قاَل
يو ٌم ُو ِلدْتُ فيِ ِه َوي َْو ٌم ُ (
ْ
بعِثتُ ْأو أن ِز َل عَلى فِي ِه) رواه مسلم
(Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Nabi
Muhammad SAW bersabda, “Itu adalah hari dimana aku dilahirkan, diutus
dan diturunkannya al Qur’an padaku”) (H.R. Muslim)
13 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
Hadist shohih ini menunjukkan tentang pengungkapan kebahagiaan
dengan Nabi Muhammad SAW. Pengungkapan kebahagiaan ini dilakukan
dengan cara beribadah puasa.
Dalil kedua :
سئل ُِوا عن
ُ ُورا َء ف َ َفو َج َد اليهَو َد يَصُو ُمون
َ يو َم عَاش َ َهللا صَلى ّللا عليه وسلم ال َمدِينة ِ (ق ِد َم َرسو ُل
ً َ ُ َ َ
. فرع َْو فن ْحن نصُو ُمه فرحا بذلك َن ِ اليو ُم نجى هللا تعالى فيه موسى وأغرق ْ هذا: ذلكَ ؟ َفقالوا
ي صَلى ّللا عليه وسلم ُّ َفقا َل النب:سى مِ نكُم فأ َم َر بص َْومِ ِه) رواه البخاري َ نَ ْح ُن ْأو
َ لى ب ُمو
(Rasulullah SAW tiba di Madinah dan beliau mendapati orang-
orang Yahudi sedang berpuasa hari ‘Asyuro. Lalu mereka ditanyai tentang
itu. Mereka menjawab, “Ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Nabi
Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Kami berpuasa karena kami
bergembira atas hal tersebut”. Rasulullah SAW bersabda, “Kami lebih
berhak atas Musa dibanding kalian”. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan
untuk berpuasa). (H.R. Bukhori)
Dari keterangan itu, bisa dipaham bahwa Nabi Muhammad SAW
berpuasa di hari ‘Asyuro sebagai ungkapan kebahagiaan atas keselamatan
Nabi Musa dan tenggelamnya Fir’aun.
Ringkasnya :Mengungkapkan kegembiraan dengan maulid Nabi
Muhammad SAW adalah dianjurkan dan disunnahkan dalam syariat Islam
sebagaimana yang telah kita ketahui pada dalil-dalil yang telah lalu.
Kita orang-orang muslim di zaman sekarang, pengungkapan
kebahagiaan kita atas Nabi Muhammad SAW berbeda satu dengan yang
lainnya. Sebagian dari kita ada yang mengungkapkan kegembiraan nya
dengan memberikan makanan. Ada yang mengungkapkan nya dengan
berpuasa, Ada yang mengungkapkan nya dengan membaca al Qur’an. Ada
pula yang mengungkapkan nya dengan mengadakan perkumpulan untuk
mengingat Allah Ta’ala dan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad
SAW, mengingat sejarah dan kisah kelahiran nya baik dengan kalam natsr
14 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
atau syair dan qoshidah. Semua itu termasuk dalam ketaatan yang
disunnahkan dalam syariat Islam.
16 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
3) Al Imam Al Bukhori dan Muslim meriwayatkan; dari Al Barra'
bahwasanya Rasulullah SAW bersabda pada Hassan, “Sindirlah / tegurlah
mereka. Jibril bersamamu”.
4) Imam Ahmad juga meriwayatkan dengan sanad kepada Juwairiyah
binti Asma’. Beliau berkata, “Telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah
SAW bersabda; “Aku memerintahkan Abdullah bin Rowahah (untuk
bersyair)”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Syairnya bagus.
Kemudian aku memerintahkan Ka’ab bin Malik”. Kemudian Rasulullah
bersabda, “Syairnya bagus. Dan aku memerintahkan Hassan bin Tsabit.
Dan dia berhasil memberikan obat dan kebahagiaan”.
5) Al Imam al Bukhori meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW
menghadiahkan selendang nya pada Ka’ab bin Zuhair ketika Ka’ab
melantunkan syair didepan beliau.
Ini adalah hadits-hadits shohih yang menunjukkan bahwasanya
Rasulullah SAW mendengarkan dan memerintahkan untuk bersyair. Beliau
tidak mengatakan bahwa hal tersebut adalah bid’ah atau syirik sebagaimana
yang dikatakan orang-orang bodoh jaman sekarang.
Maka barangsiapa mengatakan bahwa melantunkan syair adalah bid’ah,
maka kami katakan kepadanya bahwa Nabi Muhammad SAW tidak
mengatakan bahwa lantunan syair adalah bid’ah dan tidak pernah
melarangnya. Maka dari mana Anda mengambil dalil dengan ucapan Anda
mengenai hal tersebut? Bahkan justru ucapan Anda ditolak dan akan
dikembalikan pada Anda.
17 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
Pertama/ : Berdiri untuk mengingat Allah Ta’ala itu dianjurkan dan
disunnahkan ( maka ingatlah Allah dengan berdiri atau duduk (Q.S. an
Nisa;103))
Kedua/ : Berdiri untuk mengingat Nabi Muhammad SAW juga
dianjurkan dan disunnahkan.
Di dalam kitab Tuhfah al Mardiyah fi al Akhbar al Qudsiyah wa al
Ahadits an Nabawiyah (dijelaskan) bahwasanya: Barangsiapa bersholawat
kepada Nabi Muhammad SAW dalam keadaan berdiri, maka dia diampuni
sebelum ia duduk. Dan barangsiapa bersholawat kepadanya dalam keadaan
duduk, maka dia diampuni dosanya sebelum dia berdiri. Begitu juga,
barangsiapa mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW dalam
keadaan berdiri, maka dia diampuni dosanya sebelum dia duduk. Dan
barangsiapa mengucapkan salam kepadanya dalam keadaan duduk, maka
dia diampuni dosanya sebelum dia berdiri.
Apa hukum berdiri kepada orang alim, orang tua atau selainnya dari
seseorang yang memiliki keutamaan?
Berdiri dengan niat menghormati dan bertata krama adalah disunnahkan
dan tidak ada perkhilafan dalam permasalahan tersebut.
Imam Nawawi memiliki satu risalah yang membahas tentang
diperbolehkannya berdiri untuk menghormati seseorang yang memiliki
keutamaan didalam bab إنزال الناس منازلهم.
Dalil yang menunjukkan hal tersebut :
19 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
3. Ubaid bin Isma'il bercerita kepada kami: Abu Usamah bercerita
padaku dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah. Aisyah berkata, "Abu Bakar
masuk menemui aku. Saat itu di sisiku ada dua orang budak dari tetangga
Anshar yang sedang bersenandung mengenai peristiwa yang dialami kaum
Anshar di hari Bu’ats”. Aisyah berkata, “Mereka tidak pandai
bersenandung”. Lalu Abu Bakar berkata, "Apakah seruling-seruling setan
ada di rumah Rasulullah SAW?”. (Peristiwa itu terjadi pada hari raya).
Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum
memiliki hari raya. Dan sekarang adalah hari raya kita".
4. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali, beliau berkata, “Seorang wanita
berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah bersumpah untuk menabuh rebana
dihadapanmu” Rasulullah SAW bersabda, “Penuhilah sumpahmu””.
Maka andaikan menabuh rebana adalah haram, syirik dan bid’ah,
mengapa Rasulullah SAW tidak melarang hal tersebut?
-Didalam Maulid Nabawi terdapat pertemuan, nasehat dan
tausiyah. Hal tersebut di perintahkan oleh Allah dan Nabi Muhammad
SAW. Ayat-ayat al Qur’an dan hadits-hadits yang menjelaskan hal tersebut
sangat banyak.
Allah SWT berfirman:
فَذَكر فَإن الذكرى تنفع المؤمنين
( Ingatlah (Allah)! Karena sesungguhnya dzikir bermanfaat bagi orang-
orang mukmin). (Q.S. adz Dzariyat : 55)
Rasulullah SAW bersabda :
بلغوا عني ولو آية
( Sampaikanlah (petuah) dariku walau satu ayat)
Jadi, inilah yang dimaksud dengan Maulid Nabawi yang mulia. Segala
sesuatu yang ada di dalamnya sesuai dengan syari’at Islami dan tidak
20 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
ditemukan sesuatu yang menyimpang maupun bid’ah sebagaimana yang
diserukan oleh orang-orang bodoh dari golongan Wahabi.
21 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
APA PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG MAULID
NABAWI?
22 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
4) Al Hafidz Abdurrohim al Iraqi berkata, “Sesungguhnya,
mengadakan walimah dan menjamu makanan adalah sunnah di setiap
waktu. Lantas bagaimana jika hal tersebut bergabung dengan perasaan
gembira dan senang dengan munculmya Nur Rasulullah SAW di bulan
mulia ini? Hal tersebut tidak bisa dikatakan bid’ah atau makruh. Bahkan
banyak bid’ah baik yang terkadang dihukumi wajib”.
5) Abu Syamah, guru Imam Nawawi berkata, “Termasuk dari bid’ah
yang paling baik di zaman kita adalah apa yang dilakukan setiap tahun pada
hari yang bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad SAW yakni
bersedekah, berbuat baik, menampakkan hiasan dan kebahagiaan.
Sesungguhnya hal tersebut menunjukkan bahwa di hati pelakunya ada
kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, pengagungan kepadanya dan rasa
bersyukur kepada Allah Ta’ala atas anugerah-Nya yakni wujudnya Nabi
Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam”.
23 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
PARA ULAMA YANG MENGARANG KITAB MAULID
NABAWI AS SYARIF
24 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
Maulid al Mukhtar) dan ( اللفظ الرائق فى مولد خير الخالئقal Lafdzhu ar
Roiq fi Maulid Khoir al Kholaiq).
7) Mulla Ali Qari.. Wafat tahun 1014 H. Beliau mengarang kitab
maulid yang bernama ( المورد الروى فى المولد النبوىal Maurid ar Rawi
fi Maulid an Nabawiy) dan telah dicetak.
8) Al Hafidz Syamsuddin Ibn al Juruzi. Wafat tahun 660 H. Beliau
adalah imam para qurro’.Beliau mengarang maulid yang bernama
‘( بالمولد الشريف عرف التعريفArfu at Ta’rif bi al Maulid asy Syarif).
9) Ali Zainal Abidin as Samhudi. Wafat tahun 911 H. Beliau
mengarang kitab maulid yang bernama الموارد الهنية فى مولد خير البرية
(al Mawarid al Haniyyah fi Maulidi Khoiri al Bariyyah).
10) Al Hafidz Muhammad as Syaibani yang dikenal dengan Ibn ad
Diba’. Wafat tahun 644 H.
11) Ibnu Hajar al Haitami. Wafat tahun 974 H. Beliau mengarang
kitab maulid yang bernama ( إتمام النعمة على العالم بمولد سيد ولد ادمItmam
an Ni’mah ‘ala al Alami bi Maulidi Sayyidi Waladi Adam).
12) Al Khotib as Syirbini. Wafat tahun 1014 H. Beliau mengarang
kitab maulid yang bernama ( المولد الروى فى المولد النبوىal Maulid ar
Rowi fi al Maulid an Nabawi).
13) Al Muhaddits Ja’far bin Hasan al Barzanji. Wafat tahun 1177 H.
Beliau mengarang kitab maulid yang bernama عقد الجوهر فى مولد النبى
( األزهرAqdu al Jauhar fi Maulid an Nabi al Azhar).
14) Abu al Barkat Ahmad ad Dardir. Wafat tahun 1201 H. Beliau
mengarang kitab maulid yang telah dicetak di Mesir.
15) Abdu al Hadi Naja al Aybari al Mishri. Wafat tahun 1305 H.
Beliau mengarang kitab maulid yang berupa naskah.
16) Yusuf an Nabhani. Wafat tahun 1350 H. Beliau mengarang kitab
maulid yang bernama ( جواهر النظم البديع فى المولد الشفيعJawahir an
Nadzmi al Badi’ fi Maulidi as Syafi’).
25 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
JADI: Mereka adalah para pembesar islam dan gurunya para qurro’ dan
huffadz. Mereka mengarang kitab maulid untuk memuji Nabi Muhammad
SAW dan kelahirannya. Mereka tidak mengatakan bahwa hal tersebut
adalah bid’ah. Jika mereka tergolong orang-orang yang melakukan bid’ah
dan kesesatan, lantas siapa yang pantas dianggap ahli ilmu dan ahli al
Qur’an ?
26 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
ADAB MENGHADIRI MAJLIS MAULID
1) Niat yang baik. Diantara niat-niat yang baik adalah: niat bertaubat,
niat dikabulkannya hajat, niat berobat, niat agar anak-anaknya
menjadi anak yang sholih, niat meminta husnul khatimah, niat
menolak balak dan niat-niat baik lainnya.
2) Memfokuskan hati dan pikiran ketika menghadiri maulid. Karena
sesungguhnya Allah tidak melihat melainkan pada hati kalian.
3) Bertata krama/ sopan. Barangsiapa ingin dekat dengan Allah, maka
wajib baginya untuk bertata krama dalam majlis yang dihadiri
malaikat ini.
4) Memakai pakaian yang bagus.
5) Memakai minyak wangi khusus bagi laki laki. Untuk perempuan,
boleh memakai minyak wangi jika majlis tersebut khusus dihadiri
para perempuan saja.
6) Hadir dengan hati yang inkisar/ berharap kepada Allah. Karena
Allah ada di sisi orang yang berharap kepada-Nya.
7) Menulis faidah (yang disampaikan dalam majlis). Apa yang ditulis
akan menetap (sulit hilangnya) dan apa yang dihafal akan menetap
(sulit hilangnya).
27 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i
Terakhir, saya meminta kepada Allah agar memberikan kemanfaatan
dengan kitab ini dan memberikan kita kesempurnaan ikhlas dan
pertolongan untuk melaksanakan ketaatan
Segala puji bagi Allah Tuhan Seluruh Alam
17 Muharrom 1443 H
25 Agustus 2021 M
28 | D a l i l M a u l i d a n N a b a w i