Anda di halaman 1dari 18

PERANG ACEH

kelompok 8
anggota kelompok

Fatikasari Dewi W. (12)


Muhammad Andika P.L (21)
Muhimatur Rahmawidaya (23)
Satrio Adi Baskoro (31)
apa saja yang akan dibahas?

G E R T I A N E R I O D E T O K O H
(I) PEN (III) P (V )
E H
PERA N G A C PERANG PENTING
) L A T A R ) A K H I R D A M P A K
(II (IV (VI)
E L A K A N G PERANG PERANG
B
PERANG

Pengertian
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda
dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah
pada 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya
terus berlanjut. Pada tanggal 26 maret 1873 Belanda
menyatakan perang kepada Aceh dan mulai melepaskan
tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel
van Antwerpen.

Pada 8 april 1873, Belanda mendarat di pantai Ceureumen di


bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Kohler dan langsung bisa
menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Kohler saat itu membawa
3.198 tentara. Sebanyak 168 diantaranya para perwira.
Latar Belakang
1. Aceh adalah negara merdeka dan kedaulatannya masih diakui
penuh oleh negara-negara Barat. Dalam Traktat London 17 Maret
1824, Inggris dan Belanda menandatangani perjanjian mengenai
pembagian wilayah jajahan di Indonesia dan Semenanjung Malaya.
Dalam hal tersebut Belanda tidak dibenarkan mengganggu
kemerdekaan negara Aceh. Namun Belanda selalu mencari alasan
untuk menyerang Aceh dan menguasainya.
2. Berdasarkan Traktat Sumatera, 2 November 1871, pihak Belanda
oleh Inggris diberi kebebasan memperluas daerah kekuasaannya di
Aceh. Sedangkan Inggris mendapat kebebasan berdagang di Siak.
Hal ini mengganggu ketenangan Aceh, untuk itu Aceh
mempersiapkan diri mengadakan perlawanan.
Latar Belakang
3. Semakin pentingnya posisi A ceh dengan dibu ka n y a
Terusan Sue z pada tahu n 1869. Lalu l i ntas pe l a ya ra n di
Selat Malaka semakin ramai se menjak Su ez di bu ka da n Ace h
merupakan pintu gerbang ke S e l at te rsebu t.

4. Aceh menolak mengaku i kedau latan Hi ndi a Be l a nda a t a s


kesultanan Aceh. Maka tanggal 2 6 Maret 187 3 pe m e ri n t a h
Kolonial Belanda mengu mu mkan pe rang te rhadap Ace h .
Periode Perang Aceh
Perang Aceh terjadi dalam empat periode, sepanjang tahun 1873 hingga
1904 waktu itu.
•Periode pertama Perang Aceh terjadi pada tahun 1873 hingga 1874. Saat
itu pasukan Aceh dipimpin Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah.
Sementara serdadu Belanda bergerak dipimpin oleh Kohler dengan kekuatan
3000 pasukan.
Perang periode pertama ini dimenangkan rakyat Aceh, dengan tewasnya
Kohler pada 14 April 1872.
•Periode kedua Perang Aceh terjadi pada tahun 1874 sampai 1880. Rakyat
Aceh dalam periode kedua ini dipimpin oleh Tuanku Muhammad Dawood.
Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Jan van Swieten berhasil menguasai
Istana Sultan Aceh pada 26 Januari 1874.
Perang Aceh periode pertama dan kedua ini tergolong perang total, dengan
kekuasaan politik Aceh masih utuh meski pusat pemerintahannya
berpindah-pindah.
Periode Perang Aceh
• Sementar a Per ang Aceh per i ode keti ga ter j adi pada 1 881 sampai
1 896. Dal am per i ode i ni , r akyat Aceh mel ancar kan str ategi per ang
ger i l ya di bawah pi mpi nan Teuku Umar .
Pada per i ode keti ga i ni muncul sej uml ah tokoh Per ang Aceh
seper ti Teuku Umar , Cut Nyak Dhi en, Teungku Ci k di Ti r o, Cut
Meuti a, dan seter usnya.
• Adapun per i ode Per ang Aceh keempat ter j adi pada 1 896 sampai
1 91 0. Per i ode keempat i ni ber l angsung secar a spor adi s, tanpa
adanya komando dar i pusat pemer i ntahan Aceh.
Strategi Yang Digunakan
strategi Belanda menghadapi perlawanan Aceh:
Ada dua strategi yang digunakan oleh Belanda dalam menghadapi
perlawanan rakyat Aceh, yaitu strategi konsentrasi stelsel dan strategi
devide et impera.
Semangat jihad rakyat Aceh dapat menggagalkan strategi konsentrasi
stelsel. Bahkan menewaskan Jendral Kohler di depan Masjid
Baiturrahman.
Kemudian Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgroje untuk mencari
kelemahan rakyat Aceh dengan menggunakan nama samaran Abdul
Gafar.
Taktik devide et impera-lah yang berhasil memecah belah rakyat Aceh.
Strategi ini dengan mengadu domba antara golongan Uleebalang
(bangsawan) dengan ulama. Strategi ini berhasil karena Belanda
menjanjikan kedudukan pada Uleebalang yang bersedia damai.
Strategi Yang Digunakan
taktik perang rakyat Aceh:
Perang Aceh yang dipimpin oleh para pahlawan menggunakan taktik
perang gerilya.
Perang gerilya adalah taktik yang dilakukan dengan cara sembunyi-
sembunyi, cepat, dan lewat sabotase.
Menurut sejarah, taktik ini dianggap sangat membantu para pejuang
untuk menyerang musuh yang memiliki pasukan yang banyak.
Dengan taktik gerilya, musuh dipercaya akan kalang kabut dan
kehilangan arah. Sebab, taktik ini dilakukan dengan cara menipu,
mengelabui, dan menyerang secara tiba-tiba dengan mengendalikan
kecepatan, sehingga musuh tidak memiliki kesempatan untuk membalas.
Akhir Perang Akhir dari Perang Aceh:
Setelah kematian Teuku Umar, Sultan dan
Panglima Polem memutuskan untuk
berpindah-pindah supaya tidak bernasib
sama.
Akan tetapi, mereka terpaksa menyingkir
setelah terdesak oleh besarnya pasukan
musuh.
Pada 1903, Sultan Alauddin Muhammad
Daud Syah dan Panglima Polem juga
menyerah setelah tekanan yang bertubi-
tubi.
Peristiwa ini membuka jalan bagi
pemerintah Belanda untuk menanamkan
kekuasaannya di seluruh wilayah
Kesultanan Aceh
Surat Perjanjian Tanda
Menyerah Pemimpin Aceh
Selama perang Aceh, Van Heutz telah
menciptakan surat pendek [korte
verklaring, Traktat Pendek] tentang
penyerahan yg harus ditandatangani
oleh para pemimpin Aceh yg telah
tertangkap & menyerah.
Surat Perjanjian Tanda
Menyerah Pemimpin Aceh
Isi dari surat pendek penyerahan diri itu
berisikan, Raja [Sultan] mengakui
daerahnya sebagai bagian dari daerah
Hindia Belanda, Raja berjanji tak akan
mengadakan hubungan dengan kekuasaan di
luar negeri, berjanji akan mematuhi seluruh
perintah-perintah yg ditetapkan Belanda.
tokoh penting (tokoh Aceh)

Teuku Cut Nyak Cut Nyak Sultan


Umar Meutia Dien Mahmud
Syah
tokoh penting (tokoh Belanda)

J.H.R Jan van Henry Johannes


Kohler Swieten Demmeni Pel
Dampak Perang
dampak perang bagi rakyat Indonesia :
*pada saat itu:
- menguatnya rasa persatuan dan kesatuan diseluruh lapisan masyarakat Indonesia
- jatuh banyak korban di pihak Aceh
- perang yang berlangsung selama kurang lebih 33 tahun,membuat jatuhnya banyak
korban dari pihak Aceh juga gugurnya beberapa panglima perang Aceh
- rakyat Indonesia menderita akibat tindakan kekerasan Belanda
- kerajaan kerajaan Indonesia jatuh ke tangan Belanda
- rakyat Indonesia harus tunduk terhadap pemerintahan Hindia Belanda
- biaya untuk mendanai sebuah perang tidaklah murah,dan pemerintah Indonesia harus
menyisihkan sebagian dari anggarannya untuk membiayai perang

*pada saat sekarang:


- Indonesia masih dapat mempertahankan wilayah wilayahnya dari berbagai macam
ancaman
- Indonesia masih tetap bersatu
- Indonesia memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang kuat
Dampak Perang
d a m p a k p e r a n g b a g i B e la n d a :
- W a k t u p e r a n g A c e h y a n g s a n g a t la m a s a n g a t m en g u r a s ka s
k e u a n g a n B e l a n d a d a n j u g a m e n i m b u lk a n j a tu h n y a ba n y a k kor ba n
dari pihak Belanda.
- B a h k a n p a n g l i m a p e r a n g B e la n d a u n t u k p er a n g A c eh y a n g
p e r t a m a y a k n i K o h l e r j u g a g u g u r d a la m p en y er a n g a n .
- B e l a n d a d a p a t m e n g e t a h u i k e le m a h a n da r i p er ta h a n a n r a ky a t
Aceh.
- M e n g u a t n y a r a s a p e r s a t u a n d a n k e s a tu a n di s elu r u h la p i s a n
masyarakat Aceh.
P e r t e m p u r a n y a n g b e r la n g s u n g t e r u s - m e n er u s m em bu a t r a s a
p e r s a t u a n l a s k a r A c e h s e m a k i n t e r j a li n ku a t m em bu a t r a ky a t
t i d a k g e n t a r d a l a m m e n g h a d a p i B e la n d a .
Thank You
Apa ada yang ingin ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai