Grafik pertumbuhan anak adalah panduan umum dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang
digunakan oleh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia untuk memantau pertumbuhan anak
serta kesehatan dan kecukupan gizi si Kecil.
Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), grafik tumbuh kembang anak Indonesia
dipantau menggunakan standar penilaian baku Z-Score. Grafik ini dipakai untuk memantau
pertumbuhan anak hingga usia 5 tahun, sesuai dengan ketetapan dari IDAI.
Standar pengukuran Z-Score didapat dari hasil membandingkan antara rata-rata berat badan
menurut umur dan tinggi badan anak sesuai jenis kelamin dan kelompok usianya.
Hasil perbandingan tersebut kemudian dijadikan rujukan atau acuan penilaian untuk mengetahui
adanya masalah kekurangan gizi, risiko obesitas, atau stunting.
Sebagai contoh seorang anak saat ini berumur 3 tahun dan memiliki tinggi dan berat badan yang
lebih rendah dari tinggi dan berat badan ideal anak 3 tahun. Hal ini bisa menjadi tanda masalah
gagal tumbuh pada si kecil.
Cara Membaca Grafik Pertumbuhan Anak
Cara membaca grafik tumbuh kembang anak baru akan terlihat setelah berat dan tinggi badan si
Kecil diukur dalam 2 waktu berbeda.
Sebagai contoh, si Kecil pertama kali diukur berat dan panjang badannya ketika berusia 1 bulan
dan kemudian diukur lagi saat usianya sudah 2 bulan. Petugas akan membandingkan angka
terbaru yang didapat di usia 2 bulan dengan angka dari bulan sebelumnya.
Kurva pertumbuhan anak ini tidak hanya memberi indikator pertumbuhan dari tinggi badan dan
berat badan terhadap umur saja. Pengukuran juga membandingkan berat anak terhadap panjang
badannya dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap umur.
Berikut adalah cara membaca grafik pertumbuhan anak yang benar:
Buat grafik berdasarkan tinggi/panjang badan, berat badan, dan usia
Bandingkan grafik dengan garis O dan garis Z-score yang ada pada kurva pertumbuhan.
Garis O adalah garis rata-rata, sedangkan garis Z-Score akan memiliki angka positif (1, 2,
3) dan negatif (1, 2, 3). Misalnya, bila grafik pertumbuhan anak berada di antara garis Z-
Score -2 dan -3, grafik pertumbuhan si kecil diartikan sebagai di bawah -2.
Jika kedua langkah di atas sudah dilakukan, interpretasikan posisi grafik pertumbuhan anak
terhadap Z-Score melalui penilaian di bawah ini.
Grafik di atas 2 menunjukkan masalah kelebihan berat badan/gizi lebih pada anak
Grafik di atas 1 menunjukkan masalah risiko gizi lebih pada anak
Grafik di bawah -2 menunjukkan bahwa anak memiliki gizi kurang.
Grafik di bawah -3 menunjukkan bahwa anak memiliki gizi buruk.
Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO
Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO
Pada dasarnya, pertumbuhan anak dapat naik turun.Namun, tak perlu khawatir jika pertumbuhan
anak kurang mencapai garis atau bahkan melebihinya. Pertumbuhan anak sendiri dianggap
normal pada grafik pertumbuhan bila:
Kurva pertumbuhan anak berada dalam batasan normal kurva Z-Score.
Pertumbuhan anak sesuai potensi, yaitu sesuai dengan berat badan anak dan usia
kehamilan saat proses kelahiran.