Anda di halaman 1dari 26

NAMA : DESTA NURUL PUTRA

NPM : 102190009
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
FAKULTAS : PERTANIAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah Negara Agraris, dimana sektor pertanian memegang peranan

yang sangat penting dalam pembangunan di kehidupan masyarakat khususnya Wilayah

Binaan Desa Mekarmulya Kecamatan Talegong Kabupaten Garut, yaitu dapat

menunjang dalam penyediaan pangan, bahan baku industri, dibidang perekonomian

baik dari segi penyerapan tenaga kerja, penciptaan nilai tambah dan perolehan devisa.

Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Wilayah Binaan Desa Mekarmulya Kecamatan

Talegong menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Diharapkan dengan

penyusunan Programa Penyuluhan tingkat Wilayah Binaan Kecamatan Talegong dapat

menjadi pedoman bagi penyuluh dan kelompok tani dalam melaksanakan kegiatan yang

terarah dan berkesinambungan.

Agar penyelenggaraan penyuluhan pertanian, dapat berjalan secara strategis,

produktif dan dapat menyelaraskan keterpaduan/ dinas terkait, untuk itu perlu memiliki

semangat dan kerja sama yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas

unggulan daerah dan pendapatan petani.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai keadaan,

masalah dan alternatif pemecahan masalah untuk mencapai tujuan sesuai dengan

kondisi kebutuhan lokalita, agar mampu merespon kebutuhan pelaku utama, dan pelaku

usaha serta memberikan dukungan terhadap program instansi terkait.

Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggaraan penyuluhan pertanian,

sebagai dasar persamaan persepsi, gerak dan langkah persiapan perencanaan dalam

merancang dan membangun kegiatan penyuluhan, maka dipandang perlu tersusunnya


Programa Penyuluhan Pertanian, sekaligus penunjang bagi keberhasilan pembangunan

pertanian.

11

1.2 Tujuan Disusunnya Programa Penyuluhan

Tujuan penyusunan programa penyuluhan wilayah desa binaan Mekarmulya


adalah :
a. Sebagai acuan/pedoman bagi petani dalam melaksanakan usahanya.
b. Sebagai pedoman dalam penyusunan RDK dan RDKK bagi kelompok tani.
c. Sebagai dasar penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan bagi
penyuluh.
d. Sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan penyuluhan bagi penyuluh setempat.
e. Sebagai dasar untuk mengambil kebijakan bagi pejabat yang terkait.

1.3 Manfaat Programa Penyuluhan

Programa Penyuluhan Pertanian yang disusun setiap tahun pada semua tingkat

dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penyelenggaraan penyuluhan dan sekaligus

sebagai parameter dalam melaksanakan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah

dilaksanakan.

2
3
II. KEADAAN UMUM

2.1 Monografi Desa Binaan


Wilayah desa binaan Mekarmulya termasuk binaan Balai Penyuluhan Pertanian,
(BPP) Kecamatan Talegong Kabupaten Garut. Untuk lebih jelasnya wilayah kerja desa
binaan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Data Kelompok Tani Desa Mekarmulya Tahun 2019

Jml
No Desa Nama Keltan Alamat Ket
Anggota
1 Mekarmulya Sugih Mukti 30 Cisalopa Lanjut
Salam Mulya 30 Datar Salam Pemula
Sari Bumi 30 Cibaliung Pemula
Keramat Mulya 40 Datar Jambe Lanjut
Mulya Abadi 30 Cibinong Pemula
Makmur 30 Datar Gadog Lanjut
Mulya Tani 30 Ranca kini Pemula
KWT Melati 30 Mencos Pemula
Sari Mekar 30 Datar Limus Lanjut
Giri Mulya 30 Datar Pari Lanjut
Keramat Mekar 30 Datar Huni Pemula
KWT Keramat
30 Datar Jambe Pemula
Mulya
Sumber data : BPP Talegong 2019

Wilayah desa binaan Mekamulya Kecamatan Talegong seluruhnya 1.482,91Ha/m2.


Yang terdiri dari luas sawah 264 Ha dan Lahan darat 1218,91 Ha. Wilayah Binaan Desa
Mekarmulya Kecamatan Talegong Kabupaten Garut terdiri dari 4 Kedusunan 8 RW 36
RT.
Desa Mekarmulya memiliki batas – batas sebai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Bandung
Sebelah Timur : Desa Nyalindung Kec. Cisewu – Garut
Sebelah Selatan : Desa Sukamulya Kec. Talegong Kab. Garut
Sebelah Barat : Desa Selaawi Kec. Talegong Kab. Garut
3
2.2. Karakteristiki Lahan Dan Iklim
2.2.1 Topografi
- Datar 487 Ha (5%)
- Berombak 975 Ha (40%)
- Bergelombang 253,24 Ha (15%)
- Berbukit-Bukit 537,4 Ha (30%) - Pegunungan 146,2 Ha (10%)

2.2.2 Jenis tanah


Jenis tanah di Wilayah Binaan Desa Mekarmulya Kecamatan Talegong adalah
podzolik (merah kuning) dan ragosol dengan ketinggian tempat antara 400 m sampai
1.000 m di atas permukaan laut. pH rata-rata lahan sawah adalah 5,5 - 6 dan lahan
darat 4,5 – 7.
2.2.3 Potensi Wilayah Binaan Desa Mekarmulya
Wilayah binaan Desa Mekarmulya memiliki curah hujan tinggi yaitu lebih dari
1200 mm/bulan, berarti wilayah tersebut tergolong tipe iklim besar menurut data
curah hujan yang diperoleh dari PT. Perkebunan Teh Cukul selama 5 Tahun. Secara
lengkap uraian data penggunaan lahan dan data curah hujan disajikan pada Tabel 2,
Tabel 3, dan Tabel 4.

4
Pengusaha Agro Produk (On Farm ) (KK)

No Dusun

1 Cikaramat 279 4 5 210 24 13 248 19 15 4

Datar Salam
2 218 5 6 242 26 12 215 16 11 3

3 Cigembong 293 5 5 143 23 11 265 21 22 4

4 Cibaliung 277 5 6 251 17 17 192 18 10 4

Jumlah 1067 19 22 746 80 53 900 74 58 15

saha Agro
Jumlah klg Tani

Input
-Pen(KK)
KK
)
gu (
Tabel 2. Usaha Agribisnis Wilayah Binaan Desa Mekarmulya Tahun 2019
Agro Industri

Agro Support
Pem (KK)aran Hasil)
Pengusaha

Pengusaha
(KK)
Hasil)
niag
Peng han

Agro

rapPemilik
-Pen - saha
a
Pen jang)

MegarLahan
Pemilik
(KK)

k Mengga
TidaLahan

ngPenggar
Buruh
Tani
Total
ap
( ola

ap
( un
as
( gu

Sumber data : Monografi Desa Mekarmulya 2019


Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa usaha agribisnis
tananman padi sawah di Desa Mekarmulya dilakukan oleh pelaku utama
penggarap/buruh tani

Tabel 3. Penggunaan Lahan Pertanian Wilayah Desa Binaan Mekamulya Tahun


2019
hPertani
-Lain lain
Jumla
Kolam

Tana

an
(Ha)

Tanah Darat (Ha) Tanah Sawah Irigasi (Ha)


h

No Dusun
-Tega

r anga

Tekn
Jml

Jml
Tada
Sede
Tekni
-Pek

Huja
n rha
a n

is
la

h
n

n
½s

1 Cikaamat 164 10 164 - - 40 15 42 1 1 307


Datar
2
Salam 162 12 174 - - 62 17 37 0,5 1 218
3 Cibaliung 175 12 187 - - 50 26 58 0,5 1 208

4 Cigembong
187 10 197 - - 40 14 40 1 1 173
5
Jumlah 678 44 722 - - 192 72 264 3 4 993
Sumber Data : Monografi Desa Mekarmulya 2019
Tabel 4. Data Rata-Rata Curah Hujan Selama 5 Tahun Wilbin Desa Mekarmulya
BPP Kecamatan Talegong sampai dengan Tahun 2019.
Tahun 2019 Rata-Rata 5 Tahun
No Bulan Ket
HH MM HH MM
1 Januari 14 364 14 365
2 Februari 16 272 14 309
3 Maret 12 243 14 275
4 April 11 98 14 280
5 Mei 15 175 12 196
6 Juni 12 225,8 10 190
7 Juli 11 105,7 9 123
8 Agustus 5 24,4 7 100
9 September 4 76,5 9 162
10 Oktober 19 304 18 333,3
11 November 15 233 20 339,9
12 Desember 17 409 18 334,5
Jumlah 158 2.543 145 3.007,7
Sumber data : PT. Perkebunan Teh Cukul.
Dari karakteristik dan iklim tersebut di atas menggambarkan bahwa wilayah
desa binaan Desa Mekarmulya potensi untuk dikembangkan usaha tani tanaman padi
(sawah dan gogo), palawija, hortikultura termasuk unggas, ternak kecil, ternak kerja dan
perikanan.

2.3 Komoditas Unggulan Menurut Subsektor


2.3.1 Tanaman Pangan Dan Hortikultura
- Padi sawah - Cabe
- Padi gogo - Kubis
- Timun - Kedelai
- Jagung
- Kapol

6
2.3.2 Peternakan
- Sapi Potong
- Kerbau
- Domba
- Kambing
- Ayam buras
- Itik
2.3.3 Perikanan
- Kolam air tenang
- Ikan Nila
- Ikan Mas
- Ikan Lele
2.3.4 Perkebunan
- Kopi
- Kapol
- Nilam
Berdasarkan data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha agribisnis
tanaman /onfarm di wilayah binaan Desa Mekarmulya dilakukan oleh pemilik lahan
yang digarap sendiri.

2.4 Jenis dan Produktivitas Usaha tani


2.4.1 Usaha Tani Tanaman Pangan
a. Padi Sawah
Luas tanam, panen komoditi padi sawah dan produktivitas serta jumlah
produksi padi sawah pada tahun 2019 di wilayah binaan Desa Mekarmulya disajikan
pada tabel 5.
Tabel 5. Data Luas Tanam,Luas Panen,Produktivitas,dan Jumlah Produksi Padi

7
Sawah Wilayah Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2019
No Dusun Luas Luas Produktivitas Jumlah
Tanam Panen (ton/ha) Produksi
(Ha) (Ha) (Ton/GKP)
1 Cikaramat 140 110 6.15 676,5
2 Datar Salam 115 104 6.15 639,6

3 Cigaembong 90 86 6.15 528,9


4 Cibaliung 130 120 6.15 738
Jumlah 475 420 6.15 2583
Sumber data: Dinas TPH 2019
Produki padi masih berpotensi untuk di tingkatkan dengan perbaikan mutu
intensifikasi dengan cara menerapkan teknologi SRI, PTT atau Organik Farming.

b. Padi Gogo
Luas tanam dan luas panen komoditas pada gogo tidak begitu luas, karena lahan
kering di Wilayah Desa Binaan Mekarmulya, data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi gogo disajikan pada tabel 6.
Tabel 6. Data Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Gogo
di Wilayah Binaan Mekarmulya Tahun 2019
No Dusun Luas Luas Produktivitas Jumlah
Tanam Panen (ton/ha) Produksi
(Ha) (Ha) (Ton/GKP)

8
1 Cikaramat 50 48 3.95 189,6
2 Datar Salam 52 47 3.95 185,65

3 Cigembong 50 45 3.95 177,75


4 Cibaliung 55 50 3.95 197,5
Jumlah 207 208 3.95 750,5
Sumber data: Dinas TPH 2019
Produktivitas padi gogo masih relatif rendah,hal ini disebabkan paket teknologi
belum diterapkan secara optimal. c. Usaha Tani Palawija.
Usaha tani Palawija yang banyak diusahakan oleh petani sampai dengan
tahun 2019 disajikan pada tabel 7.
Tabel 7. Data Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Jumlah Produksi
Komoditas Palawija di Wilayah Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2019
No Komoditi Luas Luas Produktivitas Jumlah
Tanam Panen (ton/ha) Produksi
(Ha) (ha) (ton/GKP)
1 Jagung 192 181 6,12 1.107,72
2 Kedelai 70 65 1,38 89,7
3 Kacang tanah 50 45 1,64 73,8
4 Ubi kayu 140 135 16,5 2.227,5
5 Ubi jalar 80 65 3,94 256,1
Sumber Data: Dinas TPH 2019
Produktivitas palawija relatif rendah, hal ini sebabkan paket teknologi belum
diterapkan secara optimal. d. Usaha Tani Sayur
Tanaman sayuran yang banyak ditanam di Wilayah binaan desa Mekarmulya
rata-rata sayuran dataran tinggi dan banyak ditanam dilahan sawah sebagai tanaman
penyelang, sedangkan dilahan kering ditanam secara tumpangsari.

Data luas tanam, luas panen, produktivitas dan jumlah produksi sayuran
disajikan pada tabel 8.
Tabel 8. Data Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Jumlah Produksi
Komoditas Sayuran Di Wilayah Binaan Desa Mekamulya Tahun 2019
No Komoditas Luas Luas Produktivitas Jumlah
Tanam Panen (Ton/Ha) Produksi
(Ha) (Ha) (Ton/GKP)
1 2 3 4 5 6

9
1 Kacang merah 74 68 8,25 561
2 Cabe 53 50 14,25 712,5
3 Kol 25 20 24,75 495
4 Petsay 8 7 16 112
Sumber data : UPTD TPH Kec. Talegong
Produktivitas sayuran relatif rendah,hal ini disebabkan paket teknologi belum
diterapkan secara optimal.
e. Usaha Tani Buah-buahan
Komoditi buah-buahan yang di Wilayah desa binaan Mekarmulya belum
diusahakan petani secara khusus (monokultur) kecuali tanaman pisang yang sampai
saat ini cukup berkembang. Tanaman pisang diusahakan secara intensif, ditanam
dilahan sawah tadah hujan dan lahan kering. Data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan jumlah produksi komoditas buah–buahan disajikan pada tabel 9.
Tabel 9. Data Luas Panen, Produktivitas dan Jumlah Produksi Komoditas Buah-
Buahan Di Wilayah Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2019
No Komoditas Jumlah Pohon Jumlah Pohon Rata-Rata Jumlah
Menghasilkan Produksi Produksi
(ton/GKP)
1 2 3 4 5 6

1 Pisang 2.390 1.770 9,8 17,346


2 Jeruk siam 120 100 5 0,5
3 Alpukat 700 320 15 4,8
4 Nangka 162 87 36 3,1
Sumber data : UPTD TPH Kec. Talegong
Produktivitas buah-buahan relatif rendah,hal ini disebabkan paket teknologi belum
diterapkan secara optimal.
f. Tanaman Perkebunan Tabel 10. Data Luas Tanam, Luas Panen,
Produktivitas dan Jumlah Produksi Komoditas Perkebunan di Wilayah Binaan
Desa Mekarmulya
No Komoditi Luas Produktivitas Jumlah
Panen (Kg/butir/ha) Produksi
(Ha) ton/ha

1 Nilam 2,5 1,7 1,36


2 Aren 12 10 14

10
3 Kopi 25 18 16,2
4 Teh 17 15 10,5
Sumber Data: UPTD Perkebunan Kec. Talegong
g. Tanaman Bioparmaka
Data Luas tanam, luas panen, produktivitas dan jumlah produksi komoditas
Bioparmaka disajikan pada tabel 11.
Tabel 11. Data luas tanam, luas panen, produktivitas dan jumlah produksi
Komoditas Bioparmaka di Wilayah Binaan Desa Mekarmulya
No Komoditas Luas Produktivitas Jumlah
Panen Produksi
(Ha) (Ton)
1 Kapol 4 0,9 ton 3,6
2 Jahe 4,2 20 ton 84
Sumber data : UPTD Perkebunan Kec. Talegong
h. Data Luas Tanam,Luas Panen,Produktivitas dan Jumlah Produksi Komoditas
Peternakan

Tabel 12. Data Luas Tanam,Luas Panen, Produktivitas dan Jumlah Produksi
Komoditas Peternakan di Wilayah Binaan Desa Mekarmulya
No Jenis Ternak Produksi Produktivitas
Akhir Daging Telur Susu Kotoran
(ekor) (kg/ekor) (butir) (liter)
1 2 3 4 5 6 7
1 Kambing 365 365 - - 4,7 ton
2 Domba 1475 1475 - - 20 ton
3 Sapi Potong 30 30 - - 3,6 ton
4 Kerbau 90 90 - - 10,65 ton
5 Ayam buras 2000 2000 - - 3 ton
6 Itik 160 160 - - 0,21 ton
Sumber data : UPTD Peternakan dan Perikanan Kec. Talegong
Produktivitas peternakan masih relatif rendah, hal ini disebabkan paket teknologi
belum diterapkan secara optimal.
i. Data Luas Kolam dan Produktivitas Komoditas Perikanan

11
Tabel 13. Data Luas Kolam dan Produktivitas Komoditas Perikanan di Wilayah
Binaan Desa Mekarmulya
No Jenis Ikan Luas Kolam Produktivitas Jumlah Produksi
(Ha) (ton/Ha) (Ton/Ha)
1 Nila 3 0,85 2,55
2 Mas 1,5 0,90 1,35
Sumber data : UPTD Peternakan dan Perikanan Kec. Talegong
Produktivitas perikanan masih relatif rendah, hal ini disebabkan paket teknologi
belum diterapkan secara optimal.
j. Data luas tanam, luas panen dan produktivitas produksi komoditas kehutanan
di Wilayah Binaan Desa Mekarmulya Tabel 14. Data Luas Tanam, Luas Panen
dan Produktivitas Produksi Komoditas Kehutanan di Wilayah Binaan Desa
Mekarmulya
No Komoditas Luas Luas Panen Produktivitas Jumlah
Tanam (Ha) (m3/Ha) Produksi
(Ha) (m3/Ha)
1 Albasiah 5 3 100 m3 300 m3
2 Afrika 3 1 100 m3 100 m3
3 Mindi 2 1 100 m3 100 m3
Sumber data : UPTD Kehutanan Kec. Talegong
2.5 Sumber Daya Manusia
2.5.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk desa binaan Mekarmlya berjumlah 3.640 jiwa yang terdiri
dari penduduk laki-laki 1.877 Jiwa dan penduduk perempuan 1.763 jiwa. Untuk lebih
jelasnya jumlah penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Data Penyebaran Penduduk di Wilayah Binaan Desa Mekarmulya
Tahun 2019
No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
1 Mekarmulya 1877 1763 3.640
Sumber Data : Monografi Desa Mekamulya 2019

2.5.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


Untuk melihat data penduduk berdasarkan kelompok umur di wilayah desa
binaan Mekarmulya Tahun 2019 diuraikan pada Tabel 16. Dengan melihat jumlah
penduduk menurut umur ini juga dapat diketahui jumlah penduduk pada usaha
prouktif yaitu umur 0 tahun sampai dengan umur 60 tahun.
12
Tabel 16. Data jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah
Binaan Desa Mekarmulya Tahun 2019
No Desa Kelompok Umur (Jiwa) Jumlah
0-14 15-30 31-45 46-60 >60 (Jiwa)
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Mekamulya 872 818 964 826 160 3640


Sumber Data : Monografi Desa Mekarmulya 2019

2.2.3 JumlahPenduduk menurut Pendidikan

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di wilayah desa binaan
Mekarmulya tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 17. Data kependudukan berdasarkan
pada tingkat pendidikan ini dapat menggarkan pencapaian program wajib belajar 9
tahun yang dicanangkan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah
pusat.

Tabel 17. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Desa Binaan
Mekarmulya Tahun 2019
Jumlah Penduduk (jiwa)

mPergu

Jumlah
ja Sedera
Tamat

atruan
sedang
Belun/

(jiwa)
No Desa
atSLTP

atSLTA
tidak

ja dan

ja dan
- dan
SD

Tam

ggi
dan

tin
Tam
Sede
Sekol

Sede

T a
ra
ah

ra
t

t
t

1 Mekarmulya 931 1043 878 694 94 3640

Sumber Data : Monografi Desa Mekarmulya 2019


2.5.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
Mata pencarian penduduk di wilayah desa binaan Mekarmulya Tahun 2019
sangat beragam untuk masing-masing desa, tetapi seperti pada daerah lain jumlah
mata pencarian yang domianan adalah mata pencarian sebagia petani, secara rinci
diuraikan pada tabel 18.
Tabel 18. Data Jumlah Pemduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Wilayah
Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2019
No Desa Jumlah Penduduk Sesuai Jenis Mata Jumlah
Pencaharian (jiwa)
PNS/TNI Dagang Tani Jasa Buruh
1 Mekamulya 32 55 1067 33 48 1235
Sumber Data : Monografi Desa Mekarmulya 2019

13
2.5.6 Penerapan Teknologi
Tingkat penerapan teknologi baik teknologi pra panen maupun pasca panen
yang telah dilaksakan pelaku utama pada kegiatan usaha tani komoditas pilihan di
wilayah desa binaan Mekarmulya pada tahun 2019, di sajikan pada tabel 21.
Tabel 21. Data Tingkat Penerapan Teknologi Komoditas Tanaman Pangan di
Wilayah Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2019
No Tingkat Penerapan Teknologi (%)

14
Komodita

-Rata Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

s
1 Padi Sawah 56 53 56 50 50 50 40 45 50 50 50 40 49,1
2 Padi gogo 50 85 60 60 55 60 70 70 55 70 50 40 60,4
3 Jagung 50 - 70 70 55 60 - 75 60 75 60 40 61,5

4 Kedelai 50 - 70 70 50 60 - 75 60 75 42 67 58,3
5 Kacang 50 - 70 65 70 60 - 80 55 75 50 60 63,5
Tanah
6 Ubi Kayu 50 - 70 70 50 60 - 75 60 75 42 67 62,3
7 Ubi Jalar 50 - 70 70 50 60 - 75 60 75 42 67 62,3
8 Kacang 50 - 70 70 50 60 - 75 60 75 42 67 62,3
Merah
9 Cabe 70 62 50 55 58 62 - 58 40 58 45 50 55
10 Kol/Kubis 65 60 50 55 58 62 - 58 40 58 50 50 53,5
11 Petsay 70 62 50 55 58 62 - 58 40 58 45 50 55
12 Pisang 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60
13 Jeruk Siam 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60
14 Alpuket 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60
15 Nangka 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60

16 Kapol 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60
17 Jahe 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60
18 Nilam 50 - 70 70 55 60 - 75 60 - 60 40 60
19 Aren - - - 25 25 25 - - - - 80 80 47
20 Kopi 50 45 - 45 46 44 - 42 - 48 40 83 51,3
21 Teh 50 45 - 45 46 44 - 42 - 48 40 83 51,3
22 Kambing 50 56 50 63 38 50 38 44 - - - - 46,2
23 Domba 50 56 50 63 38 50 38 44 - - - - 46,2
24 Sapi Potong 50 56 50 63 38 50 38 44 - - - - 46,2
25 Kerbau 50 56 50 63 38 50 38 44 - - - - 46,2
26 Ayam Buras 60 55 48 52 60 50 75 60 - - - - 54,7
27 Itik 60 55 48 52 60 50 75 60 - - - - 54,7
28 Alba 50 50 - 40 - 44 - 33 - - 58 - 45,8

15
Sumber Data : BP3K Talegong 2019

2.5.7 Fasilitas Usaha Tani


Fasilitas usaha tani yang ada di wilayah desa binaan Mekarmulya Tahun 2019,
disajikan secara terinci pada tabel 22.
Tabel 22. Data Fasilitas Usaha Tani Yang Ada di Wilayah Desa Binaan
Mekarmulya Tahun 2019
No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan
1 KUD 1 Belum berfungsi
2 LKM PUAP 1 Baru berdiri
3 Kios Pupuk 3 Berjalan
4 LDPM 1 Belum berjalan
4 Pasar Desa - -
Sumber Data : Monografi Desa Mekarmulya 2019
Koperasi Unit Desa (KUD) belum berjalan dikarenakan baru saja dilaksanakan
rapat luar biasa dan telah di laksanakan perjanjian kepengurusan baru. Sehingga
kegiatan belum dimulai lagi karena sudah banyak data-data yang hilang.

2.5.8 Pemasaran dan Kemitraan Usaha


Dalam upaya meningkatkan usaha tani bagi para petani di wilayah desa binaan
Mekarmulya memiliki potensi yang sangat baik untuk pemasaran hasil produksi dari
semua komoditi, wilayah binaan Mekarmulya Merupakan pasar potensi dengan
jumlah konsumen yang sangat besar.
Dalam pemasaran hasil pertanian dari para petani yang berasal dari wilayah
desa binaan Mekarmulya masih mengalami kendala yakni : belum adanya proteksi
atau perlindungan dari pemerintah merupakan jaminan pasar, sehingga sering terjadi
fluktuasi harga yang sangat sulit dijadikan acuan bagi produsen, terutama bagi pelaku
utama yang melaksanakan budidaya di luar komoditas padi, jagung, dan Sayuran.
Selain itu, informasi yang kurang jalan dalam menentukan jadwal tanam,
mengakibatkan produksi yang melimpah dalam saat-saat tertentu.
Dikarenakan wilayah desa binaan Mekarmulya mendapat dukungan yang baik
dalam pemasaran hasil produksi dengan dukungan pasar yang relatif mudah maka
trend komoditi mengarah pada produk yang bermutu tinggi dengan memiliki
keunggulan komperatif dan keunggulan kompetetif seperti bahan pangan,sayuran
dataran tinggi, buah-buahan, peternakan, perikanaan.

16
Komoditas yang beragam di wilayah desa binaan Mekarmulya baik kualitas
maupun kuantitasnya telah memasuki beberapa segmen pasar lokal maupun antar
kabupaten.
Rantai pemasaran produk pertanian yang berasal dari Wilayah Kecamatan Talegong
sangat beragam, adapun rantai pasar tersebut diuraikan seperti berikut :
- Petani → Konsumen
- Petani → Pengumpul → Pasar Lokal → Pedagang Kecil → Konsumen
- Petani → Pasar Lokal → Konsumen
- Petani → Pengumpul → Pasar Lokal → Kunsumen
2.5.9 Kebijakan Pemerintah di Bidang Penyuluhan
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok namun khususnya pangan perlu
memperhitungkan jumlah penduduk dengan produksi yang dihasilkan melalui
kemampuan penerapan teknologi,baik untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat,
protein, dan vitamin.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, pemerintah sejak tahun 2008
merencanakan program peningkatan produksi besar melalui kegiatan SL-PTT
(Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu ) di masing-masing desa dengan
sistem tanam legowo ditanam dengan lanjutan pemberian BLBU (Bantuan Langsung
Benih Umum) yang berkualitas kepada para petani yang terkait dengan harapan
mempercepat peningkatan produktivitas.

Selain bantuan unntuk peningkatan produksi beras, dikeluarkan juga bantuan di


bidang sektor lainya yaitu budidaya ternak, ikan, dan lain-lain.
Dengan Sekolah Lapangan ini diharapkan akan dapat memperbaiki
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Sasaran areal/populasi dalam kegiatan intensifikasi pertanian di wilayah desa
binaan Mekarmulya pada tahun 2019 disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Sasaran Areal Intensifikasi dan Produktivitas Secara Jumlah
Produksi Padi Sawah di Wilayah Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2020
No Desa Sasaran Jumlah
Areal (ha) Produktivitas Prod (Ton)/
(Ton/Ha) Ha
1 Mekarmulya 398 6,25 2487,5
Sumber Data : UPTD TPH Kec. Talegong Tahun 2019

17
Tabel 24. Sasaran Areal Intensifikasi dan Produktivitas Serta Jumlah Produksi
Padi Gogo di Wilayah Desa Binaan Mekarmulya Tahun 2020
No Desa Sasaran Jumlah
Produksi (Ton)
Aral (Ha) Produktivitas
(Ton/Ha)
1 Mekarmulya 260 3,8 988,0
Sumber Data : UPTD TPH Kec. Talegong Tahun 2019

III. TUJUAN

3.1 Tujuan Umum


Kegiatan penyuluhan pertanian di wilayah binaan Mekarmulya Pada tahun 2019
secara umum bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk merubah
sikap pelaku utama dan pelaku usaha kearah yang lebih baik, dan meningkatkan
pendapatan pelaku utama beserta keluarganya.
Perubahan sikap yang di akibatkan peningkatan kemampuan dan keterampilan
secara umum dan peningkatan pendapatan merupakan salah satu indicator indeks
pembangunan manusia melalui : peningkatan pendapatan, peningkatan pendidikan dan
peningkatan kesehatan. Dengan demikian penyuluh pertanian secara langsung
berkontribusi dalam meningkatkan indikator pembangunan manusia.

3.2 Tujuan Khusus

18
1. Tanaman Pangan

a. Padi Sawah

- Meningkatkan pemupukan berimbang dari 50 Ha menjadi 78 Ha


- Meningkatkan pengendalian hama tikus dengan cara gropyokan dari frekuensi 1
minggu menjadi 1 kali menjadi 1 minggu 3 kali.
- Meningkatkan tanam sistem legowo dari 25 Ha menjadi 45 Ha
- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 1 ton/ Ha menjadi 2 ton/Ha
- Meningkatkan perlindungan tanaman dari 20 Ha menjadi 60 Ha
- Meningkatkan penggunaan benih unggul baru nasional dari 70 Ha menjadi 110Ha.

b. Padi Gogo

- Meningkatkan penggunaan benih unggul dari 30 Ha menjadi 100 Ha


- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 1 ton/Ha menjadi 2 ton/Ha -
Meningkatkan penggunaan pupuk berimbang dari 25 Ha menjadi 45 Ha

c. Jagung 19
- Meningkatkan penggunaan PPC/ZPT dari 2 liter/Ha menjadi 2,5 liter/Ha
- Meningkatkan pergiliran varietas dari 18 Ha menjadi 27 Ha
- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 1,5/Ha menjadi 2,5 ton/Ha
- Meningkatkan penggunaan benih unggul dari 7,5 Ha menjadi 15 Ha -
Meningkatkan pemupukan berimbang dari 7,5 Ha menjadi 15 Ha.

d. Ubi Kayu

- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 2 ton menjadi 3 ton

e. Kedelai

- Meningkatkan penggunaan benih unggul dari 3 Ha menjadi 8 Ha


- Meningkatkan penggunaan pemupukan berimbang dari 3 Ha menjadi 8 Ha

f. Kacang Merah

- Meningkatkan penggunaan pemupukan berimbang dari 10 Ha menjadi 17 Ha

g. Cabe

19
- Meningkatkan penggunaan benih unggul dari 15 ton/Ha menjadi 25 ton/Ha
- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 3,5 ton/Ha menjadi 5 ton/Ha

h. Kol

- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 3,5 ton/Ha menjadi 5 ton/Ha

i. Kapol

- Meningkatkan perluasan areal tanam dari 7 Ha menjadi 17 Ha


j. Jahe
- Meningkatkan perluasan areal tanam dari 8 Ha menjadi 18 Ha
k. Pisang

- Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 1 ton/Ha menjadi 2,5 ton/Ha.

2. Tanaman Perkebunan
a. Nilam
Meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 1 ton/Ha menjadi 3 ton/Ha

b. Aren
Meningkatkan penggunaan tungku sekam pada pengelola nira/ gula dalam usaha
menekan biaya produksi.

3. Kehutanan
- Meningkatkan areal tanam kayu afrika dan albiso -
Meningkatkan perluasan kebun bibit.

4. Peternakan
a. Ayam Buras
- Melaksanakan vaksinasi ND 6 bulan sekali
- Meningkatkan pemberian pakan tambahan pada ayam buras dari 0,75% menjadi
1,5% per berat badan setiap harinya.
b. Domba
- Meningkatkan pemberian konsentrat dari 2 kali per minggu menjadi setiap hari
- Meningkatkan pemberian obat cacing dari 6 bulan satu kali menjadi 3 bulan satu
kali

20
- Pemberian pakan fermentasi.
c. Sapi
- Meningkatkan pemberian konsentrat dari tidak menjadi 1 minggu sekali
- Pemberian pakan fermentasi
d. Kerbau
- Meningkatkan pemberian konsntrat dari tidak menjadi 1 minggu sekali -
Pemberian pakan fermentasi.
e. Itik
- Pemberian konsentrat dari 1 kali per minggu menjadi 2 kali per minggu

IV. MASALAH

4.1 MASALAH TEKNIS NON PERILAKU


4.1.1 Tanaman Pangan
a). Padi Sawah
- Kadang terjadi kelangkaan pupuk saat dibutuhkan petani
- Masih adanya serangan hama tikus
- Sulit mendapatkan benih unggul nasional untuk dataran tinggi
- Petak lahan kecil dan miring sulit menerapkan sistem tanam jarwo
b). Padi Gogo
- Lahan tegalan yang tersedia belum ada perlakuan terasering
- Benih padi gogo unggul anjuran masih sulit di dapatkan secara lokal
c). Jagung
- Kemampuan modal petani untuk mencukupi kebutuhan pembelian PPC/ZPT masih
rendah
- Variasi benih unggul yang beredar secara lokal masih terbatas
- Masih mahalnya pupuk organik sampai di lokasi petani karena ongkos anggkutnya
tinggi
- Harga produksi relatif rendah/ masih murah

21
d). Kedelai
- Masih sulit mendapatkan benih unggul yang baik
e). Ubi Kayu
- Harga produksi relatif rendah/ murah
f). Cabe
- Kadang-kadang harga produksi murah
- Pluktuasi harga cukup tinggi
g). Kol/Kubis
- Pluktuasi harga produksi cukup tinggi
h). Pisang
- Harga produksi relatif rendah
- Biaya transport cukup tinggi

4.1.2 Perkebunan
a. Teh
- Harga pucuk relatif murah
- Ongkos transport cukup tinggi
b. Gula merah
- Biaya produksi pengolahan gula cukup mahal
c. Nilam
- Pluktuasi harga minyak cukup tinggi
- Belum ada penyulingan yang baik
4.1.3 Peternakan
a. Ayam Buras
- Petani belum mampu menyediakan modal untuk pembelian pakan tambahan berupa
pakan konsentrat yang harga cukup mahal
- Petani belum mampu mandiri mengadakan sarana dan prasarana vaksinasi terhadap
ternak ayam burasnya.

b. Domba
- Petani belum mampu menyediakan modal untuk membuat kandang sesuai
anjuran
c. Kerbau

22
- Petani belum mampu menyediakan modal untuk membuat kandang sesuai
anjuran
d. Sapi
- Sebagian besar petani belum mampu menyediakan modal untuk pembelian
pedet/anak sapi.

4.1.4 Kehutanan
- Sebagian petani belum mengetahui cara pembuatan kebun bibit.

4.2 MASALAH SOSIAL NON PERILAKU


- KUD tidak berfungsi sebagai penyedia sarana produksi
- Sarana produksi jalan rusak
- Dana LKM masih terbatas
- Dana LDPM belum turun

4.3 MASALAH EKONOMI NON PERILAKU


- Harga pupuk mahal dan tidak tepat waktu yang dibutuhkan
- Harga pupuk buatan/ organik cukup mahal

4.4 MASALAH TEKNIS PERILAKU


4.4.1 Padi Sawah
- Sebanyak 41% petani belum menggunakan benih unggul berlabel pada tahun 2019,
agar meningkat menjadi 66% petani menggunakan benih unggul berlabel pada
tahun 2020.
- Sebanyak 42% petani belum melaksanakan pemupukan berimbang sesuai dengan
anjuran pada tahun 2019, agar meningkat menjadi 66% petani yang melaksanakan
pemupukan berimbang pada tahun 2020.
- Sebanyak 42% petani belum menggunakan pupuk organik pada tahun 2019, agar
meningkat menjadi 62% petani menggunakan pupuk organik pada tahun 2020.
- Sebanyak 63% petani belum melakukan pergiliran varietas pada tahun 2019, agar
meningkat menjadi 47% petani melakukan pergiliran varietas pada tahun 2020.
- Sebanyak 41% petani belum mengetahui manfaat tandur legowo sesuai anjuran
pada tahun 2019, agar meningkat menjadi 66% petani melaksanakan pola tanam
sesuai anjuran pada tahun 2020

23
4.4.2 Padi Gogo
- Sebanyak 55% petani belum melaksanakan pemupukan berimbang sesuai anjuran
pada tahun 2019, agar meningkat menjadi 52% petani melaksanakan pemupukan
berimbang pada tahun 2020.
- Sebanyak 49% petani belum melaksanakn pengendalian OPT pada tahun 2019,
agar meningkat menjadi 56% petani melaksanakan pengendalian OPT pada tahun
2020

4.4.3 Jagung
- Pemupukan berimbang baru mencapai rata-rata 37%
- Pengendalian OPT baru mencapai rata-rata 44%
- Penggunaan benih unggul baru mencapai rata-rata 37%

4.4.4.Kedelai
- Pemupukan berimbang baru mencapai rata-rata 55%
- Perlindungan tanaman baru mencapai 60%

4.4.5 Ubi Kayu


- 45% petani belum memahami tentang manfaat pupuk organik
4.4.6 Kacang Merah
- 50% petani belum memahami dalam pemupukan berimbang
4.4.7 Cabe
- 45% petani belum memahami dalam pengendalian hama penyakit tanaman
4.4.8 Kol/Kubis
- 60% petani belum memahami dalam pengendalian hama terpadu dan pemupukan
berimbang
4.4.9 Kapol
- 65% petani belum memahami tentang budidaya kapol yang komprehensif
4.4.10 pisang
- 65% petani belum memahami tentang pemberian pupuk organik
4.4.11 Jahe
- 90 % petani belum mampu mengendalikan busuk umbi
4.4.12 Teh
- 60% petani belum memahami manfaat dan cara pemberian pupuk organik
4.4.13 Aren/Gula
24
- 90% petani belum memahami tentang manfaat dan cara pembuatan tungku sekam
4.4.14 Tanaman Kehutanan
- 60% Petani belum memahami tentang cara membuat persemaian/ kebun bibit
4.4.15 Ayam Buras
- Sebanyak 80% petani belum bisa melaksanakan vaksinasi ND
- Sebanyak 60% petani belum memahami dalam penyususnan ransum pakan tambahan
pada ternak ayam burasnya.
- Sebanyak 55% petani belum memahami dan belum berhasil dalam pengamatan,
pemeriksaan dan pengobatan ternak ayam oleh petani secara mandiri.
4.4.16 Domba
- Sebanyak 65% petani belum memahami tentang pemberian pakan tambahan dan petani
tidak terampil dalam penyusunan ransum pakan tambahan pada ternak dombanya.
- Sebanyak 50% petani belum memahami dan belum terampil dalam pengamatan,
pemeriksaan dan pengobatan ternak domba oleh petani secara mandiri.
4.4.17 Sapi
- Sebanyak 65% petani belum memahami tentang pemberian pakan tambahan dan
petani tidak terampil dalam penyusunan ransum pakan tambahan pada ternak
sapinya.
- Sebanyak 50% petani belum memahami dan belum terampil dalam pengamatan,
pemeriksaan dan pengobatan ternak sapi oleh petani secara mandiri.
4.4.18 Kerbau
- Sebanyak 65% petani belum memahami tentang pemberian pakan tambahan dan
petani tidak terampil dalam penyusunan ransum pakan tambahan pada ternaknya.
- Sebanyak 50% petani belum memahami dan belum terampil dalam pengamatan,
pemeriksaan dan pengobatan ternak kerbau oleh petani secara mandiri.

4.5 MASALAH SOSIAL PERILAKU


- Kemampuan kelompok tani dalam melakukan kerjasama baru mencapai rata-rata
35%
- Kemampuan kelompok dalam membuat perencanaan baru mencapai 30%
- Kemampuan kelompok dalam pengadaan saprodi baru mencapai 30%
- Baru 40% kelompok tani yang berfungsi sebagai kelas belajar mengajar

25
4.6 MASALAH EKONOMI PERILAKU
- Sebanyak 55% kelompok tani belum berfungsi dalam pengadaan saprodi pada
tahun 2019, agar meningkat menjadi 51% kelompok tani berfungsi dalam
pengadaan saprodi pada tahun 2019.
- Sebanyak 40% kelompok tani belum berfungsi dalam pemupukan modal pada
tahun 2019, agar meningkat menjadi 65% kelompok tani berfungsi dalam
pemupukan modal pada tahun 2019.
- Sebanyak 40% kelompok tani belum terlibat dalam program peningkatan beras
nasional (P2BN) pada tahun 2019, agar meningkat menjadi 65% kelompok tani
terlibat dalam program peningkatan beras nasional (P2BN) pada tahun 2019.

4.7 MASALAH SARANA PRODUKSI


- Pemupukan modal usaha tani oleh kelompok tani baru mencapai 60% -
Baru 40% kelompok tani mampu melakukan penjualan hasil usaha tani
- Baru 40% kelompok tani mampu memanfaatkan hasil usaha tani.

VI. PENUTUP

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian bertujuan untuk memberikan pelayanan


teknis penyuluhan pertanian bagi petani – nelayan yang berkesinambungan, akan berhasil
dengan baik apabila terjadi interaksi antara petugas dan petani, petani dengan petani yang
merupakan motivator, sehingga acuan teknologi/inovasi baru dapat diserap sesuai dengan
harapan misi pembangunan pertanian itu sendiri. Oleh karena itu, programa penyuluhan
pertanian tingkat desa (Posluh) merupakan instrumen yang diperlukan bagi pencapaian
misi pembangunan pertanian itu.
Penyusunan programa penyuluhan pertanian merupakan salah satu pedoaman
dalam penyusunan rencana kerja penyuluh tingkat desa, untuk kurun waktu satu tahun
mulai Januari sampai Desember 2020.
Rencana kegiatan yang termuat dalam programa posluh telah disepakati oleh
penyuluh pertanian, KTNA, hal ini tidak dapat dilaksanakan dengan baik apabila tidak
mendapat dukungan dari pihak terkait.

26

Anda mungkin juga menyukai